Anda di halaman 1dari 17

DESTILASI

KELOMPOK 2

• 1. Melani Uswatun Hasanah (2248401009)


• 2. Anisa Defria Amanda (2248401031)
• 3. Dafa Ramdhana (2248401041)
• 4. Ledismawati Sitorus (2248401055)
• 5. Nafa Rohmaliazakia T (2248401065)
• 6. Puspita Damayanti (2248401071)
• 7. Anis Suzetta (2248401089)
1. DEFENISI

• Destilasi merupakan suatu proses pemisahan campuran dari


dua atau lebih cairan berdasarkan titik didih dari zat-zat
penyusunannya (Tania, 2018). Zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap terlebih dahulu (Susanti, 2010).
• Pada proses pendinginan, senyawa dan uap air akan
terkondensasi dan terpisah menjadi destilat air dan senyawa
yang diekstraksi. Cara ini umum digunakan untuk menyari
minyak atsiri dari tumbuhan
2. PRINSIP KERJA

• Destilasi merupakan suatu perubahan fase cairan menjadi uap dan uap tersebut
didinginkan kembali menjadi cairan.Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan
titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan
penguapan differensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan material
yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan.
• Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara destilasi
adalah komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi
keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap.
3.KELEBIHAN

• a. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi.


• b. Produk yang dihasilkan benar-benar murni.
4.KEKURANGAN

• a. Berlaku hanya untuk zat dengan fase cair dan gas.


• b. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang besar.
• c. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.
5.JENIS-JENIS

• 1. Destilasi Sederhana
• 2. Destilasi Fraksionisasi
• 3. Destilasi Uap
• 4. Destilasi vakum
• 5. Distilasi Azeotrop
• 6. Refluks / Destruks
• 7. Distilasi Kering
1. DESTILASI SEDERHANA

• Destilasi sederhana juga merupakan


Teknik pemisahan kimia untuk
memisahkan dua atau lebih
komponen yang memiliki perbedaan
titik didih yang jauh. Jika campuran
dipanaskan maka komponen yang titik
didihnya lebih rendah akan menguap
lebih dulu.
2. DESTILASI FRAKSIONISASI

• Proses ini digunakan untuk komponen yang


memiliki titik didih yang berdekatan. Pada
dasarnya sama dengan destilasi sederhana,
hanya saja memiliki kondensor yang lebih
banyak sehingga mampu memisahkan dua
komponen yang memliki perbedaan titik didih
yang bertekanan. Pada proses ini akan
didapatkan substan kimia yang lebih murni,
karena melewati kondensor yang banyak.
3. DESTILASI UAP

• Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-


senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °c
atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan
senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100
°c dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan
uap atau air mendidih. Selain itu destilasi uap dapat
digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam
air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi
dengan air.
4. DESTILASI VAKUM

• Destilasi vakum biasanya digunakan jika


senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi
sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 150
°C. Metode destilasi ini tidak dapat digunakan
pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika
kondensornya menggunakan air dingin, karena
komponen yang menguap tidak dapat
dikondensasioleh air.
5. DISTILASI AZEOTROP

• Teknik distilasi ini digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau
lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa
lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan
tinggi.
6. REFLUKS / DESTRUKS

• Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan
mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa organik
adalah “lambat” maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan
akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar
campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan dan jumlahnya
selalu tetap reaksinya dapat dilakukan secara refluks.
7. DISTILASI KERING

• Distilasi kering adalah suatu metoda pemisahan zat-zat kimia. Dalam proses
distilasi kering, bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan produk-
produk berupa cairan atau gas (yang dapat berkondensasi menjadi padatan).
Produk-produk tersebut disaring, dan pada saat yang bersamaan
mereka berkondensasi dan dikumpulkan. Distilasi kering biasanya
membutuhkan suhu yang lebih tinggi dibanding distilasi biasa. Prinsipnya
memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya.
METODE DESTILASI

• Salah satu aplikasi destilasi adalah pada pembuatan minyak atsiri.


• Metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lain :
• 1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)
• 2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)
• 3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)
6. PROSES

• Ada beberapa tahap proses destilasi

1.Evaporasi atau memindahkan pelarut sebagai


uap dari cairanPemisahan uap-cairan didalam
kolom dan untuk memisahkan komponen
dengan titik didih lebih rendah yang lebih
mudah menguap komponen lain yang kurang
volatil.
2.Kondensasi dari uap, serta untuk
mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil.
• 1. Melani Uswatun Hasanah (2248401009) : mencari defenisi dan video
• 2. Anisa Defria Amanda (2248401031) : mencari prinsip kerja dan jenis-jenis
• 3. Dafa Ramdhana (2248401041) :Download video, dan cari video
• 4. Ledismawati Sitorus (2248401055) : Edit ppt, Keuntungan dan kekurangan
• 5. Nafa Rohmaliazakia T (2248401065) : Mencari proses Destilasin dan gambar
• 6. Puspita Damayanti (2248401071) :Mencari gambar proses destilasi, edit ppt
• 7. Anis Suzetta (2248401089) : Metode dan jenis-jenis

Anda mungkin juga menyukai