Kualifikasi Pendidikan Staf - KPS
Kualifikasi Pendidikan Staf - KPS
staf (kps)
Kelompok 2 :
Handayani
Ratna Nengsih
Aisyah Noor Bakri
La Ode Muhammad Suyatno
Wiwik Sri Wahyuni
Kualifikasi dan Pendidikan Staf
No. Uraian Fokus Area Standar No. Uraian Fokus Area Standar
a Perencanaan dan Pengelolaan KPS 1 d Tenaga Medis KPS 10
Staf KPS 2 KPS 10.1
KPS 3 KPS 11
KPS 4 KPS 12
KPS 5 KPS 13
KPS 6 e Tenaga Keperawatan KPS 14
KPS 7 KPS 15
b Pendidikan dan Pelatihan KPS 8 KPS 16
KPS 8.1 f Tenaga Kesehatan Lainnya KPS 17
c Kesehatan dan keselamatan KPS 9 KPS 18
kerja staf KPS 19
STANDAR KPS 1
PERENCANAAN PENGOLALAAN STAF
STANDAR KPS 1
KEPALA UNIT MERENCANAKAN DAN MENETAPKAN PERSYARATAN PENDIDIKAN, KETERAMPILAN,
PENGETAHUAN, DAN PERSYARATAN LAINNYA BAGI SEMUA STAF DI UNITNYA SESUAI KEBUTUHAN PASIEN.
MAKSUD DAN TUJUAN KPS 1
KEPALA UNIT MENETAPKAN PERSYARATAN PENDIDIKAN., KOMPETENSI DAN PENGALAMAN SETIAP STAF DI
UNITNYA UNTUK MEMBERIKAN ASUHAN KEPADA PASIEN. KEPALA UNIT MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR
BERIKUT INI UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN STAF:
A) MISI RUMAH SAKIT.
B) POPULASI PASIEN YANG DILAYANI DAN KOMPLEKSITAS SERTA KEBUTUHAN PASIEN. .
C) LAYANAN DIAGNOSTIK DAN KLINIS YANG DISEDIAKAN RUMAH SAKIT.
D) JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN.
E) PERALATAN MEDIS YANG DIGUNAKAN UNTUK PELAYANAN PASIEN
STANDAR KPS 2
TANGGUNG JAWAB TIAP STAF DITUANGKAN DALAM URAIAN TUGAS
Setiap staf yang bekerja di rumah sakit harus mempunyai uraian tugas. Pelaksanaan tugas,
orientasi, dan evaluasi kinerja staf didasarkan pada uraian tugasnya.
Uraian tugas juga dibutuhkan untuk tenaga kesehatan jika:
1. Tenaga kesehatan ditugaskan di bidang manajerial, misalnya kepala bidang, kepala unit.
2. Tenaga kesehatan melakukan dua tugas yaitu di bidang manajerial dan di bidang klinis,
misalnya dokter spesialis bedah melakukan tugas manajerialnya sebagai kepala kamar
operasi maka harus mempunyai uraian tugas sedangkan tugas klinisnya sebagai dokter
spesialis bedah harus mempunyai Surat PenugasanKlinis (SPK) dan Rincian Kewenangan
Klinis (RKK).
3. Tenaga kesehatan yang sedang mengikuti pendidikandan bekerja dibawah supervisi, maka
program pendidikan menentukan batasan kewenangan apa yang boleh dan apayang tidak
boleh dikerjakan sesuaidengan tingkat pendidikannya.
4. Tenaga kesehatan yang diizinkan untuk memberikanpelayanan sementara dirumah sakit;
misalnya, perawat paruhwaktu yang membantu dokter di poliklinik.
STANDAR KPS 3
RUMAH SAKIT MENYUSUN DAN MENERAPKAN PROSES REKRUITMEN, EVALUASI, DAN PENGANGKATAN STAF SERTA
PROSEDUR-PROSEDUR TERKAIT LAINNYA
Rumah sakit menetapkan proses yang terpusat, efisien dan terkoordinasi, agar terlaksana proses yang
seragam mencakup:
a) rekruitmen staf sesuai kebutuhan rumah sakit.
b) evaluasi kompetensi kandidat calon staf.
c) pengangkatan staf baru.
Kepala unit berpartisipasi merekomendasikan jumlah dan kualifikasi staf serta jabatan nonklinis yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan pada pasien, pendidikan, penelitian ataupun tanggung jawab
lainnya
Standar KPS 4
Rumah sakit menetapkan proses untuk memastikan bahwa kompetensi Profesional
Pemberi Asuhan (PPA) sesuai dengan persyaratan jabatan atau tanggung jawabnya untuk
memenuhi kebutuhan rumah sakit
Standar KPS 8
Tiap staf diberikan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk
mendukung atau meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya.
.
b. Hasil analisis laporan insiden keselamatan pasien
c. Hasil survei budaya keselamatan pasien
d. Hasil pemantauan program manajemen fasilitas dan keselamatan
e. Pengenalan teknologi termasuk penambahan peralatan medis baru, keterampilan dan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penilaia kinerja
f. Prosedur klinis baru
g. Rencana untuk menyediakan layanan baru di masa yang akan dating
h. Kebutuhan dan usulan dari setiap unit
Standar KPS 8.1
Staf yang memberikan asuhan pasien dan staf yang ditentukan rumah sakit
dilatih dan dapat mendemonstrasikan teknik resusitasi jantung paru dengan
benar.
Standar KPS 9
Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan keselamatan staf.
Standar KPS 10
Rumah sakit menyelenggarakan proses kredensial yang seragam dan
transparan bagi staf medis yang diberi izin memberikan asuhan kepada
pasien secara mandiri.
13
Maksud dan Tujuan KPS 10 dan 10.1
a) Kredensial adalah proses evaluasi (memeriksa dokumen dari pelamar),
wawancara, dan ketentuan lain sesuai dengan kebutuhan rumah sakit yang
dilakukan rumah sakit terhadap seorang staf medis untuk menentukan apakah
yang bersangkutan layak diberi penugasan klinis dan kewenangan klinis untuk
menjalankan asuhan/tindakan medis tertentu di lingkungan rumah sakit
tersebut untuk periode tertentu.
b) Tenaga medis adalah semua dokter dan dokter gigi yang memberikan layanan
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, bedah, atau layanan medis/gigi lain
kepada pasien, atau yang memberikan layanan interpretatif terkait pasien seperti
patologi, radiologi, laboratorium, serta memiliki surat tanda registrasi (STR) dan
surat izin praktik (SIP).
c) Verifikasi adalah proses untuk memeriksa validitas dan kelengkapan kredensial
dari sumber yang mengeluarkan kredensial. Proses dapat dilakukan ke fakultas/
rumah sakit/ perhimpunan di dalam maupun di luar negeri melalui email/surat
konvensional/ pertanyaan on line/atau melalui telepon. 14
d) Rekredensial adalah proses kredensial ulang setiap 3 (tiga) tahun.
Maksud dan Tujuan KPS 10 dan 10.1
e) Pengangkatan dan penugasan adalah proses peninjauan kredensial awal pelamar untuk
memutuskan apakah orang tersebut memenuhi syarat untuk memberikan pelayanan
yang dibutuhkan pasien rumah sakit
f) Pengangkatan/penugasan kembali merupakan proses peninjauan dokumen anggota
tenaga medis untuk verifikasi
17
Standar KPS 11
19
Standar KPS 13
Rumah sakit paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun melakukan rekredensial berdasarkan
hasil penilaian praktik profesional berkelanjutan (OPPE) terhadap setiap semua staf
medis rumah sakit untuk menentukan apabila staf medis dan kewenangan klinisnya
dapat dilanjutkan dengan atau tanpa modifikasi.
20
Tenaga Keperawatan
Standar KPS 14
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk melakukan kredensial tenaga perawat dengan
mengumpulkan, verifikasi pendidikan, registrasi,izin, kewenangan, pelatihan, dan pengalamannya.
22
Standar KPS 16
Rumah sakit telah melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan termasuk perannya
dalam kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta program manajemen
risiko rumah sakit.
23
Tenaga Kesehatan Lainnya
Standar KPS 17
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk melakukan kredensial tenaga kesehatan lain
dengan mengumpulkan dan memverifikasi pendidikan, registrasi, izin, kewenangan, pelatihan,
dan pengalamannya.
Maksud dan Tujuan KPS 17
► Rumah sakit perlu memastikan bahwa tenaga Kesehatan lainnya
kompeten sesuai dengan misi, sumber daya, dan kebutuhan pasien.
► Rumah sakit memastikan bahwa PPA dan Staf Klinis Lainnya berkompeten dalam
memberikan asuhan aman dan efektif kepada pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dengan:
a) Memahami peraturan dan perundang-undangan terkait tenaga kesehatan lainnya;
b) Mengumpulkan semua kredensial yang ada untuk setiap profesional pemberi asuhan
(PPA) lainnya dan staf klinis lainnya
c) Melakukan setiap upaya untuk memverifikasi informasi penting dari
berbagai sumber utama dengan jalan mengecek ke website resmi 24
institusi pendidikan pelatihan melalui email dan surat tercatat.
Standar KPS 18
Rumah sakit melakukan identifikasi tanggung jawab pekerjaan dan memberikan penugasan klinis
berdasar atas hasil kredensial tenaga Kesehatan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
25
Standar KPS 19
Rumah sakit telah melakukan penilaian kinerja tenaga kesehatan lainnya termasuk
perannya dalam kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta program
manajemen risiko rumah sakit.
► Peran klinis tenaga Kesehatan lainnya sangat penting dalam pelayanan pasien sehingga
mengharuskan mereka berperan secara proaktif dalam program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien serta program manajemen risiko rumah sakit.
► Rumah sakit melakukan penilaian kinerja tenaga Kesehatan lainnya secara periodik
menggunakan format dan metode sesuai ketentuan yang ditetapkan rumah sakit.
► Bila ada temuan dalam kegiatan peningkatan mutu, laporan insiden keselamatan
pasien atau manajemen risiko maka Pimpinan rumah sakit dan kepala unit akan
mempertimbangkan secara adil (just culture) dengan melihat laporan mutu atau hasil
root cause analysis (RCA) sejauh mana peran tenaga Kesehatan lainnya yang terkait 26
kejadian tersebut.
Terima Kasih