MODUL_RPL_PER_6
MODUL_RPL_PER_6
23
Kegiatan Belajar 3-
2
1. Wawancara
c. Mempersiapkan Wawancara
Pewawancara harus memiliki rencana wawancara umum yang berisi
daftar pertanyaan yang akan ditanyakan dalam urutan yang
logis. Mengkonfirmasi bagian-bagian di mana orang yang
diwawancarai berada dan memastikan mereka memiliki pengetahuan
yang relevan sehingga pewawancara tidak mengajukan pertanyaan yang
tidak dapat ia jawab.
Ketika pewawancara menjadwalkan wawancara, pewawancara harus
menginformasikan sebelumnya kepada orang yang diwawancarai
tentang maksud dari kegiatan wawancara dan bidang-bidang yang akan
didiskusikan secara mendalam. Dengan demikian orang yang
diwawancarai memiliki waktu yang cukup untuk memikirkan
masalah dan mengatur pemikirannya. Ini sangat penting ketika
pewawancara adalah orang luar di organisasi yang akan
mewawancarai karyawan tingkat bawah yang sering tidak
dipertimbangkan pendapatnya dan mungkin tidak yakin mengapa
mereka yang menjadi responden wawancara.
d. Melakukan Wawancara
Hal pertama yang dilakukan ketika memulai wawancara adalah
membangun hubungan dengan orang yang diwawancarai
sehingga tercipta sikap saling memercayai. Dengan begitu
orang yang diwawancarai bersedia mengungkap seluruh kebenaran,
bukan hanya memberikan jawaban yang pewawancara inginkan.
Wawancara harus dimulai dengan menjelaskan tujuan wawancara,
alasan mengapa
depan ruangan (bagian terbuka dari "U"), ada papan tulis, bagan kertas
dan / atau proyektor untuk digunakan oleh fasilitator memimpin diskusi.
Salah satu masalah klasik pada JAD sebagai media pertemuan
kelompok adalah: kadang-kadang orang enggan untuk menantang
pendapat orang lain (terutama bos mereka), beberapa orang sering
mendominasi diskusi, dan tidak semua orang berpartisipasi.
Electronic JAD (e-JAD) berupaya mengatasi masalah ini dengan
menggunakan groupware. Di ruang pertemuan e-JAD, setiap peserta
menggunakan perangkat lunak khusus terkoneksi pada jaringan
komputer untuk mengirimkan ide secara anonim, melihat semua ide
yang dihasilkan oleh grup, dan menilai dan memberi peringkat ide
melalui voting. Beberapa penelitian pada masa awal
diperkenalkannya e-JAD menunjukkan bahwa e-JAD dapat
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
menjalankan sesi JAD sebesar 50% - 80% (Dennis, 1999).
a. Memilih Peserta
Memilih peserta JAD pada dasarnya dilakukan sama dengan
cara memilih peserta wawancara. Peserta dipilih berdasarkan
kontribusi informasi yang mereka dapat berikan untuk sistem baru.
Fasilitator haruslah seseorang yang ahli dalam teknik JAD atau
e- JAD, dan idealnya adalah seseorang yang memiliki pengalaman
pada bisnis yang sedang dibahas. Dalam banyak kasus, fasilitator JAD
adalah konsultan di luar organisasi karena organisasi mungkin tidak
memiliki keahlian JAD atau e-JAD untuk kebutuhan sehari-hari.
Contoh:
Jika ada dua item tampaknya sama dalam pandangan
fasilitator,
fasilitator tidak boleh mengatakan, "Saya pikir ini mungkin
serupa." Sebaliknya, fasilitator harus bertanya, "Apakah ini
serupa?" Jika kelompok memutuskan itu hal yang serupa,
fasilitator dapat menggabungkannya dan proses dapat berlanjut.
Namun, jika kelompok memutuskan bahwa kedua hal tersebut tidak
serupa (terlepas dari apa yang diyakini fasilitator), fasilitator harus
menerima keputusan tersebut dan melanjutkan. Kelompok selalu benar,
dan fasilitator tidak memiliki hak untuk berpendapat.
Sudah merupakan hal yang umum bagi para peserta JAD untuk
menggunakan sejumlah alat selama sesi JAD untuk mendefinisikan
3. Kuesioner
a. Memilih Peserta
Seperti halnya wawancara dan sesi JAD, langkah pertama
adalah memilih individu yang akan dikirimi kuesioner. Namun
demikian, tidak
RPL – Pemodelan Perangkat
Lunak
3.37
b. Merancang Kuesioner
Mengembangkan pertanyaan yang baik sangat penting untuk kuesioner
karena informasi pada kuesioner tidak dapat segera diklarifikasi
bagi responden yang bingung. Pertanyaan tentang kuesioner harus
ditulis dengan sangat jelas dan harus meminimalkan
kesalahpahaman. Oleh karena itu, pertanyaan tertutup cenderung paling
umum digunakan.
Contoh:
- Pertanyaan pendapat: "Apakah masalah pada
sistem jaringan lumrah (umum) terjadi?"
- Pertanyaan faktual:
jaringan terjadi: satu jam"Seberapa sering atau
sekali, satu kali sehari,
masalah pada
seminggu sekali? ").
Panduan tentang desain kuisioner dapat dilihat pada Gambar 3-2-5.
c. Mengelola Kuesioner
Masalah utama dalam mengelola kuesioner adalah membuat peserta
mengisi kuesioner dan mengirimkannya kembali. Teknik yang
umum digunakan diantaranya menjelaskan dengan jelas mengapa
kuesioner dilakukan dan mengapa responden dipilih; menyatakan
tanggal kapan kuesioner akan dikembalikan; menyediakan fasilitas
untuk melengkapi kuesioner (misalnya: menyertakan pena gratis); dan
menawarkan untuk mengirimkan ringkasan tanggapan kuesioner.
4. Analisis Dokumen
5. Pengamatan
1) Jenis Informasi
Karakteristik pertama adalah jenis informasi yang akan
diperoleh. Beberapa teknik lebih cocok untuk digunakan pada
berbagai tahap proses analisis, apakah memahami sistem yang ada,
mengidentifikasi perbaikan, atau mengembangkan sistem yang akan
datang. Wawancara dan JAD biasanya digunakan dalam ketiga tahap
tersebut. Sebaliknya, analisis dan pengamatan dokumen biasanya
paling membantu untuk memahami sistem yang ada, meskipun
kadang-kadang memberikan informasi tentang perbaikan.
Kuesioner sering digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang sistem yang ada, serta informasi umum tentang kebutuhan
untuk peningkatan sistem.
MODUL 3: Analisis Kebutuhan Sistem
3.42
2) Kedalaman Informasi
Wawancara dan sesi JAD sangat berguna dalam memberikan informasi
yang kaya, terperinci, mendalam, dan membantu analis
untuk memahami alasan di baliknya. Pada situasi yang lain,
analisis dan pengamatan dokumen berguna untuk mendapatkan
fakta. Kuisioner dapat memberikan kedalaman informasi,
mengumpulkan fakta dan pendapat, namun hanya menyediakan
sedikit pemahaman tentang alasannya.
3) Luasnya Informasi
Kuisioner dan analisis dokumen keduanya mampu dengan
mudah mendapatkan berbagai informasi dari sejumlah besar sumber
informasi. Sebaliknya, wawancara dan observasi mengharuskan
analis untuk mengunjungi setiap sumber informasi secara
individu sehingga membutuhkan lebih banyak waktu. Sesi JAD
ada di tengah karena banyak sumber informasi disatukan pada saat
yang sama.
4) Integrasi Informasi
Salah satu aspek yang paling menantang dari pengumpulan
kebutuhan adalah mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber.
Sederhananya, orang yang berbeda dapat memberikan informasi
yang bertentangan. Mengintegrasikan informasi dan berusaha
untuk menyelesaikan perbedaan pendapat atau fakta biasanya sangat
memakan waktu karena itu berarti harus menghubungi setiap
sumber informasi secara bergantian, menjelaskan perbedaan, dan
berusaha untuk memperbaiki informasi tersebut.
Semua teknik mengalami masalah terkait integrasi sampai pada
tingkat tertentu, akan tetapi sesi JAD dirancang untuk meningkatkan
5) Keterlibatan Pengguna
Kuesioner, analisis dokumen, dan observasi menempatkan beban paling
sedikit pada pengguna, sedangkan sesi JAD membutuhkan
upaya keterlibatan pengguna yang besar.
6) Biaya
Biaya rendah tidak menyiratkan bahwa sebuah teknik tertentu yang
digunakan lebih efektif daripada teknik lainnya. Pada umumnya
wawancara dan sesi JAD dianggap memiliki biaya sedang. Sesi
JAD pada awalnya jauh lebih mahal, karena JAD mengharuskan
banyak pengguna meninggalkan pekerjaan mereka untuk periode
yang cukup signifikan, dan mereka sering melibatkan konsultan yang
dibayar tinggi. Namun, sesi JAD secara signifikan mengurangi waktu
yang dihabiskan dalam integrasi informasi, dengan demikian lebih
murah dalam hitungan jangka panjang.
1. Analisis masalah
Strategi analisis kebutuhan yang paling mudah (dan mungkin paling
sering digunakan) adalah analisis masalah. Analisis masalah berarti
meminta pengguna dan manajer untuk mengidentifikasi masalah
pada sistem yang ada dan menggambarkan bagaimana
menyelesaikannya dalam sistem yang akan datang.
Jenis perbaikan ini sering sangat efektif untuk meningkatkan
efisiensi atau kemudahan penggunaan sistem. Namun, seringkali hanya
memberikan dampak yang kecil dalam nilai bisnis. Sistem baru memang
lebih baik daripada yang lama, tetapi mungkin sulit untuk
mengidentifikasi manfaat finansial yang signifikan dari sistem baru.
Contoh:
Anggaplah pengguna melaporkan bahwa "sering terjadi
kehabisan
persediaan." Sistem persediaan yang kehabisan persediaan tentu saja
tidak baik, dan satu cara yang jelas untuk mengurangi terjadinya
hal tersebut adalah dengan meningkatkan jumlah barang yang
disimpan dalam persediaan. Namun, tindakan ini akan menimbulkan
biaya, jadi ada baiknya untuk menyelidiki penyebab mendasar
dari seringnya kehabisan stok alih-alih melompat ke solusi dengan
cepat.
solusi. Analis dengan meminta pengguna membuat daftar
Analisis akarmemulai
penyebab berfokus pada masalah lebih dulu
daripada
masalah yang terdapat pada sistem saat ini, lalu
masalah dalam urutan memprioritaskan kepentingan. Dimulai
dengan yang paling
RPL – Pemodelan Perangkat
Lunak
3.45
3. Analisis Durasi
Analisis durasi memerlukan pemeriksaan secara terperinci dari
jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan setiap proses dalam
sistem yang berjalan saat ini. Para analis memulai dengan menentukan
jumlah
3.46
4. Informal Benchmarking
Benchmarking mengacu pada mempelajari bagaimana organisasi lain
melakukan proses bisnis, untuk menjadi rujukan bagaimana
suatu organisasi dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
Benchmarking membantu organisasi dengan memperkenalkan ide-ide
yang mungkin tidak pernah dipertimbangkan oleh karyawan, namun
berpotensi untuk menambah nilai.
Contoh:
Anggaplah bahwa tim sedang mengembangkan situs Web untuk dealer
mobil. Sponsor proyek, manajer utama, dan anggota tim utama
kemungkinan akan mengunjungi situs Web para pesaing, situs Web
organisasi lain di industri mobil (misalnya: pabrikan, pemasok aksesori),
dan situs Web industri lain yang telah memenangkan penghargaan
sebagai situs Web terbaik.
5. Analisis Teknologi
Analisis teknologi dimulai dengan meminta analis dan manajer
mengembangkan daftar teknologi penting, kemudian secara
sistematis mengidentifikasi bagaimana setiap teknologi dapat
diterapkan pada proses bisnis, dan mengidentifikasi bagaimana
bisnis akan mendapat manfaat.
Misalnya Internet, suatu teknologi yang mungkin bermanfaat.
Pabrikan dapat mengembangkan aplikasi intranet untuk
pemasoknya. Daripada melakukan pememesanan pembelian suku
cadang untuk produk-produknya, produsen lebih baik membuat
jadwal produksinya tersedia secara elektronik kepada pemasoknya.
Dengan begitu, pemasok dapat mengirimkan suku cadang yang
dibutuhkan sehingga mereka tiba di pabrik tepat pada waktunya.
Latihan 3-2:
Proyek penyelidikan lapangan dalam rangka mengkaji
dan menyusun dokumen kebutuhan sistem