Anda di halaman 1dari 26

Laporan Studi Kasus PT.

ITI

HYGIENE
INDUSTRY
KELAS A – HYGIENE
27 MARET – 1 APRIL 2023

HIPERKES & KK
PT. Bina Okupasi Indonesia
Direktorat Bina K3
ANGGOTA KELOMPOK
 dr. Ade Maman Suherman
 dr. Ardhian Ramadhan
 dr. Arum Ambarsari
 dr. Berlianami Batubara
 dr. Charissa Adha Nabilla
 dr. Citra Desi Deriya
 dr. Daniar Rahma Amelia
 dr. Daut Yusuf Situmorang
 dr. Dewi Indri Yani Malau
 dr. Diaza Okadimar Ariyanto
 dr. Dwi Hanadha Saputra
 dr. Eko Siswanto
 dr. Ely Asrida
 dr. Faizah Noor Amala
 dr. Fatma Hanif Fadlila Rachim
 dr. Gading Aurora Puspita Kencana
 dr. Harold Jefferson Matthew Charlex
Identitas Perusahaan

01 02
PT. ITI
02
Bidang industri
telekomunikasi,
Lokasi Jawa Barat
01 elektronika, informatika,
kelistrikan atau energi,
pertahanan, serta
optimalisasi pemanfaatan
sumber daya perusahaan

03 03 04
Karyawan Tetap 485 04
Karyawan Tidak Tetap 73 Jam Kerja
Direksi, Dewan 07.30 - 15.30
Komisiaris, Asuransi: BPJS
Staff Dewan Komisiaris 9 Ketenagakerjaan
SERTIFIKASI PERUSAHAAN
ALUR PRODUKSI
Pressing Cyrcumf
Neckring
erential Numerator
200 Ton Welding
Welding

Pressing Handguard Hydrostatik


Leak Test
250 Ton Welding Test

Footring Shotblast Pasang


Flanching
Welding ing Valve
DEFINISI HYGIENE INDUSTRY MENURUT OSHA

Menurut OSHA (1998), hygiene industri adalah ilmu pengetahuan dan seni yang
dikhususkan untuk antisipasi, pengakuan, evaluasi dan pengendalian faktor-faktor
lingkungan atau tekanan yang timbul dari tempat kerja yang dapat menyebabkan
penyakit, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan yang
signifikan diantara pekerja atau diantara warga masyarakat. Seorang ahli hygiene
industri melakukan pemantauan lingkungan dan metode analisis untuk mendeteksi
tingkat pemaparan pekerja dan menggunakan teknik, pengendalian praktik kerja
dan metode lain untuk mengendalikan potensi bahaya kesehatan.
FAKTOR FISIK

01
BISING
04
KERJA
IKLIM
02
PENCAHAYAA
N
05
RADIASI
03
VIBRASI
No
No Unit
Unit Hasil
HasilPengamatan Dampak
Hasil Yang
Dampak Terjadi
Yang Terjadi Upaya Perusahaan
Upaya Perusahaan Standar/PP
Standar/PP Pemecahan
Pemecahan
Standar/PP Masalah
Masalah
Pemecahan Masalah
Kerja
Kerja Pengamatan
Pengamatan
3.
2.
1.
4.
5. Vibrasi
Pencah
Bising
Iklim
Radiasi Darihasil
-Dari
Dari hasil
hasil
Proses pembuatan •1.Dapat
Selama
Jangka
- Suhu
Bising proses
pendek
yang
yang 
menyebabkan
terlalu
melebihi •Perusahaan
Menggunakan
Pekerja
Belum tampak
-Pekerja sudahadanya
dapat Permenaker
diberi kipas
Permenaker Permena1. • Menghindari
1. Dilakukan
1. Melakukan
Mengukur
-Melakukan pemaparan
pengukuran,
rotasi
intensitas
perawatan
Pengamatan
pengamatan pengelasan
kelelahan, akan
rasa peralatan
diwajibkan yg Permenaker
trans Nomor
k er no. terus
pengujian
menerus
dan dan
dengan
pembagian pengawasa
jam
ayaan
Kerja pengamatan,terd
pengamatan,
LPG melalui tinggi dapat
intensitas normal pada menyediakan
usaha untuk mencegah
kacamata
angin, dan ventilasi udarano, 55 tahun rutinyang
bising padatimbul
kipas angin,
dari
di dapatkan
dapat
apat
didapatkan
proses diamati
bising terus
pengelasan mengakibatkan
tidak nyaman,
ketidaknyaman
mengakibatkan rendah
menggunakan
las
gangguan pendengaran
yang cukup. no. tahun
Permenaker
no. 5 tahun 5 tahun melakukan
n berkala
serta menambah mnt
kerja istrirahat
untuk
untuk intensitas
15
getaran
pada yang di
proses .Dalam
kelelahan jangka
pada
produktivitas
mata, waktu
mata,
kerja
pencahayaan getarannya
kaca mata hitam 2018
no.05 tahun
2018 mesin
tiap produksi
pencahayaa
melakukan
mengurangin pekerjaan
sehingga
menerus
adanya dari suhu kelelahan pada seperti menggunakan 2018 ventilasi udara di
di hasilkan
pengelasan
tempat kerja cukup yang
kurangcepat
penglihatan
berkurang.
pekerja.dan dapat
kabur,
kesilauan untuk
•APD
Memakai mengurangi
APD 2018 2.
2. selama 1 jam
Pengendalian
Menjauhkan
pajanan secaraatau
mesin
yang
ruangan tersebut.
mesin
pencegahan
pressing menganggu penutup telinga
saat
muncul
panas. fotofobia,
(glare).
•keseimbangan
Jangka konjungtuva dampak
spt sarungcahaya
tangan tentang K3 • Gerakan
administratif
peregangan
berlebihan.
menyediakan dengan
mesin/
dan
penvahayaan
flanching
melakukan kemotik, kekeruhan dan
cahaya anti vibrasi lingkungan Olah
mengatur
2. raga jarirotasi
Mewajibkan tangankerja.
yang
pada digunakan.
proses
Gerakan 2. Pada
Dalam
panjang
pada jangka
lensa, waktu
katarak kerja yang
untuk kedap suara.kacamata
-Melakukan
melancarkan
dengan • Membuat penggunaan
- Ventilasi
produksi
pada
intensitasdimasih -pajanan
yang
dan Suhu yang
lama,
mata dalampanas
bising
terasa pada
jangka
sakit. -Pekerjahandle
disediakan 3.aliran
Pengendalian
darah secara
hitam, merotasi
ruang pabrik Raynaud’s
saat produksi
panjang, dapat juga dapat pada alat dengan
minuman (air mineral) pengecekan berkala
kurang.
Peralatan
tinggi, yang kontinyu dapat memicu • Melakukanpekerja dengan
administratif dengan
jumlahnya mengakibatkan
memicu kanker pekerja
kulit tepditempat
peredamyang aman dan
“Hand
dapat Arm sindrome,
PAK NIHL.
Penggunaan kacamata getaran pada
pengukuran kebersihan
berkala
gangguan penglihatan
minim
Pada proses
Vibration” rentan
maupun terjadi
katarak.dehidrasi. mudah dijangkau oleh mengatur
pada getaran rotasi
yg air kerja
mengandung las yang lama dapat
Degenerasi tempat dan
seperti
pengelasan alat menyebabkan pekerja. 4.dihasilkan
Pekerja dapat menggunakan
radiasi sinar
- Para
bor pekerja
dan alat
(Welding),
ultraviolet -saraf,
Pada pekerja
penurunan visus.dengan APDminum untuk para
tidak
dan disedikan
pemotong.
vahaya radiasi
yang faktor
hilangnya resiko dapat pekerja.
minuman (air terjadi heat stroke, heat penutup telinga seperti
inframerah.
ditimbulkan indera earplug atau earmuff
mineral) saat cramp, gangguan
oleh bunga api
bekerja. ginjal. CTS 5. Melakukan pemeriksaan
berada pada peraba,
secara
intensitas
- Faktor
cahayaiklim
yang berkala fungsi
tinggi.
lain tidak pendengarannya
dapat diukur Mengukur intensitas
bising yang timbul dari
mesin produksi
FAKTOR KIMIA

Handguard Welding Neckring Welding


Sumber Efek dan Gejala

Tembaga Sumber
Sumber
Paduan seperti Monel, kuningan, perunggu. Efek
Efek dan
Efek
Efekdan
Gejala
dan Gejala
Gejala
akut termasuk iritasi pada mata, hidung
ASAP
Mangan Sebagian besar proses pengelasan, terutama "Metallic
Seng Oksida Juga beberapa
Logam galvanisbatang las.
dan dicat. "Metallicdan fever "fever“
fume
tenggorokan,
fume mual dan "Metallic fume fever
UAP ORGANIK baja tarik tinggi. Efek
" kronis dapat mencakup masalah sistem
Komponen aluminium dari beberapa saraf pusat.
Fluorida
Molibdenum Bahan baja,
Paduan
paduan, pelapis elektroda
besi,
misalnya baja dan karat,
tahan
Inconels, fluks yang
paduanseng, Efek
tembaga, Efek akut adalah
akutnya adalahiritasi
iritasipada
mata, mata, hidung dan
hidung
GAS
Aldehida
Aluminium Pelapisan logam Mengiritasi
Iritasi mataPaparan
pernapasan. dan saluran
umum
nikel. digunakan untuk baja paduan
baja, magnesium, kuningan, dan bahan rendah dantenggorokan.
tenggorokan, serta jangka
sesak panjang
napas. dapat
(seperti formaldehida) dan tinggi. pernapasan.
menyebabkan masalah tulang dan sendi. Efek
Karbon Monoksida pengisi.
Dibentuk dalam busur las. Diserap dengan mudah ke dalam aliran darah,
kronis juga termasuk kelebihan cairan di paru-
menyebabkan sakit kepala, pusing atau kelemahan
paru.
Di-isosianat Logam dengan cat poliuretan. otot. Konsentrasi
Iritasi mata,tinggi
hidung dapat
dan menyebabkan
tenggorokan. pingsan
dan kematian.
Kemungkinan sensitisasi yangmata,
tinggi,hidung,
Nikel Besi
Oksida Baja tahan karat,
Kontaminan Inconel,
utama dalamMonel,
semua proses Efek akut adalah
Siderosis - bentukiritasi pada
penyakit paru- paru jinak
Hastelloy, dan bahan paduan tinggi menimbulkan
danIritasi pada
tenggorokan.gejala
sistem asma
Peningkatanatau risiko
pernapasan,gejala alergi
sakit
kanker dan
Hidrogen Fluorida pengelasanlapisan
Penguraian besi atau baja.las.
batang yang
Mengiritasi
lainnya, disebabkan
mata dan
bahkan oleh
saluran
pada partikel
pernapasan.
paparan yang
yang Paparan
sangat
Baja tahan
lainnya, karat
batang las, yang mengandung
dan baja berlapis. tenggorokan
telah dicatat dalam
mengendap kering, nyeri
pekerjaan
di menyebabkan
paru- paru. dadaakut
selain
Gejala dan
Kadmium Oksida kadmium atau bahan berlapis, paduanyang berlebihan rendah.
kesulitan
pengelasan.
termasuk
dapat
bernapas.
Juga
iritasidikaitkan
pada Efek
dengan
hidung
kerusakan
kronis termasuk
dandermatitis
paru-paru.
seng. paru-paru, ginjal, tulang,
kerusakan ginjal dan
dan hati.
emfisema. Diduga
dan masalah paru-paru.
PaparanCenderung
kronis dapat
karsinogen.
sembuh ketika paparan
menyebabkan iritasi berhenti.
kronis
Fosgen Logam dengan sisa pelarut (Fosgen Iritasi
pada hidung, parah pada mata,
tenggorokan, danhidung,
bronkus. dan sistem
terbentuk melalui reaksi pelarut dan radiasi pernapasan. Gejalanya mungkin tertunda.
pengelasan).
Nitrogen Oksida Dibentuk dalam busur las. Iritasi mata, hidung dan tenggorokan pada
Vanadium Beberapa paduan baja, besi, baja tahan konsentrasi Efek akut adalah iritasi pada mata, kulit dan
Fosfin
Timbal Logam
Solder,
karat, yang
paduan
paduan dilapisi dengan
kuningan
nikel. daninhibitor
perunggu, Efekrendah.
Mengiritasi
saluran mata
kronis Cairan
pada
pernapasan. dan abnormal
sistem
sistem
Efek saraf,
kronis
dalam
pernapasan,
ginjal,paru-
meliputisistem
karat. (Fosfin terbentuk
primer/pelapis pada melalui reaksi paru dan
baja. efek
dapat serius dan
Peningkatan
merusak
pencernaan
bronkitis,
lainnya
risiko
ginjal
retinitis,
pada
dan
kapasitas
cairan
konsentrasi
kanker
organ paru-
tubuh
mental.
di masalah
paru-paru
yang
paru.
Dapat
dan
Sebagian besar baja tahan karat danlebih tinggi. Efek kronis termasuk paru-paru
penghambat karat dengan radiasi Beberapa individu
lainnya.
menyebabkan keracunandapat mengalami
timbal.
Kromium bahan paduan tinggi, batang las. Juga
pengelasan). sepertipneumonia.
emfisema.
iritasi kulit. Beberapa bentuk bersifat
digunakan sebagai bahan pelapisan.
karsinogen (kromium heksavalen).
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 68 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja
• Peraturan ini mengatur mengenai kewajiban bagi pengusaha untuk menetapkan program pengendalian
bahaya kimia di lingkungan kerja dan melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala bagi pekerja yang
Stand berisiko terpapar bahan kimia berbahaya.
ar/PP

• Substitusi alat pengelasan dengan alat yang menghasilkan debu lebih rendah.
• Membuat ventilasi /exhaust van yang sesuai dengan ukuran ruangan
• Pemakaian APD : masker khusus (welding Mask), welding Gloves,safety shoes, Apron berbahan
khusus,helm/topeng Las,welding goggles.
• Pemeriksaan kesehatan pekerja minimal 1 kali per tahun.meliputi anamnesis,pemeriksaan fisik
Pemec lengkap,laboratorium lengkap,spirometri,rontgen,pemeriksaan khusus mata,
ahan • Rotasi atau rolling berkala antar pekerja untuk mengurangi/mempersingkat pajanan pekerja terhadap bahaya
faktor kimia.
Masal • Memberikan label/lembar data keselamatan pada bahan kimia yang berbahaya.
ah • Brainstorming kepada pekerja terkait bahaya dan resiko pekerjaan.
FAKTOR BIOLOGI
Unit Hasil Pengamatan Dampak yg dapat terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Pemecahan Masalah
Kerja
Pada proses hydrostatic dan Genangan air dapat Kemungkinan dilakukan -Permenaker 5 Air harus diganti dan wadah dibersihkan
leak test menggunakan bak air menimbulkan penyakit penggantian air, namun Tahun 2018 secara rutin setiap hari untuk mencegah
yang dapat menjadi media seperti DBD, Malaria, tidak ada informasi perkembangbiakan ronch
sumber penularan vektor akibatnya berdampak kapan penggantian
pada Kesehatan dan dilakukan
Produktivitas
Tidak seluruh pekerja Dapat meningkatkan Kemungkinan masker -Permenaker 5 Seluruh pekerja wajib menggunakan APD
menggunakan masker kasus penyakit paru sudah diberikan, namun Tahun 2018; sesuai SOP untuk mencegah penularan
(ronchitis, pneumonia, kesadaran pekerja -Permenaker 7 penyakit
TB, dll) belum baik Tahun 2019 Dilakukan edukasi untuk meningkatkan
kesadaran pekerja tentang pentingnya
penggunaan masker

Ruang sempit dan banyak Ruang sempit dan gelap, Kemungkinan sudah -Permenaker 5 Kebersihan ruangan dilakukan secara rutin
Virus dan barang barang dilakukan pembersihan Tahun 2018, Ventilasi diperbaiki agar sirkulasi udara
Bakteri bertumpuk bertumpuk meningkatkan oleh perusahaan namun -Permenaker 7 baik
jumlah tikus untuk berada tidak optimal Tahun 2019 Media peringatan tentang pentingnya
diruangan kebersihan diri dan lingkungan kerja
Tempat cuci tangan dengan handsoap
disediakan

Jika masih situasi pandemic Dapat menjadi sarana Kemungkinan sudah -Permenaker Penerapan protocol Covid-19, rapid test
Covid-19, penerapan protocol penularan Covid-19 di dihimbau, tetapi No.M/8/HL.04/V/2020 secara berkala, screening pekerja dengan
kesehatan belum baik, karena tempat kerja dan kesadaran pekerja belum tentang PAK Covid gejala ISPA dan yg beresiko, pemeriksaan
masih Nampak tidak ada jaga menimbulkan PAK baik -Keputusan Menkes Nomor suhu tubuh sebelum masuk kerja,
jarak antara pekerja HK.01.07/Menkes/327/ pemberian multivitamin kepada pekerja
2020 tentang Penetapan
Covid-19 sebagai PAK
KEBERSIHAN UMUM
01 03
HASIL PENGAMATAN UPAYA PERUSAHAAN
• Kurangnya kebersihan lingkungan
kerja • Mengimbau untuk selalu
• Dinding dan lantai tempat kerja menjaga kebersihan
kotor • Mengimbau pekerja untuk
• Sarung tangan dan masker yang memperhatikan masker dan
sudah kotor dan tidak layak pakai sarung tangan yang dikenakan
tidak diganti

02 04
DAMPAK YANG
TERJADI DASAR HUKUM

• Lingkungan kerja yang kotor 05 Permenkes No. 70 Th.


• Tabung gas tidak bersih 2016
• Akibat sarung tangan yang PEMECAHAN MASALAH
rusak dapat berdampak
• Menambah jumlah cleaning
dengan terpaparnya tangan
service
pekerja dengan percikan api
• Memberikan sarung tangan
dan masker yang layak pakai
PENGELOLAAN KEBERSIHAN BANGUNAN

Upaya Perusahaan: Menyediakan tempat


sampah induk dan
melengkapi tempat yang belum memiliki
01
tempat sampah

Standar/PP: Permenaker No. 5 Tahun


02 2018

Pemecahan Masalah: Bekerjasama


03 dengan perusaahan bangunan
untuk memperbaiki kondisi fisik
bangunan
dan kerja sama dengan instalasi listrik
KETERSEDIAAN FASILITAS
Unit Kerja Hasil Dampak Yang Terjadi Upaya Perusahaan Standar/PP Pemecahan Masalah
Pengamatan

Sirkulasi Ventilasi Pertukaran udara dan Tidak bisa di evaluasi Pihak perusahaan memberi tambahan
Udara di tampak cahaya yang masuk ke karena tidak dilakukan Permenaker pendingin ruangan seperti kipas serta
dalam terbatas ruangan kurang atau wawancara langsung menambah ventilasi udara di ruangan
pabrik minim sehingga dapat terhadap pihak No. 5 tahun tersebut
kurang baik menyebabkan suhu terlalu perusahaan dan
tinggi mengakibatkan menurut pengamatan 2018
kelelahan pada TK. dari video belum ada
upaya dengan
memberi tambahan
pendingin ruangan
seperti kipas atau
dengan menambah
jumlah ventilasi.

Keber- Terlihat Lingkungan kerja menjadi Tidak bisa di Permenaker - Meningkatkan kesadaran masing-
sihan keber- kotor dan bisa berpotensi evaluasi karena No. 5 masing TK mengenai kebersihan
Umum sihan masih menjadi tempat tidak dilakukan tahun 2018 melalui penyuluhan atau sosialisasi
kurang persembunyian nyamuk, wawancara langsung kebersihan.
terjaga kecoa, dan tikus. dengan pihak - Memperbanyak dan mendistribusikan
perusahaan. secara
merata tempat pembuangan sampah di
lingkungan kerja agar lebih mudah
terjangkau
oleh TK.
KETERSEDIAAN FASILITAS
Unit Kerja Hasil Dampak Yang Upaya Perusahaan Standar/PP Pemecahan Masalah
Pengamatan Terjadi

Kebersihan Tidak dapat Lingkungan kerja Tidak bisa di evaluasi - Rutin melakukan
Permenaker No. 5
Toilet dinilai menjadi kotor karena tidak
dilakukan wawancara tahun 2018 pembersihan toilet.
langsung dengan - Memastikan bak
pihak perusahaan. penampung air dan saluran
pembuangan air dapat
mengalir dengan baik
- Membuat sirkulasi udara di
dalam toilet
dengan baik.

Loker dan Tidak dapat Lingkungan kerja Tidak bisa di evaluasi - Rutin membersihkan ruang
Permenaker No. 5
ruang ganti dinilai menjadi kotor karena tidak
pakaian dilakukan wawancara tahun 2018 ganti pakaian.
langsung dengan - Menyediakan ruang ganti
pihak perusahaan.
terpisah antara
laki-laki dan
perempuan.
Petugas Higiene Industri

Kepmenaker No. 209 th 2019, penerapan SKKNI di bidang Hygiene perusahaan


• Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam hygiene industri berdasarkan prosedur kerja di bawah pengawasan
atasan langsung.
• Mampu melaksanakan tugas mandiri untuk proses analisa, memecahkan persoalan dan mengajukan gagasan.

UU No. 14 th 1969 Pasal 10


• Pemberian pengobatan
• Perawatan tenaga kerja yang sakit.
• Mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja sesuai aturan hygiene perusahaan.

UU No. 11 th 1962 Pasal 5


• Penerangan dan pendidikan mengenai hygiene.
• Bimbingan bidang Hygiene.
• Pengawasan dan pemeriksaan hygiene lingkungan.
• Pengawasan dan pemeriksaan proses dan hasil produksi air, makanan & minuman.
• Pengawasan dan pemeriksaan benda, alat yang dapat membahayakan kesehatan.
PENGOLAHAN LIMBAH

LIMBAH PADAT LIMBAH CAIR LIMBAH INHALAN


LIMBAH PADAT

Rekomendasi/Saran
Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak Standar/pp
Perusahaan

Pelapisan lempengan ● Peningkatan limbah Permenaker No. 5 tahun ● Melakukan daur ulang
logam dengan plastik plastik 2018 (recycle) limbah plastik
tipis sebelum diberi ● Pencemaran agar dapat digunakan
tekanan berat hingga lingkungan kembali
Pressing berbentuk.

Menghasilkan sisa Dapat menyebabkan ● Permenaker No. 5 ● Melakukan daur ulang


lempengan logam yang kecelakaan kerja jika tahun 2019 (recycle) limbah besi
tidak digunakan lagi. terdapat lempengan besi ● UU no. 1 tahun 1970 ● Penggunaan ulang (reuse)
Welding yang tajam dan limbah besi
berserakan
LIMBAH CAIR
Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak Standar/pp Rekomendasi/Saran Perusahaan

Kemungkinan ● Paparan dari zat kimia Permenaker No. 5 ● Memastikan pengolahan dan
terdapat limbah dari berupa cat dan limbah tahun 2018, pasal pembuangan limbah cair sudah
sisa wadah cat, campuran sisa cat secara 20 dan pasal 21 baik → Primary treatment pada
pelarut cat, dan terus menerus berpotensi tentang faktor limbah cair: Filter, ditambahkan
Painting limbah sisa cat menyebabkan dermatitis kimia tangki sedimentasi, koagulator
kontak iritan serta ● Penggunaan alat pengecatan
menimbulkan berbagai yang lebih hemat bahan cat →
reaksi alergi mengurangi limbah sisa cat
● Pencemaran lingkungan ● Penggunaan alat pelindung diri
(APD) seperti masker dan
sarung tangan waterproof,
Air yang dipakai sarung tangan dapat dipilih
tercampur dengan yang melindungi sepanjang
Leak test bahan sisa proses Kulit yang terpapar terus lengan untuk menghindari
produksi. menerus terhadap cairan iritan cipratan
berpotensi menyebabkan
Permenaker No. 5
berbagai gangguan kulit seperti
tahun 2018
dry skin, dermatitis kontak
Air tercampur iritan, serta dapat menimbulkan
Hydrostatic dengan bahan sisa reaksi alergi
test proses welding.
LIMBAH INHALAN

Unit
Unit Kerja Hasil Hasil
Pengamatan Dampak Standar/pp Rekomendasi/Saran Perusahaan
Pengamatan Dampak Standar/pp Rekomendasi/Saran Perusahaan
Kerja

Menghasilkan Dapat menyebabkan masalah pada Permenaker No.5 ● Menggunakan masker dan
Menghasilkan
chrom, gas karbon limbah
kesehatan seperti asfiksia, mual tahun 2018, pasal ● Menggunakan
face shieldmasker
dengandan face
baik dan
debu halus
monoksida logam muntah, pusing, gangguan paru,
(CO), 20 shieldbenar
dengan baik dan benar
Welding
Flanching ● Menambahkan ventilasi lokal lokal
NO, NO2 gangguan reproduksi, hingga ● Menambahkan ventilasi
keganasan maupun umum untuk
maupun umum untuk memperbaiki
sirkulasi udara dan sirkulasi
memperbaiki menghindariudarazat
kontaminan
dan menghindari zat waktu
berdifusi dalam
Menghasilkan limbah Dapat menyebabkan yang kontaminan
lama di dalam tempat dalam
berdifusi kerja
Terdapat
debupotensi
logam, silika, gangguan ● Mengusulkan rotasi tenaga kerja
penyebaran partikel waktu yang lama di dalam
dan partikel-partikel pernapasan, sehingga mengurangi
tempat kerja pajanan
cat dan
zat pelarut di
kimia cat Potensipenyakit
pekerja terpapar Permenaker No. 5
zat kimia
paru, iritasi kontaminan
● yang sama
Mengusulkan setiap
rotasi tenaga
udara ruangan yang dari catmata dan pelarut dalam waktu tahun 2018
dan mukosa, harinya dansehingga
kerja dalam waktu yang
mengurangi
tertutup yang lama
dan dapat
keluhan menimbulkan
kulit lama pajanan kontaminan yang
Shotblasting keluhanberupa
berupadermatitis
dermatitis kontak, Permenaker No. 5
Painting sama setiap harinya dan dalam
iritan, alergi, iritasi pada mata dan tahun 2018
waktu yang lama
mukosa hidung, mual, gangguan
paru, keganasan, dan kerusakan
sistem saraf pusat
TABEL IDENTIFIKASI BAHAYA
No Kemungkinan KK
Proses Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi Kemungkinan
kerja PAK
1. Welding Jamur Repetitif Ca, NIHL, Heat Trauma suhu,
Bising, vibrasi, Choren, pb, awkward, cramps, heat sycope, trauma mata ec
panas, fume, nikel, position: heat exhaustion, heat corpal/cahaya,
twisting, stroke, dehidrasi, keracunan gas,
radiasi gas (CO, over GGK, stress kerja dehidrasi
reaching
NO, NO2)
2. - Jamur Berdiri NIHL, heat
Pressing/ Bising, panas, lama, syncope, tinitus , Tertindih alat berat,
pembuatan vibrasi gerakan Target neuropati, LBP, vulnus
repetitif penutunan
tabung produksi konsentrasi, stress
kerja
3. Hidrostatik Bising, panas, Gas , uap, Bakteri, Posisi Pneumoconiosi; Tangan
aerosol virus, berdiri, terjepit , asbestosis, metal tertimpa
(debu,asap), protozo ruangan produk, fume fever, H2S terjadi
kabut, logam a, jamur terbatas/ kebakaran CO gas anestesi,
sempit
amalgam(mercuri
), eye
strain,
dermatiti
s, tinea
No
Proses Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi Kemungki Kemungkinan
Kerja nan PAK KK
4. Bising, panas - Jamur Mengangkat barang, LBP Cedera tangan
Shot- posisi berdiri dan
blasting membungkuk saat
mengambil tabung
gas

5. Bising - Jamur Gerakan sama dan Terjepit alat


Pasang berulang, posisi berdiri Traum
valve a
Target
injury
6. Leak test/ Bising - - Produks Dermatitis -
pencelu- Jamur, akibat
i
pan bakteri kerja

7. Numerator Bising - Jamur Tertimpa produk


Gerakan sama dan CTS
berulang
• Menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan efisien.
• Dalam hal ini, masih terdapat beberapa risiko dari pajanan di PT ITI yaitu dari hazard fisika yang
teridentifikasi yaitu bising, pencahayaan, vibrasi, kerja iklim, dan radiasi. Hazard kimia
yang teriidentifikasi yaitu asap, gas, dan uap organic. Hazard biologi yang teriidentifikasi

Kesimpulan
yaitu virus dan bakteri sehingga dapat menjadi masalah yang menyebabkan ketidak nyamanan
pekerja, gangguan kesehatan, hingga sampai berpotensi untuk menyebabkan kecelakaan kerja,
sehingga diperlukan penanganan permasalahan tersebut guna mencapai tujuan utama, dan
membuat kenyamanan pada pekerja.
• Perlu dilakukan pemecahan masalah dan upaya dari perusahaan untuk mencapai lingkungan kerja
yang aman, nyaman, dan efisien.

• Saran dari kelompok kami adalah perusahaan dapat melakukan edukasi pencegahan terhadap
hazard kepada pekerja dan juga melakukan pencegahan terhadap hazard-hazard tersebut dengan
melakukan penambahan alat pelindung diri berupa earplug, masker, sepatu boot, dan sarung
tangan anti air, dll, menambahkan pencahayaan pada tempat produksi sehingga dapat mengurangi
resiko kecelakaan kerja, menjaga lingkungan agar tetap bersih, dapat juga dari menganti genangan

Saran
air yang dipakai untuk test tabung gas agar terhindar dari penularan penyakit akibat vektor-vektor
di lingkungan tersebut, menjaga kebersihan dari sampah maupun limbah kimia pabrik, atau
menjaga lingkungan tempat produksi agar tetap dalam kondisi suhu dan kelembaban yang baik
agar menciptakan kenyamanan pada para pekerja pabrik.
• Perusahaan juga dapat melakukan MCU, pengecekan kesehatan dan penyuluhan berkala penting
untuk dilakukan kepada pegawai serta perlu dilakukan peninjauan ulang dan langsung dalam
pengendalian lanjutan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai