Anda di halaman 1dari 16

ADAB BERPUASA

Ketika berpuasa, seseorang dianjurkan memperhatikan sekaligus


melaksanakan adab-adab berikut ini:

l. Makan sahur.
Umat Islam sepakat bahwa sahur hukumnya sunnah dan tidak
berdosa apabila ditinggalkan. Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw
bersabda,

'-.-..I ot,t. :,: .o,...


d ,, ' ),"^>-)t J Jp gl o).x*i
"Bersohurlnlq karena dalsm sahur terdapat berkoh."2 HR Bukhari
dan Muslim.
Dari Miqdam bin Madikarib, dari Rasulullah, beliau bersabda,
t,,,ro, t,'.
,'..1 .t tt' I r
3-,LlJt ;lJiJl j-o 4jLi ..-..--Jl t*i ;S.:le
"Hendaknya kalian makon sahur, knrena in odalah maknnan yang
diberkahi."s HR Nasai dengan sqnadbaik.

[,r-*--.lt] dengan harakat fathah.padahuruf haa',maksudnya makanan sahur, dan jika dibaca
dengan harakat dhammah, maka malia maksudnya adalah kata da
iasar (waktu sahui; aaripe.u"atan
pada waktu sahur.
-'ash-5hawm,"
' HR
rrK rruKharr, kftab "asft-Sft awm," bab "Barakah as-sahur
Bukhari, kitab as-Sahur Ji Ghayr ljab," jrlid III, hal. 37-38.
f
Muslim,kitab "ash-shiyam,"bab "Fadhal as-Sahur wa ra'dd tstinbaiihi wh
Muslim, kitab "ash-Shi lstihbab ra*niiitti
wa Tajil al-.Fitnrii' .l+.sl jllidIl,hal.77o.
waTa'jilal-Fithri,"l+Sl Tirmidzi kitab "ash-Shawm,"bab.M6 Jdhf Fadhal
iilidll,hal. TTo.Tirmidzikitab"ash-Shawm."bab"MaIAhfiFadhal
as-Sahun" IZo8] iilid III, hal. 79. 29. Nasai, kitab "ash-Shawm," ''al-Hatts 'ala
"ash-Shawm." bab "al-Hatts is-Snhur;'
'ain as-Sahur"
f .2.110).jil.id
IV, hil. rar. Ibnu Majah, kitab "ash Shiyam,"bab "MA IAh fi as Sahur.', j69zl
jilid I, hal. 54o. Darimi kitab 'hs&-sha wm," 6ab "fi Fadhal as-sahur,'' iilid II, hal. 6. Ahmad
d,alam al Musnad, j.ilid III,.h.al. 99, 2t5,24:', z5S"dan :8r. Baihaki klab "ash-shiy,im,"bab
"lstihbab as-Sahur" jilid IV, hal. zj6.
' HR Nasai, kitab "ash-Shiyam,."bab "Tasmiyah as-Sahur Ghidza'," Izr6+l iilid IV, hal. r46.
Lihat al-Ihkam fi al-Ahkam oleh Ustaz Mushthafa bin Salamah.
Makan sahur dipenuhi berkah, karena sahur dapat memberi kekuatan bagi
orang yang hendak berpuasa, membuat dirinya semakin rajin beribadah, dan
meringankan beban puasa.
Sahur bisa dilakukan dengan memakan makanan, baik banyak ataupun
sedikit, meminum walaupun dengan se-teguk air. Dari Abu Sa'id al-Khudri ra.,
bahwa Rasulullah saw. bersabda,

c5.;)\"y iJ\ Jp ,eV -z-s->


t-',' \ t
"",)'J-.r>-l
' . : " :' i: ,|fu )u .k, )'il,
1,*: tt
o 4 , t, o. t

-),&\ a).c 1."-t'at-


"sahur ndnlnh keberknlmn. Mnka, janganlslt kLlinn nrcngabaikannyn, r.ualau-
pun seorang di antora kalian hnnya snlrur dengnn se-teguk air. Sehnb, AIIalt don
p ar n m aI aik n t-N y a b e r sl nI Ltr.u a t (rn e mb e rk n ti d an nrc n do akan) kep a d a o r L1n 8- r o n g
()

rlang bersahur. "l HR Ahmad.

Waktu Sahur
waktu sahur sejakpertengahan malam hingga terbit fajar dan disunnahkan
mengakhirkannya hingga sebelum fajar terbit. Dari zaid bin Tsabit ra., dia
berkata, kami makan sahur bersama Rasulullah saw., lalu kami berdiri untuk
melakukan shalat. Aku bertanya, berapa jeda waktu antara keduanya (makan
sahur dengan berdiri untuk shalat)? Beliau menjawab, "(selama bacaan) Iima
puluh ayat."'HR Bukhari dan Muslim'
Dari Amru bin Maimun, dia berkata, para sahabat Muhammad saw. adalah
orang-orang yang paling bersegera dalam berbuka dan paling lambat ketika
bersahur.r HR Baihaki dengan sanad sahih.
Dari Abu Dzarr al-Ghifari ra. dalam hadits marfu', bahwa Rasulullah
bersabda,
,o J o l, , to.l'
, a>--Jl lqJJ ,>1 Jq
j'; r
'J

' HR Ah-"d,t"lam al-Musnad, jilid III, hal. rz dengan lafal yang serupa dan diriwayatkan
rinskas, iilid V hal. 37o.
, secara
Hn guLltiri, kitab "ash-Siawm." bab "Qadri Kam Baynn as-Sahur wa Shalah al-Faiar?"
iilid lll, hal. tz. Muslim, kitab 'hsft-Shiam." bab "Fadhal as-Sahur wa Ta'kid Istihbabihi
'wa
lstihbab Ta'khirihi wa Ta'iil al-Fathri." la,tl illid ll, hal. 77 t.
: HR Baihaki kitab 'hsft-shry ain." aa "Ma Yustahabbu min Ta'jil al-Fithri wa Ta'khir as-sahur,"
jilid IV hal. 238.

256 - Fikih Sunnah II


"umatku selalLt daltun kebgikan selorna mereko menyegerakan berbuka dan
mengnkhirkan snhur."l Dalam sanadnya terdapat Sulaiman bin Abu Utsman.
Dia adalah seorang perawi yang tidak dikenal.

Hukum Bagi Orang yang Ragu Terhadap Terbitnya Fajar


|ika seseorang ragu, apakah fajar sudah
terbit atau belum, dia tetap
dibolehkan makan dan minum hingga benar-benar yakin telah terbit fajar,
dan keraguannya tidak boleh dijadikan sebagai landasan amal. sebab, Allah
swt. melarang makan dan minum hingga fajar benar-benar terbit, bukan
berlandaskan pada keraguan. Allah swt. berlirman,

"Dan maknrt minumlalt lingga terang hagimu benang


stutih dnri benang
hitnm, yaitu faj ar." (Al-Baqar ah [2]: 187)

Seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Abbas ra., aku bersahur namun jika
aku ragu, aku langsung menahan diri untuk tidak makan sahur. Mendengar
itu, Ibnu Abbas berkata, "Makanlah selama kamu masih ragu, hingga akhirnya
kamu tidak ragu lagi."
Abu Daud berkata, 'Abu Abdillah mengeluarkan fatwa bahwa'orang yang
ragu' apakah fajar sudah terbit atau belum, tetap dibolehkan makan hingga
benar-benar yakin bahwa fajar sudah terbitl' Pendapat ini menurut mazhab Ibnu
Abbas ra., Athal Auzaiidan Ahmad. Menurut imam Nawawi, pengikut mazhab
syafi'i sepakat dibolehkan makan bagi orang yang meragukan terbitnya fajar.

2. Menyegerakan berbuka
Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk menyegerakan berbuka, apabila
matahari sudah terbenam. Dari Sahl bin Sa'ad, bahwa Rasulullah bersabda,

Fl, r# , \, ,;+ rrJr Jrl )


HR Bukhari, dan Fath al-Bari dengan\afal, "orang Islam senantiasa dalam keadaan baik
selama mereka mau m?nyegerakan 6erbuka." iilid Iv;hal. : t+. Hadits ini menesaskan bahwa
lgngakhirkan berbuka.puasa_hingga.berm.unculan bintang di langit sebaiaimana yang
dilakukan oleh kaum Syibh di lran adalah salah. Hadits ini m'enyarak"an bah#a iika me'reki
tetap.mengamalkan amalan seperti ini, mereka s.elama-lamanya tidak akan memperoleh
kebaikan. Iadi,_ berpeganglah pada Sunnah Nabi Muham-id .u*., wahai sau'daraku,
dan janganlah kamu tertipu oleh mereka. Lihat Fath al-Bari, jilid IV hal. u ra. Hadits ini
diriwayatkan oleh Ahmad dalam al-Musnad, jrlidy.hal. t7z.'
Dia adalah Ahmad, bin Abdullah. Afsar Ibnu Abbas ini terdapat dalam Fath al-Bhri dan
dinyatakan sahih oleh Ibnu Hajar, iilid IV hal. 16r.

Puasa-257
"Utnst mnnusia akan selslu htrstln dalnm kcltnikwr scltnrn tnereko
menyegernknn berbuka."l HR Bukhari dan Muslim.
Sebaiknya berbuka puasa dengan butrh korma, dan jika tidak oda, maka
berbuka dengan meminum air. Dsri Anas ra., diaberkata, Rasulullah saw. berbuka
dengon beberapa butir korma basah sebelum shalat. Iiko tidak ad(l, beliau berbuka
dengan korma kering. Iika tiderk ada.iuga, beliau berbuka dengan beberapa teguk
air.'HP. Abu Daud. Hakim menyatakan hadits ini sahih, sementara Tirmidzi
menyatakannya hasan.
Dari Salman bin Amir bahr.r'a Rasulullah bersabda,
e ' -t
Jp :rLJt 3i ..jJt w-- '1 ;p .r3r ,l; "rL":lt ,\k\,, J -[-\ J\t
I
1!\

)*,d\
"
likt snlnlt seorntg tli sntsrn knlinn bcrpLrnsn, lrcndnkrtrln dia bcrbuka dcngnn
konrn. Jiktt tidnk ndn, lrcrrtlakrrytr din barbuktt dengan air. Sewrtggillnt1n air itu
suci."3 HR Ahmad dan Tirmidziyang menyatakan hadits ini hasan sal-rih.

Hadits ini menegaskan anjuran berbuka sebelum shalat Maghrib dengan


cara seperti yang disebutkan dalam hadits ini. Setelah shalat rnaghrib, barulah
makan, kecuali jika makanan sudah dihidangkan, hendaknya dia berbuka
terlebih dahulu.
Dari Anas, bahwa Rasulullah bersabda,
. // _. )t
J' ;),t- J+ . r:;iu ,"15\
'
ii-iU:.c j-c t.l'-;
i
!; .--, e$ lil

HR Bukhari, kitab 'ir.sft-S/rnn,rrr," bab "Ta'jil al lfthar," jilid III, hal. 47. Muslim, kitab 'hslr
Shiyam."bab "Fadhal as-Sahur," [+8] jilid II, hal. 77r. Ibnu Majah, kitab "asft-Shihm,"bab
"trh I,ih fi h'jil al-lfthar," [\6gtl iilid I, hal. 54r. Tirmidzi kitab 'hilr-Slrar,lr," bab 'MA IAh
til-tfthor," [6qq] jilid lII. hal. 7-r. Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan sahihl' Darimi
f fajil'hsli-Shd
kitab wm,"bab "Jt Ta'jil al lfthar," jilid II, hal. ;. Al-Muwaththa'kirab "trsh-Shiydm,"
bab "ivld lab Jt Tajil al-IJiltar," [6] jilid I, hal. z8B. Baihaki kitab 'hsll,sftllhnr," bab "Mh
Yustalnbbu min Ta'jil al-Fithri wa Ta'khir as Sahur," jilid IV hal. 47. Ahmad dalam al-
Nlustad,jilid V, hal. 33r, 3-34, 336,337 dan 339.
HR Abu Daud, kitab 'h.sft-Shdu,ra,"bab "Mh Yu.fthar'alayhi," [456]jilid II, hal. 76+.Tirmidzi
kitab 'hsh,shd11,m,"bab "Mh Ia'a Ma yustah,tbbu''alayhi a[-Ifihar" 1696l jilid,III, hal. 7o. 'Iirrnidzi
berkata, "Hadits ini hasan gharib." Ahmad dalam al-Musnad, jilid III, hal. r64. Hakim kitab
"ash-Shiydm,"
)ilid I, hal. 432. Hakim berkata, "Hadits ini sahih menurut syarat Muslim,."
HRTirmidzi kitab"ash-Shawm,"bab "Mh JAh MaYustahabbu'inda al-Ifthar," [6gs].'lirmidzi
belkata, "Hadits ini htrsan sahihJ' jilid III, hal. 69-7o. Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab
"Md Yufthar'alayhi," Iz:ss] jilid II, hal. z6+. Ibnu Majah, kitab 'hsh-Sft,r,dm," bab "Md
Jdh tuIa l'ustahabbu al-Fithr" Ir6qq] jilid l,hal.5tz. Darimi kitab 'hsft-S/l.?u'nr,"bab "Mh
Yrstahabbu al-Fitlru'olayhi,"jilid II, hal. 7. Hakim kitab "ash-Shawm,"bab "lstihbab al-Ifthar
bi at-Tamar," jilid I, hal..43z. Hakim berkata, "Hadits ini sahih menurut syarat Bukhari,,
meskipun Bukhari, dan N{uslim, tidak meriwayatkannya." Ini didukung oleh Dzahabi.
Baihaki kitab "ash-Shiyiim,"bab "Md YuJihar'alayh|" iilid lV hal. zI8.

258 - Fikih Sunnah ll


"lika nrnknn nrtilant telnh tlilidsrrgkan, nmkanlah terlebilt dnlulu sebelunt
shalat mngrilt, dan jnnganlsh kalisn ntenunda santnp rnolorn knlian."1HR Bukhari
dan Muslim.

3. Berdoa ketika berbuka dan ketika sedang puasa


Ibnu Majah meriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa
Rasulullah bersabda,
.t/ . . t ,
eUi:i ,-l .d :Jlq .;Uri
'r:
n r-t i,S ),:'; r-;eix p" * eA j:
' 'o",
, 6 j

J*ri
", ":
.:o-'tf.-j_J' :-iJ,
"scsunggultrtyo orntlg ynng berpuasn ketikn henan* Uertut<n nluniliki ,lon
ynng tidak tertolak." ATtabiln Abdullnlt hendsk herbttkn, dia berdon, "yn Allnh,
aku molton kepadn-Mu dengnn rahmnt-Mu yang meliputi segnla sesuntu, sLtpayr
En gka u nrcn gampuniku. " 2

Dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa Rasulullah berdoa saat berbuka,


",'
*Ju a' .u; .Fii is ,is)'
j1 .-S't ,Lnrr
--;
"Telalt ltilang aArngo, telah hasalt urnt-urnt, ,lon irrr.,1n Allnlt pahala sudalt
ditetapkan."3

Dalam sebuah hadits mursal bahwasanya Rasulullah berdoa,

J"p;i Jo':.t *s ,J:)eiJ ilil'


"Yct Allalt, kepatla-Mu ok, brrpunro, dan rlertgan rezeki-Mu sktt berbuka.,,a
Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad hasan bahwa Rasulullah bersabda,

' HR B.tk-h".t, krt"b "al-Adzan,"bat: "Idza Hadharat ath-Thaam wa Llqimat ash-shalhh," jilid
I, hal. r 7 r. Muslim, dengan lafal, "lika makan malam telah dihidangkan sedangkan iqimat
shalat sudah dikumandangkan." \itab "al-Masajid wa Mawadhi' ash-"shatah," lailjilid'I, hal.
'
39u. Ahmad, secara nrakna, iilid II, hal. ra8.
' HR Ibnu Majah, kitab "ash-Shiyam." bab "ii ash-Sha'im Ia Turatidu Da'war uhu," l r z s l I iilid
I,Iral. ssz. Dalam az-Zawaid dinyatakan bahwa sanad hadits ini sahih. Sebab, tshiq'bin
Ubaidillah bin Harits dinyatakan oieh Nasai, sebagai perawi yang tidak bermasalah dan Abu
Zar'ah menyatakannya sebagai perawi tsiqah. gahkan Ibnu'Hi5ban menyebut namanva 6i
dal_am afs Isiqdt. Sementartpeiawi lainnya sesuai syarat Bukhari,. Namun ini dha'i;f.Lihat
al-Irwa'l9z.rl.
r HR Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "al-eawl 'inda al-Ifthar," lzlSZl jilid II, hal. 765.
Mundziri menisbahkan hadits ini kepada Nglai,. Baihaki kitlaA "asn-Siiy:a'i,"bab;,UAvaqul
idza AJihara," jilid IV hal. 239. Hadits ini dha'i[. Lihat al-lrwa' lsztl.'
' HR Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "al-Qitwl 'tnda al-tfthar," Ii:sai jilid II, hal.765.
Baihaki kitab "ash,Shiyhm," bab "Md yaqul idza Afthara." jiita tV haj. z:6.

Puasa-259
:9A,r.i,r:j, ;L;1i1 ,pi"?;u;' :-si;.c: ;.j I i;x
Ada tiga golongail vang tidak ditolak doamerekn, yaitu: Ornngyangberpuasa
"

hinggaberbuka,l pemimpin yang adil, dan orang yang dizalimi.")

+. Menjauhi perkara-perkara yang bertentangan dengan ibadah


puasa

Puasa merupakan ibadah yang paling utama untuk mendekatkan diri


kepada Allah swt.. Allah swt. mernberlakukan puasa sebagai sarana untuk
menyucikan jiwa dan untuk membiasakan berbuat baik.
Seorang yang berpuasa hendaknya menjaga diri dari perbuatan-perbuatan
yang dapat mengurangi pahala puasanya, sehingga puasanya akan mendatangkan
manfaat dan menumbuhkan ketakwaan, sebagaimana yang disebut Allah dalam
hrman-Nya,

#"4 bt 6-ii'e tr6"t\4i i,?;1; 6 6t; "-iiq6


@1,*
" H ai or ang-o r an I y q n I b eri n an, diw ai ibkan st as kon t u he ry u as a s eb ngaim a nn

diwajibkan atas orang-orang sebelum kanu agar kanu bertnkr'un." (Al-Baqarah


[2]:183)
Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum semata, tetapi
puasa juga menahan diri dari apa segala bentuk larangan Allah swt.. Dari Abu
Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda,

.;i 4u" ;p .s1,1 .;oJJr


--" itJ' d1 ,q'r:)t1.joi t rr=ar i
jL. ,"i!
"Puasa tidak hanya menahsn dii dai mcrkon dnn minum, tetapi sesungguhnya
puasn adalah menjauhknn diri dari perbuatan sia-sia dun perkatann keji. lika kalian

Di sini dapat diambil satu kesimpulan bahwa disunnahkan membaca doa sepanjang
berpuasa. Hadits ini dha'if.Lrhat ad-Dhaifuh lr358l.
HR Tirmidzi krtab "ad-Dahwat," bab "fi al-Afwi wa al-Afyah," [:sS8] iilid V, hal. 578.
Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan." WtaA "Snqan al-lannhh," bab "Ma ft:a f Shifah al-
lannahwaNa'imiha," [2526] jilid IY,hal.67z. Tiimidziberkata, "Sanad haditstidakkuat.
Menurutku, bukanlah hadits rzr uttashil. Hadits ini juga diriwayatkan dengan sanadyang lain
dari Abu Mudillah, dari Abu Hurairah, dari Rasirlullah' Ibnu Majah, kitab "ash-Shiydm,"
bab "fi ash-Sh6'imIa Turaddu Da'watuhu," Ir75 z] jilid I' hal. 557 Ahmad dalam al-Musnad,
jilid il, hal. 3o5 dan 445.

260 - Fikih Sunnah II


diceci otau dibodol*sn (dtperlakukan dengan kasar) oleh seseorang,, maka katakanlah;
aku sedang berpunsa, aku sedang berpuasa."l HR lbnu Khuzaimah, Ibnu Hibban,
dan Hakim yang mengatakan kesahihan hadits ini berdasarkan syarat Muslim.

Imam Bukhari, Tirmidzi, Ahmad, Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Daud
meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah bersabda,

,l _*Jt .'tu _i-*Jl_: .r)tl' J* L{ ! -.*


"Siapa tlnng tidak rneninggalknn kata-katn dustn dan perbuatnn dusta, maka
Allah tidak hutuh terkait dia meninggolktm makan dan minunml/a."2 r
Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah bersabda,

l.4J' lt .ut"r;+ i _-l ;t" u):,:F' !l .*U-, j* i _*J ;\- -')


'ronf
"nrnp, U*r,nO orouf Orrpuorr, nn,uu'u tidok orrrdrportkon dori
puasanya sclain lapar snja. Dan hetapa banynk orsng Uang mengerjakan shalat
malam yang tidnk nrcndaTtatkart dari slrctlat malnnutyn selnin begadnng nruIatt
snjn."a HR Nasai, Ibnu Majah, dan Hakim yang menyatakannya sebagai
hadits sahih menurut svarat Bukhari.

5. Menggosok gigi
Disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk menggosok gigi ketika sedang
berpuasa, tanpa membedakan apakah dilakukan pada waktu pagi ataupun
petang. Tirmidzi berkata, "Menurut Syaf i, tidak ada larangan menggosok gigi
baik dilakukan pada waktu pagi maupun petang."

HR Hakim kitab"ash-Shawm,"bab "Mdn AftharaJi Ramadhan Nasiyan,fa La eadhah'alayhi


wa kafarah," jllid I, hal. 43o-43r. Hakim blrkata, "Hudit. it.ti sahih menurut syarat Muslim,,
meskipun Bukhari, dan Muslim, tidak meriwayatkannya." lni didukung oleh Dzahabi. A/-
Ihsan bi Tartib Shahih Ibnu Hibban kirab 'hsh-Sftd wm," bab 'Adab "aih-Shawm,"" ft47o1
LilidY.bal. rSS..Shahih l.bnu Khuzaimah kitab "ash-Shawm," bab "an-Nahyu'an al-Laghwi
fi ash-Shiyirm," Irss6] jilid III, hal z4z.
Maksudnya, Allah tidak akan menerima ibadah puasanya.
HR Bukhari, kitab 'hslr-Sftawm," bab "Mdn Lam Yada' Qawl az-Zir," lilid III, hal. 33.
Tirmidzi kitab "dsft,Sftdwm," b.tb "at-Tasydid Ii al-Ghaybah Ii ash-Shh'iri," IzoZ] jilid III,
hal. 78. Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan sahihl' Ibiu Majah, itita! 'ash-Siiim," bab
"Md lhh fi al-Ghaybah wa ar-Rafats Ii ash-Sh6'im," Ii689] jilid'I, hal.
539. Abu Diud, kitab
"ash-Shawm," bab "al'Ghaybah li ash-Shi'im," 146zl. Alimad dalam al-Musnad, jiirrd ll,
hal45z dan 5o5.
HR Hakim kitab 'hrft-Sft.zwm," jllid I, hal. 43 r. Hakim berkata, "Hadits ini sahih menurut
syarat Bukhari,, meskipun Buklari, dan Muslim, tidak meriwayatkannya." Ini didukuns
oleh Dzahabi. lbnu Majah, kitab "ash-Shiyam." bab "Ma Jah fi ai-Ghavbah wa ar-Rafats lt
ash-Sha'im." Ir 69o] jilid I, hal. 539. Dalam az-Zawa)d dinyaiakan bahwa sanad hadits ini
dha'if..Darimi. kitab "dsft-Sirdwm." bab "fi al-Muhafadzah 'ala "ash-Shawm,"" jilid II, hal.
jor. Ahmad dalam al-Musnad,iilid Il, hal. ++r.

Puasa-267
Rasulullah saw. selalu menggosok gigi ketika sedang berpuasa.' Uraian
tentang masalah ini telah dijelaskan pada bagian pertama. Bagian yang
berkeinginan untuk merujuk, silakan dibaca padanya.

6. Memperbanyak sedekah dan membaca Al'Qur'an


Memperbanyak sedekah hati dan membaca Al-Qur'an dianjurkan pada
setiap waktu, tetapi kedua amalan mulia ini lebih utama bila dilakukan ketika
di bulan Ramadhan.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., dia berkata, Rasulullah
saw. adalah orang yang paling dermawan dan sifat kedermawanannya lebih
nampak ketika di bulan Ramadhan, yaitu ketika fibril menemui beliau. Jibril
menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan. Lalu |ibril mengajaknya
untuk tadarus Al-Qur'an. Sungguh. Kedermawanan Rasulullah saw pada bulan
Ramadhan melebihi angin yang berembus."' '

7. Memperbanyak ibadah pada sepuluh hari terakhir bulan


Ramadhan
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa apabila telah
masuk sepuluh hari terakhir (dari bulan Ramadhan), Rasulullah menghidupkan
waktu malam beliau, membangunkan keluarga beliau untuk beribadah, dan
mengencangkan ikat pinggang (semakin giat dalam ibadah, red).0

HR Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "as-Slwrik li ash'Shh'im," lz:6+l jilid II, hal. 768.
Tirmidzi kitab 'bsh'Sftrrwm,"bab "MA IAhf as-Siwdkli ash-Shh'im," lzzsl jlbd III, hal. 95.
Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan." Bukhari, di dalam Shahih-nya menyebut hadits ini
secara mu'allaq di bahasan tentang biogralinya. Dia berkata, "Disebutkan dari Amir bin
Rabihh..." kitab "dsh-Sftdwm," bab "Siwhk ar-Ruthab," jilid III, hal. 4o. Ahmad dalam al-
Musnad, iilid III, hal qqs.
Ibarat angin dilihat dari segi kecepatan dan kemerataannya.
HR Bukh"ari, kitab 'hsft-Shiwm,"bab'Ajwad Mh Khna anlRasutultah Yakun Ji Ramadhan,"
iilid III, hal. rr. Muslim, kitab "al-Fadhh'il," bab "Kdna an-Rasulullah Ajwada an-Nas bi
'al-Khayr
mii ir-Rih al'Mursalah," Iso] iilid IV hal. rBo3. Nasai, kitab'hsh-Shiyhm," bab
"al-padhl wa al-ludJt Syahri Ramadhan," lzogsljilid IV hal. rz5. Ahmad dalam al-Musnad,
iilid I, hal. 288 dan 363.
HR Bukhari, kitab "ash-Shawm,"bab"Fadhal al-Amalfi al-Asyri al-Awakhir minRamadhan,"
iilid lll. hal. 6 r. Muslim, kitab "d/-1itkd [," bab "al-ljtihad
'Ramadhan," li al- Asyri al-Awakhir min Syahri
Izl iilid ll, hal. 832. Ibnu Majah, kitab 'hsh-Shawm."bab "Ji Fadhal al-'Asyri
al-Awakhir min Ramadhan," 1r768)jilid I, hal. 562. Abu Daud, kitab "ash-Shal6h,"bab "Ji
Qiyim Syahri Ramaclhan," lt3z6l jilid II, hal. ro5. Nasai, kitab 'Qiyhm al-Layl waTathawwu'
ai'Nahar"bab "alJkhtilaf 'ala Aiisyahfi lhyd'al-Layll'Ir6:q]jilid III, hal. zt7-2t8. Ahmad
dalam al-Musnad dengan lafal yang hampir serupa, jilid VI, hal. 4o, +t, 66,68 dan 146.

262 - Fikih Sunnah II


Menurut riwayat Muslim, beliau sangat giat beribadah pada sepuluh hari
terakhir (bulan Ramadhan) melebihi ibadah beliau di bulan-bulan yang lain.,
Tirmidzi meriwayatkan dari Ali ra. dan menyatakan bahwa hadits ini sahih,
dia berkata, Rasulullah saw. membangunkan keluarganya pada sepuluh malam
terakhir (bulan Ramadhan) dan mengencangkan ikat pinggang.,

- Beberapa Hal
r^@ yang OlUolelrkan Ketika Puasa br!
Saat berpuasa, ada beberapa hal yang boleh dikerjakan:

t. Menyiramkan air ke tubuh dan menyelam ke dalam air. Hal ini berdasarkan
pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abdurrahman dari
beberapa orang sahabat Rasulullah, dia berkata, aku pernah melihat
Rasulullah saw. menuangkan air ke atas kepala beliau ketika sedang
berpuasa, lantaran dahaga atau panas.r HR Ahmad, Malik, dan Abu Daud
dengan sanad sahih.
Dalam shahih Bukheri dan shahih Muslim terdapat hadits dari Aisyah ra.,
bahwa Rasulullah pernah junub pada waktu Shubuh, padahal beliau sedang
berpuasa, kemudian beliau mandi.o

fika ada air yang masuk ke dalam rongga dan tidak disengaja ketika mandi,
puasanya tetap sah.

Memakai celak atau meneteskan sesuatu ke mata, baik terasa ke dalam


kerongkongan maupun tidak. Hal ini tidak membatalkan puasa. Sebab,

HR Muslim,, kita'b "ttl-l'tikaf."bab "al-ljtihadfi al-'Asyri al-Awdkhir min syahri Ramadhan,"


"a-sh-Shiwm."bab"Minnahu."
L8ljilid IL hal.83z.Tirmidzi_kitab
"Hiidits lzqol'jilid VI, hal. r5z.
Tirrnidzi berkata. ini hasan sahih gharibl'lbnu Maiah, kitab'iri[-Sftivrirz,"babi'ri
Fadhal al 'Asyri.al-Aw,tkhir min Sytthri Ramadhan." lr767l'jilid L hal.
se z. Airmad dalam
al-Musnad.jilid VI. hal. 82, r z3 dan :56.
HR Tirmidii tanpa mcnggunakin hfal: ..: - - . kirab 'hsh Shawm,"bab "Min,'ash-Shawm,,"'
lzssljilidlll,hal. r5z..Pentahqiq Fikihas-Sunnaft_ini berkara,"Takseorangpundari para
ulama perrulis al-Kutub as Sittah yang meriwayatkan hadits ini selain firfiidzil'Ahinad
dalam al-Musnarl, jilid l, hal. s8, r 28,-r.13 dan i37.
HB Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "ash-Shh'im yushabbu'alayhi min al-Ma' min al-
'AlhasywaYubalighJiol-lstinsyaq."lzj65l jilidil,hal.z6q. Al-Muwaththa'kitab"ash-shiyAm,"
?l.b."Nld hhli,a;h_shiylmf ,'1:lakf."1zi1litia I, hal. zq+. Ahmad datamal-Musnoi,ilia
lll. hal. 475. jlid IV, hal. 6j, jilid V. hal. j7o. 38o. 4o8 dan 4jo.
HR Bukhari, dengan lafal yang serupa kitab "ash-shawm," bab 'hsh-shdim yushbihu
lunuban," jilid III, hal. 38. Muslih, kit.ib -ash-Shiyam," bab "shihhah Shawm Man Thalah
'alayhi al Fai.ru wa Huwa lylyb:.'l7ol jilid Il. hal.
78o. Ahmad dalam al-Musnad, jirid vr,
!ul. 11, 3_6 dan j8. Darimi kitab 'hsh-Sft.7wm," bab 'fi mdn Ashbaha lunuban wa Huwa
Yurid "ash-Shawm,"" jilid II, hal. r 3.

Puasa-263
mata bukan termasuk jalan yang dapat dimasuki air hingga ke rongga
perut. Dari Anas, bahwa dia pernah memakai celak ketika sedang puasa.'
Pendapat ini merupakan mazhab Syafi'i. Tapi Ibnu Mundzir menceritakan
bahwa pendapat ini dari Atha', Hasan, Nakha'i, Auza'i, Abu Hanifah' dan
Abu Tsaur, diriwayatkan dari Ibnu Umar, Anas, dan Ibnu Abu Aufa dari
golongan sahabat. Pendapat ini adalah mazhab Abu Daud. Dalam masalah
ini, tidak ada satu keterangan yang sahih yang diriwayatkan dari Rasulullah
saw. sebagaimana yang dikatakan oleh Tirmidzi.'
3. Berciuman. Seseorang yang mampu mengendalikan nafsu syahwatnya
dibolehkan berciuman ketika sedang berpuasa. Dari Aisyah ra., dia berkata,
Rasulullah pernah mencium (istri beliau) ketika sedang berpuasa dan
bersentuhan tatkala puasa, namun beliau adalah orang yang paling mampu
mengendalikan nafsunya.r
Dari Umar ra., dia berkata, pada suatu hari, nafsuku bergejolak. Aku
lantas mencium (istriku) padahal ketika itu aku sedang puasa. Aku lantas
menemui Rasulullah dan berkata kepada beliau, hari ini aku telah melakukan
perkara besar. Aku mencium (istriku) padahal aku dalam keadaan puasa.
Mendengar hal itu, Rasulullah saw. bersabda, "Bagaimanakah menurutmu,
jika kamu berkumur-kumur dengan air sedangkan saot itu kamu puasa?"
Aku jawab, itu tidak apa-apa. Rasulullah bersabda, "Lantas kenapa (kamu
pertanyakan)?"a
Ibnu Mundzir berkata, Umar, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Aisyah, Atha]
Syabi, Hasan, Ahmad, dan Ishaq membolehkan mencium istri ketika
sedang puasa.
Menurut mazhab Hanafi dan mazhab Syaf i, hukum mencium istri makruh

HR Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "fi al-Kahli'inda an-Nawm li ash-Shh'im," lzztS)
iilid II, hal. zz6.
HR Tirmidzi kitab 'hsft-Shawm," bab'MA hh fi al-Kahli Ii ash-Shd'im," lzz6l jilid III' hal.
96. Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "fi al-kahli'inda an-Nawm li ash-Shh'im," lz377i
yilid II, hal. 77 j-776.
HR Bukhari, kit ab "ash-Shawm,"bab "al-Mubasyarahli ash-Shd'im," jllidIll,hal. 38-39' Muslim,
kitab 'hsft-Sftiy am," bab "Bayan anna al-Qublah fi ash-Shawm Laysal Muharramah 'ala man
Lam Tuharrii Syahwatuhu)'Ie s. oo dan 68ljilid ll.hal. zzz.Tirmidzi kitab'.'ash'Shawm."
bab "Ma Ja'a fi Mubasyarah ash-Shd'im," lzzS'-zzgljilid III, hal. 98. Ibnu Majah' kitab "asft-
Shivam,"bab-"Mo lah'fi al-mubasyarah li ash-Sha'im," Ir682] iilid l, hal. sl8. Al-Muwaththa'
secara makna kitab 'iisft-Sftlyam.'' bab "Ma lah f at-Tasydid fi al-Qublah li ash'-Shh'im," lftl
iilidl.hal. z93.Ahmad dala.mal-Musnad,jilid VI'haI.4c,42,44. tz6' rzSdan rs6.
Hn ,tbu Diud, kitab "ash-Shawm," bab ";l-Qublah Ii ash-Shh'im," [zr8s] jilid lI,hal. 779.
Darimi kitab "ash-Shawm," bab "ar-Rukhshah fi al-Qublah li ash-Shd'im," jilid II, hal. r 3-
Ahmad dalam al-Musnad, illid I, hal. zr. Hakim dalam al-Mustadrakkitab "ash-Shawm,"
bab "Jawaz al-Qublah li a;h-Sha'im." jilid L hlm; 43r. Hakim berkata, "Hadits ini sahih
menurut syarat Bukhari, dan Muslim,, meskipun keduanya tidak meriwayatkannya." Ini
turut didukung oleh Dzahabi. Dalam Nayl al-Awthar, jilid lV, hal. 287 dinyatakan bahwa
hadits ini dikiisifikasikan sebagai sahih oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban.

264 * Fikih Sunnah II


jika dapat merangsang syahwat. fika tidak menimbulkan rangsangan, tidak
makruh. Meskipun demikian, sebisa mungkin hal ini dihindari.
Dalam hal ini, tidak ada perbedaan antara orang tua dengan anak muda,
karenayang jadi permasalahan adalah timbulnya syahwat dan kemungkinan
keluarnya air sperma. jika hal ini dapat membangkitkan syahwat bagi
anak muda atau orang tua yang masih bertenaga, hukumnya makruh.
Sebaliknya, jika tidak membangkitkan syahwat disebabkan sudah lanjut
usia atau karena pemuda tersebut ternyata lemah syahwat, tidaklah makruh.
Meskipun demikian, sebisa mungkin hal ini dihindari.
Baik itu mencium pipi, mulut, rnaupun bagian tubuh yang lain, demikian
pula menyentuh dengan tangan atau berpelukan, semua itu sama hukumnya
dengan mencium.

4. Suntik. Suntik merupakan hal yang tidak membatalkan puasa, baik untuk
memasukkan zat makanan atau untuk tujuan yang lain, baik melalui urat
nadi atau lapisan bawah kulit. Sebab, Meskipun suntikan pada akhirnya
masuk ke dalam tubuh, tapi tidak melalui jalur yang biasa (yang dapat
membatalkan puasa, seperti mulut, hidung atau yang lain, red ).
5. Melakukan bekam. Rasulullah pernah berbekarn padahal beliau sedang
puasa. |ika bekam dilakukan dan rnenbuat tubuh lemas, maka hukumnya
adalah makruh. Tsabit al-Bunnani pernah bertanya kepada Anas, apakah
kalian memandang makruh berbekam' bagi orang yang sedang puasa di
masa Rasulullah saw.? Anas menjawab, tidak, kecuali jika rnenyebabkan
badan lemah.'HR Bukhari dan lain-lain.
Berbekarn pada bagian anggota tubuh selain kepala (al-fashdu), adalah
sama hukumnya dengan berbekam pada bagian kepala (al-hijamah).

Berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung, tapi bila dilakukan


secara berlebihan, maka hukumnya makruh. Dari Laqith bin Shabrah
bahwa Rasulullah bersabda,

"lika engktttt menglirup air, hendLtkntla engknu laktLkan dengan kuat, kecunli

AI-Hijamah adalah bekam, yaitu mengambil darah kepala.


HR Bukhari, kttab 'hth-Thibb," bab "Ayyu Sahh Yahtajimi" jilid Vll, hal. 16r. Abu Daud,
kitab 'hsft-Shdrlrlr," birb "fi ar-Rukhshah fi Dznlika," lz37z.237 j dan 4751iilid ll. hal. 77j-
7z+. Tirmidzi kitab 'hsft-Sfid wm," bab 'hr-Rukhshah Jt Hijamah," lzz s, zz6 dan 7771. lbnu
Majah, kitab "ash-ShiS'hm,"bab "Ma ldhJi al-Hijamah ii,tsh'-Sha'im," I r 682 ]jilid I, hal.l37. AI-
Miwaththa'l,ttab "a;h-Shiydm," bab "Md lh'a fi Hijamah ash-Sha'in." [32] jilid I, hal. 298.
Al-Fashdu adalah berbekam pada bahagian anggota badan.

Puaso-265
HR Nasai, Tirrrtidzi, Ibnu Majah dan Abu
iikn t:trgltnt scr/rltg ltLttrsrr.'r
Daud. Tirmidzi ntengatakatt balnvri hadits itti l-rrrsirrt sahih.
uleulir rnenrancl.iing rnal<rnh nrenrirsukkan obat ke clalanr hidung orang
Pirrar

yang pLlasu, birhl<an pcrbuatan t,ang clenrikiatr clapat metnbatirlkalt puas.r.


Haclits in i ln etlperlir,rat penclapitt tnelclia.
Ibnu Qtrrlanrah berl<irta, "Jika seseorang l-tcrkutnttr-kttnrttr irtau r"nenghirup
air ketika br:r'u,uc'llru, lnlu irir nrirsrrl< kc l<err.rnqkol)gillrnya tanpa adat unsur
kesengirjairn clan trukan pula kirrcna berlr.-l''ih lcbihan, 1'ang clenikiatt ini
ticlirk mernbatirll<.an puasa. Denrikian pcndapat- Ar.rza'r, Ishirq, dan Syafi'i
clalarn sirlrh satrr ptnrlapir.tnr,a. hirclits jrri elit'!rr'ar,atl<an olelt Ibrtu Abbirs.

Tetapi nrentrrnt inram N{alik clarr r\bu Ilanilali, puasanva batal, liarena
clengan c'lenrikian clia telah urcmirsukkan air ke clalam rongga perutut'a
clalam keadaar.r saciar, hingga cicngan cler.rriliiirn puasanyil r-ncnjircli batal.
Hirl ir-ri sanra halttvir irpirbiltr seseorang serrgajl tttetnitluttt r-tit'.

Ibnu Qudatnirh t'irtrg tletrclttkttt-tg pettdapirt pertirnra berkata, "Metlurut


karni, urasulinl';1 "ti,' ke tcnggorokan irclirlarh tanpa trerlelrihatr clat.r tanpa
disengaja. C)leh liarena itu, hal yang clenrikian satna halnya clengan seekor
lalirt terbang lienrr-rcliiur nasuk ke clalirm ter.rggorohirnny,a.' L)etrgat.t
clemikiar-r, hal ini berbeda der"rgan pcrbuatiu.r vang clisertgaja."

7. Menelan sesuatu 1'ang ticlak rnungkin clapat dielai<kirn, seperti nenelatr


air luclah, rnetrghimp tlebtr jalan tirnpa ciisetrgaja, sisa-sisa tepr.rrlg, clahali,
lendir, cliur lain-lain. Ibnu Abbas berkata, "Seseorang clibolehkan mencicil.ri
rasa ntakanau.t unttrk nrengetirhui barsi irtau ticlaknya t.nirkanan, atau sttitttt
barang vang henclirk clibelil'
Hasan bitrsa mengun,vah kelapa dengan mulrttnf a untuk cliberikan kepada
cucunya padahal ketika ittt cliir seclang puasa. Ibrahirn nleng.rnggap hal ini
seltagai bent uk kcrirtgitnarr.
Aclapun mer.rgunyah gula-gula clengan nrulut, hr.rkun.rnya makruh jika isir-rya
tidirk hancur. Di ar.rtarrir ulatna y.urg rrengerngg.rPnya rnakruh adalah Sy.rbi,
Nakhii, Syafi'i, nrazhirb llirnafi, dan mazhab Hambali.

' HR kitnb "a-slr S/rr.ru,ri," trab 'it.s/r Slri'irtt \ltslutltbrt 'doyli ntirt al Ma' nrin al Alhosy Y'a
;asln-Sh,ulnt,"bab"Kantir.iyalr
fiiriilnli,i Izj66]jilid ll, hal. z(rq. ri.ti.tidziiilat.l
itti,,ry,,.,1i;
al-Istii,s1,,aq il ash-Shi'int," lZ88l jilid III, hal. r 4(r. '[irr.nidzi berkata, "Hadits ini hasan sahih."
Nasai, kitab "ath:lhahontlt"bab 'i,r/ Xlubalaghahii tl Istirtsynq." l8zl jilid I, hal.66. Ibnu
Majah, kitab'hth-Thoharah," bab "ol-Mubalaghoh Ji nl-lstinsyaq)'l+ot) jilicl I, hal. r4z.
Ahmad dalarn cl-Mu.srnd, jilicl I\', hal. :: clan z r r .
' Ibnu Abbas berkata, "Masuknl'a seekor lalirt ke daltrrn kerongkongan tidak nrembatalkaur
puasai'

266 - Fikih Sunnah II


Aisyah dan Atha'menganggapnya sebagai bentuk keringanan, karena tidak
akan masuk ke dalarn perut. Hal ini sama halnya clengan menaruh kerikil
di dalam mulutnya, jika bagiarrnya tidak hancur. Sebaliknya, jika l"rancur
dan masuk ke dalam perLlt, puasanva batal.
Ibnu Taimiryah berkata, "Mencium wangi-war-rgian tidak dilarang bagi
orang yarlg sedang puasa." Lebih lanjut dia berkata, 'Adapun bercelak,
suntik, meneteskan obat ke dalarn saluran kencing, mengobati lukn pada
ubun-ubun dan rongga perut, masalah ini masih diperdebatkan oleh ulama.
Di antara mereka ada yang berpendapat bahlva semua perkara tersebut tidak
ada satupun yang membatalkan puasa. Ada pula yang mengatakan bahwa
semuanya membatalkan puasa, kecuali bercelak. Ada yang berpendapat
bahwa semuanyir membatalkan puasa, kecuali meneteskan obat. Dan ada
juga yang mengatakan batal, kecuali bercelak dan meneteskan obat."
Selanjutnya Ibnu Tairnilyah berpendapat, "Pendapat yang lebih kuat adalah
tidak satu pun di antara sernua perkara di atas yang membatalkan puasa.
Sebab, puasa termasuk ajaran agama Islam yang perlu diketahui oleh
orang terdidik maupun masyarakart awaln. Seandainya perkara-perkara ini
termasuk dalarn sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan rasul-Nya dalarn
puasa hingga membatalkan puasa, tentunya hal ini telah dijelaskan oleh
Rasulullah salv.. Dan penjelasan mengenai hal itu akan diketahui oleh para
sahabat, yang kemudian disampaikan kepada seluruh umat, sebagaimana
hahiya syariat-syariat yang lain. Oleh karena tidak seorang ulama pun yang
menyampaikan perkara tersebut dari Rasulullal-r, baik berupa hadits sahih
maupLrn lemah, musnad maupun mursal, maka dapat simpulkan bah*'a
tidak satu pun dari perkara di atas yang dilarang oleh ajaran agama Islam
(dan membatalkan puasa) J'

Ibnu Taimilyah juga berkata, "Hukum yang berkaitan dengan seluruh


urnat harus diterangkan oleh Rasulullah saw. secara ufilum, kemudian
disebarluaskan kepada segenap un-rat. Sebagaintana yang sudah umurl
diketahui, bercelak dan yar-rg lain merupakan perbuatan yang lazim di
kalangan masyarakat seperti halnya membubuhkan minyak rambut,
mandi, nemakai wangi-wangian dengan kayu gaharu, clan lain-lain.
]ika semua ini termasuk sesuatu yang membatalkan puasa, tentu akan
dijelaskan Rasulullah sebagaimana beliau menjelaskan perkara-perkara
lain yang dapat mernbatalkan puasa. Oleh karena beliau tidak penjelasan
dari Rasulullah saw., maka dapat disimpulkan bahwa perkara itu termasuk
dalam jenis wangian, minyak rambut, dan asap kayu gaharu yang kadang-

Puasa-267
kadang terhirup oleh hidung lantas masuk ke dalam otak dan menyegarkan
tubuh. Namun den-rikian, semuanya tidak membatalkan puasa.
Begitu pula minyak rambut. Ia diserap oleh tubuh hingga masuk ke dalam
urat-urat dan merangsang kekuatan fisik. Demikian pula wangi-wangian
dapat mendatangkan kesegaran dan tenaga baru. Oleh karena tidak ada
larangan berkaitan dengan perkara ini bagi orang yang puasa, dengan
dernikian, dibolehkan memakai wangian, menghirup asap kayu gaharu, dan
memakai minyak rambut. Maka, demikian pula halnya dengan bercelak.
Pada masa Rasulullah, adakalanya seseorang dari kaum Muslimin terluka
disebabkan perang atau peristiwa yang lain, hingga kadang-kadang luka
tersebut rnenembus ubun-ubun dan kadang-kadang melukai bagian perut.
Seandainya luka seperti ini mernbatalkan puasa, tentunya Rasulullah saw.
memberi penjelasan kepada mereka. Oleh karena tidak ada larangan
berkaitan masalah ini bagi orang yang puasa, maka dapat disimpulkan
bahwa hal ini tidak mernbatalkan puasa.
Ibnu Taimilyah juga mengatakan, "sebenarnya, bercelak sama sekali tidak
mengenyangkan, dan tidak ada orang yang ingin memasukkan celak ke
dalam perutnya, baik rnelalui hidung maupun mulut. Suntikan' juga tidak
nengenyangkan, sebaliknya ia dapat mengeluarkan cairan yang terdapat
di dalam tubuh, sama halnya dengan mencium sesuatu alat pencahar atau
terperanjat hingga mengeluarkan cairan dari dalam tenggorokan dan
suntikan yang tidak sampai masuk ke dalam perut.
Mengonsumsi obat-obatan yang sengaja dimasukkan ke dalam Perut ketika
mengobati luka yang sampai ke dalam kerongkongan atau mengobati luka
yang tembus hingga ke dalam otak, tidak sama dengan memakan makanan
yang disengaja. Allah swt. berfirman, "Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa." (4tl-Baqarah [z]: r83)

Rasulullah bersabda,
fa t ) s a t,
{> ? e-d\
2
"P u0s0 me r u1t akan t am en g. "

Maksudnya ialah suntikan urus-urus (enema) tidak membatalkan puasa'


HR Bukhari, kitab 'hsh-sft./wrz." bab "Hal Yaqul; lnni Sha'im?" jiliit III, hal. 34 dan kitab
'ht-Tauhid," bab "Qawl AllahTaa'la: -';''s- -- tr :..*.', jilid IX' hal' tzs. Muslim, kitab
"ash-Shiyam,"bab"Fadhal ash-Shiyim," l r6zl iilid ll, hal.8o6. Abu Daud, kttab'hsh-Shawm"'
bal: "allGhaybah Ii ash-Sha'irz."'l zt6tl iilid II, hal. 268. Nasai' kitab "ash-Shawm." 6ab
"Fadhsl ashlshiydm," lzzrTl jilid lv, hai. r 64. Ibnu Majah, kirab "ash-Shiyam"' bab "Ma
Idhf Fadhal ash-Shiydm," Ir6:q] jilid I, hal. 525.

268 - Fikih Sunnah II


i

t
I
I
Beliau juga bersabda,

: yA\ s.L il! "u-;l>.-


,'r4j..,!, .g !. "ri ,r, J + .n oUrl;J, -',
"Sesunggtiltnyn setnn mengalir di delnm tubuh mnnusia melnlui
Ttentbulult
darah. Mskn, persentpitlalt tentpat-tempnt alirnnnya dcngan cttrLt lnltnr dttr
puasa."1

Orang yang berpuasa dilarang makan dan minum, karena menahan diri dari
makan dan minum dapat menumbuhkan ketakwaan. fadi, meninggalkan
makan dan minum yang dapat memperbanyak darah, yang mana setan-
setan biasa merasuk ke dalam tubuh manusia, bennula dari makanan,
bukan disebabkan adanya suntikan, bercelak, meneteskan obat pada
kemaluan, dan bukan pula menjauhi obat-obatan yang biasa digunakar-r
untuk menyernbuhkan luka pada ubun-ubun atau pada perut.
8. Makan, minum, dan bersetubuh sampai terbitnya fajar. |ika fajar sudah
terbit dan ketika itu masih terdapat makanan di dalam mulutnya, maka
dia wajib memuntahkannya. Jika sedang dalam keadaan bersetubuh, dia
wajib segera mencabut kemaluannya.
fika makanan telah dimuntahkan dan zakar (kemaluan laki-laki) segera
dicabut dari dalam vagina (kemaluan istri), maka puasanya tetap berlaku.
Tetapi jika makanan yangberada di dalam mulutnya ditelan dengan sengaja
atau tetap bersetubuh dengan istrinya di kala mengetahui bahwa fajar telah
terbit, maka puasanya batal.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah
bersabda,

"Sesunggulmya Bilal rnengumandnngknn adzan padn tutlktu nnlorn.


likn
kttlian nrcndengarnya, makn teruskanlah knlian nwknn dnn minutn hinggn
terdengar surtra adznn yang dikumandangkan lbnu Llmmi Msktum."z
HR Bukhari, kitab "Bad'i al-Khalq,"bab "Shifah lblis wa lunudiftt," jilid iilid IV hal. r 5o dan kitab
'al-Ahka.m,".secara
"al-Ahkam," ringkas...bab
secara rinskas ''asy Syal,tidah Takun 'lnda
. bab "asv-svahadah 'Indn Hakim
Hnkim Ji fi Vt\ ilayati:hi." jilid lX,
ral. 87 dan kitab 'al-I'tikaf."
hal. "al-l'tikaf,"bab
bab "Ziyarah al-Marhh
al Marhh Zawjaha
Zawjaha Ji I'tikafihi," jilid II, hal. 65
fr I'tikafihl,"jilid c,s.
Abu Daud, kitab "ash-Shiwm," bab'"al-Mu'talif-'hsft,Sfttvam."b6b
Yadkhul'al-Biyta li Hajatihi," lz+zol jllid
il,
Il, hal. 'Mu'takif
"fi al Mu'takiiyazuiuhu
II, 8:s. Ibnu Maiah,
nar. uj5._lDnu Majah, secara rinqkas
rvlaran, kirab'hsh-Slliyam," bab "Ji
krtab'hsh-5hi/am,
ringkas kitab
nngkas MutakiJ yazuiuhtt
yazuruhtr
lr77gl jilid I,hal.
Ahluhu fi al-Masjid." lr77sl
Ahluhu I, hal. 566. Darimi dengan lal-ai yans serupa kitab 'hr-
yang serupi
R,iqaqi'bab
Riqaq," "asy-syaithan
Riqaq," bab "asy
"asy-5y61i7han
Syaithan Yajri
Yairi min Ibn lbn Adam Majra
m lvtalra
Maira aa-ual jilid
itlid lli
ad-bam," iili'd
ad--Dam." ll: hal. izo. Ahmad
dalam al-Musnad, lilid lll, hal. 285. l09 dan jilid iilid VI, hal. ;:2.
337
HR
rr^ Bukhari, Kttau "al-Adzan,"bab
Du^rrdrr, kitab uL-^uzufr, oau "al-Adzan
ul-lruzun Qabla arta|r, jilid
uaola al-Fajr" ),flo I, hal. nat. 16r
1o1 dan
Clan kitab
KltaD
"ash-Shawm," bab "Sabda Rasulullah, "langanlah kamu sampai'tidak bersahur disebabkan
mendengar
mendengar adzanadza.n Bilal..
Bilal."
Bilal." jilid lll,
IIL hal. 37.
III, ru. fuu
37. Muslim. 'hsh-Sftilrjnr."
Muslim, kitab "asft-Shtviim." bab "Bayan
hab "Bnttan Anna Annn
ad-Dukhul Ji
ad-Dukhut ash-Shawm Yahshul bi'lhulu'
fi ash-\hawm al-Fajr."" I:Bl
bi Thulu' al-Fair" [:8] jilid
[:B] tt, hal. 768.
iilid II, 268. Ahniad
Ahmad dalam
al-Musnad,jilid Il, hal. s, j7, rz3 dan jilid VI, hai. 4+, s+'dan 433

PuascL-269
9. Orang yarlg puasa dibolehkan berada dalam keadaan berjunub di
waktu Shubuh. Hal ini sebagaimana yang telah dinyatakan dalam hadits
Aisyah.
10. Wanita yang mengalami haid atau nifas, jika darah mereka terhenti di
waktu malam, dibolehkan menangguhkan mandi hingga waktu Shubuh
meskipun sudah memulai puasa. Kemudian hendaknya mereka mandi
untuk melakukan shalat Shubuh.

27O - Fikih Sunnah II

Anda mungkin juga menyukai