Anda di halaman 1dari 19

EVALUASI DAN PENGENDALIAN

STRATEGI

Page 1
INTRODUCTION
 Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan
cara yang paling baik sekalipun menjadi usang ketika
lingkungan eksternal dan internal organisasi berubah.
 Sangatlah penting bagi para penyusun strategi untuk
menelaah, mengevaluasi, dan mengontrol pelaksanaan
strategi secara sistematis.
 Evaluasi strategi sangat penting karena perusahaan
menghadapi lingkungan yang dinamis, berubah dengan
cepat dan dramatis.
 Keputusan strategis yang salah bisa mengakibatkan
kerugian dan sangat sulit untuk memperbaiki kesalahan
tersebut.

Page 2
AKTIVITAS DASAR EVALUASI STRATEGI

• Evaluasi strategi meliputi 3 (tiga) aktivitas


dasar:
– Memeriksa dasar strategi perusahaan.
– Membandingkan hasil yang diharapkan.
– Mengambil tindakan koreksi untuk
memastikan kinerja sejalan dengan rencana.

Page 3
KARAKTERISTIK EVALUASI STRATEGI

 Empat Kriteria Mengevaluasi Strategi


(Richard Rumelt):
 Consistency (Konsistensi)
 Consonance (Kesesuaian)
 Feasibility (Kelayakan)
 Advantage (Keunggulan)

Page 4
KONSISTENSI
 Strategi tidak boleh saling bertentangan antara sasaran
dan kebijakan yang tidak konsisten. Konflik organisasi
dan perbedaan antardepartemen merupakan gejala-
gejala ketidakpastian manajemen, namun masalah
tersebut juga menunjukkan sinyal adanya
ketidakkonsistenan strategi.
 Untuk mengevaluasi konsistensi dari strategi, kita harus
bertanya…
Apakah operasi internal bisnis (misal: pembelian,
operasi, pemasaran, penjualan dan pelayanan) dan
proses alokasi sumber daya konsisten satu sama lain?
Apakah operasi internal bisnis konsisten dengan sasaran
bisnis dan ekonomi pasar?

Page 5
KONSISTENSI
 Tiga panduan untuk membantu menunjukkan apakah masalah
organisasi merupakan hasil ketidakkonsistenan dalam strategi:
1. Jika masalah manajerial terus berlanjut meskipun telah terjadi
pergantian personel dan jika masalah tersebut cenderung lebih
berbasis isu ketimbang berbasis manusia, maka strategi mungkin
tidak konsisten.
2. Jika keberhasilan suatu departemen dalam organisasi memiliki
arti atau diinterpretasikan sebagai kegagalan departemen lain,
maka strategi mungkin tidak konsisten.
3. Jika masalah dan isu kebijakan selalu dibawa untuk mendapatkan
pemecahan, maka strategi mungkin tidak konsisten.

Page 6
Kesesuaian
 Kesesuaian mengacu pada kebutuhan penyusun strategi
untuk menilai satu rangkaian tren dan juga tren individual
dalam mengevaluasi strategi.
 Suatu strategi harus mewakili respon yang adaptif pada
lingkungan eksternal dan pada perubahan kritis yang terjadi
di dalamnya.
 Kesulitan dalam menyesuaikan antara faktor internal dan
eksternal utama dalam perumusan strategi perusahaan
disebabkan oleh sebagian besar tren yang merupakan hasil
interaksi dengan tren lainnya.

Page 7
KEUNGGULAN

 Strategi harus memfasilitasi pembuatan atau


pemeliharaan dari sebuah keunggulan kompetitif
dalam aktivitas yang terpilih.
 Keunggulan kompetitif merupakan hasil dari
superioritas dalam satu dari tiga area berikut ini:
sumberdaya, keahlian, dan posisi

Page 8
KELAYAKAN

 Tes akhir dari suatu strategi adalah kelayakan,


yaitu: bisakah strategi dicapai dengan
sumberdaya fisik,manusia, dan keuangan yang
ada dalam perusahaan.

Page 9
AKTIVITAS DALAM EVALUASI STRATEGI

 Aktivitas-aktivitas dalam evaluasi strategi:


 Menelaah hal-hal yang mendasari strategi.
 Mengukur kinerja organisasi
 Mengambil tindakan korektif.

Page 10
BEBERAPA PERTANYAAN PENTING DALAM
MENGEVALUASI STRATEGI
1. Apakah kita telah menambah kekuatan internal kita?Jika ya, apa saja?
2. Apakah kelemahan internal kita masih lemah?
3. Apakah saat ini kita memiliki tambahan kelemahan internal? Jika ya,
apa saja?
4. Apakah peluang eksternal kita masih sebuah peluang?
5. Apakah ada peluang eksternal yang lain? Jika ya, apa saja?
6. Apakah ancaman eksternal kita masih sebuah ancaman?
7. Apakah ada ancaman eksternal yang lain? Jika ya, apa saja?
8. Apakah kita rentan terhadap pengambilalihan paksa?

Page 11
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
• Mengukur kinerja organisasi bertujuan untuk
membandingkan antara hasil yang diharapkan dengan
hasil sesungguhnya, menyelidiki penyimpangan dalam
rencana, mengevaluasi kinerja individu, dan menilai
perkembangan yang terjadi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
• Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus bisa diukur dan
mudah diverifikasi.
• Memilih kombinasi kriteria yang tepat dalam mengevaluasi
strategi bergantung pada ukuran organisasi, industri,
filosofi manajemen, dan strategi

Page 12
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
• Evaluasi strategi didasarkan pada kriteria kuantitatif dan kualitatif.
• Kriteria kuantitatif yang umum digunakan dalam evaluasi strategi
adalah rasio keuangan. Rasio ini digunakan untuk:
– Membandingkan kinerja perusahaan dalam periode yang
berbeda.
– Membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing.
– Membandingkan kinerja perusahaan dengan rata-rata industri.
• Rasio keuangan tersebut antara lain: ROI, ROE, Profit Margin,
Market Share, Debt to Equity, Earning per Share, Sales Growth,
Asset Growth.

Page 13
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI

• Beberapa potensi masalah penggunaan kriteria kuantitatif


dalam mengevaluasi strategi, yaitu:
– Sebagian besar kriteria kuantitatif lebih mengacu pada tujuan
tahunan daripada tujuan jangka panjang.
– Metoda akuntansi yang berbeda bisa menghasilkan hasil yang
berbeda dalam berbagai kriteria kuantitatif.
– Penilaian secara intuitif hampir selalu dilakukan dalam
penjabaran kriteria kuantitatif.
• Karena itu, kriteria kualitatif juga diperlukan dalam
evaluasi strategi.

Page 14
BALANCED SCORECARD
• Pendekatan Balanced Scorecard pada evaluasi strategi bertujuan
untuk menyeimbangkan antara perhatian jangka panjang dengan
jangka pendek, menyeimbangkan perhatian terhadap keuangan
dengan nonkeuangan, serta menyeimbangkan perhatian terhadap
internal dan eksternal.
• Perusahaan menilai 6 (enam) isu utama dalam mengevaluasi
strateginya dengan menggunakan Balanced Scorecard ; Konsumen,
Manajer/ Karyawan, Operasi/ Proses, Komunitas/ Tanggung Jawab
Sosial, Etika Bisnis/ Lingkungan Hidup, & Keuangan
• Balanced Scorecard dikembangkan secara berbeda untuk tiap
perusahaan dan diadaptasikan terhadap berbagai industri dengan satu
tujuan, yaitu mengevaluasi strategi perusahaan berdasarkan ukuran
kuantitatif dan kualitatif yang penting.

Page 15
MENGAMBIL TINDAKAN KOREKTIF
• Mengambil tindakan korektif berarti melakukan perubahan untuk
memposisikan kembali perusahaan ke tempat yang lebih kompetitif
di masa mendatang.
• Mengambil tindakan korektif tidak berarti bahwa strategi terdahulu
akan ditinggalkan sama sekali atau bahkan membuat suatu strategi
baru.
• Evaluasi strategi dapat mengarah pada perubahan formulasi strategi,
perubahan implementasi strategi, perubahan formulasi maupun
implementasi, atau tidak ada perubahan sama sekali.
• Evaluasi strategi secara berkesinambungan membuat para
penyusun strategi bisa terus memantau perkembangan dan bisa
menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi sistem manajemen
strategis yang efektif.

Page 16
KARAKTERISTIK SISTEM EVALUASI YANG EFEKTIF

• Syarat evaluasi strategi yang efektif:


1. Aktivitas evaluasi strategi harus ekonomis; informasi yang
terlalu benyak sama buruknya dengan informasi yang terlalu
sedikit; dan terlalu besar kontrol juga bisa mengakibatkan
kerusakan dibanding perbaikan.
2. Aktivitas evaluasi strategi harus memberi arti; aktivitas harus
berhubungan dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Aktivitas
ini harus memberikan informasi yang berguna bagi manajer
mengenai pekerjaan mereka karena mereka memiliki kendali
dan pengaruh.
3. Aktivitas evaluasi strategi harus bisa menyediakan informasi
antar waktu; pada kondisi dan area tertentu, seorang manajer
terkadang membutuhkan informasi harian.

Page 17
KARAKTERISTIK SISTEM EVALUASI YANG EFEKTIF

• Syarat evaluasi strategi yang efektif:


4. Aktivitas evaluasi strategi harus didesain untuk
memberikan gambaran sesungguhnya dari apa yang
sedang terjadi.
5. Proses evaluasi strategi tidak boleh mendominasi
keputusan.
6. Evaluasi strategi harus sederhana, tidak terlalu luas, dan
tidak terlalu membatasi. Sistem evaluasi strategi yang
kompleks terkadang membingungkan bagi sebagian
orang dan pencapaiannya tidak terlalu besar.

Page 18
PERENCANAAN KONTINGENSI

• Rencana Kontingensi adalah suatu rencana alternatif yang bisa


digunakan apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
• Rencana kontingensi bisa menunjukkan kemampuan para
penyusun strategi dalam merespon perubahan internal maupun
eksternal secara cepat terhadap strategi organisasi yang digunakan
saat itu.
• 3 (tiga) manfaat utama rencana kontingensi:
– Memungkinkan respon yang cepat terhadap perubahan.
– Mencegah kepanikan dalam situasi krisis.
– Membuat para manajer lebih mudah beradaptasi dengan cara
mendorong mereka melihat masa depan sebagai suatu variabel.

Page 19

Anda mungkin juga menyukai