Anda di halaman 1dari 37

GAMBARAN PERKEMBANGAN INDUSTRI & BISNIS INTERNET/BISNIS ONLINE (E-COMMERCE) DI INDONESIA

Sejarah Industri Internet ejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet. Awal Internet Indonesia Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Internet Service Provider Indonesia Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX. Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP). Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-ecommerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.

Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.

E-Commerce : Pengertian, Peluang & Tantangan, Dampak Pengertian E-Commerce E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah: * E-mail dan Messaging * Content Management Systems * Dokumen, spreadsheet, database * Akunting dan sistem keuangan * Informasi pengiriman dan pemesanan * Pelaporan informasi dari klien dan enterprise * Sistem pembayaran domestik dan internasional * Newsgroup. Peluang dan Tantangan E-Commerce Perkembangan internet berdampak pada perubahan cara organisasi merancang, memproses, memproduksi, memasarkan, dan menyampaikan produk. Lingkup persaingan yang semakin luas juga menuntut integrasi dan koordinasi antara departemen sistem informasi, pemasaran, layanan
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

pelanggan, dan departemen- departemen lainnya dalam organisasi. Beraneka ragam peluang pemanfaatan internet yang bisa di eksploitasi meliputi : Sumber baru untuk informasi pasar Individualized/customized marketing Cara baru menjalin relasi online dengan pelanggan dan membangun citra merk (interactive marketing). Peluang baru bagi distribusi produk dan komunikasi pemasaran; Dan lain-lain.

Proses penyampaian (delivery) produk secara digital via internet diperkirakan diperkirakan bakal semakin marak dalam berbagai sektor bisnis, terutama untuk program perangkat lunak, surat kabar, CD musik, tiket pesawat, sekuritas, jasa konsultasi, hiburan, perbankan, asuransi, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Sekalipun ada banyak sekali daya pikate-business (terutama yang berbasis internet), masih ada sejumlah tantangan atau keterbatasan yang harus diatasi. Sebuah survey yang dilakukan oleh majalah InternetWeek pada tahun 1998 mengungkap sejumlah faktor non teknis yang menghambat perkembangan e-business. Faktor-faktor tersebut antara lain: biaya dan justifikasinya (34,8% dari responden); keamanan dan privasi (17,2%), kurangnyatrust dan adanya resistensi pemakai (4,4%); dan faktor-faktor lainnya seperti belum bakunya standar dan regulasi pemerintah, dinamikae-business sebagai bidang kajian baru, jasa pendukung yang masih terbatas, masih terbatasnya jumlah penjual dan pembeli, potensi gangguan terhadap relasi antar pribadi, dan akses internet yang masih terbatas dan relatif mahal bagi banyak pelanggan potensial. Dampak e-Commerce Terhadap Praktik Bisnis Dalam kategori pertama,e-commerce berdampak pada akselerasi pertumbuhan direct marketing yang secara tradisional berbasismail order (katalog) dan telemarketing. Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran, diantaranya : Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif danreal time melalui saluran komunikasi langsung via internet.

PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di hampir semua belahan dunia. Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengiriman informasi dan produk terdigitalisasi (contohnya: perangkat lunak dan musik). Menekan waktu siklus dan tugas-tugas administratif (terutama untuk pemasaran internasional) mulai dari pesanan hingga pengiriman produk. Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online. Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah produk seperti komputer (Dell Computer Inc.), kosmetik,mobil, rumah, permata. Bingkisan hadiah (gift), kartu ucapan, bunga, asuransi, jasa perjalanan wisata, buku, CD, mebel, arloji, T-shirt, dan berbagai macam produk lainnya. Memudahkan aplikasione-to-one atau direct advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising. Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pesanan, karena sistem pemesanan elektronis memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat

Sedangkan dalam hal redefinisi organisasi, e- commerce memunculkan model bisnis baru yang berbasis jasa online di marketspace. Hal ini bisa berdampak pada redefinisi misi organisasi dan cara organisasi menjalankan bisnisnya. Perubahan ini antara lain meliputi peralihan dari sistem produksi massal menjadi pemanufakturan just in time (JIT) yang lebih customized, integrasi berbagai sistem fungsional (seperti produksi, keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia)1, baik secara internal maupun dengan mitra bisnis dan pelanggan.

Berbagai Jenis Jasa Penyelenggaraan Internet (Internet Service Provider) Di Indonesia

PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Penyelenggara Jasa Internet (disingkat PJI) (Internet Service Provider (ISP)) adalah perusahaan atau badan yang menyelenggarakan jasa sambungan internet dan jasa lainnya yang berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyelenggara jasa internet. Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke internet, pendaftaran nama domain, dan hosting. ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP dapat terhubung ke jaringan internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabel (modem, sewa kabel, dan jalur lebar), radio, maupun VSAT.
o

Pilihan hubungan ISP Biasanya, ISP menerapkan biaya bulanan kepada pelanggan. Hubungan ini biasanya dibagi menjadi dua kategori: modem ("dial-up") dan jalur lebar. Hubungan dial-up sekarang ini banyak ditawarkan secara gratis atau dengan harga murah dan membutuhkan penggunaan kabel telepon biasa. Hubungan jalur lebar dapat berupa ISDN, non-kabel, kabel modem, DSL, Internet satelit. Broadband dibanding modem memiliki kecepatan yang jauh lebih cepat dan selalu "on", namun lebih mahal. Jasa penyedia internet (internet Service provider/ISP) memasuki babak baru dalam beberapa tahun terakhir semenjak PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menawarkan layanan akses intrenet peta lebar (broadband internet) pada tahun 2006 dengan tarif yang relatif murah. Semenjak itu pelanggan internet pita lebar terus meningkat. Sebelumnya pertumbuhan pemakai internet di Indonesia tidak begitu berkembang pesat karena layanan akses yang tersedia melalui dial up menggunakan jaringan telepon milik Telkom tidak memenuhi harapan pengguna internet karena kecepatannya yang rendah. Sementara akses internet berkecepatan tinggi yang ditawarkan saat itu tarifnya relatif mahal sehingga hanya pelanggan korporat yang mampu menggunakan jasa akses internet seperti itu. Pengguna internet semakin meningkat dengan munculnya penyedia
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

akses broadband internet berbasis Hybrid Fiber Coaxial (HFC) yang ditawarkan oleh FirstMedia yang lebih murah walaupun jangkauannya masih terbatas di wilayah Jakarta dan beberapa kota besar. Hingga saat ini praktek penyediaan jasa internet di Indonesia masih dikuasai oleh perusahaan yang juga memiliki jaringan telekomunikasi, antara lain Telkom, Indosat dan Excelcomindo. Salah satu perusahaan ISP yang akan segera beroperasi dan diperkirakan akan cepat menjadi pesaing kuat dalam bisnis ISP, adalah PT Indonesia Comnets Plus ( Icon+). Perusahaan ini sudah memiliki jaringan yang sangat luas, yaitu melalui jaringan kabel listrik yang dapat dikembangkan untuk koneksi internet (Broadband over powerline). Sementara itu sebagian besar perusahaan ISP lainnya hanyalah penyedia jasa internet yang masih tergantung kepada perusahaan penyedia jaringan. Perkembangan dalam pelayanan internet akan semakin pesat dengan mulai populernya akses mobile internet melalui jaringan cellular. Kecepatan yang lebih tinggi dan tarif yang mulai menurun akan menjadikan akses melalui mobile internet akan menjadi pesaing potrensial bagi akses intenet lainnya. Teknologi akses internet dial up mulai digeser oleh broadband internet Teknologi internet sebenarnya bukan barang baru dalam perkembangan dunia komputer. Internet hanyalah perluasan jaringan antar komputer yang sudah lama digunakan pada berbagai institusi pemerintahan dan bisnis sejak tahun 1960-an. Teknologi ini juga dikembangkan oleh dunia akademik sebagai sarana pendidikan di Amerika Serikat. Pada tahun 1983 Lembaga Sains Nasional /National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat membuka jaringan komputer antar universitas di negeri itu yakni NSFNet. Selain NSFNet terdapat pula beberapa jaringan lain yang terpisah baik digunakan untuk kepentingan pemerintahan maupun bisnis. Pada tahun 1990 jaringan-jaringan ini disambungkan dengan teknologi TCP/IP sekaligus menjadi kemunculan istilah internet. Di Indonesia tersedia beberapa produk koneksi internet seperti dial up, ADSL (broadband), cable, dedicated, wireless, dan mobile. Tabel 3.1.
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Jenis koneksi internet di Indonesia Jenis koneksi internet Media Penyedia jasa Dial Up Telepon tetap kabel (tembaga) PT Telkom ADSL Telepon tetap kabel (tembaga) PT Telkom Cable Jaringan fiber optic, Hybrid Fiber Telkom Vision, Kabel Coaxial (HFC) Vision, IM2 Dedicated Fiber Optic, Microwave, Satelit IM2, Lintas Arta, CSM, Telkom, Biznet, CBN, dll Wireless WiFi Telkom, Indosat, Biznet, CBN, dll Mobile/ GPRS, 3G, Jaringan cellular GSM, Telkomsel, XL, Indosat, CDMA Mobile 8, Telkom, 3,5G /HSDPA CSM, Lintas Arta, IM2 VSAT / TDMA Satelit PT Indonesia Comnets BPL Kabel listrik Plus (Icon+)
Sumber : Kemenkominfo, diolah Mataserv

Penyedia jaringan dan jasa provider Internet Berdasarkan lisensi yang terdaftar pada Dirjen Postel, jumlah ISP yang terdaftar pada tahun 2007 adalah sebanyak 298 perusahaan, sementara perusahaan penyedia jaringan adalah sebanyak 44 perusahaan. Jumlah ISP secara bertahap terus mengalami peningkatan jumlahnya dari tahun 2002 hingga 2011, meskipun cukup banyak perusahaan yang belum beroperasi, walaupun telah mendapatkan lisensi ISP.

Tabel 3.2. Jumlah penyelenggara jasa terkait internet di Indonesia 2002 -2011
Tahun 2002 2009 2010 2011 Internet Service 2003 2004 2005 2006 2007 2008

PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Provider (ISP)* 320 320 Network Access Provider (NAP)** 47

180

190

228

253

271

298

300

320

18

22

36

38

41

44

45

45

45

Sumber : APJII berdasar lisensi Dirjen Postel, diolah Mataserv Keterangan : *) ISP = penyelenggara jasa Internet **) NAP= Penyelenggara Akses Jaringan

Berdasarkan data APJII dari 298 perusahaan pemegang lisensi ISP pada tahun 2007, hanya sebanyak 169 perusahaan yang telah beroperasi, demikian pula dengan tahuntahun sebelumnya banyak perusahaan pemegang lisensi belum mengoperasikan perusahaan ISP nya.

Tabel 3.3. Perusahaan pemegang lisensi yang telah beroperasi, 20022011 Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah Perusahaan 86 90 110 118 140 160 170 190 200 200

Sumber : APJII, diolah Mataserv

Pemain ISP di Indonesia ISP di Indonesia masih dikuasai beberapa pemain utama, terutama yang memiliki jaringan yang luas. Beberapa pemain utama pada bisnis ISP adalah Telkom, Indosat Mega Media (IM2), Excelcomindo, Broadband Multimedia dan lain-lain. Telkom dengan beberapa produknya antara lain Telkomnet Instant (Dial Up), Speedy (ADSL), Astinet (Dedicated), Telkom
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Hotspot (wireless) dan Telkomnet Flexy (CDMA). merupakan pemain terbesar ISP, dengan jaringan yang paling luas serta jumlah pelanggan yang terbesar. Pemain utama lainnya yang juga besar adalah Indosat Multi Media (IM2), dengan beberapa produknya , yaitu Indosatnet (Dial Up), Internet Instan (Melalui I Phone), IM2 (Pay TV), IM2 Indosatnet (dedicated), IM2 Hotspot (wireless) dan Indosatnet Mobile (StarOne), Indosat Broadband 3,5G. Berbagai jenis Jasa Penyelenggara Internet (ISP) di Indonesia antara lain adalah sbb. :

3GNet ATS-COM NET AudiaNet BENINGNET BiGnet BITNET BIZNET BUMINET CABINET CBN CENTRIN CENTROTECH Central Online (CLINE) Channel-11.Net CROSS NETWORK INDONESIA CYBERNET CyberAkses DigiNet DNET ELGANET ELNUSNET ERESHA.NET.ID FIRST MEDIA GIGA.NET.ID GLOBALPORT IPTK - EZ.Net IDOLA HYPERNET

PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

IndikaNet INDONET INDOSAT JALAWAVE JAPnet JASATEL JETCOMS LINKNET MAXINDO MEGANET MELSA MITRANET MNETwireless ORION / Orion Cyber Internet PRIM@NET NetPlus Technology Pes@tNet PACIFICNET POWERNET QUASAR RADNET RAJASA SIMAYA Sistelindo Speedy TELKOMNET UBNET UIINET UNINET VIPNET VISIONNET WASANTARA LINTASWAVE SMARTLINK GLOBAL MEDIA FIRSTMEDIA TELEMEDIA NUSANTARA TABINA NETWORK KOETARADJA NET

PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

TE NET BLUELINE

Jumlah Pelanggan ISP Jumlah pelanggan internet nampak berkembang pada tahun 2003 2011, karena semakin tingginya kebutuhan terhadap alat komunikasi. Pada tahun 2008 pengguna internet akan mencapai 33.200.000 pengguna dan diperkirakan secara bertahap akan terus meningkat. Jumlah pelanggan internet juga akan meningkat cukup pesat, karena gencarnya penawaran ISP dalam 2 tahun terakhir ini, serta pembangunan jaringan kabel (fiber optik, kabel internet) yang terus dibangun. Layanan akses internet yang digabung dengan TV kabel, juga merupakan salah satu daya tarik kuat untuk mengaet pasar pengguna internet.

Tabel 3.4. Jumlah pelanggan ISP di Indonesia 2003 - 2011 Tahun Jumlah Pelanggan Jumlah Pemakai 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012*) 865.706 1.087.428 1.500.000 2.000.000 2..600.000 3.400.000 4.000.000 4.600.000 5.400.000 6.400.000 8.080.534 11.226.143 16.000.000 20.000.000 25.000.000 33.200.000 43.000.000 56.000.000 72.000.000 94.000.000

Sumber : APJII, diolah Mataserv

ISP berlomba menambah kapasitas untuk meningkatkan pelanggan Penyelenggara jasa internet (ISP) berlomba-lomba menaikkan target jumlah pelanggan pada 2008, menyusul tingginya permintaan sambungan ke
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

dunia maya itu. PT Telkom (Speedy) menargetkan kenaikan pelanggan sebanyak 500%, dan PT Indosat Mega Media (IM2) menargetkan kenaikan hampir 1.000%. Speedy Telkombeberapa tahun lalu ini memiliki kapasitas pita lebar untuk 330 ribu pelanggan, dan akan ditingkatkan menjadi satu juta pelanggan. Selain menambah kapasitas broadband, Telkom juga memperhatikan masalah packaging untuk pelanggan. Speedy juga telah mengeluarkan layanan prabayar, yang mirip sistem voucher pada telepon seluler. Dengan dukungan bandwidth sebesar 3,6 gigabyte (GB), Telkom dapat menjaring tidak kurang dari satu juta pelanggan pada tahun depan. Jumlah ini melonjak lebih dari 400% dibanding target akhir 2007 yang hanya mencapai 212 ribu pelanggan. Arah Telkom ke depan untuk internet adalah user minded (menggunakan sistem voucher) bukan subscriber minded yang harus dibatasi oleh jumlah komputer dan telepon yang tersedia. Telkom berencana akan mengeluarkan nilai nominal voucher layaknya ponsel, antara lain Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Untuk mendukung target tersebut,Telkom telah membeli layanan jaringan internet Asia America Gateway (AAG). Telkom amat serius meningkatkan kinerja Speedy, mengingat sumbangannya terhadap total pendapatan Telkom mencapai 8%. Sementara itu, PT IM2 menargetkan, peningkatan pelanggan hampir 1000%. pada 2008. Pada akhir tahun ini IM2 menargetkan pelanggan sebesar 25 ribu. dan menjadi 200 ribu pelanggan pada tahun 2009. Untuk mencapai target itu, IM2 akan menambah cakupan wilayah (coverage area) dari saat ini hanya di 10 kota besar menjadi 28 kota. Kota yang dituju IM2 adalah 16 ibu kota provinsi dan 12 kota besar. Strategi IM2 mempeluas jaringan adalah dengan menggunakan jaringan Indosat. Meski sumbangan IM2 kepada pendapatan PT Indosat belum signifikan hingga saat ini, tetapi IM2 akan menjadi andalan pada tahun-tahun mendatang. Saat ini sumbangan IM2 masih di bawah 10% (single digit), namun tahun depan diharapkan dapat mencapai double digit. Jumlah pelanggan Telkom pada tahun 2006 mencapai mencapai 893.200 terdiri dari 680.000 pelanggan dial up, 120.000 pelanggan cable internet, dan 93.200 pelanggan ADSL. Jumlah ini belum termasuk pelanggan
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

melalui mobile (CDMA) Telkom Flexi. Jumlah pelanggan Indosat M2 mencapai 28.443 terdiri dari dial up sebanyak 27.027, dedicated sebanyak 1.199, dan 217 pelanggan VPN. Jumlah pelanggan pada tahun 2007 lebih besar mengingat kini Indosat M2 menggelar layanan mobile internet bekerja.Pemain yang lebih kecil seperti Pacific memiliki 5.000 langganan. Komposisi pelanggannya adalah 3.000 pelanggan korporasi dan 2.000 pelanggan personal.

Tabel 3.5. Jumlah pelanggan beberapa pemain ISP di Indonesia 2006 Pemain Telkom Indosat CBN Biznet Pacific Persaingan semakin ketat Persaingan dalam industri ISP di Indonesia sangat terkait dengan kepemilikan para pemain ini atas jaringan telekomunikasi. Pemain seperti Telkom sangat unggul terutama untuk layanan ADSL karena jaringan kabel tembaganya jauh lebih luas dibandingkan pemain lain. Keunggulan Telkom ini belum dapat dipatahkan mengingat belum ada pemain yang bisa membangun jaringan seluas Telkom dalam jangka pendek. Ketika Telkom menurunkan tarif ADSL-nya (Telkom Speedy), para pemain yang menjadi reseller produk ini tak bisa berbuat banyak karena tarif jaringan yang disewa tidak turun. Hal ini membuat jumlah pelanggan mereka menurun karena berpindah ke Telkom. Para pemain hanya bisa menyaingi Telkom dengan meningkatkan layanan purna jual jauh di atas Telkom. Pemain-pemain yang cukup bisa bertahan adalah pemain yang telah memiliki jaringan sendiri seperti Biznet, CBN, dan Lintasarta. Namun, pasar pemainpemain ini adalah korporasi karena jaringan mereka terletak di area bisnis di Jakarta. Upaya para pemain ini untuk memperluas pasar ke pelanggan personal akan sulit diwujudkan karena Telkom telah memiliki jaringan tembaga yang tersambung pada para
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Jumlah pelanggan 893.200 28.443 50.000 20.000 5.000

pelanggan personal dalam skala masif. Perluasan ke pelanggan personal tetap bisa dilakukan terutama di wilayah-wilayah yang dekat dengan jaringan yang sudah ada, namun tidak akan tumbuh dengan ekspansif. Perluasan secara ekspansif akan memakan biaya yang sangat besar. Para pemain di luar Telkom dapat mencoba untuk mengembangkan layanan mobile melalui telepon seluler berbasis CDMA untuk pemain yang tidak memiliki lisensi 3G, dan 3G GSM bagi pemegang lisensi 3G. Apalagi dengan teknologi HSDPA layanan 3G memiliki kecepatan hingga 2,6 Mbps jauh lebih tinggi dari ADSL yang efektifnya baru 512 Kbps. Pasar ini sangat potensial mengingat pelanggan seluler yang sangat besar. Jika harga koneksi mobile ini bisa diturunkan degan signifikan, Indosat melalui IM2 makin serius mengembangkan akses mobile internet. Sementara itu pesaing kuat diperkirakan akan muncul dari pemain baru yaitu PT Indonesia Comnets Plus (Icon+), karena penyedia layanan Internet atau Internet Service Provider (ISP) yang merupakan anak perusahaan PT Perusahaan Lisrik Negara ini, akan menawarkan teknologi Broadband over Powerline (BPL) yakni layanan Internet melalui kabel listrik PLN. Teknologi ini menawarkan data dan voice dengan biaya yang murah. Selain itu modem yang dipakai hanya perlu daya listrik 5-10 watt. Tegangan listrik juga tak banyak berpengaruh terhadap kapasitas data atau voice yang terkirim, apakah 450 atau 900 Watt, selama listriknya menyala, data akan terkirim. Dengan digunakannya jaringan kabel listrik PLN, Icon+ akan lebih kompetitif dibanding teknologi yang menggunakan fiber optik atau wireless, karena kecepatan data yang lewat cukup tinggi dan koneksi BPL lebih stabil. Dengan bandwith yang besar, yakni 200 megabyte per second (mbps). Teknologi BPL berbasis Internet Protocol ini menurut PT Indonesia Comnets Plus tak ada masalah dengan muatan data, voice, atau gambar, karena untuk memisahkan aliran data, voice dan listrik diperlukan modem pemisah, yang disewakan selama berlangganan. Icon+ telah mempunyai izin penyelenggaraan Internet dan data, yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi pada 2001, sementara untuk voice diperoleh pada tahun 2007. Menurut Sekretaris Korporat PT Indonesia Comnets Plus, Didi Ali Achmadi, Icon+ menggandeng lima investor lokal untuk mendukung realisasi layanan jasa internetnya yang
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

ditargetkan akhir tahun 2008 atau awal tahun 2009 layanan diluncurkan ke publik. Untuk tahap awal, modem masih didatangkan dari luar negeri, tapi jika kebutuhannya besar, maka modem akan diproduksi di Indonesia sehingga biayanya akan lebih murah. Untuk pembiayaan perangkat ini ditanggung oleh lima investor, karena Icon+ hanya menyediakan fiber optic dari gardu listrik. Sedangkan jaringan dari gardu listrik ke rumah-rumah akan dibiayai investor. Perkembangan 3G untuk internet terancam 3,5G dan Wimax Perkembangan internet yang juga terus berkembang adalah melalui mobile access, terutama dengan teknologi 3G, yang mempunyai kemampuan yang tinggi melalui teknologi high-speed downlink packet access (HSDPA). Berkembangnya penjualan Handphone, PDA serta perangkat telekomunikasi lain yang berteknologi 3G, menjadi pendorong berkembangnya pengguna internet yang menggunakan teknologi ini di Indonesia. Perkembangan 3G di Indonesia oleh pengguna mobile phone lebih banyak digunakan untuk akses internet dibanding penggunaan fasilitas 3G lainnya seperti video call ataupun video streaming. Lebih dominannya penggunaan internet dengan perangkat berteknologi 3G, karena selain trend berinternet secara mobile sedang booming saat ini, juga penggunaan fasilitas lain dari 3G masih relatif mahal untuk kondisi pengguna 3G saat ini, yang nota bene kebanyakan kalangan muda. Meskipun sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat saat ini, tetapi sudah terdapat beberapa teknologi baru yang menjadi ancaman terdekat saat ini bagi 3G, yaitu 3G-HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang sering disebut dengan 3.5G, yaitu pengembangan dari teknologi 3G dimana memiliki kecepatan transfer data sembilan kali lebih cepat dari 3G. Seperti teknologi sebelumnya, 3G-HSDPA juga menggunakan jalur lebar (broadband) yang menyediakan koneksi Internet lebih cepat. Dengan kecepatan seperti itu, 3G-HSDPA menghantarkan pengalaman multimedia bagi penggunanya. Mulai dari download email, video calling, hingga streaming video, dapat dilakukan dengan kualitas yang bisa dipastikan jauh lebih baik. Kemampuan 3G-HSDPA untuk mengakses internet inilah yang saat ini tengah gencar dipasarkan ketiga operator 3G, yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL.
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Persoalannya adalah saat ini tipe Node B 3G-HSDPA baru ada di kotakota tertentu sehingga keunggulan akses internet melalui 3G dan HSDPA tentu saja baru bisa dinikmati secara terbatas. Lain halnya dengan GPRS. Dengan desain jaringan GPRS (juga EDGE), 3G, dan HSDPA memungkinkan pengguna mobile internet tetap bisa akses saat bergerak, dengan kecepatan yang variatif (50 Kbps-di atas 1 Mbps). 3G juga di masa depan akan mendapat ancaman dari Wimax, karena kemunculan WiMAX di Indonesia semakin dekat dengan ditandatanganinya peraturan mengenai aspek persyaratan teknis untuk sistem Broadband wireless access (BWA) di pita frekuensi 2,3 GHz oleh Dirjen Postel pada 26 Februari 2008. Peraturan ini tentunya akan menjadi acuan dalam dokumen lelang BWA yang dijadwalkan pada tahun ini. Pemerintah rencananya akan melelang 14 blok wilayah penggelaran teknologi akses worldwide interoperability for microwave access (WiMax) berstandar IEEE 802.16d fixed nomadic akhir tahun ini. Suhono Harso Supangkat, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, menuturkan pemerintah masih konsisten dengan 14 blok wilayah dalam seleksi penyelenggaraan WiMax di pita frekuensi radio 2,3 GHz dan 3,3 GHz ini. 3G masih mempunyai harapan terus berkembang meskipun akan berkembangnya teknologi Wimax, karena 3G yang diusung terutama oleh kalangan operator seluler baik GSM maupun CDMA, yang khususnya juga didukung oleh kalangan manufaktur yang memproduksi perangkat portabel 3G, baik ponsel maupun PDA phone, akan melobi kuat pemerintah agar menunda aplikasi penggunaan teknologi wimax, karena membutuhkan waktu untuk mengembalikan investasi yang sangat besar yang sudah dikeluarkan terkait pengoperasian 3G, selain itu karena tingginya biaya lelang frekquensi 3G yang mencapai ratusan milyar. WiMAX membutuhkan biaya investasi jaringan yang rendah dan dapat bekerja secara non-line-of-sigh, baik dengan menggunakan spektrum radio berbasis lisensi maupun non-lisensi. Beberapa pengamat telekomunikasi mengatakan bahwa WiMAX akan memberikan suatu keuntungan ekonomis bagi kalangan penyedia layanan, setidaknya dalam empat kunci penting, yakni mengurangi belanja modal (capex) per pelanggan; mengurangi biaya operasional (opex) hingga 41% dibandingkan koneksi kabel; mengurangi keluhan pelanggan melalui peningkatan kepuasan pelanggan; dan memiliki layanan yang sangat terdiferensiasi. Hal ini pula yang dikabarkan membuat
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

teknologi ini lebih menarik. Melihat kemampuan WiMAX yang tinggi, banyak pihak memperkirakan WiMax akan dapat mematikan perlembangan 3G. Diperkirakan WiMAX akan mengambil sekitar 40% pangsa pasar wireless broadband. Di Indonesia pemanfaatan 3G untuk akses data (internet) saja baru sekitar 20 ribuan, sedangkan pengguna internet pada 2006 tercatat sekitar 20 jutaan atau sekitar 6 jutaan pengguna broadband (termasuk ADSL). Saat ini terdapat minimal lima operator penyelenggara jaringan 3G, yakni PT Hutchinson Telecomunication, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Excelcomindo Pratama Tbk. (XL), PT Indosat Tbk., dan PT Natrindo Telepon Seluler (NTS). Diketahui tiga operator besar Telkomsel, Indosat dan XL terus berlomba memperluas gelaran layanan 3G terlihat dengan tumbuhnya jumlah pengguna layanan 3G masing-masing, karena masuknya operator 3G seperti Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo Pratama (XL) ke layanan Internet pita lebar (broadband) nirkabel. Operator seluler generasi ketiga (3G) meminta regulator dapat memberikan harga yang sesuai untuk penambahan spektrum, menyusul besarnya kebutuhan untuk memperkuat penggelaran layanan Internet pita lebar. Dalam ketentuan yang ada, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 7/2006, biaya yang harus dikeluarkan untuk tambahan frekuensi paling tinggi mencapai sebesar Rp160 miliar.

Perkembangan Bisnis Internet / Bisnis Online (E-Commerce) Di Indonesia Pengertian E-Commerce E-Commerce mencakup seluruh proses online pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk produk dan jasa. Sistem e-Commerce mengandalkan sumber dari Internet, intranet, ekstranet, dan teknologi-teknologi lainnya yang mendukung setiap langkah dari proses transaksi e-Commerce.
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

E-Commerce (electronic commerce) merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat seiring dengan kehadiran internet dalam kehidupan kita. E-Commerce sendiri didefinisikan sebagai ‘a series of activities that includes Electronic Data Interchange (EDI), Supply Chain Management tools, and Electronic Payment Systems&rsquo. Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu :

Business to business (B2B) : Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain Business to consumer (B2C) : Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi Consumer to consumer (C2C) : Sifarnya lelang (auction) Government : G2G, G2B, G2C, melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat Manfaat ECommerce : Revenue stream baru Market exposure, melebarkan jangkauan Menurunkan biaya Memperpendek waktu product cycle Meningkatkan customer loyality Meningkatkan value chain.

Di negara Amerika Serikat atau Negara maju lainnya di dunia, berbagai jenis E-commerce yaitu : Business-to-Business (B2B) Business-to-Consumer (B2C) Business-to-Employee (B2E) Business-to-Government (B2G) (also known as Business to Administration or B2A) Business-to-Machines (B2M) Business-to-Manager (B2M)
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Consumer-to-Business (C2B) Consumer-to-Consumer (2C) Citizen-to-Government (also known as Consumer-to-Administration or C2A) Government-to-Business (G2B) Government-to-Citizen (G2C) Government-to-Employee (G2E) Government-to-Government (G2G) Manager-to-Consumer (M2C) Peer-to-Peer (P2P).

Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan ecommerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel. Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.

Perkembangan e-Commerce di Indonesia Di Masa Mendatang


PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerahdaerah lainnya membuat e-commerce belum begitu popular, walaupun saat ini perkembangannya sudah sangat fenomenal. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya lebih dari 50 juta orang dari sekitar 237 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat ecommerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan. Hambatan / tantangan E-Commerce Kultur & Kepercayaan Orang Indonesia belum (tidak?) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik. Misal : buku, kaset, dll. Kultur & Kepercayaan [2] Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis Kepercayaan kepada pembayaran elektronik Penggunaan kartu kredit masih terhambat

masih

kurang.

PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone

Security Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi Persepsi merupakan masalah utama Ketidak mengertian (lack of awareness) merupakan masalah selanjutnya Merupakan topik tersendiri Munculnya Kejahatan Baru Penggunaan kartu kredit curian / palsu Penipuan melalui SMS, kuis Kurangnya perlindungan kepada konsumen Hukum? Awareness? Kurangnya kesadaran (awareness) akan masalah keamanan Ketidakjelasan Hukum Masih belum tuntas status dari Digital signature Uang digital / cybermoney Status hukum dari paper-less transaction [de]Regulasi Efek terhadap kehidupan Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas hidup kita. Kenyataannya belum tentu demikian. Bekerja lebih panjang Pekerjaan dibawa pulang: no life, single terus Melebarnya jurang si kaya dan si miskin sumber:di ambil dari berbagai macam bahasan Tips memanfaatkan pendekatan e-commerce untuk menjual produk dan jasa
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Seringkali apabila kita berpikir tentang toko online,kita memikirkan kompleksitas yang akan dihadapi. Keranjang belanja, merchant account, sistem pembayaran, integrasi dengan sistem, suto-responder dan virtual terminal hanya beberapa aspek dari sistem belanja online yang membikin anda pusing. Sistem yang tampak membingungkan ini sudah cukup membuat enterpreneur/pengusaha yang sibuk akan menjauh dari sistem berjualan di internet. Beberapa tahun lalu, masih sangat sedikit pilihan untuk menjual barang anda melalui internet. Anda harus memiliki reputasi yang baik untuk mendapat merchant account. Dana dari merchant account akan disalurkan melalui sebuah rekening dan terdapat biaya/ potongan untuk setiap akun rekening. Beberapa bank bahkan memberikan potongan untuk setiap transaksi di rekening kita. Ada juga biaya merchant yang dobel yaitu biaya payment gateway dan payment processor Bahkan meskipun dengan penjualan nol dalam sebulan, kita tetap akan dikenakan biaya per bulan untuk biaya gateway, hosting, shopping cart dan beberapa biaya lainnya. Selain biaya tetap tersebut, kita juga harus membayar persentase potongan untuk setiap penjualan. Untungnya, tahun-tahun terakhir ini, semuanya menjadi lebih sederhana dan lebih murah. Apabila kita mencari sistem pembayaran sebagai perseorangan, bisnis kecil, komunitas atau grup atau perusahaan, anda dapat memulai mencari pilihan sistem belanja mudah yang tersedia saat ini. Dengan sistem pengecekan akun standard dan layanan pembayaran third-party, maka anda sudah dapat menerima pembayaran melalui email. Kita dapat menulis singkat informasi email dan menaruh link pada email anda untuk digunakan oleh customer anda dalam melakukan pembayaran.

Keterkaitan E-Commerce Dengan Sistem Bisnis Dengan menggunakan transaksi melalui ECommerce diharapkan suatu perusahaan mendapat keuntungan sebagai berikut : 1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah. 2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti : (biaya pos surat,pencetakan, report, dll ).
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

3.

Mengurangi keterlambatan dengan mengunakan transfer electronik pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicheck. 4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

E-Commerce meliputi berbagai aktivitas transaksi bisnis secara elektronik, termasuk transaksi diantara dua aktivias bisnis dengan bisnis (Business- to- Business) atau bisnis dengan konsumen (Business- toCustomers ) menggunakan komputer yang dihubungkan dengan jaringan. Jaringan ini dapat dibangun melalui saluran telepon, kabel TV, spektrum radio atau satelit. E-Commerce lebih dari sekedar belanja melalui internet. Tetapi juga semua transaksi bisnis yang berdasarkan proses elektronik dan transmisi data, teks, suara dan citra. Hal ini diaplikasikan pada teknnologi untuk Electronic fund transfer (EFT), electronic data interchange (EDI), mesin fax, juga kas digital dan kartu smart. Bisnis secara online ini menyebabkan saluran penjualan dengan cara baru atau berupa virtual , perusahaan tanggap persediaan barang, Informasi , tentang jasa atau produk dapat disalurkan secara digital, maka dapat disebarkan melalui web ke seluruh dunia, mulai dari proses bisnis hingga pengiriman dilakukan secara on-line. Keuntungan yang diperoleh dari E-Commerce yaitu : -Revenue stream ( aliran pendapatan) - Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar) - Menurunkan biaya operasional - Melebarkan jangkauan ( global reach) - Meningkatkan customer loyality - Meningkatkan supplier management - Memperpendek waktu produksi - Meningkatkan value change (mata rantaipendapatan)

E-Commerce & Sistem Pembayaran Sistem pasar baru berjalan sempurna apabila system pembayarannya berjalan efisien. Perkembangan teknologi kini semakin penting dalam
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

memperlancar system pembayaran. Teknologi sangat membantu mempermudah, mempercepat, dan menciptakan rasa aman dalam suatu proses pembayaran. Kekhawatiran bahwa teknologi bisa menciptakan rasa tidak aman dalam pembayaran sudah semakin terjawab dengan semakin berkembangnya teknologi keamanan yang semaikin canggih. Sejujurnya, kebanyakan kejahatan atau fraud justru terjadi akibat penerapan teknologi yang sudah usang dalam sistem pembayaran. Dalam beberapa tahun belakangan ini telah berkembang secara signifikan apa yang disebut e-commerce atau juga biasa disebut dengan istilah ecom atau emmerce. Menurut Laudon & Laudon (1998), e-commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. Dalam setiap aktivitasnya, e-commerce menggunakan transmisi electronic data interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimile, dan electronic funds transfer yang berkenaan dengan transaksitransaksi belanja di internet shopping, online, dan lain-lainya. Menurut riset Forrester, perdagangan elektronik telah menghasilkan penjualan seharga US$ 12,2 miliar pada 2003. Sementera laporan lain menyebutkan, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai triliunan dolar AS pada 2011.

Sistem Pembayaran e- commerce Metode pembayaran di internet menurut pakar internet, Onno Purba, terdapat 5 mekanisme yaitu : 1. Transaksi model-ATM, yang menyangkut hanya institusi finansial dan pemegang account yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya dari account masing-masing. 2. Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya.
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

3. Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini. 4. Micropayment, dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang recehan yang kecil-kecil. Mekanisme Micropayment ini penting dikembangkan karena sangat diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi yang tinggi. 5. Anonymous digital cash, uang elektronik yang di enkripsi, di dahului oleh David Chaum dengan Digicash-nya (http://www.digicash.com). Uang elektronik menjamin privacy dari user cash tetap terjamin sama seperti uang kertas maupun coin yang kita kenal. Untuk pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif. Caranya adalah dengan terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran. Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan. Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Pemakaian smartcard ini hampir sama dengan pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja, yaitu pada saat transaksi, uangnya didebet langsung dari account di bank. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki smart card reader. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer. Untuk softwarenya, digunakan software bernama e-wallet. Contoh web site yang telah menyediakan smartcard untuk pembayaran adalah http://www.discvault.com. Selain dengan ketiga cara di atas, terdapat alternatif pembayaran yang relatif baru dan belum begitu populer. Alternatif ini adalah penggunaan iCheck, yaitu metode pembayaran dengan menggunakan cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik customer. Web site yang menyediakan penjelasan mengenai cara pembayaran ini adalah http://www.icheck.com.
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Dengan keterbatasan pengetahuan dan referensi yang kami dapatkan kami menyimpulkan terdapat 2 kriteria mekanisme pembayaran e commerce. Yaitu Sistem pembayaran on-line dan off-line.

Efisien dan Efektif E-commerce kini memang telah menjadi bagian penting dari system pembayaran. Dengan e-commerce suplai bahkan bisa menciptakan kebutuhannya sendiri. Makanya semakin besar perusahaan e-commerce akan semakin besar pula permintaan jasa perdagangan elektronik. Dalam hal sebuah perusahaan ecommerce yang sukses, torehan kesuksesannya itu diperoleh tidak hanya dengan mengandalkan kekuatan produk, tapi juga adanya tim manajemen yang andal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, tersedianya jaringan infrastruktur dan keamanan yang memadai, dan desain situs web yang bagus.Di luar hal-hal tersebut di atas, sukses sebuah ecommerce ditentukan pula oleh harga yang kompetitif, tersedianya data/informasi yang memadai, serta pendistribusian yang cepat dan tetap. Dalam sebuah perusahaan yang telah menggunakan e-commerce sebagai sistem transaksi atau pembayaran, indikator nilai keekonomiannya akan tampak melalui beberapa hal: apakah kehadirannya dapat meningkatkan pangsa pasar, mampu biaya operasional, memperluas jangkauan, meningkatkan loyalitas pelanggan, meningkatkan efisiensi, dan memperpendek waktu produksi. Singkatnya, dengan menggunakan ecommerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya. Informasi Itu Komoditas Karena sistem pembayaran e-commerce bersifat online, maka sistem ini sangat tergantung kepada system keamanan internet. Pencurian data nasabah merupakan hal yang sangat rawan terjadi, sebagaimana pernah dialami Sony dan Lockheed. Bahkan data nasabah Sony di Indonesia dan Malaysia pernah di-hacked. Jadi tidaklah mengherankan jika 90% penduduk di
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Inggris tidak mempercayai keamanan perdagangan dengan transaksi online. Sebaliknya, negara berkembang seperti Indonesia dan Malaysia lebih mempercayai sistem ini. Konsekuensinya, system pembayaran ini harus melakukan investasi keamanan dalam sistem transaksi online-nya. Sejauh ini bank pembayaran yang menjalankan transaksi online telah memiliki kemampuan teknologi yang lebih baik dalam konteks keamanan pembayaran. Munculah penyedia jasa pembayaran yang mengembangkan produk mereka dari sekadar kartu kredit menjadi e-cash, digital wallet, mobile payment, dan e-check. Namun, ketergantungan yang sangat besar dari sistem pembayaran ini bukan saja teknologi tapi juga system persediaan energi, khususnya listrik. Pemadaman listrik sangat berpotensi menggangu transaksi ecommerce. Namun, lebih dari itu semua, informasi adalah kata kunci dari bisnis ecommerce. Informasi memainkan peran yang sangat penting dalam system pembayaran berbasis teknologi ini, sebagaimana diungkapkan Arrow, Pengertian ekonomi tentang informasi adalah sebuah komoditas sangatlah jelas dalam bisnis e-commerce. Teknologi informasi memang menjadi tulang punggung dalam system ini. Untuk itu, diperlukan infrastruktur pembayaran yang memiliki jaringan untuk mengawasi keamanan sistem pembayaran ini. Bank-bank dapat berfungsi sebagai provider untuk jasa pembayaran, sehingga jangkauannya luas metode pembayarannya bisa beragam. Sangatlah keliru jika otoritas moneter di Indonesia memaksa bank pembayaran untuk meningkatkan rasio pinjaman terhadap depositnya hingga 70% dan 100%. Bank pembayaran justru memerlukan dana likuiditas untuk mengembangkan sistem provider-nya agar sistemnya dapat berjalan sesuai dengan prinsip efisiensi Pareto. Dengan perkembangan transaksi e-commerce yang berbentuk eksponensial maka perhatian kepada investasi dan regulasi sistem pembayaran menjadi sangat penting. Berdasarkan pendekatan Arrow-Debrue maka keseimbangan pasar hanya akan terjadi jika sistem pembayaran mampu memperbaiki dirinya secara terus menerus.
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Jenis/ Type Produk Bisnis Online (Toko Online) Berikut ini contoh jenis produk online yang lagi populer di pasaran : 1.Produk Kesehatan dan Berat Badan 2.Produk Kecantikan 3.Produk Olah Raga 4.Mode/ Fashion 5.Produk murah kwalitas bagus 6.dll Bisnis Online 2010 : Blogging dan PPC Fenomena bisnis online 2010 yang banyak di gandrungi oleh banyak pebisnis. Terjun ke dunia online menjadi suatu alternatif pekerjaan baru. Tentunya banyak hal penyebab orang mencoba bisnis online. Tidak sedikit yang berhasil, namun banyak juga yang mengalami kegagalan. Kesalahan dalam mindset mengenai bisnis online menjadi faktor pertama kegagalan dalam bisnis online 2010. Beberapa Mindset yang salah mengenai cara berbisnis online : 1. Bisnis Online Mudah. 2. Pendapatan yang besar. 3. Mendapatkan uang yang relatif cepat dan banyak. Salah satu bisnis online yang banyak peminatnya adalah PPC (Pay Per Click), bisa saja dengan PPC lokal indonesia dan jika ingin mendapatkan hasil lebih besar yaitu google adsense.

Perkembangan Dunia Internet 2011 di Indonesia Jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat secara signifikan menjadi 55 juta orang di tahun 2011 dari sebelumnya yang hanya berjumlah
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

45 juta. Penelitian tersebut dilakukan oleh perusahaan riset oleh MarkPlus Insight dari Agustus sampai September 2011 kemarin. Penelitian ini melibatkan 2.161 orang yang berusia berkisar antara 16 dan 64 tahun, dan yang menggunakan Internet lebih dari tiga jam sehari sebagai sampel. Di setiap kota di mana survei telah dilakukan, sekitar 80 persen dari pengguna internet adalah orang-orang yang berusia antara 15 dan 30 tahun. Penelitian ini juga menemukan peningkatan 100 persen dari transaksi online pada tahun 2011 dibandingkan tahun lalu dengan sepertiga dari transaksi yang dilakukan melalui pesan teks dan internet banking tercatat sebagai cara pembayaran yang paling populer. Studi saat ini menunjukkan penetrasi mobile internet di Indonesia mencapai 57 persen dari pengguna Internet total, peningkatan 100 persen dari tahun lalu disebabkan karena harga gadget dan layanan internet mobile yang terjangkau. Meningkatnya jumlah layanan operator mobile yang memberikan biaya rendah dan terjangkau juga telah mendorong pertumbuhan ini dalam beberapa tahun terakhir dan berkontribusi terhadap meningkatnya penggunaan media sosial serta penerapan transaksi online. Sebanyak 89 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan internet di jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter. Selain itu, 70 persen pengguna yang memakai internet di mesin pencari dan 61 persen untuk membaca berita. Kembali pada tahun 2009, warung-warung internet adalah tempat yang dominan bagi banyak orang Indonesia, namun dengan munculnya layanan internet dan perangkat mobile yang murah serta lebih terjangkau, jumlah pengunjung ke lokasi tersebut telah turun dari 89 persen menjadi hanya 60 persen. Selain itu, kita bisa melihat jumlah website yang tersebar juga sudah semakin banyak. Sebanyak 58.700 nama domain .id yang terdaftar di PANDI. Ini menunjukkan bahwa sebagian kecil dari pengguna internet di Indonesia sudah memiliki website. Ini belum termasuk dengan jumlah domain .com dan yang lainnya yang diperkirakan jumlahnya beberapa kali lipat dibandingkan dengan domain .id. Seiring bertambahnya penetrasi pengguna internet di Indonesia maka dapat diperkirakan jumlah nama domain yang terdaftar juga akan bertambah.

PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Macam-macam bisnis online Bisnis Online Itu sangat luas dan banyak cara untuk menghasilkan uang melalui bisnis online di internet, mulai dari menjual produk bisnis affiliate, menjadi marketer affiliate, mengikuti pasar lelang di Ebay.com dan Amazon.com, Menjadi Publisher PPC (Google Adsense, clicbank, PPC Local), berjualan Link, mengikuti program bisnis paid review, dan masih Banyak lagi.

Ide-Ide Usaha Online Perkembangan internet di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, dimana pengguna internet Indonesia di tahun 2000 sekitar 2 juta netter dari total populasi 206,264,595 penduduk (sekitar 1%) melonjak cukup tajam menjadi 20 juta dari 224,481,720 penduduk (sekitar 8.9%) di tahun 2007 dan di tahun 2008 sekitar 25 juta netter dari total populasi 237,512,355 penduduk Indonesia (sekitar 10.5%) berdasarkan data dari APJII. Hingga akhir Maret 2008, telah terpasang koneksi sekitar 241,000 broadband Internet di seluruh Indonesia. Google yang merupakan salah satu pemain berpengaruh dan besar di dunia, melihat perkembangan internet market Indonesia yang cukup besar dan melihat penggunaan Internet untuk UKM di Indonesia sebagai target market yang dapat dikembangkan dan optimis dapat memperoleh calon advertiser / pengiklan yang memasang iklan melalui Google Adwords, yang mana didukung dengan biaya yang cukup ringan yang dikeluarkan para pemasang iklan yaitu Rp 90.- per klik di Google Adwords. Didukung dengan hasil pengamatan dari PT Synovate Indonesia yang mengatakan bahwa sebagian besar pengguna Internet di Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi yang berkenaan dengan barang yang ingin mereka beli, yang mana menandakan potensi besar online bisnis di Indonesia. Seperti layaknya Google adword, di Indonesia juga saat ini sudah ada perusahaan lokal yang mengikuti jejak Google Adword sebagai sarana bagi pengiklan yang menginginkan potensi pasar lokal Indonesia. Diantaranya adalah www.adsensecamp.com, www.adsentra.com.
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Register di www.adsentra.com Register di www.adsensecamp.com Potensi bisnis internet di Indonesia membuka peluang cukup besar bagi para Internet Marketer Indonesia untuk mengelola potensi tersebut dan dikembangkan menjadi bisnis yang menjanjikan terutama dibidang internet marketing sebagai salah satu bidang yang berpotensi untuk dikembangkan oleh para marketer online Indonesia. Di Indonesia sendiri, saat ini ada 2 situs yang cukup sukses dalam mengelola potensi yang ada dan menjadikan media internet di Indonesia sebagai sumber pendapatan yang cukup besar bagi perusahaan tersebut, 2 situs ini adalah Detikcom, yang diperkirakan telah mengantongi pendapatan sebesar Rp 6,5 Milyar tahun lalu dan Kompas Cyber Media (KCM) mengantongi pendapatan online sebesar Rp 2 Milyar pada periode yang sama. Angka yang cukup luar biasa dan merupakan potensi bisnis yang menggiurkan dan cukup besar yang masih dapat dikembangkan lewat internet. Potensi bisnis di internet di Indonesia tidak lepas dari penyalahgunaan yang dilakukan sebagian kecil pengguna internet Indonesia, dimana tercatat sebesar 8% dari total fraud secara online yang terjadi di dunia dilakukan oleh pengguna internet di Indonesia, hal tersebut tentu saja menjadi salah satu momok dan penghalang untuk Indonesia mengambil potensi bisnis lewat internet di masa yang akan datang. Diharapkan penyalahgunaan fraud tersebut dapat berkurang dari waktu ke waktu dengan adanya kesadaran dari pemain-pemain dan pengguna di Indonesia dalam mengurangi penyalahgunaan fraud yang ada, sehingga Indonesia akan dilihat sebagai negara yang berpotensi dalam hal bersaing di pasar terbuka secara online ini dan tidak dipandang sebelah mata oleh negara-negara lain yang ada di Asia. Sedangkan untuk pasar Internet Marketing Indonesia belakangan ini menunjukan pertumbuhan yang cukup baik, dimana didukung dengan hadirnya beberapa internet service provider broadband seperti Telkom Speedy, IM2, 3.5G Telkom Flash dan sejenisnya dengan harga yang relatif dapat dijangkau bila dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, hal tersebut membuat para pelaku internet marketing di Indonesia mulai bermunculan dan memanfaatkan internet sebagai media untuk melakukan
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

aktifitas internet marketing dalam memasarkan produknya sendiri maupun mendulang dollar dari program sponsor seperti Adsense, Chitika, Amazon Associate dan masih banyak lagi peluang-peluang bisnis online lain yang cukup menggiurkan. Dengan adanya kemajuan dalam perkembangan internet marketing di Indonesia diharapkan para pelaku internet marketing ini dapat membina masyarakat sekitarnya untuk ikut memajukan internet marketing Indonesia dalam bersaing di pasar internasional. Beberapa bisnis online yang dapat dilakukan dirumah diantaranya adalah : 1. Bisnis 2. Bisnis 3. Bisnis 4. Bisnis 5. Bisnis 6. Bisnis 7. Bisnis Google Adsense. Saham , Options , Futures dan Forex. MLM. Affiliate Program. Reseller Program. Lelang Online. e-book.

Total Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia Perkembangan internet di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, dimana pengguna internet Indonesia di tahun 2000 sekitar 2 juta netter dari total populasi 206,264,595 penduduk (sekitar 1%) melonjak cukup tajam menjadi 20 juta dari 224,481,720 penduduk (sekitar 8.9%) di tahun 2006 dan di tahun 2007 sekitar 25 juta netter dari total populasi 237,512,355 penduduk Indonesia (sekitar 10.5%) berdasarkan data dari APJII. Hingga akhir Maret 2008, telah terpasang koneksi sekitar 241,000 broadband Internet di seluruh Indonesia. Jumlah pelanggan internet nampak berkembang pada tahun 2003 2011, karena semakin tingginya kebutuhan terhadap alat komunikasi. Pada tahun 2008 pengguna internet mencapai 33.200.000 pengguna dan terus meningkat.hingga 2011 yang mencapai sekitar 70 juta. Jumlah pelanggan internet juga akan meningkat cukup pesat, karena gencarnya penawaran ISP dalam 2 tahun terakhir ini, serta pembangunan jaringan kabel (fiber optik, kabel internet) yang terus dibangun. Layanan akses internet yang digabung

PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

dengan TV kabel, juga merupakan salah satu daya tarik kuat untuk mengaet pasar pengguna internet.

Tabel 3.5. Jumlah pelanggan Internet di Indonesia 2003 - 2011 Tahun Jumlah Pelanggan Jumlah Pemakai 2003 865.706 8.080.534 2004 1.087.428 11.226.143 2005 1.500.000 16.000.000 2006 2.000.000 20.000.000 2007 2..600.000 25.000.000 2008 3.400.000 33.200.000 2009 4.000.000 43.000.000 2010 4.600.000 56.000.000 2011 5.400.000 72.000.000 Sumber : APJII, dan diolah Mataserv

Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2010 Naik Jadi sekitar 50 Juta Orang Pengguna internet di Indonesia tahun 2010 naik sekitar 10% menjadi 50 juta orang dari tahun lalu. Kenaikan ini terutama didorong dari tren penggunaan internet lewat telepon seluler (smartphone). Roy Yamin, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, mengatakan saat ini penggunaan internet bisa dengan beragam cara seperti melalui penyelenggara jasa internet atau internet service provider, gadget BlackBerry, dan smartphone. Ia menduga, kenaikan pengguna internet melalui penyelenggara jasa internet tidak besar tapi pengguna internet dengan smartphone diduga mengalami kenaikan sangat besar. Gadget dengan tipe smartphone sedang tren sehingga mendorong kenaikan penggunaan internet lewat teknologi telepon seluler. Belum lagi tren komputer tablet yang juga mendorong lagi kenaikan pengguna internet di Indonesia, kata Roy. Roy belum bisa memerinci berapa pengguna internet dari telepon seluler karena menunggu informasi dari operator telekomunikasi. Di Indonesia, menurut Research In Motion (RIM) Asia Pasifik, pangsa pasar smartphone di Indonesia terus meningkat sejak 2009. Dari 11% pada
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

2010 menjadi 24% pada 2014. Tren smartphone di Indonesia juga mendorong kenaikan layanan data operator telekomunikasi. Periode 2009-2014, layanan data operator telekomunikasi naik rata-rata 31%. Danny Oei Wirianto, Chief Marketing Officer PT Darta Media Indonesia, pengelola Kaskus.com, menyatakan saat ini penetrasi telepon selular yang bisa mengakses internet atau smartphone sangat tinggi. Ini dipicu dengan hadirnya sistem operasi Android dari Google yang menekan harga smartphone. Faktor lainnya, pergeseran kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap informasi. Kini internet menjadi kebutuhan pokok ketiga. Para pengguna internet butuh untuk mengakses situs-situs jejaring sosial. Rata-rata pengguna internet menghabiskan waktu 6,1 jam untuk berselancar, kata Danny.Meski berpotensi tumbuh besar, kenaikan pengguna internet di Indonesia terkendala masalah jaringan infrastruktur, karena penyebaran jaringan internet masih terpusat di Jawa dan belum merata di seluruh Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari persebaran pengguna internet yang masih terkonsentrasi di Jawa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2008, jumlah rumah tangga yang mempunyai komputer berada di Jawa dengan jumlah 67%. Kedua berada di Sumatra 16,58%. Disusul Kalimantan 5,91%, Sulawesi 4,98%, Bali-Nusa 4%, dan Maluku Papua 1,53%. Dari jumlah itu, 70% rumah tangga yang mempunyai akses internet tinggal di Pulau Jawa. Di Pulau Sumatra ada 16,77%, Pulau Kalimantan 4,74%, Pulau Sulawesi 4,23%, Bali-Nusa 3,04%, dan Maluku Papua 1,17%. Karena belum merata persebarannya akibat masalah infrastruktur, angka penetrasi internet Indonesia rendah, hanya 12,30 persen. Bandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura yang angka penetrasi internetnya mencapai 77,8%, Malaysia (64,6%), dan Filipina (29,7%). China Internet Network Information Center (CNNIC), seperti dilaporkan APnews.com, juga menyebutkan jumlah pengguna internet di Cina naik menjadi 457 juta orang pada 2010, naik 19% dari tahun sebelumnya. Kenaikan itu juga didorong kenaikan penggunaan internet lewat telepon seluler sebesar 29,6% menjadi 303 juta pengguna. CNNIC juga melaporkan adanya kenaikan signifikan dalam transaksi perdagangan online (ecommerce). Pengguna e-commerce naik 48,9% dari tahun sebelumnya.
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Pertumbuhan pengguna internet di Cina tak lepas dari keberhasilan pertumbuhan ekonomi di negara itu yang tahun lalu tumbuh 10,3%. Pertumbuhan sebesar itu menggeser Jepang dan membawa Cina sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Pengguna Internet Di DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta saat ini masih menjadi etalase dan gambaran masyarakat modern di Indonesia. Salah satu indikasi kemodernan gaya hidup masyarakat saat ini adalah penggunaan internet dalam menjalankan aktivitasnya. Internet saat ini telah menjadi life style masyarakat DKI Jakarta di berbagai lapisan masyarakat, terutama masyarakat urban kelas menengah atas (berpenghasilan diatas Rp. 5 juta per bulan). Dari total rumah tangga yang termasuk kategori kelas menengah atas, 29%-nya adalah mereka yang tidak atau jarang menggunakan internet dalam aktivitasnya. Golongan masyarakat ini adalah mereka yang berprofesi sebagai pedagang kelontong, pensiunan atau purnawirawan, dan pekerja di sector informal lain yang tidak bersinggungan langsung dengan dunia internet. Secara keseluruhan mayoritas rumah tangga kelas menengah atas (71%) adalah para pengguna internet, baik kepala keluarga ataupun anggota keluarnyanya.

Tabel 3.6. Media Koneksi Internet Di DKI Jakarta Media koneksi % Pengguna Handphone 22,8% Modem Mobile 47,4% Fix Line 42,8%
Sumber : Pride Indonesia

Hal yang cukup menarik lainnya dalam perkembangan penggunaan internet ini adalah mulai memudarnya peran media fix line sebagai koneksi internet. Handphone dan modem mobile telah menjadi perangkat utama yang digunakan oleh masyarakat di DKI Jakarta. Tak heran jika saat ini banyak
PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

sekali masyarakat yang menggunakan koneksi internet sambil naik bis, angkot, bahkan ojek. Hal itu pula yang mendorong provider untuk berlomba-lomba mengembangkan teknologi jaringan internetnya guna merespons permintaan pasar yang semakin meninggi. Teknologi yang makin canggih dan tingkat harga yang makin murah akan menjadi daya tarik utama bagi para pengguna internet di DKI Jakarta dalam memutuskan provider mana yang dipilih.

PT.MATASERV BISNISINDO - Business Information, Market Research & Feasibility Study Services Ph. (021) 36086339

Anda mungkin juga menyukai