Anda di halaman 1dari 16

ANDROGEN, ANTI ANDROGEN

DAN ANABOLIK STEROID


KELOMPOK 2
NAMA KELOMPOK

01 A'ang Anggi A
03 Miftakhun Nisa
D.A

02 Heru Suwardianto 04 Silvia Wahyu M


Androgen adalah sekelompok hormon seks pada tubuh.
Salah satunya hormon yang paling aktif adalah
testosterone
Meski dinamakan sebagai hormon pria namun hormon ini
juga diproduksi pada tubuh wanita namun jumlahnya
tidak sebanyak pria
Fungsi Hormon Androgen

pada Wanita pada Pria


• Menjaga kesehatan organ tubuh • Mengatur pubertas pria
• Berperan dalam sistem reproduksi • Membantu proses produksi sperma
• Mengubah pita suara
• Berperan dalam pertumbuhan jaringan
tubuh
Akibat Hormon
Androgen Berlebih
Hormon Androgen berlebihan maka dapat
menyebabkan munculnya jerawat berlebihan,
rambut-rambut seperti pria, kulit wajah berminyak,
hingga mengalami gangguan menstruasi.
Reseptor Androgen dan Kanker Payudara
● Pada wanita pasca-menopause, serum testosteron awal yang
tinggi merupakan faktor prognostik yang kuat untuk kambuh
lokal, kontrol Kanker Payudara, dan metastasis jauh.
● Selain itu, kadar androgen lain yang tinggi (testosteron bebas,
DHEAS, dan androstenedion) dan SHBG (globulin pengikat
hormon steroid) berkorelasi dengan peningkatan risiko Kanker
Payudara pascamenopause.
Reseptor Androgen (AR) dan Kanker Prostat
• Saat ini, obat antiandrogen generasi baru telah tersedia, dan obat baru lainnya
sedang dalam studi klinis untuk menguji keefektifannya pada pasien dengan kanker
prostat yang resistan terhadap pengebirian (castration-resistant prostate
cancer/CRPC). Androgen menjalankan berbagai fungsinya dengan mengikat
reseptor androgen (AR). Chang et al pertama kali mengkloning cDNA AR manusia
dan tikus pada tahun 1988.
• Androgen disintesis di testis dan kelenjar adrenal. Testosteron disintesis oleh sel
Leydig di testis, dan androstenedione dan dehydroepiandrosterone (DHEA)
disintesis di kelenjar adrenal. Sebagian besar testosteron dalam serum berikatan
dengan globulin pengikat hormon seks, sedangkan 1% hingga 2% sisanya ada
sebagai testosteron bebas, yang diubah menjadi DHT oleh 5-alfa-reduktase dalam
sel prostat.
Antiandrogen adalah obat-obatan yang dikonsumsi untuk menghambat hormon androgen.

Obat ini diminum untuk mengatasi masalah pada pria dan wanita, serta dikonsumsi pula oleh transpuan.

Antiandrogen adalah obat-obatan yang dapat menghambat aktivitas hormon seksual pria yang disebut
androgen.

Aktivitas androgen perlu dikendalikan untuk mengatasi masalah pada laki-laki dan wanita, serta
dikonsumsi pula oleh transgender dan individu non-biner.
Penggunaan Obat Antiandrogen
Pada Wanita
● Beberapa perempuan bisa memiliki level androgen lebih tinggi dari wanita lain, seperti wanita yang yang
menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS).
● Tingginya kadar androgen pada wanita penderita PCOS dapat menimbulkan beragam gejala, seperti
pertumbuhan rambut berlebih, timbulnya jerawat, sulit memiliki keturunan, dan siklus haid tidak teratur.
● Antiandrogen dapat mencegah komplikasi yang disebabkan oleh kadar androgen yang tinggi pada wanita.
Komplikasi tersebut dapat berupa diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Pada Pria
● Hormon androgen dapat merangsang pertumbuhan sel kanker di prostat.
● Menurunkan kadar androgen dapat mencegah androgen agar tidak mencapai sel kanker – sehingga
membantu memperlambat kanker dan berpotensi untuk mengecilkan tumor yang sudah tumbuh.
● Antiandrogen bekerja dengan menghambat androgen agar tidak berikatan dengan reseptornya di sel kanker
prostat.
● Penghambatan aktivitas androgen membantu memperlambat pertumbuhan kanker. Namun, obat-obatan
antiandrogen tidak dapat menghentikan produksi androgen. Obat-obatan ini juga biasanya perlu
dikombinasikan dengan strategi lain, seperti bedah atau kebiri kimia.
Jenis Obat Antiandrogen
Flutamide

Spironolactone

Cyproterone
Efek Sampin Obat Anti androgen
• Hasrat seks menjadi rendah
• Peningkatan risiko depresi
• Peningkatan enzim hati
• Berkurangnya rambut di wajah dan bagian tubuh lain
• Peningkatan risiko cacat lahir pada janin jika dikonsumsi selama kehamilan
• Hepatitis
• Gagal hati
• Disfungsi ereksi, yakni penurunan kemampuan untuk ereksi dan mempertahankan ereksi
• Diare
• Nyeri di payudara
• Hot flashes, yakni kondisi tubuh menjadi hangat saat memasuki fase menopause
• Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
• Ruam kulit
• Risiko resistensi antiandrogen, yakni kondisi obat tidak efektif bekerja pada tubuh
ANABOLIK STEROID
Steroid anabolik, juga dikenal lebih baik sebagai steroid anabolik-androgenik (SAA),
merupakan androgen steroidal yang didalamnya termasuk androgen alami seperti
testosteron serta zat sintetis yang secara strutural berhubungan dan memiliki efek yang
serupa dengan testosteron.

SAA juga memiliki beragam tingkat efek androgenik dan virilisasi, termasuk induksi
pengembangan dan pemeliharaan karakteristik seksual sekunder maskulin seperti
pertumbuhan pita suara dan rambut tubuh.
Kegunaan
• Stimulasi sumsum tulang
• Stimulasi pertumbuhan
• Stimulasi nafsu makan serta pengawetan dan peningkatan
massa otot
• Induksi pubertas pria
• Kontrasepsi pria, dalam bentuk testosteron enantat
• Stimulasi massa tubuh tanpa lemak dan pencegahan keropos
tulang pada pria lanjut usia
• Penggantian hormon untuk pria dengan rendahnya tingkat
testosterone
• Disforia gender
• Meningkatkan Tekanan Pernapasan Maksimum
Efek Bahaya
• Nyeri otot
• Pertumbuhan tulang terhambat bagi pemakai usia remaja
• Gangguan fungsi hati dan ginja
• Kerontokan rambut dan kebotaka
• Pembesaran tidak normal pada otot jantun
• Gangguan psikologis, seperti perubahan mood, depresi, merasa cemas,
dan perilaku agresif
• Masalah pada kulit, seperti jerawat, stretch mark, ruam, telangiektasis,
dan iritasi kulit
• Kelainan lemak darah sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit
jantung
Sediaan obat Beberapa steroid anabolik tersebut meliputi dianabol,
anadrol, deca durabolin, trenbolone, anavar, winstrol,

Steroid clenbuterol, dan human growth hormone (HGH).

Anabolik
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai