Intra dyalisis
with
hemoperfusi
MARIA DIANA
KEPALA UNIT HD SILOAM KEBON JERUK
PENYAKIT GINJAL KRONIK
Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Penyebab PGK:
Disease) adalah keadaan dimana terjadi
penurunan fungsi ginjal secara perlahan –
lahan (menahun) dan menetap memberat.
Penyakit ini bersifat progresif dan
irreversibel.
(Almatsier, 2004).
GEJALA PGK
- tidak ada nafsu makan,
- mual, muntah,
- pusing,
- sesak nafas,
- rasa Lelah,
- edema pada kaki dan tangan
- serta uremia
(Almatsier, 2004).
TERAPI PENGGANTI PADA
GAGAL GINJAL KRONIK
CKD
Metode pembuangan
toksik melalui membran
yang berisi material
Kelebihannya adalah
karbon aktif/carcoal Bebarapa toksik sedang
Pada proses ini tidak membran ini dapat
/resin yang dapat dan berat dapat
terjadi difusi, konveksi menjernihkan solute
menyerap (adsorpsi) diabsorbsi oleh
dan ultrafiltrasi. yang terikat pada protein
solute atau zat toksik. membran ini.
dan lemak.
yang dilakukan
bersamaan dengan
prose HD ataupun HDF.
PEMBAGIAN TEKNIK PEMURNIAN
DARAH
Tekhnik Clearance Range Keuntungan Kerugian
Pemurnian darah
HEMODIALYSIS Small Molecules mengatur keseimbangan air, efek rendah untuk
elektrolit dan asam basa menghilangkan molekul
berukuran sedang-besar
HEMOFILTRATON Small- mid lebih baik dari HD dalam membutuhkan biaya yang
Molecules menghilangkan cairan dan besar, resiko infeksi
molekul menengah
HEMODIAFILTRATI Small and some Kombinasi dari HD dan HF membutuhkan biaya yang
ON Large Molecules besar, pengunaan prosedur
yang rumit
HEMOPERFUSION Mid- large aplikasi luas dan fleksibel tidak dapat mengatur
Molecules untuk digabungkan dengan keseimbangan air, elektrolit
mode pemurnian lainnya dan asam basa
KOMBINASI IDEAL
PEMBUANGAN TOKSIN
SIRKUIT PASIEN DENGAN
HEMOPERFUSION
Extension tube
Extension tube
Artery line
HP+HD
PENGATURAN KECEPATAN
ALIRAN
Kecepatan saat melakukan priming dengan
menggunakan NaCl 0,9%.
50-100 ml/min
Kecepatan saat memulai HP+HD
80-100 ml/min (dinaikan bertahap dalam 5 -15
menit sesuai kondisi pasien)
Kecepatan aliran darah saat proses
hemoperfusion
HP+HD:200-400ml/min
Kecepatan aliran darah saat terminasi
80-100 ml/min
ASUHAN KEPERAWATAN
HEMODIALISA+ HEMOPERFUSI
PADA PASIEN PGK
PENGKAJIAN
Persiapan tenaga terlatih
Periksa kembali Program tindakan yang akan di berikan sesuai dengan instruksi dokter
Pastikan resep dokter yang sudah tertulis pada lembaran CPPT yang meliputi jenis hemoperfusion,
lamanya proses hemoperfusion, heparinisasi, kecepatan aliran darah, dan jumlah penarikan cairan.
Periksa kembali hasil pemeriksaan laboratorium
Pastikan kelengkapan inform consent, persetujuan pembiayaan.
Kaji Tanda-tanda Vital (apakah ada tanda-tanda shock dan hypovolemia dan cek penyebab hipotensi
Cuci tangan, gunakan alat pelindung diri sesuai standar yang berlaku.
Siapkan peralatan Hemodialysis , extension tube, catridge HA 130, dan mesin.
Lakukan Priming catridge HA 130, yang sebelumnya sudah dilakukan perendaman dengan heparin
selama 30 menit.
Perencanaan
Mengeluarkan toksin hasil metabolism Protein yang menyebabkan terjadinya inadekuasi pada
hemosialisis
Mempertahankan atau memperbaiki kadar elektroit dalam tubuh dan mengurangi komplikasi
ESRD
Mendorong pasien lebih merawat diri dan pola makan
Memelihara akses vascular
CLOATING
Cloating biasanya terjadi karena terdapat udara dalam darah, dan proses heparinisasi yang
kurang sesuai (slide problem solving)
PROBLEM SOLVING
Untuk menghindari terjadinya cloatting Anda disarankan untuk:
•Mencegah terjadinya kebocoran darah dengan mengencangkan sambungan bloodline dan
hindari selang yang tertekuk
•hilangkan udara dalam mesin dengan meningkatkan level di ruang vena/ruang arteri.
•Periksa akses vaskular dengan hati-hati.
ADA JENDELA,
BERJUMLAH LIMA
WALAU TAK BERSUA
SEMOGA MATERI BISA DITERIMA