Anda di halaman 1dari 19

JENIS-JENIS MATRIKS

Matriks Baris
merupakan matriks yang terdiri atas satu baris saja.

Matriks Kolom
merupakan matriks yang terdiri atas satu kolom saja.

Matriks Persegi Panjang


merupakan matriks yang jumlah barisnya tidak sama dengan jumlah kolomnya. Matriks
persegi panjang memiliki orde mxn.
Matriks Persegi
merupakan matriks yang jumlah barisnya sama dengan jumlah kolomya.

Matriks Segitiga
merupakan matriks persegi yang memiliki elemen bernilai nol dengan pola segitiga di
salah satu bagian kiri atau bagian kanan, dengan diagonal tidak termasuk pola
segitiga tersebut.

Matriks Diagonal
merupakan matriks yang semua elemennya bernilai nol, kecuali elemen pada diagonal
utama.
Matriks Nol
merupakan matriks yang semua elemennya bernilai nol.

Matriks Identitas
merupakan matriks diagonal yang memiliki elemen diagonal utama bernilai 1,
selainnya bernilai 0.
OPERASI MATRIKS
Operasi matriks adalah operasi suatu bentuk matriks seperti penjumlahan, pengurangan
dan perkalian. Untuk penjumlahan dan pengurangan hanya bisa dilakukan pada matriks
yang ordonya sama.

Penjumlahan Matriks
Konsep penjumlahan matriks sama seperti penjumlahan pada bilangan. Salah satu
syarat penjumlahan ini adalah matriks yang dijumlahkan memiliki ordo yang sama.
Pada operasi penjumlahan berlaku sifat-sifat berikut
1. Sifat komutatif
Pada sifat ini berlaku A + B = B + A.
2. Sifat asosiatif
Pada sifat ini berlaku (A + B) + C = A +(B + C)
3. Matriks nol
Pada sifat ini berlaku A + 0 = A.
4. Jika dijumlahkan dengan kebalikannya akan menghasilkan matriks nol yaitu A + (-A) =
0.
Pengurangan Matriks
Konsep pengurangan pada matriks sama seperti penjumlahan yaitu mengurangkan elemen yang
letaknya sama atau seletak. Salah satu syarat yang harus dipenuhi juga sama yaitu memiliki ordo
yang sama. Pada pengurangan matriks ini, tidak berlaku sifat-sifat seperti halnya penjumlahan.
Perkalian Matriks
Jika penjumlahan dan pengurangan berlaku pada dua buah matrik atau lebih yang ordonya sama,
maka tidak demikian dengan perkalian. Perkalian matriks bisa berupa perkalian antara konstanta dan
matriks serta perkalian antar matriks. Perkalian matriks memenuhi sifat-sifat berikut:
1. Sifat asosiatif
Pada sifat ini, berlaku (A × B) × C= A × (B × C)
2. Sifat distributif
Pada sifat ini, berlaku A × (B + C) = (A × B) + (A × C)
INVERS DAN
DETERMINAN
MATRIKS
Invers matriks adalah kebalikan (invers) dari sebuah matriks.

Pembentukan invers matriks menggunakan metode OBE

 1 2 3
  Tentukan invers dari matriks tersebut !
A   2 5 3
 1 0 8
 
Langkah 1 : Membentuk matriks A yang Langkah 3 : Menerapkan OBE dengan rumus
digabungkan dengan matriks identitas Baris 3 baru = Baris 3 - Baris 1
1 2 3 | 1 0 0 1 2 3 | 1 0 0 
   
A   2 5 3 | 0 1 0 0 1 3 | 2 1 0
 1 0 8 | 0 0 1  
   0 2 5 | 1 0 1 
 
Langkah 2 : Menerapkan OBE dengan rumus
Langkah 4 : Menerapkan OBE dengan rumus
Baris 2 baru = Baris 2 - 2 x Baris 1
Baris 3 baru = Baris 3 + 2 x Baris 2
1 2 3 | 1 0 0  1 2 3 | 1 0 0 
   
 0 1 3 | 2 1 0   0 1 3 | 2 1 0 
1 0 8 | 0 0 1   0 0 1 | 5 2 1 
   
Langkah 5 : Menerapkan OBE dengan rumus Langkah 7 : Menerapkan OBE dengan rumus
Baris 3 baru = Baris 3 x (-1) Baris 2 baru = Baris 2 + 3 x Baris 3
1 2 3 | 1 0 0   1 2 0 | 14 6 3 
   
 0 1 3 | 2 1 0   0 1 0 | 13 5 3 
 0 0 1 | 5 2 1   0 0 1 | 5 2 1 
   
Langkah 6 : Menerapkan OBE dengan rumus Langkah 8 : Menerapkan OBE dengan rumus
Baris 1 baru = Baris 1- 3 x Baris 3 Baris 1 baru = Baris 1- 2 x Baris 2
 1 2 0 | 14 6 3   1 0 0 | 40 16 9 
   
 0 1 3 | 2 1 0   0 1 0 | 13 5 3 
 0 0 1 | 5 2 1   0 0 1 | 5 2 1 
   
Jadi, invers matriks A adalah

 40 16 9 
 
A1   13 5 3 
 5 2 1 
 
Mencari Determinan Matriks dengan Metode Ekspansi Kofaktor
Determinan matriks adalah selisih antara perkalian elemen-elemen pada diagonal utama den-
gan perkalian elemen-elemen pada diagonal sekunder.
Ekspansi baris pertama
| A3 x 3 | a11M 11  a12 M 12  a13 M 13
a a23   a21 a23   a21 a22 
| A3 x 3 | a11  22  a  a
 a32 a33  12  a31 a33  13  a31 a32 
Ekspansi baris kedua

| A3 x 3 | a21M 21  a22 M 22  a23 M 23


a a13   a11 a13   a11 a12 
| A3 x 3 | a11  12  a  a
 a32 a33  22  a31 a33  23  a31 a32 
Ekspansi baris ketiga
| A3 x 3 | a31M 31  a32 M 32  a33 M 33
a a13   a11 a13   a11 a12 
| A3 x 3 | a31  12  a  a
 a22 a23  32  a21 a23  33  a21 a22 
Contoh
 2 4 5  Tentukan determinan matriks dengan ekspansi kofaktor !
 
A   1 3 7 
 1 4 8 
 
Jawab : Dengan menggunakan ekspansi baris pertama, maka
| A | a11M 11  a12 M 12  a13 M 13
 2     4     5
| A |   3 7    1  7    1 3  
  4 8   1  8   1 4  
 3 7   1 7   1 3
| A | 2    4  1 8   5  1 4 
 4 8     
| A | 2 3(8)  (7)4)   4 1( 8)  ( 7)( 1)   5 1(4)  3( 1) 
| A | 8  60  35
| A | 17
Mencari Determinan Matriks dengan Metode OBE

Segitiga Atas
a b c
  Nilai determinan adalah hasil kali diagonal utama
A  0 d e
0 0 f  | A | a.d . f

Segitiga Bawah

a 0 0
Nilai determinan adalah hasil kali diagonal utama
 
B b c 0
d e f  | A | a.c. f

Tentukan determinan dari matriks berikut
1
 2 4 5  Baris 2 + Baris 1
Matriks Segitiga Atas
  2
A   1 3 7  1
 1 4 8  Baris 3 - Baris 1
  2
 2 4 5 
 
A=  0 5 9, 5 
 0 2 5, 5 
 
2
Baris 3 - Baris 2
5
 2 4 5 
 
A=  0 5 9, 5 
 0 0 1, 7 
 
| A |  2 5  1, 7   17
Tentukan determinan dari matriks berikut
5
 2 4 5  Baris 1 -
8
Baris 3
Matriks Segitiga Bawah
 
A   1 3 7  7
Baris 2 - Baris 3
 1 4 8  8
   1,375 1,5 0
 
A=  1,875 0,5 0 
 1 4 8 

Baris 1 + 3 Baris 2
 4, 25 0 0
 
A= 1,875 0,5 0 
 1 4 8 

| A |  4, 25  0,5  8   17
Thank you

Anda mungkin juga menyukai