Anda di halaman 1dari 12

Kelompok

1
PENYAKIT AKIBAT KERJA & P3K
NAMA
ANGGOTA
Roby Firnando, Se
1.

2. Kholif Rahmawan
3. Tomas Hidayat
4. Jerry Fransiscus Maramis
5. Retno Purnama Sari
6. Tuah Elbrien Sarijan
Marpaung
7. Muhammad Supiansuri
8. Mohammad Khoirudin
9. Viqih Oschar Sahuddin
10. Masissa Sapirado
PENGERTIAN
Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja ( Permenaker dan Transmigrasi Nomer
Per 01/Men/1981)
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) adalah penyakit yang
berhubungan / terkait dengan pekerjaan, namun bukan akibat karena
pekerjaan, Terdapat jaminan seperti kecelakaan kerja (Kepres RI No. 22
tahun 1993)
Perbedaan PAK DAN
PAHKPenyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Penyakit Akibat Kerja

• Terjadi hanya diantara populasi pekerja, • Terjadi juga pada populasi penduduk
• Penyebab spesifik • Penyebab multifaktor
• Adanya paparan di tempat kerja. • Pemaparan di tempat kerja mungkin salah satu
faktor
• Tercatat dan mendapatkan ganti rugi (notifiable
and compensable) • Mungkin tercatat dan mungkn dapat ganti rugi
( maybe notifiable and compensable))
7 Langkah menetapkan
PAK
• Menentukan diagnosis klinis
• Menentukan Pajanan
• Menentukan hubungan antara pajanan
dengan penyakit
• Menentukan besarnya pajanan
• Menentukan faktor peranan individu
• Menentukan faktor lain diluar pekerjaan
• Menentukan diagnosis Penyakit Akibat Kera
CARA MELAPORKAN PAK

• Setelah ditegakkan diagnosis PAK wajib membuat laporan


medik
• PAK dilaporkan selambat-lambatnya 2 kali 24 jam
• Laporan PAK harus menggunakan bentuk form yang telah
ditentukan

6
UPAYA
PERUSAHAAN
MECEGAH
a. Mengurangi
PENINGKATAN PAK
risiko pada sumbernya, misalnya menggantikan
bahan kimia yang berbahaya dengan bahan yang tidak berbahaya
b. Mengurangi risiko dengan menggunakan APD
c. Menetapkan prosedur kerja secara aman untuk mengurangi risiko
lebih lanjut
P3K
P3K adalah Upaya memberikan pertolongan
pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja/
buruh/ orang lain yang berada di tempat kerja Syarat petugas P3K ( Pasal 3 ayat 1 )
yang mengalami sakit atau cidera di tempat kerja  1. Petugas P3K di tempat kerja sebagaimana
dimaksud harus memiliki lisensi dan buku
Petugas P3K ditempat kerja adalah pekerja/buruh kegiatan P3K dari Kepala Instansi yang
yang ditunjuk oleh pengurus / pengusaha dan bertanggung jawab di bidang
diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan keternagakerjaan
P3K di tempat kerja
 2. Petugas P3K ditentukan berdasarkan
Fasilitas P3K di tempat kerja adalah semua jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya
peralatan , perlengkapan , dan bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan P3K di tempat
kerja
Sumber : ( Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No 5 Tahun 2008)
Peraturan Perundangan
Terkait P3K di Tempat Kerja

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970


2. Permennakertrans No.Per.03/Men/1982
3. Permennakertrans No. Per.
15/Men/VIII/2008
4. Kepdirjen Binwasnaker No. Kep.
53/DJPPK/VIII/2009
a. Jumlah Petugas P3K Fasilitas P3K meliputi

Klasifikasi Tempat Jumlah Pekerja/ Buruh Jumlah P3K


• - Ruang P3K
Kerja •
Tempat Kerja dengan 25 -150 1 orang
- Kotak P3K dan isi
potensi bahaya rendah a. - Alat evakuasi dan alat transportasi
b. - Fasilitas tambahan berupa alat pelindung
diri dan atau
> 150 1 orang untuk
setiap 150 orang
c. -Peralatan khusus di tempat kerja yang
atau kurang memiliki potensi bahaya yang bersifat
khusus
Tempat Kerja dengan < 100 1 orang
potensi bahaya tinggi
d. Sumber : ( Pasal 8 ayat 1 )
>100 1 orang untuk
setiap 100 orang
atau kurang

Sumber : ( Pasal 14 lampiran 1 )


P3K

Cara mendapatkan lisensi petugas P3K harus


memenuhi syarat – syarat sebagai berikut: ( Pasal 3
ayat 2 )
a. Bekerja pada Perusahaan yang bersangkutan
b. Sehat jasmani dan Rohani
c. Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K dan
d. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di
bidang P3K di tempat kerja yang dibuktikan
dengan sertifikat pelatihan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai