Anda di halaman 1dari 23

PUTRI SRI NAZIRA 2142111397

HUKUM TATA NEGARA

PENERAPAN KONSEP
RESTORATIVE JUSTICE
OLEH KEJAKSAAN DALAM
PENYELESAIAN KASUS
TINDAK PIDANA
PENGANIAYAAN

(STUDI KASUS ACEH TENGAH)


LATAR BELAKANG

Restorative justice adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk


menyelesaikan kasus-kasus tindak pidana ringan terutama dalam kasus
penganiayaan. Konsep restorative justice sistem merupakan suatu model
pendekatan dalam upaya penyelesaian tindakan pelanggaran hukum yang
terjadi dilakukan dengan membawa kepentingan korban dan pelaku bersama-
sama duduk dalam suatu pertemuan untuk bersama sama berbicara dalam
proses penyelesaian perkara pidana
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana penerapan konsep


Bagaimana penerapan Restorative
Restorative Justice oleh jaksa
Justice yang ideal dalam
penuntut umum dalam
penyelesaian tindak pidana
penyelesaian tindak pidana
penganiayaan ?
penganiayaan?
DATA PERKARA TINDAK PIDANA YANG
DISELESAIKAN MELALUI RESTORATIVE JUSTICE
OLEH KEJAKSAAN ACEH TENGAH
(JANUARI-OKTOBER 2023)

- Penganiayaan Pasal 351 ayat 1 (11 perkara)


- Penganiayaan Pasal 351 jo 55 (5 perkara)
-Kekerasan terhadap anak Pasal 76c jo 80 ayat 1
(2 perkara)
-KDRT Pasal 44 ayat 1 (1 perkara)
-Pengancaman Pasal 335 (1 perkara)
KONSEP
RESTORATIVE
JUSTICE
Konsep Restorative Justice (Keadadilan
Restorative) pada dasarnya sederhana yaitu
ukuran keadilan tidak lagi berdasarkan
pembalasan setimpal dari korban kepada pelaku
(baik secara fisik, psikis, atau hukuman), namun
perbuatan yang menyakitI itu disembuhkan
dengan memberikan dukungan kepada korban
dan mensyaratkan pelaku untuk bertanggung
jawab.
ADA 3 PRINSIP DASAR
UNTUK MEMBENTUK
RESTORATIVE JUSTICE
.1. Terjadi pemulihan kepada mereka yang
menderita kerugian akibat kejahatan
2. pelaku memiliki kesempatan untuk terlibat
dalam pemulihan keadaan (restorasi)
3. pengadilan berperan untuk menjaga ketertiban
umum dan masyarakat berperan untuk
melestarikan perdamaian yang adil
KEDUDUKAN HUKUM TERHADAP
PENERAPAN RESTORATIVE JUSTICE

Peraturan kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15


Tahun 2020 tentang penghentian penuntutan
berdasarkan keadilan restoratif
PERAN KEJAKSAAN DALAM IMPLEMENTASI
RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENANGANAN
KASUS PIDANA

Dengan adanya kewenangan yang dimiliki jaksa untuk menuntut atau tidak
menuntut perkara pidana ke pengadilan, maka dalam tradisi penuntutan
dikenal dengan asas kebijaksanaan, asas kebijaksanaan terbagi menjadi 2
yaitu kewenangan jaksa untuk melakukan penuntutan dan kewenangan jaksa
tidak melakukan penuntutan.
KASUS TINDAK PIDANA

PENGANIAYAAN Gamb
ar.1

LAPORAN KE POLRES

KEJAKSAAN

Kerangka berfikir
MEDIASI

PENERAPAN
RESTORATIVE JUSTICE

RESTORATIVE JUSTICE
Judul Jurnal “Penerapan prinsip Restorative justice dalam sistem peradilan
pidana di Indonesia”. Penulis: Hanafi Arief, Ningrum Ambarsari, 2018.
Pembahasan jurnal ini meliputi Restorative justice dengan maksud dan tujuan
agar permasalahan hukum yang timbul akibat terjadinya perbuatan pidana
tersebut dapat diselesaikan dengan baik dengan tercapainya persetujuan dan
kesepakatan diantara para pihak. Tujuan jangka pendek yang diharapkan dari
penelitian ini adalah mencari akar permasalahan hukum terhadap pengaturan
hukum Restorative justice. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini dapat
menjadi kerangka kerja yang tepat dan efektif dalam pelaksanaan Restorative
justice dalam sistem peradilan pidana di Indonesia. Persamaan antara skripsi ini
dengan skripsi penulis adalah sama dalam pembahasan mengenai Restorative
justice perspektif hukum positif yang berlaku di Indonesia. Perbedaan dalam
skripsi penulis adalah karya tulis ini pembahasanya lebih fokus kepada penerapan
Konsep Restorative justice dalam penanganan kasus pidana di Kejaksaan Aceh
Tengah.
METODE YANG DIPAKAI

Metode dari penelitian ini adalah yuridis empiris atau


dapat disebut juga dengan penelitian lapangan (field
research) yang mengkaji kesesuaian antara teori
dengan praktik yang berjalan di masyarakat atau
dengan kata lain penelitian ini mengkaji dan
menganalisis bekerjanya hukum di
masyarakat.Untuk menemukan fakta dan data yang
diperlukan terkumpul, lalu identifikasi masalah serta
penyelesaiannya.

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dianalisis


dengan pendekatan yuridis empiris, yaitu
menjelaskan fenomena alamiah ataupun fenomena
buatan manusia mengenai aktivitas, hubungan,
perubahan,karakteristik dan lainnya
LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian ini bertempat di Kejaksaan Negeri


Kabupaten Aceh Tengah, Jl. Lebe Kader, Blang Kolak I,
Kec. Bebesen, Kab. Aceh Tengah, dengan kode pos
24519. Pemilihan lokasi dikarenakan Kejaksaan Negeri
Aceh Tengah sudah banyak menyelesaikan kasus tindak
pidana penganiayaan melalui konsep Restorative
Justice, sehingga menarik untuk mengetahui seperti apa
penerapan yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Aceh
Tenggah terhadap para pelaku tindak pidana tersebut.
Waktu Penelitian

2024
No. Kegiatan

Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst

1. Tahapan persiapan
penelitian

2. Pengumpulan data
3. Analisis data
4. Tahap penyusunan
laporan
Instrumen Penelitia
1). Peneliti itu sendiri 2). Panduan wawancara 3). Kamera /
HP 4). Alat tulis 5). Buku 6). Dokumentasi.

INFORMAN/NARASUMBER
Adapun informan yang akan peneliti wawancarai yaitu,
Kepala Kejaksaan Aceh Tengah, pelaku dan korban
penganiayaan yang telah menyelesaikan kasus melalui
Restorative Justice
METODE
PENGGUMPULAN DATA
1. Observasi
Teknik yang dilakukan untuk Penerapan Konsep Restorative Justice
Oleh Kejaksaan Dalam Penyelesaian Kasus Tindak Pidana
Penganiayaan (Studi Kasus Kab. Aceh Tengah) yaitu dnegan
mendatangi langsung ke lokasi yaitu Kejaksaan Negeri Aceh
Tengah dan Permukiman Masyarakat, diantaranya melihat ruang
mediasi, ruang sidang, melihat pemanggilan para pihak masuk ke
ruang mediasi dan ruang sidang, melihat lingkungan kantor
Kejaksaan Negeri Aceh Tengah, serta melihat kondisi linggungan
para pihak yang melakukan Restorative Justice.
METODE
PENGGUMPULAN DATA
2. Wawancara
Teknik ini menggunakan wawancara terstruktur sebgai teknik pengumpulan
data apabila peneliti telah menemukan dan mengetahui dengan pasti
tentang informasi yang akan diperoleh oleh peneliti terkait dengan
Penerapan Konsep Restorative Justice Oleh Kejaksaan Dalam Penyelesaian
Kasus Tindak Pidana Penganiayaan. Maka dari itu dalam melaksanakan
wawancara sudah tersedianya instrumen penelitian berupa pertanyaan
tertulis yang akan diajukan kepada subyek penelitian.
Adapun informan yang akan peneliti wawancarai yaitu, Kepala Kejaksaan
Aceh Tengah, pelaku dan korban penganiayaan yang telah menyelesaikan
kasus melalui Restorative Justice.
METODE
PENGGUMPULAN DATA
3. Dokumentasi
Adapun dokumentasi yang peneliti dapatkan diantaranya: laporan
penyelesaian kasus tindak pidana penganiayaan melalui Restorative
Justice januari sampai oktober 2023 dari Japindum kejaksaan
Negeri Kab. Aceh Tengah, berita acara, bukti kehadiharan para
pihak yang terkait, dan foto saat sedang berlangsungnya proses
Restorative Justice.
TEKNIK ANALISIS
DATA
Reduksi Data atau Reduction

Peneliti menggunakan metode ini untuk memilah data-data yang tidak


dibutuhkan dan yang dibutuhkan di dalam penelitian ini. Hasil perolehan
data-data yang peneliti kumpulkan dari metode pengumpulan data segera
dipilah serta dipilih mana yang akan peneliti gunakan agar tervalidasi nya
data yang peneliti peroleh.
TEKNIK ANALISIS
DATA
Penyajian Data atau Display

Setelah Melewati bagian reduksi, data yang terkumpul akan disaji


dan dirancang serta disusun dalam suatu bentuk yang sederhana
dan mudah dimengerti, dengan demikian membuat pembaca atau
penganalisis semakin mudah melihat apa yang terjadi dan
menentukan kesimpulannya.
TEKNIK ANALISIS
DATA
Menarik Kesimpulan atau Conclusion

Penarikan kesimpulan disini dilakukan peneliti dari awal peneliti


mengumpulkan data seperti mencari data yang cocok, mencatat
keteraturan penjelasan, dan alur sebab akibat, yang tahap akhirnya
disimpulkan keseluruhan data yang diperoleh peneliti.
PENGUJIAN
KEABSAHAN
DATA
Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
triangulasi, pertama dengan cara melakukan observasi ke
lapangan, melihat dan mengamati fenomena dan keadaan
yang terjadi dalam penelitian ini yaitu penerapan konsep
restorative justice oleh kejaksaan dalam penyelesaian kasus
tindak pidana penganiayaan di Aceh Tengah, setelah
mendapatkan data tersebut selanjutnya peneliti melakukan
wawancara dengan narasumber terkait yaitu pihak yang
mengeluarkan kebijakan publik tentang penyelesaian perkara
tindak pidana penganiayaan melalui Restorative Justice di
Kantor Kejaksaan Negeri Aceh Tengah. Setelahnya, peneliti
mengumpulkan hasil dokumentasi untuk menambah
keabsahan atau kredibilitas atas data yang peneliti peroleh
dari penelitian tersebut.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai