VaskulerAkses :
1. Permanen :
Av shunt
Av graft
2. Tidak permanent
- Cdl
- Femoralis
Pemasangan AV graft
Penempatan graft PTFE pada lengan: biasanyadiambil di paha,Arteri femoralis ke vena
femoralis
Total cairan tubuh pada orang dewasa sekitar 60% dari berat badan, didalam tubuh sel-sel yang
memiliki air paling tinggi antara lain seloto, organ pada rongga badan seperti paru-paru, jantung.
Sedangkan sel yang memiliki konsentrasi air paling rendah yaitu tulang dan gigi.
Secara rata-rata tubuh orang dewasa kehilangan 2,5 L cairan per hari ,1,5 L keluar melalui urine,
500 ml melalui keringat, 400 ml dalam bentuk uap (respirasi pernafasan), 100 ml keluar
bersama feses
Di dalam tubuh manusia ,cairan terdistribusi kedalam 2 kompartemen utama yaitu cairan
intraselular (ICF) dancairan ekstraselular (ECF)
Cairan intraselular terdapat 2/3 air/40% dari seluruh cairan yang ada di dalam tubuh,sedangkan
cairan ekstraselular terdapat 1/3 air atau 20% dari seluruh cairan tubuh
HEMODIAFILTRASI
Terapi pengganti ginja dengan prinsip kombinasi difusi dan konveksi untuk meningkatkan
pembuangan solute dengan berat molekul beragam,
Ultrafiltrasi yang berlebih sehingga diperlukan cairan substitusi untuk mempertahankan balance
cairan, membrane yang dipake high flux
1. Predilution on line : cairan substansi dimasukkan bersama dengan darah inlet dan diproses
di dalam kompartemen darah
Kelebihan: permeabilitas membrane tinggi, konveksi lebih baik, kliren solute BM sedang
meningkat
Kerugian :difusi dan kliren solute rendah
2. Postdiluton on line :cairan substansi diberikan pada darah outlet dan langsung masuk
kedalam tubuh.
Kelebihan :pembuangan solute dengan berat molekul rendah paling baik dengan tehnik ini.
Kerugian : UF terbatas, membutuhkan QB tinggi, hemokonsentrasi
3. Mid dilution HDF :cairan substansi yang diberikan secara simultan sebelum dan sesudah
melewati dialyzer dan diatur oleh system.
Kelebihan :meningkatkan pereabilimtas dialyzer terhadap air dan solute karena difusi diatas
secara individual, kecepatan filtrasi tinggi,sehingga memperbaiki proses konveksi, aman
dari kehilangan albumin pd TMP tinggi.
Indikasi HDF :
Penarikan cairan dengan ultrafiltrasi bertahap atau ultrafiltrasi terpisah dari intravaskuler dengan
menggunakan TMP.
ISO UF tidak membuangBUN, ureum dan kreatinin hanya menarik air tanpa menggunakan cairan dialisat
Tujuan: untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan dari dalam tubuh dalam waktu yang singkat
- Gagal Jantung
- Neprotik syndrome
- DDS
Kelebihan ISO UF :
- Dapat menarik cairan dalam jumlah banyak
- TD stabil
- Mengurangi beban kerja jantung
Kekurangan ISO UF :
- Resiko Cloting
- Hanya digunakan pada pasien dengan hemodinamik stabil
- Tidak dapat digunakan pada pasien dengan hiperkalemi
HEPARINISASI
PRINSIP HD
Difusi: perpindahan solut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui membran semipermiabel
Ultrafiltrasi: perpindahan solven dari larutan tekanan tinggi ke tekanan yang rendah melalui membran
semiperbiabel
Konveksi: perpindahan solut dan solvent karna perbedaan tekanan
Absorpsi: adhesi molekul terhadap permukaan dalam membran
Osmosis: perpindahan solvent dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
Solut : zat terlarut
Solvent itu zat pelarut
HIPOTENSI
Hipotensi Intradialitik adalah penurunan TD sistolik lebih dari atau sama dengan 20 mmhg atau
penurunan tekanan arteri rata rata (MAP 10 mmhg) disertai manifestasi klinik
Hipotensi pada DM
- Gula tidak stabil
- Tek QB : karena ada kerusakan eritrosit
- Pembuluh darah terjadi arterosklerosis yaitu penebalan pembuluh darah
Pemantauan selama hd
Evaluadi keluhan px scr berkala
Pengukuran nadi dn tekanan darah tiap jam
PATHWAY
Cardiac output
Hipotensi
A. RENAL REPLACEMENT
Renal replacement support adalah suatu terapi untuk menggantikan fungsi ginjal, karena ginjal tidak bisa
melakukan fungsinya, dengan tujuan mempertahankan kehidupan dan meningkatkan kualitas hidup
sehingga pasien bisa beraktifitas seperti biasa.
Prinsip cari CAPD cairan dialysis berada dan tinggal dalam kavum abdomen
sekitar 4-6 jam pada siang hari dengan 3 kali ganti biasanya menggunakan dialisat 1,5% dan
8-12 jam pada malam hari menggukan 2,5 %. Jadi total penggantian 4 kali sehari.
Alat sederhana jadi bisa dilakukan sendiri, lebih fleksibel tidak selalu dilakukan di RS,dan
diit bebas.
Keuntungan
Dapat dilakukan dirumah, tidak tergantung pada orang lain dan fleksibel, diit bebas,
kunjungan ke RS regular, tidak perlu jarum, tekanan darah dapat terkontrol, dan tubuh tidak
terlalu stress
Kekurangan
Resiko infeksi, dapat menimbulkan timbul rasa jenuh karna menjalankan terus menerus.
Pasien DM, pasien yang ada gangguan kardiovaskular (angina, katup jantung buatan,
aritmia), penyakit kronis (anemia, HIV, kelainan perdarahan, dan hepatitis), dan
gangguan psikososial ( gaya hidup aktif, jadwal kehidupan dapat bervariasi, takut jarum
dan diit bebas)
Kontraindikasi
Absolut
Kesulitan operasi, ada luka di luas dinding abdomen, perlengkatan karna
riwayat operasi, tumor atau infeksi, hernia berulang, ada fistel tidak bisa
dilakukan peritoneum dialysis karna tidak ada yang membantu.
Relative
Obesitas, gangguan jiwa, gangguan penglihatan, hernia, PPOK, dan inflamasi
saluran cerna.
Komplikasi CAPD
Infeksi
Infeksi pada exit site, infeksi tunel, infeksi peritoneum
Non infeksi
Non infeksi terkait kateter, komplikasi terhadap peningkatan tekanan intra abdomen,
komplikasi terkait dialysis (nyeri bahu, rasa penuh, kelebihan cairan, kegagalan
ultrafiltrasi, dehidrasi, hiponatremia, hypernatremia, hypokalemia, hyperkalemia) dan
komplikasi terhadap metabolic ( efek dialisat glukosa, kehilangan protein,dan kelainan
metabolism lipid)
1. Clearens solut :
Weekly KT/V urea > 1,7
Weekly kreatinin klrens > 50
2. Fluid balance : tidak oedem
3. Elektrolit balance : - serum pottasium < 6.0 mg/dl
Jenis membrane
1.faktor pasien
2.faktor peresepan
-prekuensi pertukaran
-volume dwell
-konsentrasi dialisat
Keuntungan PET
Identifikasi karakteristik dari membran peritoneum
Menilai ultrafiktrasi yg tdk adekuay
Membedakan antara dialisi yg tdk adekuat dgn px yg tdk patuh
Dinilai jk peritonitis berulang akan mempengaruhi permeabilitas membran
Prosedur
Malam hari sebelum dilakukan PET pasien hrs siap dgn melakukan standar pertukaran capd, pertukaran
hrs dwell time antar 8-12 jam
Langkah langkah
Bersihkan 2x sehari
Bersihkan setiap exit site kotor atw basah
Hand Hygiene
Gunakan pbersih antibakteri
Jgm memaksa untuk melepas krusta
Keringkan exit site
Mobilisasi kateter
3. Transpantasi ginjal
a. Pengertian
Transplantasi ginjal adalahterapi penggantian ginjal yang melibatkanpencangkokan
ginjal dari orang hidup atau mati kepada orang yangmembutuhkan.
b. Cara Kerja Transplantasi Ginjal
Prosedur bedah transplantasi ginjal membutuhkan waktu antara tiga sampai enam
jam. Ginjal baru ditempatkan pada rongga perut bagian bawah (dekat daerah panggul) agar
terlindung oleh tulang panggul. Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh darah balik (vena) dari ginjal
baru ini dihubungkan ke arteri dan vena tubuh.Dengan demikian, darah dapat dialirkan ke ginjal
sehat untuk disaring. Ureter (saluran kemih) dari ginjal baru dihubungkan ke kantong
kemih agar urine dapat dialirkan keluar
Transplantasi ginjal belum tentu dapat dilakukan untuk semua kasus penyakit
ginjal kronik. Individu dengan kondisi, seperti kanker, infeksi serius,atau penyakit
kardiovaskular (pembuluh darah jantung) tidak diperkenankan menerima transplantasi
ginjal. Hal ini karena tingkat kegagalan transplantasi ginjal cukup tinggi.
c. Keberhasilan Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal dinyatakan berhasil jika ginjal tersebut dapat bekerja sebagai
penyaring darah sebagaimana layaknya ginjal sehat.Jika demikian, pasien tidak memerlukan
tindakan dialisis (cuci darah).Oleh karena ginjal baru ini bukan merupakan ginjal yang berasal dari
tubuh pasien sendiri, maka ada kemungkinan terjadi reaksi tubuh untuk menolak benda
asing tersebut.Untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan, pasien perlu mengonsumsi obat-
obat anti-rejeksi atau imunosupresan setelah menjalani transplantasi ginjal.Obat-obat
imunosupresan bekerja dengan jalan menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi risiko.
3. Tambahan:
SLED adalah suatu tehnik hemodialisa yang menggunakan mesin dialisa konvensional dengan cara
memperlambat aliran darah (QB) dan aliran dialisat (QD) di samping itu profil natrium, suhu dan
bikarbonat dialisat perlu dilakukan, agar hemodinamik pasien menjadi stabil.
Tujuan sled
1. Meniru fungsi fisiologi ginjal dalam pemurnian darah dan pembuangan kelebihan cairan
2. Mengembalikan dan menjaga homeostatis
3. Menghindari komplikasi dan menjaga toleransi pasien
4. Menciptakan kondisi yang mendukung kembalinya fungsi ginjal
5. Melaksanakan terapi pengganti ginjal yang efisiensi dan efektif
Target melakukan sled
1. Mesin hemodialisis
Pada dasar nya mesin hemodialisis dapat dipergunakan asal dapat memperlambat aliran darah
(Qb) dan aliran dialisat (Qd) serta dapat mengatur profile natrium, profiling bikarbonat profiling
ultrafiltrasi dan suhu cairan dialisat
Mesin yang di gunakan hendak nya mesin dengan volumetric control
2. Vaskular akses
Untuk pasien yang belum mempunyai sarana hubungan sirkulasi yang tetap (cimino/av-shunt)
sebaiknya di pasang vaskuler kateter double lumen , karna hemodialisa akan berlangsung lama
Macam-macam akses vaskuler : sub-clavia , femoral , jigularis
3. Tempat hemodialisa
Sebaiknya dilakukan di ruang intensif (ICU) program sled ini memerlukan observasi yang
sangat ketat dan kadang pasien juga memerlukan alat bantu lain misalnya ventilator
4. Ginjal buatan
Dializer yang digunakan adalah sama dengan yang digunakan pada IHD bisa menggunakan low
flux maupun high flux dializer
5. Antikoagulan
Unfractionated heparin :
1000 to 2000 unit bolus
Maintance : 500-1000 U/jam
Parameter : APTT of 1.5 kali baseline
Antikoagulasi citrate
Prostacylin and argatroban
6. Komposisi cairan dialisat
Cairan dialisat yg digunakan adalah seperti yg biasa digunakan untuk hemodialisis bikarbonat,
biasanya mengandung kalium 3-4 mEq/ltr, kalsium 1,5-2-5 mEq, bicarbonat 24-35 mmol/ltr
bikarbonat
PROFILING SODIUM
Sodium profiling adalah model dialisat sodium selam dialisat sodium selam dialisis untuk
mengurangi penurunan volume darah selam ultrafiltrasi
Sodium profiling digunakan untuk mencegah ketidakstabilan hemodinamik saat hemodialisis
Sodium profiling dapat linier atau stepwise increasing atau decreasing profiles dan alternated
high low profiles
Sodium prifiling dengan dialisat sodium tinggi (>144mmol/L)efektif mengurangi IDH
Dialisat dengan konsentrsi tinggi : cairan akan berpindah dari intraseluler ke interstitial→
menambah refill volume darah dari interstitial ke ruang intravaskular
Kombinasi dengan UF profiling : lebih efikasi
Sodium profiling + konsentrsi sodium tinggi + cool dialysis → lebih toleransi terhadap
hemodinamik
PROFILING BICARBONAT
Ultrafiltrsi yaitu berpindahnya cairan melalui membran semipermiable karena adanya perbedan
tekanan
UF profiling adalah mengatur ultrafiltrasi dimana modelnya tidak sama untuk setiap jam sesuai
dengan kondisi pasien. Sangat berpengaruh pada tekanan darah > ultrafiltrasi rendah lebih stabil
untuk hemodinamik.
Sustained low efficiency dialysis dapat dijadikan suatu pilihan dalam menangani pasien
gangguan ginjal akut maupun penyakit ginjal kronik dengan hemodinak yang tidak stabil yang
memerlukan tindakan hemodialisis.
Menyediakan sarana-sarana untuk hemodialis diruangan perawatan intensif sehingga dapat dipakai bila
memang diperlukan.
Menyediakan mesin cadangan yang cukup sehingga bila SLED dilakukan, tidak mengganggu program
pasien rutin.
Mengingat dijumpainya berbagai kendala baik medis maumpun non-nedis, konsensus dari Acute Dialysis
Quality Initiative (ADQI) sebagai indikasi untuk Renal Support (TPG) pada AKI untuk negara-negara
berkembang dinyatakan sebagai berikut.
1. TPG harus segera dimulai bila ada kondisi klinis yang mengancam nyawa (misal : gangguan
elektrolit
dan keseimbangan asam-basa) dan tidak dapat ditangani secara medikamentosa.
2. TPG harus segera dimulai bila keseimbangan metabolik maupun cairan melampaui kapasitas ginjal.
3. Disarankan agar faktor-faktor non-medis, seperti preferensi pasien, kualitas hidup, kondisi
komorbiditas, tingkat keparahan penyakit akut, prognosis yang diharapkan, output urin, logistik, serta
masalah sosial
dan budaya lainnya seharusnya dipertimbangkan saat memutuskan apakah akan memulai TPG atau
menundanya.
4. Disarankan agar proses pengambilan keputusan pasien yang sakit parah dilakukan dan disetujui oleh
dokter, pasien, dan
keluarga untuk menentukan apakah akan memulai TPG atau tidak.
Tujuan Terapi Pengganti Ginjal (TPG) pada AKI yang terpenting adalah :
KESIMPULAN :
1. Bila ada indikasi klasik yang mengancam nyawa, seperti : hiperkalemia, kelebihan cairan
dan asidosis refraktori, maka Renal Support harus segera dilakukan. Bila tidak ditemukan
gejala-gejala tersebut, tidak ada parameter khusus untuk kapan sebaiknya memulai Renal
Support.
2. Pilihan jenis Renal Support harus memperhitungkan : indikasi klinis, tersedianya SDM
dan fasilitas, biaya dan kehendak pasien/keluarga serta pertimbangan non-medis lainnya.
3. Panduan menghentikan Renal Support adalah bila : Tujuan awal sudah tercapai atau urin
spontan > 400 cc/hari atau Klirens kreatinin berdasarkan kumpul urin selama 6 jam = 12-
20 cc/menit
4.
HIPERTENSI intra dialitik Menurut Inrig dan KDOQI
Adalah peningkatan tekanan darah sistolik pascadialisis10 mmHg dari tekanan darah sistolik predialitik.
Dan tekanan darah post hemodialisis lebih dari 130/80 mmHg, diukur setelah 5 menit pasca dialisis.
Krisis hipertensi :peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih dr
220mmHg dan atau tekanan darah diastoliklebibdr 120mmHg.
1. Overload cairan
2. Aktivasi renin angiotensin aldosteron
3. Overaktifitas simpatis
Klasifikasi krisis hipertensi
PATHWAY
GGK
1. Arti GGK : suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya secara bertahap fungsi ginjal dari waktu
ke waktu ,di tandai dengan atau tanpa penurunan GFR selama > 3bln.LFG(60 ml/menit,1.73 m2
lebih dari 3bulan dengan atau tanpa kerusakan struktur ginjal)
2. Ggk : kerusakan ginjal dapat berupa kelainan jaringan,komposisi darah dan urine atau test
pencitraan ginjal yang di alami lebih dari 3 bulan
3. Fungsi eksresi ginjal:
- Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 m- osmol dengan mengubah eksresi air
- Mempertahankan kadar plasma masing-masing elektrolit dalam rentang normal
- Mempertahankan PH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan kelebihan H+ dan
membentuk kembali HCO3-
- Mensekresikan produksi akhir nitrogen dan metabolisme protein terutama urea,creatinin dan
asam urat
4. Fungsi non eksresi
- Menghasilkan erytropoetin =mematangkan sel-sel darah merah yang dihasilkan oleh sum-
sum tulang
- Metabolisme vitamin D=pengaturan kalsium
- Degradasi insulin = dengan adanya mekanisme ini,CKD dengan DM tidak membutuhkan
insulin dalam jumlah banyak lagi
- Menghasilkan renin = penting untuk pengaturan tekanan darah
- Menghasilkan prostaglandin = hormon yang mengatur otot halus(pengaturan aliran darah
yang masuk keginjal)dan membantu penyerapan Na+
5. Patogenesis ginjal
a. Oedem
- Peningkatan tek.hidrsotatik intravaskuler
- Permeabilitas pembuluh darah meningkat
Oedem perifer
b. Mual muntah
Deplesi natrium dan air Penurunan volume cairan esktraselulerDiikuti penurunan aliran darah
ginjal(RBF) Iskemia ginjal Penurunan filtrasi glomeluru s(LFG) Azotemia (mual muntah keadaan
dimana terjadi penumpukan ureum dan kreatinin dalam plasma
Ginjal rusak
Anoreksia(mual muntah)
c. Anemia
Defisiensi erytropoetin
Anemia
d. Sesak
Ph darah menurun
Hco3̄ menurun
Co2 meningkat
Sesak
e. Gatal-gatal
Azotemia
Gatal2
6. Tahapan-tahapan GGK
Letak ginjal
Terletak di retroperitoneal
Ginjal menerima 20-25%dari co melalui arteri renalis yg berasal dari aorta abdominalis
Sistem perkemihan
Filtrasi Glomerulus =proses penyaringan besar besaran plasma dari kapiler glomerulus kedalam kapsul
bowmen
Reabsorpsi Tubulus =perpindahan zar dari lumen tubulus menuju plasma kapiler peritubulus
Adekuasi dialisis
Target >65%
Qd 2x qb
bBK meningkat
Terjadi gejala hipovolemia bila tercapai bbk sebellumnya.. Kram mual lemes keringat
dingin pandangan kabur haus hipotensi nadi cepat dan lelah
Berikan terali cairan tangani pasien sepertk pd syock hipovolemik
Tingkatkan bb pd hd berikutnya sesuai bb post hd setelah tertangani syock
PROGRAM PPI
5 Moment
ALARM MESIN
1. ARTERIAL PRESURE
a. Indikasi kloting
b. Jarum terlepas
c. Tekanan darah pasien drop
d. Arterial line kinking
2. Venous pressure
Tinggi :
a. Indikasi venous line kinking
b. Bable trap cloted
c. jarum vena cloted/posisi kurang pas
Turun :
Mesin = temperatur, conductivity, hefarin pumo, visual vek dializer detektor alarm
DIALIZER
Tempat dimana sirkuit darah dan dialisat bertemu.Terjadi pergerakan molekul antara darah dan
dialisat melalui membran semipermeabel.
Jenis dializer
Ditentukan oleh Luas permukaan permeabilitas membran, ketebalan membran dan ukuran pori-
pori, dializer yang dapat melewatkan solut dengan berat molekul tinggi disebut high flux dializer. High
flux dializer akan memiliki Kuf yang tinggi juga karena pori-pori lebih besar sehingga kempuan
melewatkan cairan pun tinggi.
Parameter:
Koefisien ultrafiltrasi (kuf) ( kecepatan aliran darah masuk ke dializer) : jumlah air (ml) yang dapat
melewati membran setiap mm Hg per jam
Permeabilitas membran
Koefisien transfer masa dializer (KoA) efektifitas dializer melewatkan solut secara praktis
dikonfersikan dengan kliren yang ditentukan oleh Qb dan Qd.
Kliren( kemampuan dializer membersihkan solut) disebut dengan nama solutnya contoh klirens urea,
klirens kreatinin : ml/menit pada Qd 500 ml
2.klirens yg tinggi baik untuk solut dgn berat molekul kecil dan menengah (qb 200-400,qd500ml/mnt)
3.tidak adanya atau minimal kehilangan solut yang vital melalui membran semifermiabel
6.tidak toksik
Efektifitas membran
Low flux adalah hanya dapat membersihkan solut dng berat molekul rendah
REUSE
Dializer reuse (reprocesing dializer) adlah penggunaan beberapa dari dializer dimulai dengan
pelabelan dari dializer baru dan kemudain berlanjut dengan prosedur pengolahan sehingga dializer siap
dipakai kembali untuk dialisis berikutnya, siklus ini diulang sampai dializer tidak lagi memenuhi kriteria
untuk digunakan.
Kalibrasi renatron
Tekan on
Pasangkan kalibrasi cell
Tekan mute alarm dan riset bersamaan pilih mode '00'
Tekan to set dan putar knop bersamaan pilih volume 254/255
Tekan star proses
Mesin akan.. ...Pd step 35
Tekan mute alarm volume yg terbaca 67-73 ml
Tekan riset
Langkah reprocessing
Pasangkan dializer dari bawah ke atas (MB)
Tekan hold to set dan putar knop bersamaan set 80% dari total volume dializer (tcv)
Tekan mute alarm dan riset bersamaan pilih mode CH/CF
Tekan star proses
Proses compliy
Tekan riset
Buka dializer dari atas ke bawah (MB)
Sanitasi renatron
Pasangkan kalibrasi cell
Tekan mute alarm dn riset bersamaan pilih mode''00''
Tekan star sanitize
Mesin alarm.... Pd step 83
Sanitize complit
Tekan riset dan off
Biarkan mesin sekurang kurangua 6 jam sebelum di gunakan
PENYEDIAAN 1% RENALIN
(tekanan menahan)
A = arterial
V = Venous
Ruang tindakan
Ruang perawatan ruang sterilisasi ruang penyimpanan obat ruang penunjang medik
Anemia
1.penurunan produksi hormon eritropoetin
2.faktor lain
Hiperparatiroid berat
Inflamasi dn infeksi
Toksikasi aluminium
Hipotiroid
Hemoglobinopatu
Gejala anemia
Lemes kelelehan merasa lelah sakit kepala maslah dgn konsentrasi pucat kesulitan bernafas atw sesak
nafas nyeri dada gangguan tidur kehilangan nafsu makan
Temuan fisik
Kardiovaskuler
Pulmonari takipnoe
>10-efo 1x seminggu
Dialifer isi 5 ml (diperiksa 1 mgg setelah pemberian terakhir) diberikan 1 siklus 5x pemberian
Tes dosis tetesan di mulai pelan pelan 5 tpm tunggu respon 15 mnt
Pgk hd
Pemberian epo
Hb > 8 gr/dl
Terapi untuk keracuman zat besi tinggi diberi disferal 500 mg (fial)
Jk peritin rendah di beri terapi zat besi menurut konsensus 10x selama 5 siklus
-beta : re kormon
Transfusi lewat arterial line =faktor penentu, curah jantung, volume, ketegangan arteri, laju serta
kekentalan (viskositas darah)
Sebagi bufer ginjal dgn mengikat kbali hco3 dn mengeluarkan ion hidrogen
Vit b12 ,asam folat untuk mempengaruhi pembentukan eritrosit (sel darah merah)
DDS
Gangguan pd otak yg ditandai dgn gejala neurologis karena oedem cerebral setlh proses dialisis
Penyebab
Peningkatan kadar otak ketika zat terlarit diturunkan dgn cepat selama dilisis yg menjadikan komposisi
plasma menjadi hipotonis dn pergeseran cairan plasm ke dalam jaringan atw sel otak yg menyebabkan
edema sel otal
Penatalaksanaan DDS
Dds ringan gejala mual muntah gelisah sakit kepala yg tdk spesifik
Memberikan cairan hipertonis (nacl glukosa) manitol terutama jk disertai kram otal atw
kejang
Segera hentikan hd
Co dokter
Pencegahan DDS
DDS Ringan
Hindari pengunaan dialisis dgn natrium rendah karena akan memperburuk edema cerebral
Pd px hipertermi perbaikan kadar natrium dn ureum tdk hrs bersamaan dan bisa di perbaiki post dialisis
dgn dextros 5%
DDS Berat
Profiling natrium dinaikan di awal hd dan berangsur diturunkan pd jam berikutu konsentrasi antara 140-
160 meq
Patofisiologi
Terjadi berbagai variasi gejala sesuai tingkat keparahan dn percepatan penuruman kadar urea
Asidosis intracerebral
Terjadi proses hd
Oedem adalah akumulasi abnormal vairan di dalam rung interstitial (celah di antara sel) atw jaringan
tubuh yg menimbulkan pembengkakan
Jk cairan berlebihan berkumpul dibruang ketiga yaitu ronhha rongga perut tubuh - perut dada dan rongga
perut
Penyebab
Obstruksi limfatik
Peradangan
Kalium 3,5-5,4
Pemeriksaan rutin
Hematologi 1 bln
Urkret au 3 bln
Ekg 1 thn
Kapan inisiasi hd
Skrining inisiasi hd
Cdl
Indikasi jangka pendek emerganci, gagal ginjal akut, dipakai untuk waktu singkat
Jangka panjang gagal ginjal std akhir, internal :av shunt, ekternal dcl
Bentuk trombus
Overhidrasi
Penyebab
Manifestasi klinis
Asites
Efusi fleura
Dispnoe
Pernafasan cepat akibat jumlah sel darah merah yg lebih rendah (pengenceran menyebabkan
peningkatan frekuensi pernafasan sbg kompensasi untuk mebah oksigenisasi)
Dispnoe (nafas sesak/berat) akibat peningkatan volume cairan dalam rongga pleura
Denyut nadi yg cepat dan menentu akibat peningkatan kontaktikitas janting (akibat kelebihan
muatan sirkulasi
Hipertensi (kecuali sdh terjd gagal jantung) akibat kelebihan muatan sirkulasi yg menyebabkan
peningkatan tekanan arteri rata rata
Distensi vena vena leher akibat peningkatan volume ekresi air melalui respirasi
Kenaikan berat badan yg akut akibat peningkatan volumetotal cairan tubuh karena kelebihan
muatan sirkulasi
Edema peningkatan arteri rata rat akan menyebabkan kenaikan tekana hidrostatik kapiler
sehingga terjadi perpindahn cairan dari plasma ke dalam ruang interstitial
Bunyi galop s3 bunyi jantung abnormal akibat pengisian yg cepat dan kelebihan muatan volume
dalam ventrikel selama diastole
Komplikasi
Penatalaksanaan Medis
Diuretik
Dialisus /hemofiltrasi aryeri vena kontinyu pd gagal ginjal /kelebihan beban cairan yg
mengancam hidup
Penatalaksanan keperawatan
Meletakan px pd posisi semi fowler tinggi
Tirah baring