Anda di halaman 1dari 48

KOMPLIKASI

TEHNIK DAN NON


TEHNIK

Ns. DEWA K. WIRADANA, SKep


Curiculum vitae
Ns.I DEWA K. WIRADANA,SKep
 Riwayat Pendidikan
 Diploma III keperawatan
tahun 1997
 S 1 keperawatan tahun 2012
 Ners tahun 2014

 Riwayat pekerjaan
• Tahun 2001-2009 di Unit gawat darurat
• Tahun 2010 sampai sekarang di Unit Hemodialisa
RSUP.Prof. Dr. R D Kandou manado
HASIL BELAJAR

 Setelah mengikuti mata pelatihan


ini peserta mampu melaksanakan
Asuhan keperawatan intradialisis
Pokok bahasan dan sub pokok bahasan
monitoring dan observasi pasien

Penanganan Komplikasi Penanganan Komplikasi


teknik non teknik
Pembahasan
Komplikasi intradialitik : Yaitu komplikasi yang
terjadi selama prosedur Hemodialisis Berhubungan dengan
masalah teknis dan non teknis

Masalah teknis : Masalah yang terjadi pada


perangkat dialysis

Masalah non teknis :


Masalah yang terjadi pada pasien baik berupa keluhan
ataupun dalam bentuk gejala klinik (komp. Klinik)
Dializer
bocor/leak
Hipotensi /
hipertensi

Clotted
hemolisis
dializer
Gatal Mual muntah

Komlikasi
Non Teknis
Tehnik
Membran
Akses reaction
Demam disertai resirkulation
Kram otot menggigil
(pyrogen)

Emboli
Nyeri dada udara
1. Hipotensi / Hipertensi

Hampir 20-30% pasien HD pernah mengalami


episode hipotensi intradialisis
Penyebabnya :
 Ultrafiltrasi berlebihan
 Obat anti hipertensi
 Dryweigh terlalu rendah
 Overload/kelebihan cairan
• Posisi kepala lebih
rendah dari kaki
• Kecepatan aliran darah
dan UFR diturunkan
• Berikan cairan Nacl 0,9
% Penatal
• Jika diperlukan HD aksana
diistirahatkan an
• Kolaborasi dengan
dokter
• Bila TD sdh naik Hd bisa
dimulai Kembali
• Catat semua Tindakan
yg dilakukan
• Penurunan tekanan Geja
darah
• Lemas,berkeringat, la
pandangan
berkunang kunang
• Kadang-kadang
mual muntah,sesak
nafas
Pencegahan

 Anjurkan pasien membatasi kenaikan berat badan


interdialisis kurang dari 1 kg/hari
 Anjurkan pasien minum obat anti hipertensi sesuai anjuran
dokter
 Observasi tanda-tanda vital selama dialysis berlangsung
2. Mual dan muntah
 Penyebab :
• Banyak factor dan yg paling sering hipotensi

 Penatalaksanaan :
 Turunkan kecepatan aliran darah sampai 100 ml/menit
 Turunkan UFG
 Observasi vital sign
 Jika kondisi pasien mulai membaik program Kembali dialysis sesuai kebutuhan pasien
 Kolaborasi dengan dokter jika kondisi pasien tidak membaik

 Pencegahan :
• Hindari terjadinya hipotensi
• Anjurkan pasien untuk membatasi cairan
• Observasi vitalsign
3. SAKIT KEPALA :

Penyebab : Pasti belum diketahui kondisi ini sering terjadi pada


disequilibrium syndrome
Sering terjadi pada pasien yg mengaalami peningkatan/penurunan TD
secara drastis

Penanganan :
 Turunkan kecepatan aliran darah sampai 150 ml/menit
 Observasi vitalsign
 Kompres es di atas kepala
 Jika keluhan sudah berkurang,jalankan program dialysis secara
bertahap sesuai program
4.DEMAM DISERTAI MENGGIGIL

 Penyebab
 Reaksi pirogen
 Dializer reuse
 Reaksi transfusi
 Infeksi

Penatalaksanaan
 Observasi
 Berikan selimut
 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
 Mencari penyebab demam
5.NYERI DADA

Penyebab
 Hipertensi
 Anemia
 Penarikan cairan yg terlalu cepat
 Angina

Penatalaksanaan
 Turukan kecepatan aliran darah
 Pasang monitor EKG
 Kolaborasi degan dokter untuk tindak lanjut
6.GATAL
Penyebab
 Toksin uremia kurang terdialisis
 Kulit yang kering
 Reaksi elergi terhadap bahan bahan yg dipakai pada
proses dialisis

Pencegahan/penanganan
 Anjurkan pasien makan sesuai dengan diet
 Anjurkan pasien taat menjalani program
hemodialisis
 Anjurkan pasien menjaga kebersihan badan
 Gunakan pelembab kulit secara rutin
7.KERAM OTOT

Penyebab
 Penarikan cairan melebihi BB kering
 Penarikan cairan terlalu cepat
 BB naik lebih dari 1 kg/hari

Penatalaksanaan
 Turunkan QB dan UFG
 Massage pada daerah yang keram
 Guyur cairan Nacl 0,9 % sesuai kebutuhan
 Observasi vitalsign

Pencegahan
 Hidari menarik cairan terlalu cepat
 Anjurkan pada pasien untuk mentaati diet cairan agar kenaikan BB tidak naik melebihi 1 kg/hari
MASALAH TEKNIK
1.Dializer leak/Ruptured

 Leak atau ruptured merupakan kebocoran yg terjadi pada


membrane semipermiabel dialyzer yang dapat menyebabkan
kopartemen darah dari pasien dan kompartemen dialisat dari
dialyzer bercampur
1.Blood leak
True blood leak False bloodleak
 Reuse manual  Terdapat udara pada

 Ufg yg terlalu sensor bloodleak


besar/banyak  Terdapat kotoran pada
 Tekanan pada saat sensor bloodleak
membilas dialiser terlalu
tinggi
 Blood flow yg terlalu
cepat pada saat
melakukan rinsing
Tanda tanda bloodleak
 Bloodleak detector alaram
 Kompartemen dialisat
berwarna merah
 Selang dialisat berwarna
merah
Penatalaksanaan bloodleak

True bloodleak False bloodleak

 Bypass
 Jelaskan kepada pasien
mengenai masalah yang
terjadi
 Masukkan darah pada
sirkuit dan dializer
 Mulai hd dgn priming
ulang menggunakan
dialiser baru
Penatalaksanaan bloodleak
True bloodleak False bloodleak
 Pastikan tidak ada darah pada
 Bypass dialiser
 Jelaskan kepada pasien  Tekan bypass
mengenai masalah yang  Buka ensor bloodleak pada mesin
terjadi yg terdapat pada bagian belakang
mesin
 Masukkan darah pada  Bersihkan dengan menggunakan
sirkuit dan dializer kassa atau deeper
 Mulai hd dgn priming  Tutup Kembali sensor bloodleak
ulang menggunakan
dialiser baru
2.Clotting

Pengertian
Adanya darah yang
membeku baik pada
dialyzer (kompartemen
darah) maupun pada
bloodline
Tanda tanda cloting
 Dializer berwarna gelap
 Buble trap berwarna gelap
 Bila dibilas dengan Nacl 0,9%
tetap berwarna gelap
 Tmp meningkat/turun dibawah
limit
 Tekanan vena meningkat (alarm)
Penyebab
 Priming dialyzer
 Gangguan pembekuan
darah
 Heparinisasi
 HB Tinggi
 Akses vaskuler
Jenis cloting

 partial  total
Jenis cloting

 Partial  total
Bila cloting terjadi hanya
pada Sebagian sirkuit
ekstracorporeal dan
jumlahnya sedikit. Pada
kasus ini tidak perlu
pergantian sirkuit ekstra
corporeal selama proses HD
Jenis cloting

 Partial  Total
Bila cloting terjadi hanya Bila cloting terjadi pada
pada Sebagian sirkuit seluruh sirkuit ekstra
ekstracorporeal dan corporeal pada kasusu ini
jumlahnya sedikit. Pada diperlukan penggantian
kasus ini tidak perlu sirkuit ekstracorporeal agar
pergantian sirkuit ekstra proses HD bisa dilanjutkan
corporeal selama proses HD sampai selesai
Penatalaksanaan cloting

bila tidaka ada bukti cloting


lihat sumber lain dari peningkatan tekanan vena misalnya bloodline yg tertekuk

bila terjadi partial cloting


monitor ketat,bilas secara berkala
Hd dilanjutkan
bila terjadi cloting total
hentikan dialysis dan mencari perawat untuk membantu prosedur
3. Membran reaction (pyrogen)

pyrogen adalah suatu produk mikroorganisme terutama dari banteri gram negative dan dapat berupa endotoksin
Sumber pyrogen

 Dializer
 Cairan konsentrat
 Air RO
 Blood line
 Vaskuler akses
Tanda dan gejala pyrogen
 Pasien merasa kedinginan setelah mulai HD
 Pasien menggigil gemetar
 Demam,suhu tubuh meningkat setelah menggigil
 Jika diakibatkan masuknya pyrogen endotoksin,tanda dan
gejala biasanya terjadi pada jam pertama dialysis
4. Akses resirkulasition

 Resirkulasi salah satu penanda penting adanya gangguan


aliran vistula
 Penanganan awal akan memperpanjang usia AV vistula
4. Akses resirkulasition
 Resirkulasi salah satu penanda penting adanya gangguan
aliran vistula
 Penanganan awal akan memperpanjang usia AV vistula

Penyebabnya
o Stenosis vena tinggi
o Jarak arteri dan vena terlalu dekat
o Penggunaan AV vistula yg tidak tepat
Penatalaksanaan resirkulasi

 Jarak vaskular akses jangan terlalu dekat


 Ukuran jarum disesuaikan dengan kebutuhan pasien
(dewasa atau anak)
5. Emboli udara

 Masuknya benda asing terbawa aliran darah kemudian


menyumbat aliran darah didalam organ
 Jika jumlah udara yg masuk lebih dari 10 ml kedalam
otak jantung dan paru paru bisa menyebabkan penyakit
serius hingga kematian
Tanda emboli udara

adanya buih / darah berbusa pada bloodline


• Penyebab emboli udara

1. penggunaan Av vistula tidak menggunakan Nacl,pada saat


memulai atau mengakhiri HD
2.penggunaan transfusion set
3.ada robekan pada venous
bloodline
4.rupture pada AV Vistula
5.pengambilan sampel darah/
pemberian injeksi obat
Gejala emboli udara
tergantung posisi fisik saat kejadian
Gejala emboli udara
 Posisi duduk
1. Pasien biasanya berteriak dan memegang telinga karena
suara udara yg masuk ke otak dengan cepat
2. Kejang
3. Wajah memerah atau membiru
4. Sesak nafas
5. Tidak sadarkan diri
Posisi terlentang

 Dyspnea
 Batuk
 Cianosis
 Denyut jantung lemah
 Murmur jantung
 Nyeri dada
Penatalaksanaan emboli udara

 Venous line di klem (HD stop,darah dikembalikan/dibuang)


 Posisi tidur miring kiri dan kepala lebih rendah
 Berikan oksigen
 Pertahankan jalan nafas
 Berikan cairan infus untuk mempertahankan kemungkinan
pasien hipotensi
6. hemolysis

Rusaknya atau pecahnya sel arah merah karena masalah


kimia termal dan mekanikal
Gejala hemolysis

 Akut dyspnoe (nafas pendek)


 Nyeri dada
 Nyeri punggung
Tanda hemolysis

Terdapat perubahan warna darah pada bloodline yg


merupakan tanda hematokrit
Penyebab hemolysis

 Qb terlalu tinggi
 Dialisis jarum Tunggal
 Penggunaan fistula ukuran kecil
 Terlipat atau adanya hambatan aliran darah masuk
 Tekanan arteri/vena yg terlalu tinggi
 Kontaminasi hydrogen peroksida
 Suhu dialisat yg terlalu tinggi
Penatalaksanaan hemolisis

 Hemodialisis dihentikan
 Darah yang ada di bloodline tidak boleh dimasukkan
KESIMPULAN & EVALUASI

 Komplikasi selama HD tidak rerjadi/minimal


 BB kering tercapai
 Aktivitas pasien sehari hari baik
 Pasien mandiri
 Nutrisi baik dialysis adekuat
 Kualitas hidup baik

Anda mungkin juga menyukai