Anda di halaman 1dari 28

RAPAT ANGGOTA KOPERASI

Berdasarkan :

UU NO. 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
19/PER/M.KUKM/IX/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI
Moh. Faishol Chusni
Kepala LAPENKOP Jawa Timur

• Mts-MAK : Ihyaul Ulum, Dukun Gresik


• S1 : Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga
• S2 : Psikologi Pendidikan Islam, UMY
• S3 : Universitas Islam Malang (on going)
Pendidik
an
• Modul Pendampingan Koperasi
• Modul Analisis kredit, Micra Indonesia
• Modul Manajemen Strategis
• Modul Pemberdayaan Kelompok/Masyarakat
• Modul UMKM dan Kewirausahaan
Karya
• Certificate of Competence as Development Training
Instructor
Indonesia Professional Certification Authority (BNSP).
• Certificate of Competence as Cooperative Consultant
Indonesia Professional Certification Authority (BNSP).
• Training Course on “Cooperative Management and
Sertifika Circular Economy Project Operation. ICA with ACFSMC
(China Coo-op), China. +62 81358004654
si • Fasilitator Kewirausahaan, LAPENKOP Nasional dan
Dewan Koperasi Indonesia chusnifaishol@gmail.com
TUJUAN

MAMPU
DASAR HUKUM
MELAKSANAKAN
DAN
RAPAT
PENTINGNYA
ANGGOTA
RAPAT
DENGAN LEBIH
ANGGOTA
BAIK, EFEKTIF
TAHUNAN
DAN PRODUKTIF
“Rapat Anggota adalah bukti kecintaan,
kejujuran, kepemilikan terhadap koperasi. Maka
jika ada pihak dalam koperasi yang TIDAK MAU
RA, maka sejatinya tidak cinta, kurang jujur dan
kurang merasa memiliki koperasi”
Moh Faishol Chusni
Silahkan jawab bersama :

Jika koperasi TIDAK MAMPU melakukan RA


karena berbagai sebab, maka akan ada cara
membantunya, akan tetapi jika karena TIDAK
MAU maka tidak ada yang bisa membantunya,
kecuali Hidayah menaunginya.
Dimanakah anda ?
Moh Faishol Chusni
IBARAT MERAYAKAN HARI RAYA
IDUL FITRI, RAPAT ANGGOTA
ADALAH HARI RAYANYA
KOPERASI, FORUM KEBAHAGIAAN
YANG HARUSNYA DITUNGGU-
TUNGGU SETIDAKNYA SETIAP
TAHUN OLEH SEMUA PIHAK
DALAM KOPERASI, SANGAT ANEH
JIKA ADA ORANG YANG TIDAK
SUKA HARI KEBAHAGIAAN.Moh Faishol Chusni
12 Keuntungan 12 Kerugian tidak
melakukan RA melakukan RA

X
1. LPJ Pengurus, pengawas bisa dilakukan. 1. LPJ Pengurus, pengawas bisa dilakukan.
2. Rencana Kerja/RAPBK Bisa ditetapkan 2. Rencana Kerja/RAPBK Bisa ditetapkan
3. Koperasi dipercaya anggota, dipercaya orang 3. Koperasi dipercaya anggota, dipercaya orang
4. Forum mengembangkan koperasi 4. Forum mengembangkan koperasi
5. Keputusan-keputusan penting bisa dilakukan, 5. Keputusan-keputusan penting bisa dilakukan,
sehingga tidak menggantung persoalannya. sehingga tidak menggantung persoalannya.
6. Anggota sebagai pemilik dihormati 6. Anggota sebagai pemilik dihormati
7. Dinas Koperasi dan pihak lain mengapresiasi 7. Dinas Koperasi dan pihak lain mengapresiasi
koperasi, sehingga memudahkan koordinasi dan koperasi, sehingga memudahkan koordinasi dan
kerjasama. kerjasama.
8. Perasaan lega tiada tara 8. Perasaan lega tiada tara
9. Tidak diberondong banyak pertanyaan diluar forum, 9. Tidak diberondong banyak pertanyaan diluar forum,
cukup sekali dijelaskan dalam forum RA. cukup sekali dijelaskan dalam forum RA.
10. Tidak perlu ada Fitnah. 10. Tidak perlu ada Fitnah.
11. Asyiknya rame-rame bersilaturrahim 11. Asyiknya rame-rame bersilaturrahim
12. Bagi-bagi hadiah, makan-maka bersama (jika ada) 12. Bagi-bagi hadiah, makan-maka bersama (jika ada)
Akibat tidak ada komunikasi
dalam koperasi
ANALOGI RAPAT
ANGGOTA

Anggota dan Bisnisnya


RA seharusnya
menjadi forum SAYA PUNYA BISNIS
kepedulian
Saya tidak
SAYA MENANGGUNG RISIKO BISNIS
terhadap bisnis peduli
SAYA PUNYA MANFAAT BISNIS
saya
BISNIS SAYA DIKELOLA ORANG
dengan
bisnis saya

peduli
dengan bisnis
saya
Seharusnya Sikap yang aneh
Rapat Anggota (RA)
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi. Rapat anggota dihadiri oleh anggota atau wakil anggota yang
pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran
Rumah Tangga (ART).

Pasal 25
Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus
dan Pengawas mengenai pengelolaan Koperasi dalam RA.

Pasal 26
1. Rapat Anggota dilakukan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun.
2. Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus
diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku lampau.
Rapat anggota BERWENANG :
Menetapkan dan mengubah AD dan ART.
Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha
koperasi.
Memilih, Mengangkat dan Memberhentikan pengurus, dan pengawas.
Menetapkan Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi,
Pengesahan laporan keuangan.
Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam
pelaksanaan tugasnya.
Menetapkan pembagian sisa hasil usaha.
Memutuskan penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran
koperasi.
Jenis Rapat Anggota :

1. Rapat Anggota
a. Rapat anggota khusus
b. Rapat anggota tahunan

2. Rapat Anggota Luar Biasa


Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan oleh
Pengurus koperasi atas permintaan anggota atau
pengurus dan dibentuk panitia oleh anggotakarena
berbagai alasan yang sangat penting dan mendesak;
RAPAT ANGGOTA
dilaksanakan minimal
1 tahun sekali. Artinya,
rapat anggota dapat
dilaksanakan lebih dari
satu kali dalam satu
tahun.
So, sangat tidak
pedulinya anggota dan
pengurus terhadap
bisnisnya kalau dlm
Rapat anggota luar biasa

Rapat anggota luar biasa, biasanya dilakukan manakala


terdapat peristiwa yang luar biasa.
Misalnya ada keputusan yang harus segera dibuat,
kalau tidak, dapat mengancam kelangsungan kehidupan
koperasi mereka di masa depan . Contoh lain adalah
mengganti pengurus atau pengawas yang
berhalangan tetap dikarenakan sakit, meninggal
dunia, atau tersangkut masalah hukum . Rapat
anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan
sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan
pengurus yang pelaksanaannya diatur dalam AD dan
ART.
Pembahasan pertanggungjawaban
Pengurus meliputi antara lain:
Laporan pertanggungjawaban tahunan Pengurus selama 1 (satu) tahun buku
lampau yang dibagi dalam 3 (tiga) aspek yaitu: aspek kelembagaan, aspek usaha
dan aspek keuangan, serta kejadian penting yang perlu dilaporkan kepada
anggota;
Materi laporan pertanggungjawaban pengurus sekurang-kurangnya memuat
perkembangan kondisi organisasi, laporan keuangan, perkembangan usaha,
serta evaluasi rencana/target dan pencapaian program;

Masalah-masalah lain terkait pengembangan koperasi yang diajukan oleh


Pengurus atau para anggota koperasi;
Pembahasan pertanggungjawaban Pengawas
meliputi antara lain:

Masalah-masalah lain terkait


Laporan hasil pengawasan selama 1 (satu) tahun pengawasan jalannya pengelolaan
buku lampau, yang didalamnya sekurangkurangnya
meliputi 3 aspek yaitu: aspek kelembagaan, aspek koperasi yang diajukan oleh Pengawas
usaha dan aspek keuangan; atau para anggota koperasi;
ERSYARATAN, KUORUM DALAM
RAPAT ANGGOTA
Rapat Anggota wajib dihadiri oleh Anggota, Pengurus dan
Pengawas;

Rapat Anggota koperasi primer wajib dihadiri oleh anggota yang


tercatat dalam daftar anggota dan menandatangani daftar hadir;

Rapat Anggota koperasi sekunder wajib dihadiri oleh wakil-wakil


yang mendapat mandat tertulis dari rapat anggota koperasi yang
menjadi anggotanya;

Penyelenggara Rapat Anggota adalah pengurus atau panitia


penyelenggara rapat anggota yang dibentuk oleh anggota yang
diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga;

Rapat Anggota koperasi wajib menetapkan pimpinan dan sekretaris


rapat yang berasal dari anggota, bukan berasal dari unsur pengurus
dan pengawas, untuk memimpin jalannya Rapat Anggota;
TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT
ANGGOTA

(1) Penyelenggara Rapat Anggota menyiapkan daftar hadir dan tata tertib Rapat
Anggota.
• nama
• nomor Anggota
• alamat
• tanda tangan/cap jempol
• pengesahan oleh pimpinan rapat

(2) Daftar hadir sebagaimana dimaksud ayat (1) paling sedikit memuat data anggota
peserta rapat, yaitu:
• judul dan nama Rapat Anggota;
• waktu, hari, tanggal, jam dan tempat penyelenggaraan;
• dasar penyelenggaraan Rapat Anggota;
• maksud dan tujuan serta acara Rapat Anggota;
• peserta rapat dan jumlah kehadiran anggota;
• hak dan kewajiban peserta rapat;
• pimpinan rapat, serta hak dan kewajiban pimpinan rapat;
• tata cara pengambilan keputusan Rapat Anggota;
• syarat–syarat sahnya Rapat Anggota;
• lembar pengesahan Rapat Anggota oleh pimpinan dan sekretaris rapat;

(3) Tata tertib Rapat Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
memuat :
Cara Mengambil Keputusan dalam Rapat
Anggota

1. Musyawarah untuk mufakat


Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara
musyawarah, maka pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan suara terbanyak.
2. Satu anggota satu suara
Setiap anggota hanya memiliki satu hak suara, berapapun
simpanan atau modal yang ia miliki. Dalam sistem perwakilan,
maka sang wakil memiliki jumlah suara sebanyak anggota yang
diwakilinya.
3. Kuorum
Kuorum adalah jumlah minimal anggota yang harus
menghadiri rapat anggota, sehingga rapat anggota tersebut
dikatakan sah. Bila tidak memenuhi kuorum, maka rapat
anggota tersebut tidak memiliki kekuatan hukum untuk
melahirkan kaputusan atau ketetapan. Jumlah kuorum ini
ditetapkan dalam AD dan ART koperasi yang bersangkutan.
Sebagai contoh, jumlah kuorum adalah 1/2 (setengah) plus 1
(satu) dari jumlah anggota yang tercatat dalam daftar
anggota.

4.Informasi kepada anggota


Sebaiknya laporan pertanggungjawaban koperasi atau
bahan informasi lain serta agenda rapat disampaikan kepada
anggota, minimal satu minggu sebelum berlangsungnya
rapat anggota. Hal ini dimaksudkan agar anggota memiliki
waktu untuk mempelajari isi laporan dan informasi lainnya,
sehingga dalam rapat anggota dapat terlibat aktif.
5. Keputusan rapat anggota mengikat
Apapun yang diputuskan dalam rapat anggota memiliki
kekuatan hukum yang tetap. Oleh karena itu, ia mengikat
seluruh perangkat organisasi koperasi : pengurus,
pengawas, dan anggota. Juga mengikat bagi anggota
yang berhalangan hadir dalam rapat anggota. Menjadi
tugas pengurus, pengawas, dan anggota melaksanakan
isi seluruh keputusan.

6. Keterlibatan anggota
Keberhasilan rapat anggota sangat ditentukan kepada
sejauh mana anggota ikut terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan secara aktif. Karena, sebagai
pemilik, anggotalah yang paling mengetahui seluk beluk
koperasinya. Disamping itu, bila kaputusan yang diambil
bertentangan dengan kepentingan anggota, maka akan
mengancam usaha anggota itu sendiri.
KEGIATAN
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN
A. Sebelum
1. Pengurus bersama manajer mempersiapkan :
o Panitia penyelenggara rapat anggota tahunan.
o Laporan keuangan, laporan kerja, program
kerja, rancangan anggaran dan belanja dalam
satu tahun buku.
o Menentukan agenda, tanggal, dan tempat
rapat.
2. Panitia penyelenggara bertugas menyiapkan :
 Undangan berikut penyebarannya. Lazimnya, undangan berikut buku
laporan dan rencana kerja dikirim kepada peserta, satu minggu sebelum
acara. Peserta rapat adalah anggota, pengurus, dan pengawas.
 Agenda rapat.
 Draf agenda rapat dan tata tertib sidang.
 Risalah rapat tahun sebelumnya.
 Buku laporan dan rencana kerja pengurus dan pengawas.
 Hal-hal yang sifatnya teknis, seperti : ruangan, akomodasi, dan
konsumsi.
 Format-format keputusan.

3. Pengawas bertugas menyiapkan dalam satu tahun buku :


 Laporan pengawasan.
 Rencana kerja pengawas.
Selama rapat berlangsung
◦ Pembukaan.
◦ Rapat dibuka oleh pimpinan sidang sementara.
◦ Pemilihan ketua dan sekretaris sidang.
◦ Pengesahan agenda rapat.
◦ Pengesahan tata tertib rapat.
◦ Pembacaan risalah rapat tahun sebelumnya.
◦ Laporan pertanggungjawaban pengurus.
◦ Laporan pengawas.
◦ Peserta menyampaikan pandangan umum tentang laporan
pertanggungjawaban pengurus dan pengawas. Manajer atau karyawan dapat
membantu memberikan penjelasan atas ijin pimpinan sidang.
◦ Pengurus menyampaikan program kerja serta rancangan anggaran
pendapatan dan belanja koperasi.
◦ Pengawas menyampaikan program kerja.
◦ Pembahasan program kerja pengurus dan pengawas.
◦ Pengesahan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas.
◦ Pengesahan program kerja serta rancangan anggaran pendapatan dan
belanja pengurus berikut pengawas.
◦ Bila dibutuhkan dapat dilakukan penyesuaian kembali terhadap AD dan ART
koperasi, berdasarkan kesepakatan rapat anggota.
◦ Jika pengurus atau pengawas demisioner (berakhir masa jabatannya
atau diberhentikan), maka dilakukan pemilihan pengurus dan
pengawas. Mekanisme pemilihan dapat dilakukan secara voting atau
sistem formatur, tergantung pada AD dan ART koperasi yang
bersangkutan.Voting dilakukan dengan memilih suara yang
terbanyak. Tim formatur hanya memilh beberapa orang saja.
Kemudian tim itulah yang akan memilih pengurus dan pengawas
secara lengkap. Tim formatur dapat melaporkan hasil kerjanya pada
saat rapat anggota atau pada waktu lain sesuai dengan ketetapan
dalam AD dan ART. Setelah terbentuknya susunan pengurus dan
pengawas, pimpinan sidang atas nama rapat anggota mengesahkan
atau melantik pengurus dan pengawas terpilih.
◦ Sekretaris sidang membacakan keputusan-keputusan yang telah
diambil dalam rapat anggota.
◦ Ketua dan sekretaris sidang menandatangani keputusan-keputusan
rapat.
◦ Sekretaris sidang membacakan berita acara sidang. Berita acara ini
akan dijadikan risalah rapat tahun berikutnya.
◦ Ketua dan sekretaris sidang menandatangani berita acara sidang.
◦ Penutup.
Setelah rapat anggota
1. Panitia penyusunan laporan
penyelenggaraan rapat anggota dan
menyampaikannya kepada pengurus
terpilih.
2. Pengurus menyebarluaskan hasil
keputusan rapat kepada seluruh anggota
dan instansi terkait.
PENTING

SETIAP PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA WAJIB DIBUAT RISALAH


RAPAT ANGGOTA YANG DISERTAI TANDA TANGAN PIMPINAN RAPAT DAN
PALING SEDIKIT 1 (SATU) ORANG ANGGOTA YANG DITUNJUK OLEH RAPAT
ANGGOTA.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai