Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH N-ASETILSITEIN

TERHADAP PENCEGAHAN
PREEKLAMSIA
Khairun Nisa
2207501010166

Pembimbing:
Dr. dr. Cut Meurah Yeni, Sp.OG, Subsp.K.Fm

Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi


RSUDZA/ FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2024
01 PENDAHULUAN
Preeklamsia terjadi pada 5% hingga 7% dari seluruh wanita hamil serta bertanggung
jawab atas lebih dari 70.000 kematian ibu dan 500.000 kematian janin di seluruh
dunia setiap tahunnya

Stres oksidatif tampaknya menjadi komponen utama disfungsi plasenta dan endotel,
yang merupakan etiologi penyebab PE

NAC adalah antioksidan kuat dan pengobatan potensial pilihan untuk penyakit
yang ditandai dengan adanya pembentukan radikal bebas, salah satunya yaitu
pada PE
02
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
Preeklamsia

Saat dimana tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih tinggi


dan tingkat tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih tinggi
setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita hamil dengan
tekanan darah yang sebelumnya normal .
Etiologi

Implantasi plasenta dengan invasi trofoblas abnormal dari pembuluh darah rahim

Disfungsi toleransi imunologi antara jaringan ibu, paternal (plasenta), dan janin

Maladaptasi maternal terhadap kardiovaskular atau perubahan inflamasi dari


kehamilan normal

Faktor genetik yang mencakup gen predisposisi dan pengaruh epigenetik


Patofisiologi
Evaluasi Klinis

Fibronektin

Trombositopenia

Lipid peroksiddatif
Definisi
N-Asetilsistein (NAC)

NAC merangsang biosintesis glutathione, mengembangkan


detoksifikasi, dan bertindak langsung sebagai penangkap
radikal bebas.

Peran utama NAC dikaitkan dengan aktivitas antioksidan


dan antiinflamasinya yang mendukung pemeliharaan
ketidakseimbangan redoks seluler
Mekanisme Aksi Molekuler
Pencegahan Preeklamsia dengan NAC

Bisseling et al. (2003) :


NAC yang merupakan prekursor glutathione, dimana telah dilaporkan dapat
meningkatkan aliran darah uteroplasenta pada model preeklamsia ex-vivo

Roes et al. (2005) :


Pemberian NAC oral belum menunjukkan hasil yang bermanfaat secara
signifikan dalam mencegah perkembangan preeklampsia. kemungkinan
kurangnya efek NAC oral dapat dijelaskan dengan berbagai cara. Salah
satunya dengan waktu pemberian NAC mungkin terlambat dimulai untuk
memberikan efek menguntungkan, yaitu setelah timbulnya gejala klinis
Pencegahan Preeklamsia dengan NAC

Tenório et al. (2003) :


Terdapat dua penelitian yang dijelaskan
dalam literatur yang mengevaluasi
suplementasi NAC pada manusia, dimana
satu penelitian mengidentifikasi efek
peningkatan berat badan saat lahir dan skor
Apgar, sedangkan penelitian lainnya
menemukan efek stabilisasi penyakit pada
wanita dengan bentuk penyakit yang parah
dan/atau sindrom HELLP (hemolisis,
peningkatan enzim hati, trombosit rendah)
Pencegahan Preeklamsia dengan NAC

Motawei et al. (2018) :


Antioksidan dapat membantu menurunkan peningkatan tekanan darah pada
preeklamsia terutama jika diberikan dalam jangka waktu yang lebih lama
(satu bulan atau lebih) dengan obat antihipertensi konvensional
03 KESIMPULAN
Preeklampsia merupakan hipertensi yang berhubungan dengan
proteinuria, ditemukannya protein lebih besar dari 0,3 g/L dalam pengumpulan
urin 24 jam atau 1+ berdasarkan pemeriksaan urin kualitatif, setelah usia
kehamilan 20 minggu.

Pada preeklamisa, diduga terjadinya penurunan antioksidan


endogen yang banyak digunakan dalam menanggulangi radikal bebas.

Terlepas dari perlindungan tidak langsungnya terhadap ROS, N-


asetilsistein yang merupakan prekursor glutathione, mampu menangkap ROS
melalui reduksi non-enzimatik. NAC juga bertindak sebagai prekursor asetat
menjadi asam amino L-sistein yang dapat mereduksi berbagai radikal,
dengan menyumbangkan satu elektron, atau bertindak sebagai nukleofil
dengan menyumbangkan satu atau dua elektronnya.
TERIMAKASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai