Pengukuran Kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai prestasi manajaer dan unit organisasi yang dipimpinnya. Sistem Pengukuran Kinerja Publik adalah suatu system yang bertujuan untuk membantu manajer public menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi, karena pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward and punishment system. KAPAN PENGUKURAN KINERJA DILAKUKAN? Dilaksanakan dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Seperti dua kali dalam seahun, atau satu kali dalam setahun. Namun jika diperlukannya pengukuran kinerja karena adanya penyimpangan hasil dari hasil kinerja yang biasanya, pengukuran kinerja dapat dilakukan kapan saja saat di temukannya ada yang menyimpang. Sebagaimana dimaksud dari tujuan pengukuran kinerja yaitu Untuk mengkomunikasikan strategi dengan lebih baik, mengukur kinerja finansial dan non – finansial secara berimbang, Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan manajer bawah serta memotivasi dan untuk mencapai goal congruence, Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan kolektif yang rasional. Setelah tujuan pengukuran kinerja dicapai maka pengukur kinerja akan mendapat manfaat langsung. Langkah-langkah Pengukuran kinerja sector publik
1. Pengukuran Ekonomi, 2. Pengukuran Efisiensi, merupakan
hanya memperhatikan keluaran yang hal penting dari tiga pokok bahasan Value for didapat, sedangkan pengukuran ekonomi Money. Efisiensi diukur antara output dengan input. hanya mempertimbangkan masukan yang Semakin besar output dibanding input, maka dipergunakan. semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi.
3. Pengukuran Efektivitas, 4. Pengukuran Outcome, adalah
merupakan ukuran berhasil atau tidaknya suatu dampak suatu program atau proyek terhadap organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada organisasi berhasil mencapai tujuanya, maka output, karena output hanya mengukur hasil tanpa oragnisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan mengukur dampaknya terhadap masyarakat, efektif. Efektivitas hanya melihat apakah suatu sedangkan outcome mengukur kualitas outputdan program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang dampak yang dihasilkan. telah ditetapkan. Pelayanan publik oleh pemerintah ditujukan untuk melayani masyarakat. Maka sudah sepantasnya di adakannya penilaian pengukuran kinerja pelayanan publik tersebut. Agar tercapainya tujuan dan manfaat yang di inginkan. Proses pengukurannya dapat dimulai dari: a. pengukuran ekonomi. Apakah biaya pelayanan pemerintah lebih besar dari yang sudah di anggarkan? Dan pengukurannya pun harus di bandingkan dengan pelayanan pemerinttah yang sejenis, serta pemakaiannya yang optimal b. pengukuran efisiensi. Pengukuran efisiensi teknis dan alokasi pelayanan publik agar sesuai sasaran dan sesuai harapan masyarakat. c. penguruan efektivitas. Pengukuran ini di tujukan untuk menil;ai apakah pelayanan publik kepada masyarakat sudah berhasil atau sukses. Di dalam penilaian ini hanya melihat sukses atau tidaknya pelayanan publik pemerintah, tanpa memperhaikan efisiensi biaya yang di keluarkan. d. pengukuran outcome. proses pelayanan bisa saja selesai dilaksanakan dan sukses, namun penerimaan, dampak serta penilaian masyarakat yang harus diukur juga dalam keberhasilan pelayanan publik.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional