Anda di halaman 1dari 11

SEMINAR PROGRES TESIS

Agus Supriyanto (116200021)


Tata Kelola Kolaboratif Pengembangan Pariwisata Dalam Upaya
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pacitan

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
LATAR BELAKANG
Tahun PAD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
PAD 1.232 1.081 1.333 1.373 1.308 1.309 1.393
Pertumbuhan -
PAD 12,3% 23,3% 3,0% -4,7% 0,1% 6,4%

Wisatawan 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Wisman 1.665 1.397 1.211 105 215 264

Wisnus 1.752.045 1.833.667 2.303.908 860.292 744.795 1.565.922

Total Kunjungan 1.753.710 1.835.064 2.305.119 860.397 745.010 1.566.186

Pertumbuhan 5% 73% -63% -13% 110%

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
LATAR BELAKANG

Kontribusi sector
Kunjungan
wisata ke PAD turun,
wisatawan
PAD Kab. Pacitan ikut
Turun
mengalami penurunan

Salah satu sumber potensial Pendapatan Asli Daerah


(PAD) adalah sektor pariwisata. Industri pariwisata di
Pacitan bisa dibilang menjadi pokok utama penopang
ekonomi Pacitan selain sector agraris. Untuk melihat
pengaruh tersebut, dapat dilihat dari penjabaran data
kunjungan wisata di Pacitan dan data pembanding yakni
data Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pacitan
agar bagaimana implikasi dari pengembangan sector
pariwisata ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Pacitan terlihat.

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
LATAR BELAKANG
Kunjungan wisata turun
Pandemi Covid 2020- drastis, era endemic 2022
2021, Pariwisata kunjungan wisata mulai ada
berhenti operasional peningkatan

Kolaborasi antar Perlu strategi


stakeholders akan pemulihan kembali
mempercepat pemulihan sector pariwisata
sector pariwisata

Ansell dan Gash menjelaskan collaborative governance adalah pengaturan pemerintahan dimana satu atau lebih
lembaga publik secara langsung melibatkan para pemangku kepentingan nonpemerintah dalam proses
pengambilan keputusan kolektif yang bersifat formal yang bertujuan untuk membuat dan menerapkan
kebijakan publik serta mengelola program ataupun aset public. Program pemulihan sektor pariwisata di
Kabupaten Pacitan pasca pandemic untuk kembali memperkenalkan sector pariwisata Pacitan sebagai The New
Paradise of Java, keterlibatan (kolaborasi) actor non-pemerintah di Pacitan dianggap sebagai kebijakan dan
langkah strategis yang mendesak. Program kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung dan mempercepat
pemulihan ekonomi kreatif dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Pacitan sehingga dapat menciptakan
masyarakat yang sejahtera dan mandiri secara berkelanjutan serta memberikan kontribusi yang nyata pada
Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan Pacitan.

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peran dari masing-masing


stakeholders dalam tata kelola kolaboratif
pengembangan pariwisata Kabupaten
Pacitan?
2. Bagaimana kolaborasi antar stakeholders
TUJUAN PENELITIAN dalam tata kelola kolaboratif pengembangan
pariwisata Kabupaten Pacitan?
1. Untuk mengetahui dan menganalisis peran 3. Bagaimana kontribusi sektor pariwisata pada
dari masing-masing stakeholders dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
tata kelola kolaboratif pengembangan Pacitan?
pariwisata Kabupaten Pacitan
2. Untuk mengetahui dan menganalisis proses
kolaborasi antar stakeholders dalam tata
kelola kolaboratif pengembangan
pariwisata Kabupaten Pacitan
3. Untuk mengetahui dan menganalisis
kontribusi sektor pariwisata pada
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Pacitan

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
LANDASAN TEORI

Grand Theory : Pariwisata

Meadle Theory : Collaborative


Governance

Apply Theory : Penta


Helix

Analisa dalam penelitian ini menggunakan Model Penta Helix


didasarkan pada lima jenis pemangku kepentingan diantaranya
adalah akademisi, komunitas, bisnis (ekonomi), pemerintah dan
media. Model ini sangat berguna untuk masalah daerah
pemangku kepentingan yang mana setiap stakeholder mewakili
berbagai kepentingan daerahnya masing-masing.

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
KERANGKA BERFIKIR

Kolaborasi Model Penta Helix


1. Academics
2. Bussiness
3. Community
4. Government
5. Media
Kunjungan Wisata
Pariwisata Kabupaten
menurun, Pacitan bertumbuh
Pendapatan Asli dan berkontribusi
Daerah (PAD) pada Pendapatan Asli
Pacitan ikut Daerah (PAD)
Unsur Pengembangan
menurun Pariwisata
1. Atraction (Atraksi)
2. Activities (Kegiatan Wisata)
3. Accommodation
(Akomodasi)
4. Amenity (Kenyamanan)
5. Accessibility (Akses wisata)
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
METODE PENELITIAN

FOKUS PENELITIAN
Menjelaskan dan menganalisis tentang bagaimana peran dari
masing-masing stakeholders dalam tata kelola kolaboratif
pengembangan pariwisata Kabupaten Pacitan, menjelaskan
dan menganalisis kolaborasi antar stakeholders dalam tata
kelola kolaboratif pengembangan pariwisata Kabupaten
Pacitan dan juga menganalisis bagaimana kontribusi sector
pariwisata ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Pacitan. Dalam menjelaskan dan menganalisis proses
kolaborasi tersebut, peneliti menggunakan model Penta Helix
dimana dalam proses kolaborasi Model Penta Helix
stakeholders yang terlibat yakni academics, bussiness,
community, government, dan media. Peneliti juga menjelaskan
dan menganalisa pengembangan pariwisata dengan
menggunakan unsur-unsur pengembangan pariwisata yakni
JENIS PENELITIAN atraction (atraksi), activities (kegiatan wisata), accommodation
(akomodasi), amenity (kenyamanan), accessibility (akses
Kualitatif Deskriptif wisata).

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
METODE PENELITIAN

SUMBER DATA
 Data primer peneliti dapatkan dari proses
wawancara dengan Informan Kepala Dinas
Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Pacitan, Pengelola wisata Pantai
Kalayar, Pengelola wisata Pantai Watu Karung,
Pengelola wisata Pantai Pancer Door Pacitan,
Perwakilan Pokdarwis atau masyarakat Pacitan
Sekitar area wisata, Pengelola platform media
sosial Instagram @Pacitanwonderful
 Data sekunder peneliti dapatkan dari proses
observasi lapangan dan dokumentasi.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Teknik Wawancara
2. Teknik Observasi
3. Teknik Dokumentasi

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
PEMBAHASAN
AKTOR PENTA HELIX

AKADEMIK BISNIS
Pemkab Pacitan bekerja sama Peran Pedagang di objek
dengan UGM. UGM wisata & peran pengusaha
mendelegasikan team KKN
resort di objek wisata
untuk menggali potensi wisata
di Pacitan bahari KOMUNITAS
Peran dari Pokdarwis
dalam mempelopori
gerakan masyarakat untuk
MEDIA PEMERINTAH aktif dikegiatan wisata
Pemanfaatan influencer Dukungan Pemerintah
local yang memiliki OA IG Daerah dalam promosi dan
& Tiktok untuk pengembangan fasilitas
mempromosikan Wisata penunjang wisata

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Terima Kasih

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai