Anda di halaman 1dari 13

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA

DI KABUPATEN BERAU

Peneliti :
Sayni Husin 1162200019

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Latar Belakang

Untuk mengatasi permasalahan pengembangan pariwisata diperlukan peran Pemerintah Daerah Kabupaten Berau sendiri yang
lebih optimal dalam mengelola sektor pariwisata dan pendekatan dengan masyarakat Berau. Pemerintah Kabupaten Berau
harusnya juga sudah mulai sadar dengan persaingan pasar pariwisata yang sudah semakin ketat, sehingga diperlukan inovasi,
arah kebijakan pengembangan pariwisata yang tepat yang dapat mendobrak kemampuan dan kesanggupan untuk bersaing
dengan beberapa daerah tujuan wisata lain baik ditingkat regional, nasional, maupun global. Salah satu kebijakan yang
strategis dalam persaingan pasar pariwisata adalah kebijakan pembedyaan masyarakat local agar lebih kompetitif di bidang
kepariwisataan. Pemberdayaan masyarakat lokal akan turut menentukan sejauh mana keberhasilan pengembangan sektor
pariwisata didalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Berbagai program pengembangan kepariwisataan akan berjalan
dengan baik apabila masyarakat lebih memiliki keterlibatan secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung
implementasi dari kebijakan pengembangan kepariwisataan daerah. Upaya dalam peningkatan peran serta kualitas keterlibatan
masyarakat dan juga stakeholders dalam pengembangan pariwisata dengan pembentukan berbagai kelompok yang sadar
wisata sebagai pelaku atau motivator utama dalam pengembangan daya tarik dan obyek wisata, meningkatkan komunikasi
antara stakeholders dan masyarakat dengan pihak yang terkait dalam mendorong tumbuhnya kemampuan masyarakat dan
dapat mengetahui apa yang menjadi kesulitannya dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dengan cara bersama.
Peran aktif masyarakat dan upaya pemberdayaan masyarakat lokal akan turut menentukan sejauh mana keberhasilan
pengembangan sektor pariwisata didalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Tahapan pengembangan pariwisata lewat
pendekatan partisipasi masyarakat adalah satu mesin pendobrak pertumbuhan ekonomi didaerah. Karena itu, pemerintah
daerah perlu memperhatikan setiap kebijakan yang akan diambil telah berbasis kepada masyarakat atau belum.

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Mengidentifikasi dan
menganalisa factor yang
mendorong partisipasi
Mengetahui dan masyarakat dalam
menganalisa bentuk pengembangan pariwisata
Apa factor yang
partisipasi masyarakat di Kabupaten Berau
mendorong partisipasi dalam pengembangan
masyarakat dalam pariwisata di Kabupaten
Bagaimana bentuk pengembangan Tujuan
Berau
partisipasi masyarakat pariwisata di Kabupaten
dalam pengembangan Berau? Tujuan
pariwisata di Kabupaten
Berau? Rumusan Masalah

Rumusan Masalah

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Kerangka Berfikir

Bentuk partisipasi
masyarakat;
1. Partisipasi dalam
pengembangan sarana &
prasarana
2. Partisipasi bidang
promosi wisata
Berkembangnya sector
Partisipasi masyarakat pariwisata Kabupaten
Berau dalam Berau dengan adanya
pengembangan potensi partisipasi dari
pariwisata di Kabupaten masyarakat Berau
Berau Factor yang mendorong
partisipasi dari masyarakat
Kabupaten Berau dalam
pengembangan pariwisata,
1. Kearifan Lokal
2. Kondisi sosial ekonomi

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif.


Tujuan penelitian kualitatif menurut Kriyantono dalam (Hidayat, 2012) adalah
untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam - dalamnya dengan
cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan
pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti. Penulis memilih
penilitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena peneliti hendak
mendeskripsikan bagaimana partisipasi dari masyarakat berau terhadap
pengembangan pariwisata Kabupaten Berau. Selain itu dengan memilih
penelitian kualitatif, peneliti akan lebih leluasa menjabarkan fenomena-
fenomena yang terjadi dalam proses kolaborasi tersebut dengan
pengembangan teori yang peneliti jadikan acuan sehingga menghasilkan
penjabaran fenoma yang lebih komprehensif

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Fokus Penelitian

Fokus Penelitian sangatlah diperlukan dalam suatu penelitian. Fokus penelitian


bertujuan agar data penelitian tidak meluas. Dalam penelitian kualitatif, menuntut ada
batas kajian penelitian yang ditentukan oleh fokus penelitian. Penelitian kualitatif
menghendaki ditetapkannya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul
sebagai masalah penelitian, sehingga memudahkan peneliti untuk menentukan data
yang terkait dengan tema penelitiannya. Fokus penelitian ini adalah menjelaskan
bentuk partisipasi dari masyarakat Berau dalam pengembangan pariwisata di
Kabupaten Berau dan mengidentifikasi apa yang menjadi factor pendorong partisipasi
dari masyarakat Berau dalam pengembangan pariwisata. Untuk melihat partisipasi
dari masyarakat, peneliti menjabarkan dari 2 bentuk partisipasi yakni artisipasi dalam
pengembangan sarana & prasarana, dan partisipasi bidang promosi wisata. Untuk
factor yang mendorong partisipasi masyarakat, peneliti uraikan dari factor kearifan
local dan factor lingkungan sosial ekonomi.

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Sumber Data Penelitian

Sumber data adalah tempat data diperoleh dengan metode tertentu baik berupa
manusia atau dokumen. Pada penelitian kualitatif kegiatan dilakukan secara sadar,
terarah dan senantiasa bertujuan untuk memperoleh suatu informasi yang diperlukan.
Berbagai sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Adapun
narasumbernya yaitu:
a) Informan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau
b) Informan 3 Pokdarwis di wilayah Kabupaten Berau
c) Informan 3 masyarakat local yang berkenaan langsung dengan wisata Kabupaten
Berau
2. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari observasi
lapangan dan dokumentasi yang bersumber dari dokumentasi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Berau, jurnal ilmiah dan sumber data elektronik lainnya.

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Teknik Pengumpulan Data

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dengan


mengajukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur karena
peneliti menggunakan pedoman wawancara yang disusun
secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data
yang dicari. Wawancara pada penelitian ini dilakukan
dengan Informan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Berau, Pokdarwis di wilayah
Kabupaten Berau dan masyarakat local yang berkenaan
langsung dengan destinasi wisata Kabupaten Berau.

Teknik Peneliti akan melakukan observasi terhadap


pengumpulan data kondisi riil dilapangan tentang pengembangan
pariwisata di Kabupaten Berau apakah ada
keterlibatan dari masyarakat

Pengumpulan data dengan cara dokumentasi merupakan


suatu hal dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkan data
dari berbagai hal media cetak yang membahas mengenai
permasalahan yang akan diteleti

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Sumber Data Penelitian

Sumber data adalah tempat data diperoleh dengan metode tertentu baik berupa
manusia atau dokumen. Pada penelitian kualitatif kegiatan dilakukan secara sadar,
terarah dan senantiasa bertujuan untuk memperoleh suatu informasi yang diperlukan.
Berbagai sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Adapun
narasumbernya yaitu:
a) Informan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau
b) Informan 3 Pokdarwis di wilayah Kabupaten Berau
c) Informan 3 masyarakat local yang berkenaan langsung dengan wisata Kabupaten
Berau
2. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari observasi
lapangan dan dokumentasi yang bersumber dari dokumentasi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Berau, jurnal ilmiah dan sumber data elektronik lainnya.

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
PEMBAHASAN

Partisipasi masyarakat dalam


pengembangan objek wisata

Bentuk Partisipasi Masyarakat


Dalam Pengembangan
Pariwisata di Kabupaten Berau

Partisipasi masyarakat dalam promosi


objek wisata

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
PEMBAHASAN
Partisipasi masyarakat dalam
pengembangan objek wisata

Bentuk partisipasi yang paling diharapkan oleh masyarakat yaitu tentang pelibatan mereka saat pembuatan
kebijakan tentang pariwisata yang akan berdampak dengan lingkungan sosial budaya mereka. Mereka beranggapan
bahwa dengan dilibatkannya masyarakat secara langsung akan memberi pandangan lain dari seluruh pemangku
kepentingan dalam menentukan kebijakan tersebut. Pandangan dari mereka akan melengkapi kebijakan yang sudah
disusun oleh pihak pemerintah. Sehingga akan tercipta keselarasan dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Bentuk partisipasi pada tingkat pelaksanaan merupakan penerapan dari rancangan yang sudah disusun saat
proses perencanaan. Salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam membangun dan menyiapkan sarana prasarana
wisata yang ada di Berau terlihat dari apa yang dilakukan oleh masyarakat dalam ppengembangan objek wisata
mangrove teluk semanting yang ada di area objek wisata pulau derawan Kabupaten Berau. Masyarakat partisipasi
dengan swadaya masyarakat sendiri, untuk melakukan pembukaan tracking mangrove. Tracking mangrove merupakan
salah satu hal yang dilakukan masyarakat dalam pengembangan sarana, kemudian yang kedua masyarakat sendiri
secara partisipatif dan mandiri juga sudah melakukan upaya pemenuhan yang lain seperti homestay dengan cara
rumah mereka dijadikan homestay. Jadi dapat disimpulkan bahwasanya masyarakat mengambil banyak peran dalam
proses pembangunan dan pengembangan pariwisata.Partisipasi masyarakat lokal harus dilibatkan mulai dari awal.
Artinya, harus dilibatkan sejak dari proses perencanaan pembangunan pariwisata, kemudian saat pengelolaan, dan
hingga proses monitoring dan evaluasi berlangsung. Hal tersebut bisa menjadikan mereka lebih paham tentang
program tersebut dan akan menimbulkan rasa memiliki terhadap program tersebut.

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
PEMBAHASAN Partisipasi masyarakat dalam
promosi objek wisata
Hasil yang ditemukan dalam penelitian mengenai potensi media sosial sebagai sarana promosi pariwisata
berbasis partisipasi masyarakat pada dasarnya sebenarnya sudah dilakukan oleh masyarakat Berau. Adanya
partisipasi masyarakat dalam mempromosikan pariwisata melalui media sosial sebenarnya sudah dilakukan, akan
tetapi hal tersebut mungkin tidak disadari oleh masyarakat itu sendiri. Contohnya ketika masyarakat Berau yang
notabenya pengguna media sosial, ketika berkunjung ke objek pariwisata yang ada di Berau, masyarakat tersebut
memanfaatkan spot foto untuk mengambil foto ataupun berselfie ria yang kemudian ia unggah ke media sosialnya,
entah itu instagram, facebook, youtube dan ataupun tiktok. Ketika dia mengunggah foto ataupun video mengenai objek
tersebut, maka followers di akunnya akan secara langsung bisa melihat dan bisa berinteraksi dengannya secara
langsung. Kemudian salah satu diantara followers yang awalnya melihat postingan temannya juga berkunjung ke objek
wisata tersebut dan melakukan seperti yang dilakukan orang pertama tadi, maka hal tersebut terjadi secara berulang-
ulang, maka promosi untuk mengenalkan objek wisata tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar. Secara
tidak langsung orang-orang tersebut ikut mempromosikan objek pariwisata dengan cara partisipasi masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa potensi media sosial
sebagai sarana promosi pariwisata berbasis partisipasi masyarakat sangat besar, walaupun masih dibiarkan berjalan
tanpa ada yang mengelola partisipasi masyarakat tersebut masih tetap menunjukkan bahwa dampaknya pada
berkembangnya objek wisata sangat besar. Bagaimana jadinya jika objek-objek pariwisata di Kabupaten Berau bisa
memanfaatkan potensi media sosial berbasis partisipasi masyarakat ini, bukan tidak mungkin nantinya pariwisata
Berau mampu dikenal di kancah pasar pariwisata domestic dan internasional.

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Thank you
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai