01 A'ang Anggi A
03 Miftakhun Nisa
D.A
Obat ini diminum untuk mengatasi masalah pada pria dan wanita, serta dikonsumsi pula oleh transpuan.
Antiandrogen adalah obat-obatan yang dapat menghambat aktivitas hormon seksual pria yang disebut
androgen.
Aktivitas androgen perlu dikendalikan untuk mengatasi masalah pada laki-laki dan wanita, serta
dikonsumsi pula oleh transgender dan individu non-biner.
Penggunaan Obat Antiandrogen
Pada Wanita
● Beberapa perempuan bisa memiliki level androgen lebih tinggi dari wanita lain, seperti wanita yang yang
menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS).
● Tingginya kadar androgen pada wanita penderita PCOS dapat menimbulkan beragam gejala, seperti
pertumbuhan rambut berlebih, timbulnya jerawat, sulit memiliki keturunan, dan siklus haid tidak teratur.
● Antiandrogen dapat mencegah komplikasi yang disebabkan oleh kadar androgen yang tinggi pada wanita.
Komplikasi tersebut dapat berupa diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Pada Pria
● Hormon androgen dapat merangsang pertumbuhan sel kanker di prostat.
● Menurunkan kadar androgen dapat mencegah androgen agar tidak mencapai sel kanker – sehingga
membantu memperlambat kanker dan berpotensi untuk mengecilkan tumor yang sudah tumbuh.
● Antiandrogen bekerja dengan menghambat androgen agar tidak berikatan dengan reseptornya di sel kanker
prostat.
● Penghambatan aktivitas androgen membantu memperlambat pertumbuhan kanker. Namun, obat-obatan
antiandrogen tidak dapat menghentikan produksi androgen. Obat-obatan ini juga biasanya perlu
dikombinasikan dengan strategi lain, seperti bedah atau kebiri kimia.
Jenis Obat Antiandrogen
Flutamide
Spironolactone
Cyproterone
Efek Sampin Obat Anti androgen
• Hasrat seks menjadi rendah
• Peningkatan risiko depresi
• Peningkatan enzim hati
• Berkurangnya rambut di wajah dan bagian tubuh lain
• Peningkatan risiko cacat lahir pada janin jika dikonsumsi selama kehamilan
• Hepatitis
• Gagal hati
• Disfungsi ereksi, yakni penurunan kemampuan untuk ereksi dan mempertahankan ereksi
• Diare
• Nyeri di payudara
• Hot flashes, yakni kondisi tubuh menjadi hangat saat memasuki fase menopause
• Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
• Ruam kulit
• Risiko resistensi antiandrogen, yakni kondisi obat tidak efektif bekerja pada tubuh
ANABOLIK STEROID
Steroid anabolik, juga dikenal lebih baik sebagai steroid anabolik-androgenik (SAA),
merupakan androgen steroidal yang didalamnya termasuk androgen alami seperti
testosteron serta zat sintetis yang secara strutural berhubungan dan memiliki efek yang
serupa dengan testosteron.
SAA juga memiliki beragam tingkat efek androgenik dan virilisasi, termasuk induksi
pengembangan dan pemeliharaan karakteristik seksual sekunder maskulin seperti
pertumbuhan pita suara dan rambut tubuh.
Kegunaan
• Stimulasi sumsum tulang
• Stimulasi pertumbuhan
• Stimulasi nafsu makan serta pengawetan dan peningkatan
massa otot
• Induksi pubertas pria
• Kontrasepsi pria, dalam bentuk testosteron enantat
• Stimulasi massa tubuh tanpa lemak dan pencegahan keropos
tulang pada pria lanjut usia
• Penggantian hormon untuk pria dengan rendahnya tingkat
testosterone
• Disforia gender
• Meningkatkan Tekanan Pernapasan Maksimum
Efek Bahaya
• Nyeri otot
• Pertumbuhan tulang terhambat bagi pemakai usia remaja
• Gangguan fungsi hati dan ginja
• Kerontokan rambut dan kebotaka
• Pembesaran tidak normal pada otot jantun
• Gangguan psikologis, seperti perubahan mood, depresi, merasa cemas,
dan perilaku agresif
• Masalah pada kulit, seperti jerawat, stretch mark, ruam, telangiektasis,
dan iritasi kulit
• Kelainan lemak darah sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit
jantung
Sediaan obat Beberapa steroid anabolik tersebut meliputi dianabol,
anadrol, deca durabolin, trenbolone, anavar, winstrol,
Anabolik
Terima Kasih