Anda di halaman 1dari 29

3.

Interaksi Lahan,
Manusia, dan Pertanian
1. Karakter Geofisik Indonesia
2. Pembentukan Jenis-jenis Awan
3. Jenis-jenis Angin

Earth 250 millions


Further: The Theory of Continent Drifts
1. KARAKTER GEOFISIK INDONESIA

TEORI WAGENER:
Teori Pergeseran Kerak Bumi
Prof. Wagener, Geolog Jerman, Pemenang Nobel tahun 1954:
Indonesia:
- Terbentuk dari 3 kerak (Asia, Sahul, Polinesia)
- Pergeseran kerak ke utara (Australia dan India)
- Episentrum pergeseran kerak India (Himalaya dan
Australia)
- Ujung gunung api Mediteralia dan sirkulair terluar deretan
gunung api sirkum pasifik
- Peta sebaran logam-logam mulia dan MIGAS
1. KARAKTER GEOFISIK INDONESIA
TEORI WAGENER:
1. KARAKTER GEOFISIK INDONESIA
Deretan Gunung Api
1. KARAKTER GEOFISIK INDONESIA
Cincin Api
1. KARAKTER GEOFISIK INDONESIA
Angin darat – laut
(< 3 m dpt)

Angin musim
(> 3 m dpt)
Karakteristik Geofisik Indonesia

Faktor geografis yang menentukan biota Indonesia:


1. Terletak di katulistiwa – hukum Boys Ballot
Siklus arah angin tahunan:
Matahari di utara : Angin dari barat laut
Matahari di Selatan : Angin tenggara (sisi selatan)
...............then of barat daya (sisi utara)
2. Benua besar di sisi utara dan lautan luas di sisi selatan
dengan daratan kering luas di sisi tenggara
Normal Angin dari daratan : kering
Angin dari lautan : basah
Fenomena La Nina: ........................
dan El Nino: ...........................
Karakteristik Geofisik Indonesia
3. Lautan sempit dan dangkal di tengah, dikelilingi dua lautan
dalam dan luas
Rawan arus deras di beberapa titik arus
Intensitas “penyegaran” air laut tinggi

4. Pulau-pulau baru, terbentuk dari:


Lekukan naik (Sumatra …dst… sisi selatan Indonesia)
Lekukan turun (Laut Jawa)
Keduanya dari desakan kerak Australia di tiga kerak (Asia
– Sunda, Sahul, dan Polinesia)
Desakan kerak lain: sirkum pasifik (Sulawesi dst Papua),
mendedak kerak Asia, Sahul, Australia, dan Polinesia
Pulau lama : Kalimantan
Pulau baru : Sumatra, Jawa, Bali dst
Karakteristik Geofisik Indonesia
Pulau lama : Kalimantan
Pulau baru : Sumatra, Jawa, Bali dst
Ciri pulau lama: tanahnya kurang subur, pH rendah (plant
covered area), tandus (uncovered area), tidak ada gn api
Ciri lain pulau baru: subur, banyak gunung tinggi & meruncing
Ketinggian melampaui batas presipitasi awan:
1. banyak hujan orografis
2. banyak awan cumulonimbus (hujan deras, sebentar, shg
tidak banyak air hujan meresap ke tanah: rawan banjir,
longsor, dsb)
3. tidak mudah membentuk awan naimbicus (hujan ringan,
lama, shg air hujan banyak meresap ke tanah)
4. Di kawasan naimbicus: rawan cumulo-naimbicus; strato-
nambics dan alto-naimbicus
Karakteristik Geofisik Indonesia
5. Suhu dan Kelembaban : tinggi sepanjang tahun
Surga bagi flora, fauna, dan biota mikro
Center of Origin:
Flora : 10% dari spesies dunia (Brasil 40%)
Fauna : 12% dari spesies dunia (Brasil 38%)
Center of Diversity:
Flora : 17% dari spesies dunia (Brasil 44%)
Fauna : 14% dari spesies dunia (Brasil 37%)

Means: flora atau fauna hidup, berkembang biak, beradaptasi,


dan membentuk keragaman baru.On the other hands,
however, ada anekdot:
SEKALI MIKROBA MASUK INDONESIA, MEREKA
TIDAK DAPAT KELUAR
Jenis-jenis Awan
Awan Orografis
Terbentuk karena pengangkatan uap air oleh massa yang
menghalanginya, seperti gunung atau dataran tinggi. Udara
basah yang bergerak ini dipaksa naik mengikuti lereng gunung,
yang semakin tinggi, kerapatannya semakin rendah, sampai
batas tertentu tidak dapat menampungnya lagi, sehingga
menjadi hujan
Jenis-jenis Awan
Awan Kumulus dan Kumulonimbus
Cumulus = akumulasi; Nimbus = mengalir
Awan kumulus, terbentuk karena penguapan air baik dari daratan maupun
perairan. Nimbus, adalah bergerakan awan karena gerakan angin
Akumulasi awan kumulus dengan awan2 disekitarnya, menjadi
kumulonimbus
Karena ada gerakan angin, maka hujannya disertai petir dan guntur,
luasannya tergantung bidang penguapan.

Awan Kumulus
Kumulonimbus
Jenis-jenis Awan
Awan Kumulus dan Kumulonimbus
Cumulus = akumulasi; Nimbus = mengalir
Awan kumulus, terbentuk karena penguapan air baik dari daratan maupun
perairan. Nimbus, adalah bergerakan awan karena gerakan angin
Akumulasi awan kumulus dengan awan2 disekitarnya, menjadi
kumulonimbus
Karena ada gerakan angin, maka hujannya disertai petir dan guntur,
luasannya tergantung bidang penguapan.

Awan Kumulus
Kumulonimbus
Jenis-jenis Awan
Variasi-variasi Kumulonimbus

Awan Kumulus

Kumulonimbus

Kumulonaimbikus
Jenis-jenis Awan
Awan Altus - Stratus - Nimbus

Altonimbus Stratonimbus

Altostrato-nimbus
Jenis-jenis Angin
1. Angin Pasat dan Anti Pasat: bertiup dari sub tropis ke tropis, untuk mengisi
kekosongan udara di daerah tropis karena penguapan, dan sebaliknya pada
ketinggian lebih tinggi
Jenis-jenis Angin
2. Angin Darat & Angin Laut

P=
T=
P=
T=
Jenis-jenis Angin
3. Angin Gunung
& Angin Lembah

P=
V=
P=
V=
Jenis-jenis Angin
4. Angin Muson
Klasikal:
Muson Barat
(Oktober–
April): Angin
basah menuju
Australia

Muson Timur
(April –
Oktober): Angin
kering dari
Australia
Jenis-jenis Angin
4. Angin Muson
Paling presisi menentukan prediksi hujan dan kekeringan:
Ketinggian 3000 – 7000 m dpl (300 mb – 850 mb)
0 m dpl = 1 Atm = 760 cmHg = 1.013,25 mb; – 1 mb = 8,8 m

Faktor-faktor:
a. Coriolis effect
b. Buys Ballot's law
Lihat video: The coriolis effect and Buys Ballot's law
c. Angin Timuran
d. Angin Baratan
e. Angin Utara
f. Angin Selatan
Jenis-jenis Angin
The coriolis effect and Buys Ballot's law
Jenis-jenis Angin
The coriolis effect and Buys Ballot's law
Kecepatan putar katulistiwa vs 23,5o LS/LU
Jenis-jenis Angin
Angin (Musim)
(Oktober – April)
dan sebaliknya
P=<
T=>
20 Juni

Maret & Sept


25 ribu km/jam
20 ribu km/jam 21 Des
P=>
T=<
Fenomena La Nina & El Nino
La Nina
Fenomena La Nina & El Nino
La Nina
La Nina

La Nina
Fenomena La Nina & El Nino
El Nino
Fenomena La Nina & El Nino
El Nino
Laut Jawa vs Samudra India & Pasifik)

Samudra India &


Pasifik:
Dalam & luas
( ≈ Lautan)
Laut Jawa:
Sempit, dangkal,
dikelilingi pulau-pulau
( ≈ daratan)
Pemuaian Air di Daratan vs Lautan
Siang hari : Suhu (t)?; dV/dt?; ∑V? Then ..............
Malam hari : Suhu (t)?; dV/dt?; ∑V? Then ..............
Mengapa terumbu karang penting?

Anda mungkin juga menyukai