Anda di halaman 1dari 18

RRA – PRA

Pendekatan Partisipatif dalam Penelitian


PENDAHULUAN
• Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang
mengembangkan dan memperkuat kemampuan masyarakat untuk
terus terlibat dalam proses pembangunan yang berlangsung secara
dinamis sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi serta dapat mengambil keputusan secara
bebas (independent) dan mandiri (Oakley, 1991; dan Fatterman,
1996). Proses pemberdayaan masyarakat (community empowerment)
merupakan upaya membantu masyarakat untuk mengembangkan
kemampuannya sendiri sehingga bebas dan mampu untuk mengatasi
masalah dan mengambil keputusan secara mandiri. Proses
pemberdayaan tersebut dilakukan dengan memberikan kewenangan
(power), aksesibilitas terhadap sumberdaya dan lingkungan yang
akomodatif (Zimmerman, 1996:18, Ress, 1991:42).
2. PRA (Participatory Rural Appraisal)

• Melalui PRA dilakukan kegiatan-kegiatan:


• a. Pemetaan-wilayah dan kegiatan yang terkait dengan topik penilaian keadaan.
• b. Analisis keadaan yang berupa:
• 1) Kedaan masa lalu, sekarang, dan kecenderungannya di masa depan.
• 2) Identifikasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dan alasan-alasan
atau penyebabnya.
• 3) Identifikasi (akar) masalah dan alternatif-alternatif pemecahan masalah.
• 4) Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman atau analisis strength,
weakness, opportunity, and treat (SWOT) terhadap semua alternatif pemecahan
masalah.
• c. Pemilihan alternatif pemecahan masalah yang paling layak atau dapat
diandalkan (dapat dilaksanakan, efisien, dan diterima oleh sistem sosialnya).
• d. Rincian tentang stakeholders dan peran yang diharapkan dari para pihak,
serta jumlah dan sumber-sumber pembiayaan yang dapat diharapkan untuk
melaksanakan program/ kegiatan yang akan diusulkan/ direkomendasikan.
Definisi RRA - PRA
Par;cipatory Rural Appraisal (PRA)/ Pengkajian
Perdesaan Par;sipa;f adalah sebuah metodologi
untuk berinteraksi dengan penduduk desa atau
masyarakat, memahami dan belajar dari mereka.
Ini melibatkan proses berkomunikasi dengan
mereka menggunakan seperangkat teknik yang
melibatkan par;sipasi masyarakat.

• Peran orang luar adalah adanya katalisator,


• fasilitator proses dalam masyarakat yang siap
• mengubah situasi mereka.(Adapted from the FAO
• PRA Tool box)
Sejarah RRA / PRA
Informasi ini dihasilkan dalam kerjasama
RRA adalah pendekatan ilmu sosial yang yang erat dengan penduduk lokal di daerah
muncul di akhir tahun 1970an. pedesaan.

• gagasan dasar RRA adalah dengan


• Oleh karena itu, metode
cepat mengumpulkan,
penelitian harus
menganalisis dan
• mengevaluasi informasi tentang
disesuaikan dengan kondisi
kondisi pedesaan dan setempat, yaitu mereka harus
pengetahuan lokal. memenuhi kebutuhan
• komunikasi masyarakat yang
buta huruf atau orang yang
tidak terbiasa berkomunikasi
dalam istilah ilmiah.
Selama tahun 1980an, PRA pertama kali dikembangkan di
India dan Kenya, terutama didukung oleh LSM yang
beroperasi di tingkat akar rumput.
Sampai saat ini PRA berkembang sangat cepat dalam hal
metodologi, penciptaan alat baru dan secara khusus dengan
cara yang berbeda diterapkan.

PRA menekankan pada pemberdayaan masyarakat lokal


untuk berperan aktif dalam menganalisis kondisi kehidupan,
masalah dan potensi mereka sendiri untuk mencari
perubahan situasi mereka.
PRA menekankan pada pemberdayaan masyarakat lokal
untuk berperan aktif dalam menganalisis kondisi kehidupan,
masalah dan potensi mereka sendiri untuk mencari
perubahan situasi mereka
Perubahan ini seharusnya dicapai dengan tindakan
kolektif
dan masyarakat setempat diundang untuk memikul
tanggung
jawab untuk melaksanakan kegiatan masing-
masing.

Anggota tim PRA bertindak sebagai fasilitator. Disini bukan


lagi para ahli eksternal melainkan orang-orang lokal sendiri
yang "memiliki" hasil Lokakarya PRA.
Konsekuensinya asas penting PRA adalah membagi hasil
analisis antara tim PRA dan anggota masyarakat melalui
visualisasi, presentasi publik dan diskusi selama pertemua
RRA / PRA dalam Pembangunan Desa
Pra Kondisi
Pra Kondisi TAHAPAN KEGIATAN
• Membangun dukungan • ‣ Sosialisasi Kegiatan
Sosialisasi intensif di tiap kampung,
masyarakat dan
RW dan RT
Kepercayaan Masyarakat • ‣ Mengidentifikasi dan membangun
• Mempersiapkan masyarakat kontak dengan orang
kunci (Tokoh masyarakat, pemuda)
agar masyarakat memiliki
• Membentuk Tim
inisiatif untuk terlibat dalam • Membuat kegiatan-kegiatan stimulan
(entry point) sebagai
upaya menarik minat untuk terlibat.
perencanaan.
Misal pertanian skala kecil,
demplot biogas,pengembangan
usaha yang ada didesa tsb, dll.
CARA MELAKUKAN RRA
WAWANCARA
• RRA dilakukan dengan cara • Pada saat wawancara usahakan
menghindari
mewawancarai masyarakat
• keterlibatan pejabat lokal atau
(responden) secara acak tokoh
dengan menempatkan masyarakat yang berpengaruh
responden secara aktif untuk kebenaran informasi yang di
dalam wawancara semi dapat.
terstruktur. • Perlu adaptasi terhadap responden
agar nyaman dalam memberikan
informasi dan membangun
kepercayaan yang akan mengurangi
BIAS
CARA MELAKUKAN RRA
• OBSERVASI
• Hati; untuk membangun empati dan menjaga perilaku;
• Perasaan; untuk menjaga perasaan dan kepekaan orang
• lain;
• Mulut; membangun tegur sapa menjalin silaturahmi,
menguak informasi, dengan penuh atau sedikit basa-
basi namun pasti;
• Mata; alat untuk memperhatikan apa yang terjadi
• sekitar;
• Kuping; alat untuk mendengarkan dengan sabar apa
yang disampaikan masyarakat;
• Hidung; untuk mencium dan menjaga kepekaan aroma
udara sekitar;
• Kaki; untuk selalu bergerak dan aktif mendekat terhadap
apa yang dicari, tidak diam diri dan enggan bergerak;
• Tangan; alat untuk membangun keakraban dengan jabat
tangan dan melambai tanda penghormatan
PRINSIP-PRINSIP MELAKUKAN RRA
• menghormati masyarakat Hal ini diperlukan agar
• mendorong masyarakat masyarakat merasa
untuk mengeluarkan dan nyaman, data yang
berbagigagasan/pendapa didapat valid dan tidak
t mereka); merasa diinterogasi.
• Mengajukan pertanyaan
• mendengar dengan
penuh perhatian
• Review (mengkaji ulang),
• membuat catatan
PRA dalam Perencanaan Desa/Kelurahan

• RRA / PRA dalam Pembangunan Desa


Mempersiapkan proses PRA dalam
Perencanaan
Pembangunan Desa
• Tim desa menyajikan hasil-hasil RRA yaitu temuan informasi dan data sehingga
• muncul pengelompokan isu-isu kunci, potensi dan kendalanya. Biasanya
• disampaikan lewat pertemuan khusus dengan tokoh-tokoh masyarakat.
• Tim desa memberikan umpan balik terhadap pentingnya memecahkan solusi
• secara bersama-sama dalam pertemuan yang lebih besar dengan pihak-pihak yang
• terkait, sampai muncul kesepakatan untuk diselesaikan secara kolektif.
• Persiapan untuk proses perencanaan pembangunan desa biasanya dilakukan
• pembagian peran antara aparatur pemerintah desa dan masyarakat. Tim desa dan
• aparatur pemerintah desa menyiapkan alur proses , peralatan perencanaan dan
• penyajian data hasil pengkajian keadaan desa, sedangkan masyarakat menyiapkan
• fasilitas untuk pertemuan, logistik dan mengundang orang-orang yang akan
• dilibatkan dalam perencanaan.
Tahapan Fasilitasi
Perencanaan Pembangunan Desa
PRINSIP PRA
• Partisipasi.
• Masukan masyarakat lokal dalam aktivitas PRA adalah bernilai penting.
• Kerjasama tim.
• Pada tingkat kebenaran data PRA bersandar pada pengungkapan pendapat
• dan interaksi informal dari mereka yang dilibatkan (lokal dan luar)
• Fleksibilitas.
• PRA tidak menghasilkan cetakbiru untuk para praktisinya. Kombinasi teknik
• yang sesuai dalam konteks pengembangan tertentu.
• Ketidak-tahuan optimal.
• Berniat hanya mengumpulkan cukup informasi untuk membuat keputusan
• dan rekomendasi yang perlu.
• Triangulasi.
• PRA bekerja dengan data kualitatif. Untuk memastikan bahwa informasi
• adalah dapat dipercaya dan sah, dimana sedikitnya tiga sumber.
Mengukur Partisipasi Berbagai Tipe Partisipasi
Untuk mengukur Partisipasi, Cohen dan Uphoff (1980) • Berbagai tipe partisipasi dideskripsikan
menggambarkan dengan bagaimana proses partisipasi itu
terjadi yaitu: oleh Pretty J. N
• (1995) yang diadaptasikan dari Adnan
-Dari manakah datangnya inisiatif , apakah dari luar ataukah
Apa insentif bagi orang lokal untuk berpartisipasi , apakah dkk (1992)
• kesukarelaan ( voluntary participation) , ataukah karena • yaitu:
• Apa insentif bagi orang lokal untuk berpartisipasi , apakah
• kesukarelaan ( voluntary participation) , ataukah karena • Keikutsertaan pasif.
• dibayar ( remunerated participation ), ataukah karena

• Keikutsertaan di dalam memberi
instruksi / paksaan ( coercive participation) /
• Bagaimana pola pengorganisasian dari partisipasi , apakah informasi.
• orang berpartisipasi sebagai individu atau sebagai kolektif
• Keikutsertaan dengan konsultasi.
• ( anggota suatu kelompok) ?
• Apakah orang berpartisipasi secara langsung ( direct • Keikutsertaan untuk insentif material.
• participation) ataukah diwakili oleh orang lain ( indirect
• representation) ?
• Keikutsertaan fungsional
• Seberapa lama durasi partisipasi yang direncanakan ? • Keikutsertaan interaktif.
• Seberapa banyak ( lingkup ) aktivitas-aktivitas yang akan
• dipartisipasikan ? • Pengerahan diri.
• Seberapa tinggi tingkat partisipasi orang lokal ?
Penutup
• Keseluruhan tahapan kegiatan RRA dan PRA dalam pembangunan desa merupakan
rangkaian
• kegiatan untuk membangun dukungan dan kepercayaan (trust building) kepada
masyarakat;
• membangun relasi yang luas dan kuat dengan masyarakat, mempersiapkan kader-kader
lokal
• (local champion) dan sebagai upaya penyadartahuan bertahap bagi masyarakat serta
upaya
• membangkitkan modal sosial (Social Capital) seperti gotong royong dan kerjasama
• masyarakat.
• Pendekatan partisipatif digunakan agar masyarakat dapat menjadi pelaku utama di dalam
Pembangunan Desa. Pendekatan ini juga menempatkan masyarakat sebagai pengambil
keputusan pembangunan desa. Dengan memiliki rencana pembangunan desa, posisi tawar
• desa akan meningkat ketika bersinergi dengan pemangku kepentingan (stake holder)
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai