Anda di halaman 1dari 8

Pengukuran kinerja

organisasi nirlaba
pengertian

Pengukuran kinerja organisasi nirlaba adalah proses evaluasi untuk menilai seberapa baik sebuah organisasi
nirlaba mencapai tujuan dan misinya dalam memberikan manfaat sosial, kemanusiaan, atau lingkungan. Ini
melibatkan penggunaan indikator kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan dampak
dari kegiatan organisasi tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa sumber daya yang terbatas
digunakan secara optimal untuk memberikan dampak positif yang maksimal bagi masyarakat atau lingkungan
yang dilayani.
Tujuan

Memastikan efektivitas: Menilai sejauh mana organisasi mencapai


tujuan dan misinya dalam memberikan manfaat sosial, kemanusiaan,
atau lingkungan yang diinginkan.

Meningkatkan efisiensi: Mengukur penggunaan sumber daya


organisasi, seperti dana, waktu, dan tenaga kerja, untuk memastikan
bahwa mereka dialokasikan secara efisien untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Memperbaiki kualitas layanan: Menjamin bahwa layanan atau
program yang disediakan oleh organisasi memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan atau penerima manfaat.

Mengukur dampak sosial: Menilai kontribusi organisasi terhadap


masyarakat atau lingkungan, baik itu dalam bentuk perubahan sosial,
peningkatan kualitas hidup, atau solusi terhadap masalah yang dihadapi
oleh komunitas yang dilayani.

Menjamin keberlanjutan kegiatan: Mengelola keuangan organisasi


untuk memastikan bahwa sumber daya yang tersedia cukup untuk
mendukung operasi jangka panjang dan mencapai tujuan organisasi.
manfaat
Pemantauan Kinerja: Memberikan pemahaman yang jelas tentang
seberapa baik organisasi mencapai tujuan dan misinya, sehingga
memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi area yang perlu
ditingkatkan.
Pengambilan Keputusan yang Informatif: Memberikan data dan informasi
yang berguna bagi manajemen dalam membuat keputusan strategis terkait
alokasi sumber daya, pengembangan program, atau perubahan kebijakan.

Akuntabilitas: Membantu organisasi untuk mempertanggungjawabkan


penggunaan dana dan sumber daya kepada para donor, stakeholder, dan
masyarakat umum dengan menunjukkan dampak positif yang dihasilkan.
Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas: Memungkinkan identifikasi dan
penerapan praktik terbaik untuk meningkatkan efisiensi operasional dan
efektivitas program, sehingga meningkatkan manfaat yang diberikan
kepada penerima manfaat.

Peningkatan Transparansi: Meningkatkan tingkat transparansi dan


kepercayaan dengan menyediakan informasi yang jelas dan terukur
tentang kinerja organisasi kepada semua pihak yang terlibat.
metode pengukuran
1. Balanced Scorecard (BSC): Mengukur kinerja organisasi dari empat perspektif utama:
keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.
2. Analisis Cost-Benefit: Menilai manfaat yang diperoleh dari program atau kegiatan
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
3. Pendekatan Logika Program (Logical Framework Approach): Menggunakan kerangka kerja
logika untuk merencanakan, memantau, dan mengevaluasi program atau proyek.
4. Survei dan Penelitian: Menggunakan survei atau penelitian untuk mengumpulkan data
tentang kepuasan pelanggan, persepsi masyarakat, atau dampak sosial dari program atau
layanan.
5. Benchmarking: Membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi sejenis atau standar
industri untuk mengidentifikasi area keunggulan dan peluang perbaikan.
Terima Kasih
Semoga kamu bisa mendapatkan ilmu yang
bermanfaat dari presentasi ini. Semoga beruntung
!

Anda mungkin juga menyukai