Anda di halaman 1dari 20

PROSES KEMBALINYA RI

SEBAGAI NEGARA KESATUAN


BERDASARKAN UUD RIS
Bentuk negara kita adalah SERIKAT/ FEDERAL
Yang terdiri dari 7 negara bagian :
1. Negara Sumatera Timur
2. Negara Sumatera Selatan
3. Negara Pasundan
4. Negara Jawa Timur
5. Negara Madura
6. Negara Indonesia Timur
7. Republik Indonesia
Bentuk RIS Tidak Disukai Oleh
Rakyat Indonesia Karena:
1. RIS tidak sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia
2. RIS Merupakan strategi Belanda Untuk
memecah belah RI
3. Bentuk RIS dinilai sebagai warisan belanda
4. Rakyat menuntut agar bentuk negara
dirubah ke NKRI
Proses kembalinya ke NKRI dilakukan dengan
cara mengubah UUD RIS menjadi UUD
Sementara 1950 dan mulai berlaku tgl 17
Agustus 1950

Sejak saat itu RI berbentuk Negara Kesatuan


Republik Indonesia, dan demokrasi yang
diterapkan adalah demokrasi liberal dengan
sistem kabinet parlementer.
Ciri-ciri kabinet parlementer:
1. Kepala Negara kedudukannya tidak dapat
diganggu gugat
2. Kekuasaan pemerintahan tertinggi dipegang
oleh perdana menteri yang bertanggung
jawab kepada parlemen (DPR)
3. Masa jabatan kabinet tidak dapat di
pastikan lamanya karena setiap saat bisa
dijatuhkan
Pada masa demokrasi liberal, sering terjadi
pergantian kabinet . Pergantian yang terlalu
cepat ini mengakibatkan program pembangunan
setiap kabinet tidak dapat berjalan dengan baik
Kabinet-kabinet tersebut antara lain :
1. Kabinet Natsir
2. Kabinet Soekiman
3. Kabinet Wilopo
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I
5. Kabinet Burhanudin Harahap
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II
7. Kabinet Juanda
Muhamad Natsir Soekiman Wiryosanjoyo
Mr. WILOPO ALI SASTROAMIJOYO
BURHANUDIN HARAHAP Ir. JUANDA
PEMILU PERTAMA
Pemilu pertama dirintis/direncanakan pada
masa kabinet Ali Sastroamijoyo I, tetapi
pelaksanaannya dilakukan pada masa kabinet
Burhanudin Harahap.
Pemilu pertama dilaksanakan pada tahun 1955
dan dibagai dalam 2 tahap :
1. Tahap I : (29-9-1955) untuk memilih
anggota DPR
2. Tahap II : (15 -12-1955) Untuk memilih
anggota Konstituante (badan pembuat
UU)
Partai peserta pemilu 1955
Pelaksanaan Pemilu
1. Pemilu 1955 : diikuti 172 parpol
2. Pemilu 1971 : diikuti 10 parpol
3. Pemilu 1977-1997 : diikuti 3 Parpol
4. Pemilu 1999 : diikuti 48 parpol
5. Pemilu 2004 : diikuti 24 parpol
6. Pemilu 2009 : diikuti 38 parpol
Partai Besar peserta pemilu
PDI PKI
DEKRIT PRESIDEN
( 5 JULI 1959)
Pada kenyataannya Demokrasi liberal tidak
menguntungkan bagi bangsa Indonesia karena
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Badan konstituante yang ditugaskan untuk
membuat UUD yang baru ternyata tidak dapat
menyelesaikan tugasnya, sehingga
menyebabkan situasi politik bangsa Indonesia
bergejolak dan banyak terjadi pemberontakan
Sehingga presiden sukarno menetapkan
keputusan yang dikenal dengan dekrit
presiden 5 juli 1959
Isi dekrit presiden :
1. Pembubaran Badan Konstituante
2. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak
berlakunya UUDS 1950
3. Pembentukan MPRS dan DPAS

Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan


Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulailah
babak baru sejarah RI yaitu Demokrasi
Terpimpin.

Anda mungkin juga menyukai