Anda di halaman 1dari 16

Hukum Persetujuan

Khusus
Sumber perikatan
(Psl 1233 KUHPPerdata)

Perjanjian
UU

Perjanjian (Psl 1313 Para pihak dalam perjanjian


KUHPerdata) secara suka rela
mengikatkan diri untuk:
a. Menyerahkan sesuatu
b. Berbuat sesuatu
c. Untuk tidak berbuat
Hak dan kewajiban sesuatu
Perikatan dan
Perikatan----suatu
perjanjian ada 2 hal
istilah atau pernyataan
yang berbeda
yang bersifat abstrak

Menunjuk pada hubungan


Melahirkan kewajiban hukum dalam lapangan
kepada salah satu harta kekayaan antara
pihak yang terikat. dua pihak atau lebih
 Perjanjian---perikatan---hak dan
kewajiban---lapangan harta kekayaan—yaitu

 Perjanjian yang berkaitan dengan harta
kekayaan seseorang sebagaimana dijamin
dalam ketentuan Pasal 1131 KUHPerdata.
Jadi dalam suatu perjanjian:
 Setiap pihak yang membuat perjanjian, tidak
hanya pihak yang punya kewajiban untuk
melaksanakan prestasi—
 Juga pihak yang berhak atas prestasi –wajib

mengetahui secara pasti kapan dan


bagaimana suatu perjanjian yang telah
dibuatnya dapat dipaksakan pelaksanaan
prestasinya.
Perjanjian dalam Pasal 1313
KUHPerdata
 Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan
dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain
atau lebih
 Dari rumusan tersebut---perjanjian adalah:
1. Suatu perbuatan
2. Antara sekurangnya dua orang (jadi dapat
lebih dari dua orang).
3. Perbuatan tersebut melahirkan perikatan
diantara pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian.
 Pasal 1313 KUHPerdata:
a. Perjanjian hanya mungkin terjadi jika ada
suatu perbuatan nyata, baik dalam bentuk
ucapan, tindakan secara fisik.
b. Tidak hanya bentuk pikiran semata-mata.
c. Maka dikenal perjanjian konsensuil,
perjanjian formil dan perjanjian riil.
 Perjanjian konsensuil—kesepakatan secara
lisan, melalui ucapan saja telah mengikat
para pihak.
 Kewajiban telah ada, sejak kesepakatan
diucapkan.
 Contoh—jual beli—Pasal 1457 dan 1458

KUHPerdata.
 Dalam jual beli– segera setelah para pihak

sepakat tentang harga dan barang—maka


timbul hak dan kewajiban.
Asas-asas umum perjanjian
 Asas konsesualitas—Psl 1320 (1)
 Asas personalia (psl 1315)—peengecualian Psl
1317
 Asas kebebasan berkontrak (psl 1320 (4)—
pada dasarnya para pihak diberi kebebasan
membuat perjanjian yg berisi kewajiban apa
saja asasl tidak melanggar Psl 1337.
 Asas perjanjian berlaku sebagai UU (Pacta Sunt
servanda)—Psl 1338 (1)
 Asas itikad baik (psl 1338 ayat 3)—Jo psl 1235
—Kepala rumah tangga yg baik.
 Asas—perjanjian harus dilaksanakan dengan
itikad baik
 Pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata—”Perjanjian-
perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.
 Itikad baik—sebagai suatu yang telah disepakati
dan disetujui para pihak, pelaksaaan prestasi
dalam tiap-tiap perjanjian harus dihormati
sepenuhnya sesuai dengan kehendak para pihak
pada saat perjanjian dibuat.
 Jangan sampai perjanjian tersebut merugikan
salah satu pihak.
Perjanjian bernama—tidak bernama
 Yang terpenting dlm membedakan kedua hal
tsb—bgm menentukan unsur pokok dlm
suatu perjanjian—akan mudah menentukan
salah satu jenis perikatan sesuai dg Psl 1234.
 Unsur-unsur perjanjian—perwujudan asas
kebebasan berkontrak—Psl 1320—Psl 1339
Unsur-unsur perjanjian
 Dalam doktrin dikenal 3 unsur:
 Unsur esensialia-berupa prestasi yg wajib

dilakukan salah satu pihak.—Mis. Psl 1457.


 Unsur naturalia
 Unsur aksidentalia.
 Pada umumnya ketiga unsur tsb merupakan

perwujudan dari asas kebebasan berkontrak


yg ada dalam Pasal 1320 KUHPerdata, 1339
Unsur essensialia
 Prestasi dalam perjanjian wajib dilakukan
oleh salah satu pihak atau lebih yg
mencerminkan sidat dari perjanjian tsb.
 Mis—jual beli—Pasal 1457 KUHPerdata—
 Dalam perjanjian tukar menukar Pasal 1541

KUHPerdata--
Unsur naturalia
 Perjanjian yang sudah diatur dalam UU tetapi
para pihak boleh membuat aturan sendiri asal
tidak bertentangan dengan UU—Pasal 1339
KUHPerdata.
 Pasal 1339 KUHPerdata—
 Misl—perjanjian sewa guna usaha (leasing).
Unsur aksidentalia
 Unsur pelengkap dalam suatu perjanjian.
 Ketentuan-ketentuan yang dapat diatur
secara menyimpang oleh para pihak sesuai
dengan kehendak masing-masing.
 Para pihak boleh membuat aturan sendiri asal

tidak bertentangan dengan Pasal 1337


KUHPErdata,
Persetujuan khusus
 Persetujuan-persetujuan tertentu
 Jual beli
 Tukar menukar
 Sewa menyewa
 Perjanjian kerja
 Perseroan atau perkonsian
 Hibah
 Penitipan barang
 Pinjam pakai
 Pinjam meminjam
 Pemberian kuasa
 Perjanjian jaminan (kebendaan dan perseorangan)

Anda mungkin juga menyukai