Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN STUDI KASUS

PT. ITI-JAWA BARAT


HYGIENE INDUSTRI KELAS B
17 – 21 OKTOBER 2023
Identitas Perusahaan
PT ITI
INDONESIA JAWA BARAT

BIDANG INDUSTRI:
Telekomunikasi
Elektronika,
Informatika
Kelistrikan Atau Energi Pertahanan
Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya
Perusahaan JAM KERJA:
07.30 - 15.30
JUMLAH KARIAWAN:
Karyawan Tetap 485
Karyawan Tidak Tetap 73
Direksi, Dewan Komisiaris,
Staff Dewan Komisiaris 9
Meet Our Team

FITRAMYATUN, NS. DELFIANTI D,.S.KEP DICKY KURNIAWANDEVA ANGGRAINI, A. MD.


S.TR.KEP., NS AMD.KEP KEP
NS. ADE KURNIAWAN,
S.KEP.

ANNISA NUR KASANAH, BDN. CHYNDIKA AYUNA, BAYU ZACKY DEVANO, AMELISA
A.MD.KEP S.TR. KEB S.KEP PUTRI,AMD.KEP
Our Team

DINAR NUR DIMAS KURNIAWAN ANITA NURHALIZA


NS. DELVIA NORA, S.KEP
KARISMATUTI AMD.KEP OKTAVIANI, A.MD.KEP

DADI TOPAN MARDIONO, ASTRI NURAFIYAH, FITRIA FEBRIANI, A.MD.


AAN SAIFATANUR AMD.KEP KEP
A.MD.KEP
Pressing
200 ton

Alur Produksi Numrator flancing

Tabung LPG Test leak


Footring
welding

handguar
Pasang d welding
valve

Neckring
Shot Welding
blasting

Hydrostatik Cyrcumferential
test Welding
FAKTOR BISING
No Unit Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Dasar Pemecahaan Masalah
Kerja Perusahaan Hukum

1 Bising Dari hasil Bising yang Belum Pemenake 1. Mengukur intensitas


pengamatan,terda melebihi intensitas tampak r n0 5 bising yang timbul dari
pat bising terus normal secara adanya usaha tahun mesin produksi.
menerus dari continue dapat untuk 2018 2. Menjauhkan mesin atau
mesin pressing memicu PAK NIHL. mencegah meletakan didalam
dan yang gangguan ruangan tertutup
digunakan. pendengaran sehingga intensitas suara
seperti berkurang.
menggunaka 3. Pekerja wajib
n APD mengunakan earmuff
penutup (Earplug).
telinga (aer 4. Lalukan Pemeriksaan
Muff / Ear berkala untuk intensitas
Plug) kebisingan.
FAKTOR PENCAHAYAAN
No Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak Upaya Dasar Hukum Pemecahaan Masalah
Terjadi Perusahaan

2 Pencahayaan • Dari hasil pengamatan, Selama proses Perusahaan Permenaker • Dilakukan


didapatkan adanya pengelasan sudah No.5 tahun 2018 pengukuran,pengujian
pencegahan akan menyediakan yg berkala untuk
pencahayaan pada mengakibatkan kacamata las intensitas
proses produksi masih kelelahan pada pencahayaan.
kurang. mata,
penglihatan • Penegendalian bahaya
• Pada proses pengelasan kabur,serta dilakukan dengan
(Welding), cahaya yang risiko pengendalian
ditimbulkan oleh bunga terjadinya administratif untuk
api berada pada fhotofobia, mengatur rotasi kerja
intensitas cahaya yang konjungtivitis,
tinggi. kerusakan pada
lensa, katarak,
mata sakit.
FAKTOR VIBRASI
No Unit Hasil pengamatan Dampak terjadi Upaya perusahan Dasar Pemecahan masalah
kerja hukum
3 Vibrasi Setelah di amati • Jangka pendek: • Menggunakan Permenakertr • Menghindari paparan
didaparkan getaran Menyebabkan peralatan yang ans no 5 terus menerus dengan
yang dihasilkan saat kelelahan, rasa rendah tahun 2018 melakukan istirahat 15
melakukan Gerakan tidak nyaman, getarannya tentanang menit tiap melakukan
pada peralatan hand produksi bekerja • Membuat lingkungan pekerjaan selama 1 jam
arm vibration pada berkurang. handle pada alat kerja. • Gerakan peregangan /
alat bor dan dengan tep Olah raga jari tangan
pemotong • Jangka Panjang: peredam getaran untuk melancarkan
menyebabkan aliran darah
reynaud’s • Melakukan pengukuran
syndrom, berkala pada getaran
degenerasi saraf, yang dihasilkan
hilangnya indra
peraba
No Unit Hasil Pengamatan
FAKTOR IKLIM KERJA
Dampak Terjadi Upaya Dasar Pemecahaan
Kerja Perusahaan Hukum Masalah

4 Iklim • Proses pembuatan tabung • Suhu yang terlalu tinggi • Pekerja dapat Permenaker • Melakukan
kerja gas LPG melalui proses dapat mengakibatkan diberi kipas no 5 tahun perawatan rutin
pengelasan sehingga kelelahan pada pekerja. angin, dan 2018 pada kipas angin,
suhu di tempat kerja ventilasi udara serta menambah
cukup panas. • Suhu yang panas pada saat yang cukup. ventilasi udara
produksi juga dapat (exhaust fan
• Ventilasi di ruang pabrik mengakibatkan pekerja • Pekerja maupun jendela
jumlahnya minim rentan terjadi dehidrasi. disediakan dan pintu yang
ditandai dengan tidak minuman (air memadai) di
tersedianya exhaust fan • Pada pekerja dengan faktor mineral) ruangan tersebut.
pada area kerja. resiko dapat terjadi heat ditempat yang
stroke, heat cramp, aman dan • Melakukan
• Para pekerja tidak gangguan ginjal. mudah pengecekan
disediakan minuman (air dijangkau oleh berkala pada
mineral) saat bekerja. pekerja. kebersihan tempat
dan menyediakan
• Faktor iklim lain tidak air minum untuk
dapat diukur para pekerja.
FAKTOR RADIASI
No Unit Hasil dampak yang Terjadi Upaya Dasar Pemecahan Masalah
Kerja Pengamatan Perusahaan Hukum

5 Radiasi Dari hasil • Dapat Pekerja Permena 1. Malakukan rotasi


pengamatan menyebabkan diwajibkan kertrans dan pembagian jam
dapat diamati kelelahan, menggunakan No.5 kerja untuk
pada proses ketidaknyaman kaca mata tahun mengurangi pajanan
pengelasan pada mata, khusus (helm 2018 yang berlebihan.
muncul cahaya pencahayaan las) untuk 2. Mewajibkan
radiasi dengan kurang dan mengurangi penggunaan helm
intensitas tinggi. kesilauan (glare). dampak cahaya las, merotasi pekerja
yg berlebihan dengan gangguan
• Pada pajanan secara terus penglihatan
dalam jangka menerus 3. Penggunaan apron/
panjang, dapat wearpack untuk
memicu kanker mengurangi risiko
kulit maupun terjadinya
katarak hingga paparan/percikan
kebutaan. pada kulit.
FAKTOR KIMIA
No Unit kerja Faktor kimia Hasil Pengamatan Penyakit Akibat Kerja

1. Hexavalent Chrome
Toxic (target organ) : Paru, ginjal, darah
Pekerja terpapar saat Kronik : Karsinogen dan teratogen
proses welding steinless Inhalasi : Iritasi mukosa membran dan traktus
steal respiratorius bagian atas

2. Nickel
Inhales
Peterka terpapar saat Metallic fume fever (flu-like fever with metallic
proses welding steinless taste)
steal Nyeri dan perforasi septum, demam, batuk
Kronik & kulit
Dermatitis

3. Cadmium oxide
Peterka terpapar saat
proses welding steinless Inhalasi : pulmonary edema (wheezing, batuk, sesak),
steal nyeri pada tenggorokan, karsinogen
Mutagenic effect, dan toksik terhadap ginjal
No Unit kerja Hasil pengamatan Penyakit Akibat Kerja
Faktor kimia

4. Vanadium

Pekerja terpapar saat proses Menyebabkan iritasi pada mata, kulit, saluran
welding steinless steal pernapasan

5 Gas, asap, dan uap

PAK yang terjadi tergantung dari jenis zat


Pada proses welding
kimia :
(pengelasan) para pekerja
1. Akut : zat kimia menyebabkan iritasi pada
terpapar berbagai macam
mata dan gangguan traktus respiratorius
zat kimia
(batuk, sesak, pulmonary edem)
Standar/pp:
2. Kronik : kerusakan paru, cancer, dan
Permenaker no. 5 tahun
kerusakan target organ lainnya (tergantung
2018
jenis zat kimia)
PEMECAHAN MASALAH
1. Substitusi alat pengelasan dengan alat yang menghasilkan debu lebih rendah.
2. Enginering : membuat ventilasi (jendela/pintu) /exhaust van yang sesuai dengan ukuran ruangan.
3. Pemakaian apd : masker khusus (welding mask), welding gloves,safety shoes, apron berbahan
khusus,helm/topeng las,welding goggles.
4. Pemeriksaan kesehatan pekerja (Medical Checkup) minimal 1 kali per tahun. Meliputi anamnesis, pemeriksaan
fisik lengkap, laboratorium lengkap, spirometri, rontgen, pemeriksaan khusus mata.
5. Rotasi atau rolling berkala antar pekerja untuk mengurangi/mempersingkat pajanan pekerja terhadap bahaya
faktor kimia.
6. Memberikan label/lembar data keselamatan pada bahan kimia yang berbahaya (sign penggunaan APD).
7. Melakukan safety briefing & safety induction kepada pekerja terkait bahaya dan resiko pekerjaan.
KEBERSIHAN UMUM
DAMPAK YANG TERJADI
HASIL PENGAMATAN • Lingkungan kerja yang kotor
• Kurang Nya kebersihan lingkungan
• Akibat sarung tangan yang tidak sesuai dengan
kerja
standar dapat berdampak terpaparnya tangan pekerja
• Dinding dan lantai tempat kerja kotor
dengan percikan api maupun hazard lainnya.
• Sarung tangan dan masker yang tidak
• Pengunaan masker yang tidak sesuai dapat meningkat
sesuai dengan paparan yang ada
penyakit saluran pernapasan seperti ISPA, Pneumonia
dilingkungan.
dan CA Paru.
DASAR HUKUM
Permenkes No. 70 Th.
2016

UPAYA PERUSAHAAN
• Melakukan kegiatan 5R untuk selalu menjaga PEMECAHAN MASALAH
kebersihan • Membuat jadwal kegiatan 5R di tempat kerja
• Melakukan Health Risk Assesment terkait penggunaan • Menyediakan APD yang sesuai dengan lokasi kerja.
APD • Pemasangan sign “jagalah kebersihan”, penggunaan
• Menghimbau penggunaan APD serta melakukan APD dan rambu-rambu
pemeriksaan kelengkapan APD pekerja sebelum bekerja
PENGELOLAAN KEBERSIHAN BANGUNAN
Upaya perusahaan Dasar hukum Pemecahaan masalah
• Pendidikan tempat sampah induk Permenkes No. 70 Th. 2016 • Menyediakan tempat sampah
dan melengkapi tempat yang dengan klasifikasi sampah non
belum memiliki tempat organic, organic, dan B3 pada
pembuangan sampah semua titik yang telah ditentukan
pada area Perusahaan.
• Membuat tempat pembuangan • Pada tempat kerja yang
sampah khusus untuk menggunakan bahan berbahaya
menampung sampah hasil dan beracun disediakan tempat
produksi yang berpotensi sampah khusus limbah bahan
menyebabkan cedera pada berbahaya dan beracun yang
pekerja. spesifikasinya sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangundangan
KEBERSIHAN
Sirkulasi Ventilasi Pertukaran udara Tidak bisa di evaluasi Permenke Pihak perusahaan
Udara di tampak dan cahaya yang karena tidak dilakukan s No.70 memberi tambahan
dalam pabrik terbatas masuk ke ruangan wawancara langsung Tahun alat pendingin
kurang baik kurang atau minim terhadap pihak perusahaan 2016 ruangan seperti
dan menurut pengamatan
sehingga dapat dari video masih terlihat
kipas, exhaust fan
menyebabkan suhu kurang nya ketersediaan alat serta menambah
terlalu tinggi pendingin ruangan seperti ventilasi udara di
mengakibatkan kipas, exhaust fan atau ruangan tersebut.
kelelahan pada dengan menambah jumlah
pekerja ventilasi.

Kebersih Terlihat Lingkungan Tidak bisa di Permenake - Meningkatkan kesadaran masing-


an Umum kebersihan kerja yang evaluasi karena r No. 5 masing pekerja mengenai
masih tidak bersih tidak tahun 2018 kebersihan melalui penyuluhan
kurang bisa berpotensi dilakukan atau sosialisasi kebersihan.
- Memperbanyak dan
terjaga. menjadi tempat wawancara mendistribusikan secara merata
bersarang nya langsung tempat pembuangan sampah di
nyamuk, kecoa, dengan pihak lingkungan kerja agar lebih mudah
tikus, dan ular. perusahaan. terjangkau oleh pekerja.
Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak yang Upaya Perusahaan Standar/PP Pemecahan Masalah
Terjadi

Sanitasi

Kebersihan toilet Tidak dapat di Lingkungan kerja Tidak bisa di Permenaker No. 5 - Rutin melakukan
nilai menjadi kotor. evaluasi karena tahun 2018 pembersihan toilet.
tidak dilakukan - Memastikan bak
wawancara penampung air dan
langsung dengan saluran pembuangan
pihak perusahaan. air dapat mengalir
dengan baik
- Membuat sirkulasi
udara di dalam toilet
dengan baik.

Loker dan ruang Tidak dapat dinilai Lingkungan kerja Tidak bisa di Permenaker N0.5 - Rutin membersihkan
ganti pakaian menjadi kotor. evaluasi karena tahun 2018 ruang ganti pakaian.
tidak dilakukan - Menyediakan ruang
wawancara ganti terpisah antara
langsung dengan laki-laki dan
pihak perusahaan perempuan.
No Proses Fisika IDENTIFIKASI
Kimia BAHAYA
Biologi Ergonomi Psikologi Kemungkinan Kemungkinan KK
Kerja PAK
1. Welding Bising, vibrasi, Choren, pb, Jamur Repetitif Ca, NIHL, Heat Trauma suhu,
panas, fume, nikel, awkward, cramps, heat trauma mata ec
radiasi gas (CO, position: sycope, heat corpal/cahaya,
NO, NO2) twisting, exhaustion, heat keracunan gas,
over stroke, dehidrasi, dehidrasi
reaching GGK, stress kerja

2. Pressing/ Bising, panas, - Jamur Berdiri NIHL, heat Tertindih alat berat,
pembuatan vibrasi lama, syncope, tinitus , vulnus
tabung gerakan neuropati, LBP,
repetitif penutunan
Target konsentrasi, stress
produksi kerja

3. Hidrostatik Bising, panas, Gas , uap, Bakteri, Posisi Pneumoconiosi; Tangan terjepit ,
aerosol virus, berdiri, asbestosis, metal tertimpa produk,
(debu,asap), protozoa ruangan fume fever, H2S terjadi kebakaran
kabut, logam , jamur terbatas/ CO gas anestesi,
sempit amalgam(mercuri)
, eye strain,
dermatitis, tinea
No Proses Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi Kemungki Kemungki
Kerja nan PAK KK
4. Shot- Bising, panas - Jamur Mengangkat LBP Cedera tan
blasting barang, posisi
berdiri dan
membungkuk saat
mengambil tabung
gas

5. Pasang Bising - Jamur Gerakan sama dan Trauma Terjepit ala


valve berulang, posisi injury
berdiri
Target
Produksi

6. Leak test/ Bising - Jamur, - Dermatitis -


pencelu- bakteri akibat
pan kerja
7. Numerator Bising - Jamur Gerakan sama dan CTS Tertimpa
berulang produk
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
• Meciptakan lingkungan kerja yang bersih
• Pencengahan dan
merupakan kunci untuk mendapatkan
pengendalian terhadap faktor
hasil produk dan kinerja yang maksimal.
• Terdapat faktor-faktor yang dapat fisik, kimia dan biologi.
• Melakukan pencegahan
menyebabkan penyakit akibat kerja,
potensi bahaya sejak dini.
antara lain faktor fisik, kimia dan biologi.
• Memberikan alat pelindung
Untuk itu, perlu adanya Upaya dari
diri yang aman nyaman serta
Perusahaan dalam melakukan pemecahan
terstandarisasi.
masalah sehingga tercapai lingkungan
kerja yang aman nyaman serta kondusif.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai