PROSES SIRKULASINYA • By: • Hesti Jatmikowati SIRKULASI DARAH
Sistem Kardiovaskular Sistem Limfatik
Darah Cairan Limfa
Jantung Pembuluh Limfa
Pembuluh Darah Organ Limfa
Sirkulasi Darah Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Fungsi sirkulasi: untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh, untuk mentranspor zat makanan ke jaringan tubuh, mentranspor produk-produk yang tidak berguna, menghantarkan hormon dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain Sistem Kardiovaskular (peredaran darah)
Sistem kardiovaskuler merupakan
organ sirkulasi darah yang terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Darah Pengertian Darah Darah adalah cairan yang ada pada tubuh manusia sebagai alat transportasi yang berfungsi : - untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, - - mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga - sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Komponen Darah Darah tersusun dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah meliputi 55 % dari seluruh bagian darah, sedangkan 45 % sisa nya berupa sel-sel darah. 1. Plasma Darah Plasma merupakan cairan yang menyertai sel-sel darah. Fungsi plasma darah adalah untuk mengangkut oksigen, sari-sari makanan, dan hasil oksidasi yang dikeluarkan melalui alat ekskresi. 2. Sel-sel Darah Terdapat sekitar 45% sel-sel darah di dalam darah. a. Sel Darah Merah (Eritrosit) Sel darah merah merupakan penyusun sel-sel darah yang jumlanya paling banyak diantara unsur- unsur pembentuk darah. Sel darah merah berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Warna sel darah merah disebabkan karena pigmen merah yang disebut hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah suatu protein yang terdiri dari hemin dan globin. Hemin mengandung zat besi, dan globin adalah bagian dari protein yang tersusun oleh 2 rantai alfa dan 2 rantai beta dan enzim- enzim seperti glucose 6-phosphate dehydrogenase. b. Sel Darah Putih (Leukosit) Sel darah putih tidak mempunyai hemoglobin sehingga sel darah putih tidak berwarna merah. Sel darah putih berfungsi dalam pertahanan dan kekebalan tubuh. Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma leukosit dibagi menjadi: Leukosit bergranula (Granulosit) Granulosit merupakan sel darah putih yang di dalam sitoplasmanya terdapat granula. Leukosit tidak bergranula (Agranulosit) Agranulosit merupakan bagian dari sel darah putih dimana mempunyai inti sel satu lobus dan sitoplasmanya tidak bergranula. c. Keping Darah (Trombosit) Trombosit berbentuk bulat, lonjong dan bahkan tidak beraturan. Trombosit berfungsi dalam proses penggumpalan darah. Proses pembentukan darah (hemopoiesis)
Hematopoiesis merupakan proses
pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi Proliferasi, Maturasi dan Diferensiasi sel yang terjadi secara serentak. Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipat gandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses pematangan sel darah. Diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda. Pembentukan sel darah terjadi di sumsum tulang, manusia membentuk sel darah merah saat masih berupa sekumpulan sel tepatnya di kantung kuning telur (yolk sac) Setelah beberapa bulan, sel darah terbentuk di hati, limfa dan sumsum tulang. Setelah manusia menginjak dewasa, pembentukan sel darah dilakukan sepenuhnya oleh sumsum tulang membranosa. Skema pembentukan darah Golongan Darah Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Terdapat dua metode penting untuk mengelompokkan golongan darah meliputi: Sistem ABO, berdasarkan ada tidaknya antigen A dan B Sistem rhesus (RH) berdasarkan ada tidaknya faktor rhesus. Sistem ABO Terdapat empat golongan darah menurut sistem ABO: golongan A golongan B golongan AB golongan O golongan A Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A- negatif atau O-negatif. golongan B Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif golongan AB Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB- positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB- positif. golongan O Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O- negatif. Tabel golongan darah: Rhesus (RH) Rhesus adalah sistem penggolongan darah berdasarkan ada atau tidaknya antigen D di permukaan sel darah merah, nama lainnya adalah faktor Rhesus atau faktor Rh. Mengapa kita harus mengetahui rhesus darah? Mengenali rhesus khususnya rhesus negatif menjadi begitu penting karena di dunia ini hanya sedikit orang yang memiliki rhesus negatif. Persentase jumlah pemilik rhesus negatif berbeda-beda antar kelompok ras. Pada ras bule (seperti warga Eropa, Amerika, dan Australia), jumlah pemilik rhesus negatif sekitar 15 – 18%. Sedangkan pada ras Asia, persentase pemilik rhesus negatif jauh lebih kecil, karena persentasenya sangat kecil, jumlah pendonor pun amat langka, sehingga bila memerlukan donor darah agak sulit. Apa yang terjadi bila darah dengan rhesus positif didonorkan pada pasien dengan rhesus negatif ? Pemilik rhesus negatif tidak boleh ditranfusi dengan darah rhesus positif. Ini dikarenakan sistem pertahanan tubuh si reseptor (penerima donor) akan menganggap darah (rhesus positif) dari donor itu sebagai “benda asing” yang perlu dilawan seperti virus atau bakteri. Sebagai bentuk perlawanan, tubuh reseptor akan memproduksi antirhesus. Antirhesus ini akan menyerang dan memecah sel-sel darah merah dari donor, sehingga ginjal harus bekerja keras mengeluarkan sisa pemecahan sel-sel darah merah itu. Kondisi ini bukan hanya menyebabkan tujuan tranfusi darah tak tercapai, tapi malah memperparah kondisi si reseptor sendiri Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu : Rh-positif (Rh+), berarti darahnya memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif atau terjadi penggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti-Rh (antibodi Rh). Rh-negatif (Rh-), berarti darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan saat dilakukan tes dengan anti-Rh (antibodi Rh). Jenis penggolongan ini sering kali digabungkan dengan penggolongan ABO dengan menambahkan “+” bagi pemilik faktor Rhesus atau “-“ bagi yang tidak memiliki faktor Rhesus dalam darahnya, sehingga kita mengenal golongan darah A+ atau A-, B+ atau B-, AB+ atau AB-, dan O+ atau O-. Tabel Perbedaan Rhesus Jantung
Jantung merupakan organ berotot,
berongga, berbentuk kerucut yang terletak dalam mediastinum, ruang diantara paru- paru. Sekitar dua pertiga jantung terletak disebelah kiri garis tengah dan meluas ke diafragma. Fungsi jantung: Memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan oleh organ paru-paru. struktur jantung
Dinding jantung tersusun atas tiga lapisan:
Lapisan serosa luar (epikardium)
Otot tengah (meiokardium) Endotel dalam (endokardium) Epikardium
Lapisan luar (epikardium) adalah bagian
perikardium yang merupakan lapisan penunjang ganda yang melindungi jantung. Lapisan dalam (perikardium serosa) adalah membran ganda paling tipis yang merupakan bagian terluar yang melekat pada perikardium fibrosa dan lapisan bagian dalam yang membentuk epikardium jantung. Meiokardium Lapisan tengah dinding jantung terdiri atas otot (meiokardium) merupakan lapisan paling tebal. Meiokardium tersusun atas otot jantung yang hanya ditemukan pada jantung. Sel otot ini bercabang dan berlurik, dan berhubungan erat dengan sel otot yang berdekatan melalui saluran kecil yang disebut diskus interkalaris. Endokardium Lapisan dalam dari dinding jantung adalah endokardium, terdiri dari sel-sel endotel yang halus, permukaan endokardium tidak kaku karena berfungsi untuk mengumpulkan darah, memompa, dan dapat membantu mengatur kontraktilitas. bagian-bagian jantung a). Ruang Jantung Jantung terbagi atas dua belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri, kedua belahan tersebut dipisahkan oleh otot yang disebut septum. Setiap belahan terdiri atas dua ruang yaitu: Ruang pengumpul yang disebut dengan atrium Atrium dibagi menjadi dua, yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Ruang pemompa yang disebut dengan ventrikel. Ventrikel dibagi menjadi dua, yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Atrium kanan, berfungsi menampung darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh yang mengalir dari vena kava superior dan inferior serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru-paru. Atrium kiri, berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru melalui empat buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta. Ventrikel kanan, berfungsi memompakan darah dari atrium kanan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Ventrikel kiri, berfungsi memompakan
darah yang kaya oksigen dari atrium kiri ke seluruh tubuh melalui aorta. b). Katup Jantung Katup jantung tersusun oleh endothelium yang dilapisi oleh jaringan fibrosa, sehingga katup dapat menutup dan membuka karena sifatnya yang fleksibel. Fungsi katup jantung adalah mengalirkan darah pada saat terbuka dan menahan aliran darah, mencegah refluk aliran darah saat menutup. Jantung memiliki dua tipe katup yaitu katup atrioventrikuler dan katup semilunar. 1. Katup atrioventrikuler 2. Katup semilunaris 1. Katup atrioventrikuler Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan disebut katup trikuspidalis. Katup yang terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri disebut katup bikuspidalis atau katup mitral. Katup atrioventrikuler memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada saat diastolik dan mencegah aliran balik pada saat ventrikel berkontraksi memompa darah keluar jantung yaitu pada saat sistolik. 2. Katup semilunaris Katup semilunaris terdiri atas katup pulmonalis dan katup aorta. Katup ini mempunyai tiga daun katup. Katup pulmonal terletak diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Sedangkan katup aorta terletak diantara ventrikel kiri dengan aorta. Saat terjadi diastol katup semilunaris menutup dan membuka saat sistol. Menutupnya katup jantung menimbulkan bunyi jantung. Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah bagian dari
sistem peredaran darah. Pembuluh darah merupakan jaringan elastis membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian mengembalikannya lagi kedalam jantung. Fungsi utama sistem ini adalah : menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan mengembalikan darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbon dioksida (CO2). Ada 3 macam pembuluh darah, yaitu: arteri, vena dan kapiler. Arteri Arteri merupakan pembuluh yang membawa darah keluar dari jantung. Aorta = Arteri yang membawa darah dari bilik kiri ke seluruh tubuh Arteri pulmonalis = pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru Arteriole = Arteri bercabang-cabang membentuk cabang kecil Arteri memiliki 3 lapisan dinding;
Tunika interna : lapisan paling dalam yang
melapisi lumen. Tunika media : lapisan tengah paling tebal. Tunika eksterna : lapisan terluar. Vena Vena merupakan pembuluh berdinding tipis, kurang elastis dan lubang pembuluhnya lebih besar daripada arteri.
Venula = Vena bercabang-cabang
Kapiler = Venula membentuk cabang- cabang yang lebih kecil Jenis-jenis vena: Vena Pulmonalis merupakan pembuluh vena tempat darah yang mengandung oksigen yang dihirup oleh paru-paru untuk dibawa oleh pembuluh ini menuju jantung. Vena cava yaitu pembuluh balik vena yang tugasnya membawa darah pada tubuh manusia menuju ke jantung bagian atrium kanan. Perbedaan arteri dan vena Kapiler Kapiler merupakan pembuluh darah yang berukuran kecil sebagai perpanjangan arteri dan vena. Dinding sel pembuluh ini bersifat permeabel sehingga cairan tubuh dan zat-zat terlarut dapat keluar masuk melalui dinding selnya. Sistem Limfatik Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Fungsi sistem limfatik: Mengangkut limfosit. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah. Membawa lemak emulsi dari jaringan sekitar usus halus ke darah . Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme Sistem limfatik terdiri dari tiga bagian yaitu : cairan limfa, pembuluh limfa serta jaringan dan organ limfoid di seluruh tubuh. Cairan Limfa Limfa berasal dari plasma darah yang merembes keluar dari pembuluh kapiler di sistem peredaran darah. Cairan yang keluar tersebut menjadi cairan intersisial yang mengisi ruang antara sel-sel di jaringan. Fungsi Cairan Limfa Cairan limfa berfungsi untuk absorpsi zat makanan dari saluran cerna terutama absorpsi lemak, penghancuran partikel- partikel seperti bakteri. Pembuluh Limfa Pembuluh limfatik ini merupakan pembuluh yang membantu sistem kardiovaskuler dalam mengembalikan cairan dari ruangan jaringan tubuh lalu pembuluh ini mengembalikan cairan ke dalam darah. Pembuluh limfa dibedakan menjadi: Pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus dekster) : Pembuluh limfa kanan terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari daerah kepala dan leher bagian kanan, dada kanan, lengan kanan, jantung dan paru- paru yang terkumpul dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa kiri (duktus limfatikus toraksikus) : Pembuluh limfa kiri disebut juga pembuluh dada. Pembuluh limfa kiri terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada kiri, lengan kiri, dan tubuh bagian bawah. Jaringan Limfoid dan Organ Limfoid Organ limfoid dibagi menjadi dua, yaitu:
- Organ limfoid promer
- Organ limfoid sekunder Organ Limfotik Primer, terdiri dari: a. Sumsum Tulang : merupakan jaringan penghasil limfosit. Limfosit yang berkembang di dalam sumsum tulang akan menjadi limfosit B. b. Kelenjar Timus : yaitu tempat perkembangan limfosit yang dihasilkan dari sumsum tulang merah untuk menjadi limfosit T. Organ Limfotik Sekunder, terdiri dari: a. Nodus limfe : Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut nodulus. Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa adalah untuk menyaring mikroorganisme yang ada di dalam limfa. b. Limpa : Kelenjar yang dihasilkan dari limpa berwarna ungu tua. Limpa terletak di belakang lambung. Fungsi limpa antara lain: membunuh kuman penyakit, membentuk sel darah putih (leukosit) dan antibodi, menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. c. Nodulus Limfatikus : Beberapa bentuk nodulus limfatikus yaitu tonsil dan folikel limfatik. Tonsil terdapat di tenggorokan. Folikel limfatik terdapat di permukaan dinding usus halus. Letak nodulus limfatikus sangat strategis untuk berperan dalam respon imun melawan zat asing yang masuk dalam tubuh melalui pencernaan atau pernafasan. Mekanisme Peredaran Darah Limfa Peredaran Darah pada Hewan Peredaran darah terbuka Peredaran darah tertutup Sirkulasi darah terbuka pada serangga Sirkulasi darah tertutup pada amphibi Jantung amphibi terdiri atas tiga ruang (atrium kanan dan atrium kiri serta ventrikel), sinus venosus dan trunkus arteriosus.