ISRA HIDAYANI (J1B110021) MARGARETH EMA KALE PAREHA (J1B110011) RAMLAH SYAM (J1B110213) YURIKE HADIYANTI (J1B110026)
LATAR BELAKANG
dapat ditemukan dalam keadaan murni maupun tidak murni.
Logam berat
Salah satu metode untuk mendeteksi kandungan logam pengotor adalah melalui metode spektrofotometri serapan atom.
Metode ini digunakan untuk menentukan unsur-unsur logam dalam suatu bahan dengan kepekaan serta selektivitas yang tinggi
BATASAN MASALAH
Batasan masalah pada makalah ini adalah mengetahui metode analisis unsur-unsur pengotor (Pb dan Cu) dalam uranium logam secara spektrofotometri serapan atom.
URANIUM
Uranium yang digunakan untuk pembuatan bahan bakar reaktor nuklir harus mempunyai tingkat kemurnian yang tinggi (nuclear grade).
Dalam pengembangan bahan bakar maju logam U juga digunakan sebagai bahan utama untuk keperluan reaktor nuklir. Uranium (U) dalam bentuk logam U murni adalah bahan inti dari bahan bakar paduan yang digunakan didalam reaktor nuklir.
Uranium
2.
3. 4. 5.
Persiapan larutan uji Uji kepekaan dan presisi alat uji Kondisi optimum analisis Pembuatan kurva kalibrasi Pengukuran dengan SSA
Larutan contoh dibuat dengan menimbang 1.0247 gram serbuk U logam kemudian dilarutkan dengan HNO3 6 M dan selanjutnya dipanaskan hingga larut. Kemudian dinginkan, setelah larutan dingin kemudian ditambahkan air bebas mineral dan selanjutnya di masukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditepatkan hingga tanda batas. Kemudian larutan tersebut dimasukkan kedalam labu ektraksi dan diektraksi dengan 25 ml campuran TBP-Hexan (7:3) dengan tujuan untuk memisahkan unsur pengotor dari matrik logam uranium. Fase air hasil ektraksi dianalisis kandungan unsur pengotornya menggunakan spektrofotometri serapan atom.
Uji kepekaan dan presisi alat uji (AAS) dilakukan dengan membuat 1 buah larutan campuran yang terdiri atas larutan standar Cu 1000 ppm, HNO3 1 N, dan akuatrides sedemikian rupa sehingga konsentrasi Cu dalam larutan 2 ppm, dan konsentrasi HNO3 dalam larutan 0,1 N. Kepekaan alat uji ditentukan dengan mengukur serapan larutan tersebut dengan 3 kali pengukuran, sedangkan presisi alat uji ditentukan dengan menghitung simpangan baku dari pengukuran 6 kali serapan larutan itu.
Kondisi optimum analisis masing-masing unsur diperoleh dengan mengukur serapan maksimum masing-masing unsur pada setiap perubahan parameter panjang gelombang, arus lampu, lebar celah, laju alir cuplikan, laju alir asetilen, dan tinggi pembakar. Larutan yang digunakan adalah 25 mL larutan Pb 5 ppm dan 25 mL larutan Cu 5 ppm,
Kurva kalibrasi unsur Pb dan Cu diperoleh dengan mengukur serapan larutan standar masing-masing unsur pada kondisi optimum unsur. Kisaran larutan standar masingmasing unsur adalah Pb 0,5 2,5 ppm dan Cu 0,1 0,50 ppm. Kurva kalibrasi diperoleh dengan membuat kurva antara konsentrasi terhadap serapan masing-masing unsur.
KESIMPULAN
Spektrofometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis logam-logam dalam suatu bahan berdasarkan penyerapan energi oleh atom-atom normal. Metode analisis unsur-unsur pengotor (Pb dan Cu) adalah persiapan larutan uji, uji kepekaan dan presisi alat uji, kondisi optimum analisis, pembuatan kurva kalibrasi, lalu analisis larutan uji sesuai dengan kondisi optimumnya dan menghitung kadar unsur Pb dan Cu. Aplikasi Spektrofotometer Serapan Atom adalah untuk menganalisis kandungan unsu-unsur pengotor (timbal dan tembaga) dalam uranium logam.
Terima kasih