Anda di halaman 1dari 6

PENGUKURAN KINERJA

SEKTOR PUBLIK

NI KADEK SETYAWATI (1833122036)


Pengukuran Kinerja 
adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya,
termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan
jasa; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang
diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai prestasi
manajaer dan unit organisasi yang dipimpinnya.
Sistem Pengukuran Kinerja Publik
adalah suatu system yang bertujuan untuk membantu manajer public menilai
pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Sistem
pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi,
karena pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward and
punishment system.
KAPAN PENGUKURAN
KINERJA DILAKUKAN?
Dilaksanakan dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Seperti dua kali dalam
seahun, atau satu kali dalam setahun. Namun jika diperlukannya pengukuran
kinerja karena adanya penyimpangan hasil dari hasil kinerja yang biasanya,
pengukuran kinerja dapat dilakukan kapan saja saat di temukannya ada yang
menyimpang. Sebagaimana dimaksud dari tujuan pengukuran kinerja yaitu
Untuk mengkomunikasikan strategi dengan lebih baik, mengukur kinerja
finansial dan non – finansial secara berimbang, Untuk mengakomodasi
pemahaman kepentingan manajer level menengah dan manajer bawah serta
memotivasi dan untuk mencapai goal congruence, Sebagai alat untuk
mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan
kolektif yang rasional. Setelah tujuan pengukuran kinerja dicapai maka
pengukur kinerja akan mendapat manfaat langsung.
Langkah-langkah Pengukuran
kinerja sector publik

1. Pengukuran Ekonomi, 2. Pengukuran Efisiensi, merupakan


hanya memperhatikan keluaran yang hal penting dari tiga pokok bahasan Value for
didapat, sedangkan pengukuran ekonomi Money. Efisiensi diukur antara output dengan input.
hanya mempertimbangkan masukan yang Semakin besar output dibanding input, maka
dipergunakan. semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi.

3. Pengukuran Efektivitas, 4. Pengukuran Outcome, adalah


merupakan ukuran berhasil atau tidaknya suatu
dampak suatu program atau proyek terhadap
organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu
masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada
organisasi berhasil mencapai tujuanya, maka
output, karena output hanya mengukur hasil tanpa
oragnisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan
mengukur dampaknya terhadap masyarakat,
efektif. Efektivitas hanya melihat apakah suatu
sedangkan outcome mengukur kualitas outputdan
program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang
dampak yang dihasilkan.
telah ditetapkan.
Pelayanan publik oleh pemerintah ditujukan untuk melayani masyarakat. Maka sudah sepantasnya di adakannya
penilaian pengukuran kinerja pelayanan publik tersebut. Agar tercapainya tujuan dan manfaat yang di inginkan.
Proses pengukurannya dapat dimulai dari:
a. pengukuran ekonomi. Apakah biaya pelayanan pemerintah lebih besar dari yang sudah di anggarkan? Dan
pengukurannya pun harus di bandingkan dengan pelayanan pemerinttah yang sejenis, serta pemakaiannya yang
optimal
b. pengukuran efisiensi. Pengukuran efisiensi teknis dan alokasi pelayanan publik agar sesuai sasaran dan sesuai
harapan masyarakat.
c. penguruan efektivitas. Pengukuran ini di tujukan untuk menil;ai apakah pelayanan publik kepada masyarakat sudah
berhasil atau sukses. Di dalam penilaian ini hanya melihat sukses atau tidaknya pelayanan publik pemerintah, tanpa
memperhaikan efisiensi biaya yang di keluarkan.
d. pengukuran outcome. proses pelayanan bisa saja selesai dilaksanakan dan sukses, namun penerimaan, dampak
serta penilaian masyarakat yang harus diukur juga dalam keberhasilan pelayanan publik.

Anda mungkin juga menyukai