Anda di halaman 1dari 12

'''l.

:..,,.::,.;:i.rt'1,.:l',111;;.;';,:

.:.:.:.,: :::..::::::.':::.:.4:.r::::,.r:

. .. :: i

.',,.

tit:::t'
:l

'tr:1

"''

.:ttli
1. ,... ,r)t:t,
aaa

ttl;i:.::,

',i',:{y1*, 3.t} ?4';:. 3.ffi *V.T**wr

'l{,}17..

l\:{tb,:'

1fl8'e'3&4ffi

Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimqntan Volume lA No. I8 Oktober 2012

PENELITIAN HADIS TENTAI{G MANUSIA DAN PROSES KEJADIANNYA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN Adnan, S.Ag, M.S.L. Abstractz

Proses penciptaan manusia dalam al-Qur'an maupun hadis Nabi melalui tahap perkembangan yang spektakuler, temyata tidak hanya berisi

informasi keilmuan belaka, rurnun memiliki kandungan nilai-nilai


pendidikan yang sangat berharga bagi manusia. Sebagai makhluk biologis, manusia diciptakan dari saripati tanah dengan tujuan mengingatkan manusia agar mereka sadar untuk tidak berlaku sombong karena pada akhimya mereka akan dikembalikan ke tanah. Begitu juga dengan tahap penciptaan berikutnya, selalu memuat nilai-nilai pendidikan agar manusia bisa kembali kepada fitrahnya. Selain itu, manusia dipandang sebagai makhluk psikologis yang dilengkapi dengan pikiran, perasffin dan kehendak, dengan tujuan agar manusia dapat menjadi manusia sesungguhnya sesuai tujuan utama dalam pendidikan.
Keyw or d:Manusia,

Makhluk Biologis, Psikolo gis, Pendidikan

A.

Pendahuluan Manusia adalah makhluk yang unik, karena di awal penciptaannya saja, Allah dan malaikat telah melakukan dialog kosmis membahas penciptaan dan pentitahan manusia sebagai khalifah di muka bumi (QS. [2]: 30). Selain itu, sifat unik yang dimiliki manusia adalah bekal hidup yang diberikan Allah berupa potensi bersifat multi dimensional yang digunakannya untuk melaksanakan tugas sebagai khalifah di bumi. Dalam tubuh manusia, Allah memberikan berbagai potensi, seperti akal-pikiran, perasaan'hati, dan kehendak-nafsu yang tentunya tidak dimiliki oleh makhluk lain" Potensipotensi awal tersebut sifatnya pasif, sehingga untuk memaksimalkan fungsi aktifnya harus dikembangkar melalui jalur pendidikan. Hal ini seperti yang ditunjukkan Allah ketika Dia mengembangkan potensi yang dimiliki Adam
berupa pengajaran mengenai nama-nama benda:

"6ol ,'i*
a@

,k\

J.t+i Jw 5,Jai e'{"o,r "i ,# ;w!'tr

7sr;

nJg I

K! r;;:i u,i,41tu7; c $tr a l, 1 ir"4ii6 r6y,*P

'i

Artinya: "Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-n,lma (benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: Sebutkan kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar! Mereka menjawab: "Maha Suci
*

Dosen STAI Sultan Muhammad Syafruddin Sambas

Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume l0 No. 18 Oktober 2012

Engkau, tidak ada yang bisa kami ketahui selain dari apa-apa yang telah Engkau ajarkan pada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS. al-Baqarah [2]: 3l32).

c.

fuI

hr

Ayat di atas memberikan inspirasi berharga bagi manusia bahwa untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki anak, haruslah melalui jalur pendidikan, karena dengan jalan itulah, seorang anak akan berkembang dengan optimal sesuai kapasitas potensi yang dimilikinya. Selain itu, ayat di atas juga mengandung pesan bahwa pada umumnya segala sesuatu yang diciptakan Allah di muka bumi ini melalui proses, termasuk proses dalam pencipaan manusia.
Teks Hadis dan Artinya Hadis yang menginformasikan penciptaan manusia dalam kandungan ternyata ditemukan dalam kutubut tis'ah, yaitu: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan at-Tirmidzi, Sunan Ibru Majdah, Sunan Abu Daud, dan Musnad Ahmad. Salah satu contoh hadis yang diriwayatkan Bukhari (Hadis, nomor: 2969,3085, 6105, dan 6900 dalam CD EnsiHopedi Hadis Kitab 9 Imam) sebagai berikut:

N
h

ed

*u Sr

du

B.

di

$r .,F tjls +j ii *j b; L,tttlt i.F .rFtlr ,ilr.if'- 6'',--:I G l;=$ biL aifi i$ F.rl'I bl dts ii_rir .lt brt;tt *: *:4tr olll ,rf- $ iliJ 13L llJr *I F dlji d344l:;: bA F clF d+ aG 3A "*E"t'El:l +\l ,H G $ es F i#; jl lj;ir aSlr ai_r..,'s'ara L.gr {l 3s^r -r-5 ijtj }3i6 rsr ljts 1:I;, 3i^$ etJ; U!riill dilr aiij t-lsj t .sL iIil SL tji1t Lli l:irr Lrislr 4li; iifu$ p tJi u! .rrjrr brj dii 3-l3i r .,L 'J;J:r rr5rr .,pf th tw v' o t- J' / 4 v"J "
ilirr;-r^t ,r"4-'J;r4
Artinya: "Sesungguhnya setiap orang dari kalian dikumpulkan dalam
penciptaannya ketika berada di dalam penrt ibunJa selarna empat puluh hari, kemudian menjadi 'alaqah (zigot) selama itu pula kemudian menjadi mudlghah (segumpal da$ng), selama itu pula kemudian Allah mengirim malaikar 1"ang diperintahkan empat ketetapan dan dikatakan kepadanla tulislah amalnya rezekinya, ajalnya dan sengsara dan bahagianl'a lalu ditiupkan ruh kepadanya. Dan sungguh seseorang dari kalian akan ada y-ang beramal hingga dirinya berada dekat dengan surga kec'rali sejengkal saja lalu dia didahului oleh catatan (ketetapan takdful hingga dia beramal dengan amalan penghuni nelaka dan ada juga seseorang yang beramal hingga dirinya berada dekar dengm neraka kecuali sejengkal saja lalu dia didahului oleh car&m (ketetapan takdir) hingga dia beramal dengan emalan pnghuni slnsa".

eil
nflld
trrlrrfli
qmmd

l0

Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan ltolume

I0

No-

tg Oktober 20 j2

Takhrij Hadis

Setelah memaparkan teks hadis, maka langkah selanjutnya adalah melakukan takhrii hadis. Berdasarkan hasil penelitian dari bebeiapa kitab hadis, diketahui bahwa dalam shahih Bukhari, ditemukan sedikitnya empat jalur periwayatan hadis mengenai proses penciptaan manusia. sloangfan dalam shahih Muslim, sedikitnya ada sembilan jalur periwayatan, sunai atfrrmidzi sedikitnya empat jahx, sunon lbnu Majdaft sedikitnya empat jalur, sanon Abu Daud satu jaltr, dan Musnad Ahmad terdapat tiga jalur v*g bersambnng dan satu jalur periwayatan pada tngkat tabl'zn terputus. Dari temuan di atas, penulis akan membuat jalurnya dalam bentuk ske,ma (khusus Hadis dalam Shahih Bukhart sebagai berikut.
Jalur Periwayatan dalam Shohih Bukhari

t-R*"tntl"h I

Salam bin Sulaim

Adam bin Abu Iyas

Umarbin Hafs
bin Ghiyats

al-Hasan bin ar-

Rabi'bin Sulaiman

Berdasarkan skema dan sanad di atas, dapat dinyatakan bahwa hadis Hrtang penciptaan manusia yang telah diriwayatkan oleh Bukhari adalah hadis slrohih, karena tidak ada sanad yang terputus atau dinilai cacat oleh para ahli hdis, seperti Al-'Ajli, Ibnu Hajar al-Atsqalani, Ibnu Hibban, Adz-Dzahabi, Ats-Tsauri, Ibnu Sa'd, dan lainnya. Hasil akhir yang akan disampaikan sebagai hasil tat&rij hadis dari enirm sumber perawi, bisa disimpulkan bahwa hadis tentang proses penciptaan 1I

Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Yolume l0 No. 18 Oktober 2012

manusia adalah shohih dari sisi sanadnya. Adapun dari sisi matannya, hadis tersebut juga dinilai shahih karena sangat sejalan dengan ilmu kedokteran saat ini. Penjelasan dari sisi matan tersebut, akan disinggung dalam bahasan berikutnya.

T*

D. Biografi Perawi
Nama lengkap AMullah bin Mas'ud atau lbn Mas'ud adalah Abdullah bin Mas'ud bin Ghaafil bin Hubaib bin Syamakh bin Faar bin Makhzum bin Shahilah bin Kaahil bin al-Harits bin Tamim bin Sa'ad bin Hudzail bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar. Nama panggilnya adalah Abu Abdunahman. Beliau dikenal dengan sebutan "Habrul (Jmmah" atau ilmuan umat Islam seperti Ibn 'Abbas. Beliau juga termasuk orang yang ahli fiqh. Ibn Mas'ud masuk Islam sebelum Rasulullah datang ke rumah alArqam. Beliau termasuk enirm orang yang masuk Islam pada awal-awal datangnya Islam. Masa kecilnya dihabiskan untuk mengembala kambing milik 'Uqbah bin Abu Mu'id di Mekah, karena orang tuanya bukan orang kaya yang mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Ketika umar menjabat sebagai khalifah, beliau pernah ditugaskan menjadi hakim dan pengurus kas negara di kufah. Ia merupakan simbol bagi ketakwaan, kehati-hatian, dan kesucian diri. Ia j,rga pernah menjadi menterinya Ammar bin Yasir saat menjabat wali kota. Pengalaman beiiau mengajarkan Islam di Kufah, menjadikan dirinya semakin dekat dengan Allah dan memahami benar arti pentingnya belajar dan mengajar. Dalam kesehariannya beliau banyak bangun malam untuk bertahajud. Mengenai pribadinya, Abdullah bin Amru berkata" Rasulullah sAw pernah bersabd4 "Belajarlah al-Qur'an dari empat sahabat: Ibn Mas'ud, Ubay bin Ka'ab, Mu'adh bin Jabal dan salim budak Abu Khuzatfah'. Meskipun tubuhnya kecil, tetapi beliau mempunyai kelebihan dalam suaxa. Beliaulah orang Islam pertama yang membaca al-Qur'an dengan suara keras. Selama berjuang bersama Rasulullah, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 848 hadis. Sanad paling shahih yang bersumber dari beliau adalah hadis yang diriwayatkan oleh suyan ats-Tsauri, dari Mansyur bin alMu'tamir, dari lbrahi, dan dari Alqamah. sedangkan yang paling dlaif adalah yang diriwayatkan oleh syuraik dari Abi Fazarah dari Abu said. Ia meriwayatkan hadits dari umar dan Sa'ad bin Mu'adz. Adapun orang yang meriwayatkan hadits darinya adalah ol-Abadillah atau empat orang yang bemama Abdullah, Anas bin Malilq Jabir bin AMullah, Abu Musa al-Asy'ari, Alqamah, Syuraih al-Qadli, dan sebagainya. Setelah hidupnya didedikasikan untuk menyebarkan ajaran Islam, akhirnya beliau meninggal pada tahun 32 Hijriah. seuetum *udt, ia sempat berpesan padaZubur bin Awwam untuk menshalatinya Beliau dikuburkandi kuburan Baqi', tepat di samping masjidNabawi, Madinah.

F F d

u {r

&r

frr
d H

kil .tt d{

fri & L

q {d
ffi
{

ilil

F mt

H U

d dq

q{

ru q q q
HI rtrr q
q #ni

t2

Ittihad Jurnal Kopertais wilayah

xI Kalimantan

volume

l0

No.

t8 oktober

2012

Penjelasan Hadis Pada umumnya, hadis di atas lebih populer dikaitkan dengan takdir m,musi4 rulmun kaqdungannya juga memuat beragam hal, mulai dari ilmu kedokteran, kejiwdan, kalam, dan ilmu lain yang terkait dengannya, tergantung

dtri sisi

mana melihafirya. Adapun untuk keperluan tulisan ini,

pembahasannya difokuskan paAa aspek biologis dan psikologis dalam penciptaan manusia yang dikorelasikan dengan potensi pengembangan diri melalui pendidikan. Potensi pengembangan diri minusia pada hakikatnya dapat dilihat dari krra.,kata yang menunjukkan manusia dalam al-Qur'an. Minimal ada tiga kata mu istilah kunci yang seringkali digunakan dalam al-Qur'an, yaitu: al-insan, al-basyar, dan an-nas. Istilah al-insan berasal dari kata al-ins, yang berarti jitok atau lunak. Kata ins diulang sebanyak 18 kali, yaitu pada swat: alAn'am: I12, 128, dan 130; al-A'raf, 38 dan 179; al-Isra': 88; an-Namt: 17; Fushshilat:25 dan29; al-Ahqali 18; adz-Dzariyat: 56; ar-Rahman:33,39, 56, 74: dan surat al-Jin: 5 dan 6. Sedangkan kata insan sendiri terulang sebanyak 65 kali dalam 63 ayat,kataan-nas terulang 24lkali dalam 225 ayat, k tx vna5iy terulang 5 kali dalam 5 ayat, dan kata anasiy serta unsiya hanya masing-masing I kali. Berdasarkan temuan dari kata-kata di atas, dapat dikategorisasikan hahwa istilah insan biasanya dihubungkan dengan keistimewaannya sebagai lfralifalL kecendrungan manusia berbuat negatif, dan terkait dengan proses penciptaan manusia. Dari ketiga hal tersebut, dapat dipahami bahwa se$ngguhnya manusia memiliki potensi berkembang ke arah yang lebih baik, $eperti akan mendapatkan hak istimewa sebagai khalifah di muka bumi jika smgguh-sungguh menjalankan amanah Allah. Manusia juga akan terhindar dmi berbuat kejahatan jika mengikuti petuqjuk Allah melalui kesadarannya rnnhrk "membaca" pesan-pesan yang tersirat atau tersurat Manusia dapat qlahir dengan baik jika dalam proses penciptaannya berjalan normal seperti dijelaskaa dalam al-Qur'an. Untuk menjaga kenormalan tersebut, tentu melibatkan peranserta ibu dan bapaknya, yang semua pengetahuan terkait amgan hal tersebut diperoleh melalui pendidikan. Berdasarkan ulasan msbut, dapat dipahami bahwa manusia adalah makhluk yang lunak atau ji*"k, sehingga mudah beradaptasi dengan perubahan disekitarnya. Sedangkan kata basyar, berasal darl kxa basyarah yang berarti permukaan kulit, wajah, dan tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Ada juga yang mengartikan kata tersebut dengan permukaan kulit pada tubuh mausi4 atau sentuhan kulit laki-laki dan perempuan sehingga sering dirtikan dengan liwat, jimak atau persetubuhan. Kata basyar terulang sebmyak 27 kaLi dalam al-Qur'an. Kata basyar memberikan referensi bahwa rnamrsia adalah makhluk biologis. Setelah mendapatkan keterangan dari al-Qur'an, maka akan dijelaskan hadis yang sedang dibicarakan. Dalam hadis tersebut, terdapat penjelasan E *rng proses penciptaan manusia di dalam perut ibuny4 dan penulisan ajal,

I.'

Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalinantan l'olame I0 No. 18 Oktober 2012

rejeki, dan lain sebagainya. Dalam hadis trsbut, terdapat beberapa makna kata yang perlu dijelaskan, di antaranya

F
E

&ti

Cipaannya, yaitu bahan ciptamnya banpa air mani (sperma). Dalam perut ibunyao atau dalam rahim ibmya-

md

$t olr .J
i " "t

!r
dari sulbi

Air yang bersih,

atau air mani (sperma)-

ilA

Kata nutfah terambil dari kda

an-nd$yaitu air mani yang keluar

ilib)

laki-laki ketika mencapai puncak kenikmatannya. Ia dinamakan nuthfah karena sedikit (Abu Bakar labr al-laza'iri, 1990: 453; Nurwadjah Ahmad,
20
1

0: 1 3). Nuthfah jugabiasa disebut zrgor.

-a-

4'',)9

Gumpalan darah yang tidak kering. Arti harfiyah 'alaqah ialah gantungan, karena ketergantungannya dengan yang menahannya. Pendapat lainnya mengartikan dengan segumpal darah yang membeku, atau lempeng embrional yang melekat pada dinding rahim (Umar Syihab, 1990: 35) Kunyahan, yaitu segumpal daging seukuran kunyahan. Pendapat lainnya memaknai dengan embrio atau segumpal daging (Al-Asfihani, tt.: 431).

m ry ry
ffi

ffiE

AtJAi

TE

L. r35rt4L

3i^l*i

Telah ditetapkan baginya ketentuan, yaitu sesuatu yang mendahuluinya, yaitu yang ada dalam pengetahuan Alla[ atau Louh Mal{uzh, atau ketika
masih dalam perut ibu.

Abdullah bin Mas'ud pernah berkata: Rasulullah SAW bercerita kepada kami dan beliau adalah orang yang jujur lagi terpercaya, yakni jujur dalam ucapannya, terpercaya dalam menyampaikan apa yang diwahyukan kepadanya. Abdullah bin Mas'ud memberikan pendahuluan seperti ini, karena perkara ini adalah perkara ghaib yang tidak dapat diketatrui kecuali dengan perantilraan wahyu. Kata ash-Shadiq arttnya: d,.& -.;ri.ll yaitu pembawa berita
yang benar. Sedangkan al-Mashduq artinya: o-rca r5rld-r^- qt$l yaitu orang yang janjinya telah dibenarkan oleh Allah (Muhammad Ismail al-Anshari, at-Tuhfah ar-Rabbaniyah, nomor 4; Imam Ibnu Daqiq al-'Id, tt.: 37; dan An Nawawi, 8/489). Maksudnya, Rasulullah adalah ash-Shadiq (yang benar) pada semua perilakunya sebelum dan sesuadah kenabiannya, hal ini telah populer di antara mereka ketika beliau diberikan pujian dengan al-Amin. Adapun al-Mashduq (yang dibenarkan) tertuju pada semua apa yang dibawanya berupa al-Qur'an (Abdunahim al-Mubarkaturi, Tahqiq; Abdul Wahhab bin Abdul Lathii 1963: 341). Dalam kalimat selanjutnya, Imam Ibnu Daqiq al-'Id (tt.: 38) mengatakan, Ibnu Mas'ud menafsirkan kata: i il ,# ,e l3l Fii F-gt bt a'ib bA F u'I b*ri.-rl sebagai nutfah yang memancar ke dalam rahim untuk dijadikan seorang manusiA nutfah tersebut mengalir di seluruh pembuluh darah perempuan sampai kepada kuku dan rambut kepalanya, lalu tinggal selama 40 hari, dan berubah menjadi darah ('alaqah) yang tinggal di dalam rahim. Pada mulanya ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan 'alaqah adalah daman ghalidzan jamidan (segumpal darah yang pekat). Karena itu, Ibnu Hajar menjelaskan ketika permulaan empat puluh hari kedua, nuthfah bercampur darah dan berproses sehingga bentuknya sempurna

d flt h f,
h

nd

ry
mt

nd

Mfl

ry mfl M

d
fl

ffii

tr
ffiq

e{

sd

ffi
M

d
d

drl

led

t4

Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume I0 No. I8 Oktober 2012

-_l
I !

-i

tbii
tuhi

d,l
I

Fn,

lya I rnc i
i

--l nva

i i

ry4
lika

i
I

fia

Br
an na

an

ita
ng
ral,

tri,
flla
Bfa

tuq tan

63:

]8)
l a,

rol
tuk luh gal hm

ph
itu, fah gai

'alaqah. Namun dalam embriologi, 'alaqah itu merupakan kelanjutan dari proses pembuahan, yaitu embrio (nutfoh) yang berkembang menjadi bola sel renik yang disebut dengan blastocyst (butiran spora). Sel yang mula-mula serupa itu mulai berkembang menjadi selaput, plasenta dan embrio. Pada saat yang sama, blastocyst menempelkan dirinya ke lapisan dinding rahim. Dalam tahap ini, menurut para pakar embriologi, srma sekali belum ditemukan unsurunsnr darah. Berdasarkan informasi tersebut, M. Quraish Shihab (2002: 167) lebih cenderung memaknai 'alaqah dengan sesuatu yang bergantung atau berdempet pada dinding rahim, karena mentrutnya, makna tersebut juga merupakan salah satu dari tiga makna yang dimiliki kata 'alaqah. Selanjutnya: clJS ili4 eiJ.al big iJ (kemudian meniadi mudhghah atau segumpal daging selama itu juga). Kata mudghah adalah f,J i,Ja{ - yaitu sepotong daging, sedangkan menurut M. Quraish Shihab, mudhghah itu terambil dari kata madhagha, yaitu mengunyah. Mudhghah adalah sesuatu Mitsla dzalik maksudnya adalah -vang kadarnya kecil sehingga dapat dikunyah. affl 4l! U;Ji F ... lalu diutus kepadanya *-akronya 40 hari juga. Kemudian mslailut...,,. Pada kalimat berikutnya r--,lt+ $JJl clLll r+ Imam Ibnu Daqiq al-'Id (tt.: 38) memahaminya sebagai "malaikat yang mungurus rahim". Adapun kalimat l7i'Ui;:'et aib r+ rrA dtl"Jt ii .-,11-L dipahami oleh Imam an-Nawawi (al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, S/489) bahwq menurut zhahirnya, malaikat diutus setelah 120 hari. Sedangkan kalimat ai:il r;! Ait$ berarti "...unhtk meniupkannya ruh ...". Para ulama telah sepakat bahwa ditiupnya ruh tidaklah terjadi kecuali setelah empat bulan (Imam as-Suyuthi, 1996: 6). Ruh merupakan substansi psikis manusia yang menjadi esensi kehidupannya. Sebagian para ahli menyebut ruh sebagai badan halus (iism fufiieJ), ada yang substansi sederhana (iaubar basiib), dan adajuga substansi ruhani (iaubar ruhani). Ruh yang menjadi pembeda antara esensi manusia dengan esensi maL,:hluk lainnya. Ruh berbeda dengan spirit dalam terminologi psikologi, sebab term nth memiliki arti iaubar (subtance) sedangkan spirit ffiih bersifat aradh (accident). Ruh merupakan substansi yang memiliki natur Emsndiri. Menurut pandangan Ibnu Sina, ruh adalah kesempurnaan awaliisim slltrni manusia yang tinggi dan memiliki kehidupan dengan daya. Sedangkan umenurut al-Farabi, ruh berasal dari alam perintah (amar) yang mempunyai qfrfm berbeda dengan jasad (Abdul Mujib dan Yusuf Muzakir, 2001: 4I-42). Menurut Ibnu Qayyim al-Jauzy, ruh merupakan jisim nurani yang @g| hidup bergerak menembusi anggota-anggota tubuh dan menjalar di 'd'it*m diri manusia. Sedangkan menurut Imam al-Ghazali, ruh itu ada dua arti, y,rufrtrr: ruh jasmaniah dan ruh ruhaniah. Ruh jasmaniah ialah zat halus yang hEfeusat diruangan hati fiantung) serta menj alax pada semua urat nadi rLgmbuluh darah) tersebut ke selrruh tubuh, karenanya manusia bisa bergerak tihirfury) dan bisa merasakan berbagai perasaan serta bisa berpikir, atau wcmrymyai kegiatan hidup kejiwaan. Sedangkan ruh ruhaniah adalah bagian d[[ 3mg ghaib. Dengan ruh ini manusia dapat mengenal dirinya sendiri, dan *ger.t Tuhannya serta menyadari keberadium orang lain ftepribadian, frEftEffihanan dan berperikemanusiaan), serta bertanggungiawab atas segala
oo

15

Ittihad Jurnal Kopertais wilayah xI Kalimantan yolume t0 No. I8 oktober 2012

tingkah lakunya (http://laberdodacommuntty. blogspot.com). sedangkan sy,"kh Mahmud syaltut mengatakan bahwa ruh itu sesuatu yang ghaib dan belum dibukakan oleh Allah bagi manusia, akan tetapi piniu penvplidikan
tentang hal-hal yang ghaib masih terbuka karena tidak menutupnya (Jamaluddin Kafie, I 993: I 5-16).

id;

nash- agarna yang

Adapun kalimat hadis yang artinya: diperintahkan (mataika) untuk mencatst empat perkara; kemudian ditulislah rezehirrya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia", maksudnya bahwa takdir manusia telah ditentukan Allah sejak dalam kandungan. Namun, untuk kategorisasi takdir tersebut, Syaikh Shalih Alu Syaikh (hnp : //alats ari.w or dpre s s. com) menjelaskan bahwa ada 4 macam takdh untuk manusi4 yaitu: 1. Takdir sabiq, yaitu penulisan takdir bagi seluruh makhluk di lauhil mahfudz sejak 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. 2. Takdir umri, yaifii penulisan takdir bagi janin ketika berusia 4 bulan. 3. Takdir sana'wi, yaitu penulisan takdir bagi seluruh makhluk di alam ini setiap tahunnya padamalam lailatul qadr. 4. Takdir yauml, yaitu penulisan terhadap setiap kejadian setiap harinya. Dari keempat macam takdir tersebu! hanya satu macam takdir saja yang tidak bisa berubah yaitu takdir sabiq. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah, surat ar-Ra'd [13]: Artinya: *Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-rah terdapat ummul Kiiab
(Lauh Mahfuzh).

@f

39. . b ;-,rT {;i-,*3 Li;iu,;,-t-'frii1fi-

Kalimat rtit Fg.f fut (sesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli surga) r""*u terrurat menunjukk; bahwa orang tersebut merasa telah melakukan amalan yang benar dan amal itu mendekatkan dirinya ke surga sehingga ia merasa n -pit dapat masuk ke surga kurang safu hasta. Namun temyata ia terhalang llntuk inemasukinya larep amalannya itu sesungguhnya adalah perbuatan atrli neraka. oengan demikian, perhitungan semua amat baik itu tergantung pada apa yang teiah dilakukannya berdasarkan standar yang terah oi;aasmn oleh Allah. fral ini tampaknya relevan dengan sebuah hadis dalam Kitabul Iman, shahih Muslim, bahwa Rasulullah bersabda: "seseorang merahtkan @nolan ahli surga dalam pandangan monusia, tetapi sebenarnya ia adalah ahli neraka". lsi hadis tersebut memberikan petunjuk bahwa pe6uatan yang dilakukannyu ,"-utumata untuk mendapatkan pujian atau popularitas, padahal iung perlu diperhatikan adalah niat pelakunya bukan petuuatan tanfiannya, oruig vunt selamat dari riya' semata-mata karena mendryatkan karunia dan rahmaiaffuf, f.wr (Ibnu Daqiqil 'Ied, tt.: 9). Demikian pula pmahaman hadis ,"rurdudyu hingga selesai, bahwa bisa jadi orang bu"y* dosa pada ,khi, hu;rili; melakukan perbuatan baik hingga ia dimasuttan ke d-iam suga seperti kisah seorang perempuan tunasusila yang me,mbenikm air kepada anjing yang l6

{it|

e Ul

Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Yolume I0 No. I8 Oktober 2012

sodang kehausan, ternyata ia dimasukkan ke dalqm surga lantaran keikhlasan

perbuatan yang dilakukannya. Syaikfi Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin (Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin,1423:20-21) menjelaskan terkait hat di atas bahwa Allah SWT adalah rajayang memberikan keputusan segala sesuatu, dan Allah sangat tepat dalam menentukan bahwa perbuatan seorang hamba itu baik atau perbuatan buruk. Allah dengan hikmah-Nya menentukan hidayah bagi siapa saja yang menghendaki hidayah itu. Dia juga menetapkan kesesatan bagi siapa yang menghendakinya dan akan menyempitkan dada orang tersebut seakan dia naik ke langit. Hal ini berarti bahwa padadasamya manusia memiliki kendali untuk menentukan nasibnya, apakah ia memilih amalan ahli surga atau sebaliknya memilih amalan ahli neraka.

F.

Implikasi lladis terhadap Pendidikan

Berdasarkan penjelasan hadis di atas, dapat dikategorisasikan bahwa pada dasamya manusia bisa dikelompokkan minimal ke dalam dua hal, yaitu manusia sebagai makhluk biologis dan makhluk psikologis. Informasi tersebut bisa dilihat dari kandungan hadis yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia. Sebagai makhluk biologis, manusia memiliki tubuh/jasad yang selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Jasad manusia awalnya berasal dan nutfah, lalu berubah menjadi 'alaqah, kemudian berkembang lagi menjadi mudhghah, terus tumbuh menjadi janin, selanjutnya lahir sebagai manusia. Perkembangan jasad manusia tersebut tidak berhenti pada saat lahir, namun terus berkembang mer{adi bayi, anak-anak, remaja, pemuda, dewas4 dan tua. Dengan demikian, berarti manusia itu sangat terikat dengan prinsip kehidupan biologis, seperti berkembang biak, mengalami fase-fase perturnbuhan dan perkembangan dalam mencapai tingkat kematangan dan kedewasaan. Fase-fase dimaksud, adalah: 1. Fase pra natal atau saat dalam kandungan, yaitu waktu yang terletak antaramasa pembuahan dan masa kelahiran. 2. Fase bayi, yaitu saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai usia 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa" koordinasi sensori motor, dan sosialisasi. J. Fase kanak-kanak awal, yaitu fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai berusia 5 atau 6 tahun yang kadang disebut masa prasekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah juga berkembang. Memasuki kelas I SD menandai berakhimya fase ini. 4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sarnpai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung.

t7

Ittihad Jurnal Kopertois Wiloyoh XI Kolirnantan Volume l0 No. I8 Oktober

201 2

5. Fase remaja adalatr masa perkembangan

yang merupakan transisi dari masa anak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahtrn dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahw. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat perubahan perbandingan ukuran bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya papdat4- tumbuhnya bulu atau rambut pada bagian tertentu dan perubatran suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identifas diri. Pemikirannya lebih logis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga.

Selain pengelompokan fase pertumbuhan dan perkembangan di atas, dari sisi psikologis dapat dikelompokan fase manusia sebagai berikut: Usia 0-2 tahun (se'nsori motorik) Pada usia ini, anak sudah mengorganisasikan tingkah laku fisiknya seperti menghisap, menggenggam dan memukul. 2. Usia2-7 tahun (berpikir pra operasional) Pada usia ini, anak mulai belajar berpikir dengan menggunakan simbol dan khayalan, tetapi cara berpikirnya belum logis dan sistematis. 3. Usia 7-l I tahun (berpikir kongkrit operasional) Pada usia ini, anak mengembangkan kapasitas berpikir sistematik. 4. Usia 11 - dewasa (formal operasional) Pada usia ini, irnak sudah berpikir sistematis secara abstrak dan konsql.

l.

Berdasarkan pengelompokan fase pertumbuhan dan perkembangm manusia secara biologis dan psikologis di atas, tentunya akan mempermudah dalam merancang pendidikan dan kurikulum yang akan diberikan. Saat ini telah dikenal tingkatan-tingkatan sekolah sesuai masa perfumbuhan dm perkembangan anak, mulai dari RA/TK MVSD, MTs/SMP, MA/SMA hingga Perguruan Tinggi. Semua pengelompokan itu bisa jadi merupakan implikasi dari hadis atau ayat al-Qur'an yang menginformasikan mengenai pertumbtrhan dan perkembangan manusia secara biologis dan psikologis. Selain berimplikasi di atas, hadis Nabi yang sedang dibahas ini jup memberikan sumbangan yang sangat berharga kepada guru sebagai baharr pertimbangan dalam memilih materi dan metode pembelajaran yang tepd. Implikasi itu juga dirasakan bagi para konselor atau guru BP di sekolalt dengan mengetahui perubahan yang terjadi secara fisik dan psikologis pada siswa, maka kasus-kasus kenakalan atau pelanggaran terhadap tata terdb sekolah akan lebih mudah diatasi dan diselesaikan dengan baik.

G. Penutup
Berdasarkan pembahasan di atas, ternyata dalam proses penciptaro manusia yang tercantum dalam hadis Nabi atau ayat-ayat al-Qur'an yang relevan, memiliki implikasi yang positif terhadap dunia pendidikan, seperli mempermudah dalam mengelompokan tingkatan sekolah sesuai dengan masa

l8

Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Voltme I0 No. 18 Oktober 2012

pertumbuhan dan perkembangan anak, sebagai bahan pertimbangan guru dalam memilih materi dan metode pembelajaran yang tepat, serta kenakalan atau pelanggaran mempennudah konselor/guru BP untuk tata tertib sekolah oleh siswa Selain implikasi positif di atas, hadis Rasulullah yang sedang dibahas juga memuat nilai-nilai pendidikan Islam, diantaranya: pendidikan untuk kesadaran akan hakikat asal-mula kejadian manusia agar mamrsia tidak sombong dan angkuh ffilosofi nutfah),tidak mudah putus asa dalam menjalani hidup (filosofi sperma membuahi ovum),menggantungkan hidup hanya kepada Allah (filosofi 'alaqah), dan selalu berusaha mengembangkan potensi yang dimiliki agar me4iadi manusia sempurna yang mampu menunaikan tugas utamanya sebagai khalifah di bumi ini. Adapun mengenai kualitas hadis, berdasarkan basll takhrii hadis dan enam sumber perawi, dapat penulis simpulkan bahwa hadis tentang proses pencrptaan manusia adalah shahih, baik dari segi sanad maupun matannya. Wallahu a'lam.

l9

Anda mungkin juga menyukai