Anda di halaman 1dari 19

Defisiensi Zat

Besi
Anemia pada Anak
Here is where your presentation begins
Anemia Defisiensi Besi
Hemoglobin (Hb)
kurang dari Hematokrit (Ht)
normal sesuai rata-rata <31%
usia (nilai normal: 32%-35%)

Kadar Fe serum Saturasi


<50 µg/dL transferin <15%
(nilai normal: 80-180 µg/dL) (nilai normal: 20%-25% )
Anemia Defisiensi Besi
● Zat besi berperan penting dalam perkembangan sistem
syaraf dan sistem imun.

● Zat besi sangat penting dalam perkembangan otak terutama


pada 1000 hari pertama kehidupan.

● Dampak gangguan kognitif akibat kekurangan zat besi


pada 1000 hari pertama kehidupan berisiko ireversibel.
Anemia Defisiensi Besi
● Kelompok usia yang paling tinggi mengalami ADB adalah
usia balita (0-5 tahun)  prioritas pencegahan ADB.

● Kekurangan besi dengan atau tanpa anemia, terutama yang


berlangsung lama dan terjadi pada usia 0-2 tahun dapat
mengganggu tumbuh kembang dan kecerdasan anak.
Tahapan Anemia Defisiensi Besi
Deplesi Cadangan zat besi berkurang
Tidak bergejala, zat besi darah masih normal, Hb normal

Defisiensi Cadangan zat besi semakin menurun


Tidak bergejala, zat besi darah menurun, Hb normal

Anemia Cadangan besi habis


Defisiensi Zat besi darah sangat rendah, Hb rendah
Bergejala jika Hb jauh di bawah nilai normal: lemah, mudah
Besi lelah, kurang nafsu makan, sering sakit, sulit konsentrasi
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi

Usia 0-6 bulan

61,3%
Usia 6-12 bulan

64,8%
Usia 1-5 tahun
48,1%
Zat Besi dari ASI vs Susu Formula

V
S
Kandungan Zat
Besi 0,2-0,4 mg/L 4-20 mg/L

Penyerapan 20-50% 4-7%


Dampak Anemia Defisiensi Besi
Gangguan
Penurunan IQ Konsentrasi dan
Perilaku

Kesulitan Makan +
Gangguan Penurunan Sistem
Penambahan BB Imun
dan TB
Faktor Risiko ADB
Faktor ANAK Faktor IBU

• Prematur, BBLR • Ibu perokok


• Usia 6-24 bulan • Obesitas
• Asupan besi tidak • Diabetes saat
cukup kehamilan
• Perdarahan • Hipertensi kehamilan
saluran cerna • Anemia ibu
• Infeksi cacing • Malnutrisi
Suplementasi Zat Besi
Suplementasi (tambahan) zat besi direkomendasikan sejak bayi, terutama usia 0-2
IDAI tahun, karena perkembangan syaraf yang pesar pada periode ini.
Pemeriksaan Kadar Hb
AAP dan CDC:
Anak berisiko tinggi* Pemeriksaan Hb dan Ht setidaknya satu kali pada usia 9-12 bulan dan
diulang 6 bulan kemudian pada usia 15-18 bulan atau pemeriksaan
tambahan setiap 1 tahun sekali pada usia 2-5 tahun

Bayi prematur atau BBLR Pemeriksaan Hb sebelum usia 6 bulan


yang tidak mendapat susu
formula difortifikasi

Anak 5-12 tahun Pemeriksaan Hb dan Ht pada individu dengan riwayat ADB

Remaja usia 11-21 tahun Pemeriksaan Hb 1 kali. Remaja perempuan: ulang tiap tahun.

*bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat mendapat perawatan lama di unit neonatologi, riwayat perdarahan,
infeksi kronis, prevalens anemia yang tinggi, mendapat ASI ekslusif tanpa suplementasi, mendapat susu sapi segar
pada usia dini, dan faktor risiko sosial lain
Skrining Anemia
Mencegah 2 Suplementasi zat
besi ibu hamil
ADB
Delayed Cord
Menjaga
3 Clamping
1 asupan
nutrisi ibu
hamil

Suplementasi zat
4 besi pada ibu
menyusui
6
Suplementasi zat
Pengaturan diet besi pada bayi
sejak MPASI 5 sesuai rekomendasi
Nutrisi Mencegah ADB
Periode 6-24 bulan: periode rentan ADB karena memasuki periode
MPASI (zat besi dari ASI saja tidak cukup)
Nutrisi ADB
Meningkatkan Mengurangi Penyerapan
Penyerapan Besi Besi
• Pemberian saat lambung • Teh
kosong • Kopi
• Vitamin C • Cokelat
• Protein • Sereal
• Kacang-kacangan
Peran Susu
• ASI merupakan pilihan
utama, diberikan sampai
usia 2 tahun (+
suplementasi besi)

• Jika ASI tidak tersedia

• Usia 6-11 bulan: susu


formula terfortikasi +
suplementasi besi

• Usia 12-24 bulan: susu


UHT + suplementasi besi
Rekomendasi WHO
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai