Anda di halaman 1dari 18

Proses Pengelasan dan

Fabrikasi

Abdul Halim
Fabrikasi

• Fabrikasi adalah Suatau pekerjaan pembuatan benda kerja mulai dari perencanaan, pengerjaan
sampai menjadi suatu produk, baik dengan menggunakan peralatan tangan atau mesin mesin.

• Pekerjaan fabrikasi di industri misalnya pekerjaan pelat tipis, pembuatan


kemasan atau container, peralatan rumah tangga, perlengkapan rumah
sakit, alat lat restoran, alat-alat laboratorium dan lain-lain
• Pada industri fabrikasi logam, baik pekerjaan fabrikasi ringan ataupun pekerjaan
fabrikasi berat (light and heavy fabrication) secara umum adalah sama, di mana
jenis bahan, alat-alat tangan dan mesin-mesin yang digunakan relative sama.
Adapun penggunaan mesin-mesin pada keduanya sepintas adalah sama, tetapi
kapasitas dan teknik-Teknik pengaturannya berbeda. Namun demikian, perbedaan
yang spesifik dapat dilihat dari penggunaan bahan dan kapasitas/kemampuan
mesin.
• Secara umum, ada dua jenis pekerjaann fabrikasi yaitu :

Fabrikasi ringan (light fabrication), yaitu pekerjaan dengan menggunakan material pelat tipis sampai
ketebalan maksimum 3.0 mm, dimana penyambungannya dengan sambungan lipat, las tahanan, dan
dipatri. Pekerjaanya meliputi pekerjaan ; perabotan ringan, misalnya alat dapur, bak cuci, tempat
penyimpanan (storage bin), air conditioning, atau sistem saluran (ducting) dan lain-lain.
Fabrikasi berat (heavy fabrication), yaitu pekerjaan dengan menggunakan material diatas ketebalan
3 mm, dimana biasanya diterapkan penyambungan dengan las atau dengan baut dan mur.
Pengerjaannya meliputi ; pembuatan barang-barang yang berat, misalnya konstruksi jembatan,
anjungan pengeboran minyak (rigg), tangki penyimpanan, kapal laut, dll.
Adapun proses-proses persiapan pekerjaan fabrikasi (produksi) dan
keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di industri-industri di
bidang fabrikasi secara umum meliputi :

 Membaca Gambr Teknik


 Merancang pekerjaan
 Menghitung penggunaan bahan yang akan di potong
 Menerapkan Teknik Teknik melukis / menandai
 Membuat pola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan
Setiap pekerjaan hendaknya selalu mengutamakan Keselamatan Kesehatan Kerja dan lingkungan. Di
zaman moderinasi perlu suatu tatanan dan aturan tentang keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan
hal ini dikarenakan baik secara langsung atau tidak langsung selalu mengancam keselamatan dan
kesehatan jiwa manusia. Cepat atau lambat kemajuan itu akan menghancurkan kehidupan manusia itu
sendiri.

Untuk menghindari atau mengeliminir terjadinya kecelakaan perlu penguasaan pengetahuan keselamatan
kesehatan kerja dan mengetahui tindakan tindakan yang harus diambil agar keselamatan kesehatan kerja
dapat berperan dengan baik. Untuk membahas hal tersebut faktor yang paling dominan adalah kecelakaan,
perbuatan yang tidak aman, dan kondisi yang tidak aman.
Cara-cara menjaga keselamatan waktu bekerja sangat penting diketahui dan
dilaksanakan oleh seorang operator las, karena dalam pekerjaan mengelas
banyak sekali kemungkinanan timbulnya bahaya, jika tidak hati-hati dan tidak
memperhatikan peraturan keselamatan kerja

1. Pencegahan bahaya waktu kerja


2. Pencegahan bahaya kejutan listrik
3. Pencegahan bahaya gas dan sinar las
4. Pencegahan bahaya api
Definisi dan Klasifikasi Las
Mengelas adalah salah satu cara menyambung dua bagian logam secara
permanen dengan menggunakan tenaga panas. Tenaga panas ini diperlukan
untuk mencairkan bahan dasar yang disambung dan kawat las sebagai bahan
pengisi. Setelah dingin dan membeku, terbentuk ikatan yang kuat dan permanen
Klasifikasi Sambungan Las
Oxy Acetylene Welding (OAW)

Las Gas adalah cara pengelasan di mana panas yang digunakan untuk pengelasan diperoleh dari
nyala api pembakaran bahan bakar dengan oksigen (zat asam). Bahan bakar gas yang biasa
digunakan pada pengelasan gas adalah gas asetilin (gas karbit).
Nyala Api pada Las OAW

 Nyala Netral

 Nyala Api Oksidasi


 Nyala Api Karburasi

 Nyala Asetelin
Shield Metal Arc Welding (SMAW)

Pengelasan busur adalah pengelasan dengan memanfaatkan busur listrik yang terjadi antara
elektroda dengan benda kerja. Elektroda dipanaskan sampai cair dan diendapkan pada logam yang
akan disambung sehingga terbentuk sambungan las. Mula-mula elektroda kontak/bersinggungan
dengan logam yang dilas sehingga terjadi aliran arus listrik, kemudian elektroda diangkat sedikit
sehingga timbullah busur. Panas pada busur bisa mencapai 5.500 °C.
Peralatan dan Perlengkapan Las SMAW
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai