Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 1

NAMA :
1. AMANDA MALIKHA S
2. AMELIA
3. AVILIA PUTRI ANDITA
4. DENI TRI HARTONO
5. DIAN SOBRIANTI
6. FAJAR NOVITA D
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL
DENGAN PRE-EKLAMPSIA
Definisi

Pre-Eklampsia adalah kondisi khusus masa kehamilan


dimana terjadi hipertensi dan proteinnuria. Setelah usia kehamilan
20 minggu pada ibu yang tadinya mempunyai tekanan darah
normal. Pre-eklamsia merupakan penyebab morbiditas serta
mortalitas ibu dan perinatal yang signifikan. Pre-eklampsia terjadi 3-
7 % dari semua kehamilan (American academy of pediatric [AAP] &
ACOG, 2007). Pre-eklampsia merupakan penyakit vasospastik
sistemik dan biasanya dikategorikan sebagai ringan dan berat untuk
penatalaksanaannya (ACOG,2002:Working group,2000).
Etiologi

Pre-Eklampsia adalah kondisi yang terjadi hanya pada kehamilan


manusia :
 Tanda dan gejala akan terjadi hanya selama kehamilan dan akan
menghilang secara cepat setelah melahirkan plasenta dan janin.
Penyebab pre-eklampsia tidak diketahui. Meskipun Pre-eklampsia
secara umum adalah penyakit primigravida , penyebabnya tidak
sama pada semua wanita .
 Banyak teori yang menjelaskan penyebab pre-eklampsia. Teori
yang masih berkembang saat ini meliputi invasi tropoblast , kelainan
kongenital, kerusakan endotel vaskular , maladaptasi
kardiovaskular, serta defisiensi atau kelebihan gizi. Faktor imunologi
dan prediposisi genetik juga dapat memainkan peran penting
(sibay,2007) .
Faktor Resiko yang Berhubungan Dengan Terjadinya pre-Eklampsia

1.Nuliparitas
2.Riwayat Keluarga pre-eklampsia
3.Obesitas
4.Kehamilan Multiple
5.Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
6.Hasil yang buruk pada kehamilan sebelumnya : PJT,Pertumbuhan janin terhambat
abrubsioplasenta kematian janin.
7.Kondisi medis genetik :
1.Hipertensi kronis
2.Penyakit ginjal
3.Diabetes melitus tipe 1 (tergantung insulin )
Trombofilias : Syndrome antibody antiposfolipit
Protein C , protein S , Defisiensi antitrombin
Manifestasi klinis

1.Nyeri kepala dan skotomata diduga timbul akibat hiper-perfusi serebrovaskular yang memiliki

predileksi pada lobus oksipitalis .

2.Kejang bersifat diagnostik pada eklampsia

3.Kebutaan jarang terjadi pada pre-eklampsia saja , tetapi sering terjadi komplikasi pada kejadian

eklamptik , yaitu pada hingga 15 % perempuan . Kebutaan telah dilaporkan timbul hingga

seminggu atau lebih setelah pelahiran .

4.Edema otak menyeluruh dapat timbul pada syndrom pre-eklampsi dan biasanya bermanifestasi

sebagai perubahan status mental yang berfarias dari kebingungan Hingga koma . kondisi ini

khususnya berbahaya karena dapat menyebabkan herniasi supratentorial yang membahayakan

jiwa.
Penatalaksanaan

Kehamilan yang disertai komplikasi hipertensi gestasional diterapi berdasarkan

keparahan, usia gestasi , dan adanya pre-eklampsia . Prinsip penatalksana

seperti yang ditekankan sebelumnya , juga mempertimbangkan cidera sel endotel

dan disfungsi multi organ yang disebabkan oleh syndrom pre-eklampsia .

Tujuan Dasar penatalaksana untuk setiap kehamilan yang disertai komplikasi pre-

eklamsia adalah :

1.Terminasi kehamilan dengan trauma seminimal mungkin bagi ibu dan janin

2.Kelahiran bayi yang dapat bertahan hidup

3.Pulihnya kesehatan ibu secara sempurna.


PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
 Anamnesis
1. riwayatdiabetes melitus, penyakit ginjal, hiper tensi
2. riwayat pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
3. riwayat keluarga untuk penyakit hipertensi,diabetes mellitus,dan kondisi
kronis lainnya
4. riwayat sosial untuk status pernikahan, kepercayaan budaya, tingkat
aktivitas,dan gaya hidup (rokok,alcohol,dan obat)
5. gejala saat ini : adanya sakit kepala, nyeri epigastrium,atau gangguan
penglihatan.
 Pemeriksaan fisik
1. tekanan darah
2. edema
3. refleks rendon dalam
4. tonus dan rasa sakit ketika uterus di tekan: adanya pendarahan vagina
 Test laboratorium
1. pemeriksaan darah setiap minggu: hematokrit,trombosit,hitung trombosit,
dan pemeriksaan fungsi hepar ( LDH,AST,ALT)A
2. pemeriksaan protein dari urine 24 jam seminggu sekali
3. pemeriksaan protein dalam urine dengan dipstik oleh tenaga kesehatan 2x
seminggu (atau tiap hari di rumah oleh pasien sendiri )
Pemeriksaan janin
1. Hitung gerak janin
2. NST atau profil biofisik sekali atau dua kali seminggu
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Diagnosis keperawatan yang mungkin meliputi :


 kecemasan berhubungan dengan :
pre-eklamsia dan efeknya pada ibu dan bayi
 kemampuan menerima pasien dan keluarga yang tidak
efektif berhubungan dengan
 keterbatasan aktivitas pasien dan kecemasan mengenai
kehamilan
 ketidakmampuan ibu untuk bekerja di luar
 perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan :
 hipertensi
 vasospasme kistik
 edema serebri
 perdarahan
 risiko jejas pada janin berhubungan dengan
 insufisiensi uteroplasenta
 kelahiran premature
abrupsio plasenta
HASIL KEPERAWATAN YANG DIHARAPKAN
Hasil Keperawatan yang diharapkan adalah ia akan melakukan hal berikut ini :
 mengenali serta melaporkan segera tanda dan gejala abnormal yang
menunjukan perburukan keadaan
 patuh pada rejimen untuk meminimalisasi risiko untuk dirinya dan bayinya
 mengidentifikasi dan menggunakan sistem pemberian dukungan yang ada
 menyatakan ketakutan dan kekhawatirannya dalam menghadapi kondisi
dan situasi
 tidak mengalami eklampsia dan komplikasinya
 melahirkan bayi yang sehat
tidak mengalami kejadian berulang dari kondisi serta penanganannya
RENCANA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
Perawatan untuk pasien dan ditata laksana di rumah meliputi :
 menguatkan kebutuhan untuk mematuhi jani di rumah atau klinik agar
tenaga kesehatan bisa mengambil sample darah dan urine untuk
pemeriksaan
 mengajarkan bagaimana memeriksa diri sendiri, termasuk TD,
pemeriksaan dipstick, dan hitung gerakan janin
 menekankan pentingnya mematuhi janji untuk pemeriksaan antepartum
(NST,US,PROFIL BIOSTIK ) untuk evaluasi pertumbuhan dan keadaan
janin dan volume cairan amnion
Tindakan keperawatan lainnya
 ajarkan bagaimana menghadapi aktivitas yang terbatas (lihat kotak
mengajarkan pasien perawatan mandiri : menghadapi keterbatasan
aktivitas )
 merekomendasikan diet sesuai ibu hamil normal
 meninjau tanda klinis untuk melaporkan
 mengikutsertakan pasien dan keluarganya dalam rencana perawatan
 memberikan dukungan emosional dan psikologi
 mengevaluasi sistem pemberian dukungan

EVALUASI
 Evaluasi efektivitas perawatan pasien dengan PER berdasarkan hasil yang
diharapkan

Anda mungkin juga menyukai