l. Makan sahur.
Umat Islam sepakat bahwa sahur hukumnya sunnah dan tidak
berdosa apabila ditinggalkan. Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw
bersabda,
[,r-*--.lt] dengan harakat fathah.padahuruf haa',maksudnya makanan sahur, dan jika dibaca
dengan harakat dhammah, maka malia maksudnya adalah kata da
iasar (waktu sahui; aaripe.u"atan
pada waktu sahur.
-'ash-5hawm,"
' HR
rrK rruKharr, kftab "asft-Sft awm," bab "Barakah as-sahur
Bukhari, kitab as-Sahur Ji Ghayr ljab," jrlid III, hal. 37-38.
f
Muslim,kitab "ash-shiyam,"bab "Fadhal as-Sahur wa ra'dd tstinbaiihi wh
Muslim, kitab "ash-Shi lstihbab ra*niiitti
wa Tajil al-.Fitnrii' .l+.sl jllidIl,hal.77o.
waTa'jilal-Fithri,"l+Sl Tirmidzi kitab "ash-Shawm,"bab.M6 Jdhf Fadhal
iilidll,hal. TTo.Tirmidzikitab"ash-Shawm."bab"MaIAhfiFadhal
as-Sahun" IZo8] iilid III, hal. 79. 29. Nasai, kitab "ash-Shawm," ''al-Hatts 'ala
"ash-Shawm." bab "al-Hatts is-Snhur;'
'ain as-Sahur"
f .2.110).jil.id
IV, hil. rar. Ibnu Majah, kitab "ash Shiyam,"bab "MA IAh fi as Sahur.', j69zl
jilid I, hal. 54o. Darimi kitab 'hs&-sha wm," 6ab "fi Fadhal as-sahur,'' iilid II, hal. 6. Ahmad
d,alam al Musnad, j.ilid III,.h.al. 99, 2t5,24:', z5S"dan :8r. Baihaki klab "ash-shiy,im,"bab
"lstihbab as-Sahur" jilid IV, hal. zj6.
' HR Nasai, kitab "ash-Shiyam,."bab "Tasmiyah as-Sahur Ghidza'," Izr6+l iilid IV, hal. r46.
Lihat al-Ihkam fi al-Ahkam oleh Ustaz Mushthafa bin Salamah.
Makan sahur dipenuhi berkah, karena sahur dapat memberi kekuatan bagi
orang yang hendak berpuasa, membuat dirinya semakin rajin beribadah, dan
meringankan beban puasa.
Sahur bisa dilakukan dengan memakan makanan, baik banyak ataupun
sedikit, meminum walaupun dengan se-teguk air. Dari Abu Sa'id al-Khudri ra.,
bahwa Rasulullah saw. bersabda,
Waktu Sahur
waktu sahur sejakpertengahan malam hingga terbit fajar dan disunnahkan
mengakhirkannya hingga sebelum fajar terbit. Dari zaid bin Tsabit ra., dia
berkata, kami makan sahur bersama Rasulullah saw., lalu kami berdiri untuk
melakukan shalat. Aku bertanya, berapa jeda waktu antara keduanya (makan
sahur dengan berdiri untuk shalat)? Beliau menjawab, "(selama bacaan) Iima
puluh ayat."'HR Bukhari dan Muslim'
Dari Amru bin Maimun, dia berkata, para sahabat Muhammad saw. adalah
orang-orang yang paling bersegera dalam berbuka dan paling lambat ketika
bersahur.r HR Baihaki dengan sanad sahih.
Dari Abu Dzarr al-Ghifari ra. dalam hadits marfu', bahwa Rasulullah
bersabda,
,o J o l, , to.l'
, a>--Jl lqJJ ,>1 Jq
j'; r
'J
' HR Ah-"d,t"lam al-Musnad, jilid III, hal. rz dengan lafal yang serupa dan diriwayatkan
rinskas, iilid V hal. 37o.
, secara
Hn guLltiri, kitab "ash-Siawm." bab "Qadri Kam Baynn as-Sahur wa Shalah al-Faiar?"
iilid lll, hal. tz. Muslim, kitab 'hsft-Shiam." bab "Fadhal as-Sahur wa Ta'kid Istihbabihi
'wa
lstihbab Ta'khirihi wa Ta'iil al-Fathri." la,tl illid ll, hal. 77 t.
: HR Baihaki kitab 'hsft-shry ain." aa "Ma Yustahabbu min Ta'jil al-Fithri wa Ta'khir as-sahur,"
jilid IV hal. 238.
Seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Abbas ra., aku bersahur namun jika
aku ragu, aku langsung menahan diri untuk tidak makan sahur. Mendengar
itu, Ibnu Abbas berkata, "Makanlah selama kamu masih ragu, hingga akhirnya
kamu tidak ragu lagi."
Abu Daud berkata, 'Abu Abdillah mengeluarkan fatwa bahwa'orang yang
ragu' apakah fajar sudah terbit atau belum, tetap dibolehkan makan hingga
benar-benar yakin bahwa fajar sudah terbitl' Pendapat ini menurut mazhab Ibnu
Abbas ra., Athal Auzaiidan Ahmad. Menurut imam Nawawi, pengikut mazhab
syafi'i sepakat dibolehkan makan bagi orang yang meragukan terbitnya fajar.
2. Menyegerakan berbuka
Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk menyegerakan berbuka, apabila
matahari sudah terbenam. Dari Sahl bin Sa'ad, bahwa Rasulullah bersabda,
Puasa-257
"Utnst mnnusia akan selslu htrstln dalnm kcltnikwr scltnrn tnereko
menyegernknn berbuka."l HR Bukhari dan Muslim.
Sebaiknya berbuka puasa dengan butrh korma, dan jika tidak oda, maka
berbuka dengan meminum air. Dsri Anas ra., diaberkata, Rasulullah saw. berbuka
dengon beberapa butir korma basah sebelum shalat. Iiko tidak ad(l, beliau berbuka
dengan korma kering. Iika tiderk ada.iuga, beliau berbuka dengan beberapa teguk
air.'HP. Abu Daud. Hakim menyatakan hadits ini sahih, sementara Tirmidzi
menyatakannya hasan.
Dari Salman bin Amir bahr.r'a Rasulullah bersabda,
e ' -t
Jp :rLJt 3i ..jJt w-- '1 ;p .r3r ,l; "rL":lt ,\k\,, J -[-\ J\t
I
1!\
)*,d\
"
likt snlnlt seorntg tli sntsrn knlinn bcrpLrnsn, lrcndnkrtrln dia bcrbuka dcngnn
konrn. Jiktt tidnk ndn, lrcrrtlakrrytr din barbuktt dengan air. Sewrtggillnt1n air itu
suci."3 HR Ahmad dan Tirmidziyang menyatakan hadits ini hasan sal-rih.
HR Bukhari, kitab 'ir.sft-S/rnn,rrr," bab "Ta'jil al lfthar," jilid III, hal. 47. Muslim, kitab 'hslr
Shiyam."bab "Fadhal as-Sahur," [+8] jilid II, hal. 77r. Ibnu Majah, kitab "asft-Shihm,"bab
"trh I,ih fi h'jil al-lfthar," [\6gtl iilid I, hal. 54r. Tirmidzi kitab 'hilr-Slrar,lr," bab 'MA IAh
til-tfthor," [6qq] jilid lII. hal. 7-r. Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan sahihl' Darimi
f fajil'hsli-Shd
kitab wm,"bab "Jt Ta'jil al lfthar," jilid II, hal. ;. Al-Muwaththa'kirab "trsh-Shiydm,"
bab "ivld lab Jt Tajil al-IJiltar," [6] jilid I, hal. z8B. Baihaki kitab 'hsll,sftllhnr," bab "Mh
Yustalnbbu min Ta'jil al-Fithri wa Ta'khir as Sahur," jilid IV hal. 47. Ahmad dalam al-
Nlustad,jilid V, hal. 33r, 3-34, 336,337 dan 339.
HR Abu Daud, kitab 'h.sft-Shdu,ra,"bab "Mh Yu.fthar'alayhi," [456]jilid II, hal. 76+.Tirmidzi
kitab 'hsh,shd11,m,"bab "Mh Ia'a Ma yustah,tbbu''alayhi a[-Ifihar" 1696l jilid,III, hal. 7o. 'Iirrnidzi
berkata, "Hadits ini hasan gharib." Ahmad dalam al-Musnad, jilid III, hal. r64. Hakim kitab
"ash-Shiydm,"
)ilid I, hal. 432. Hakim berkata, "Hadits ini sahih menurut syarat Muslim,."
HRTirmidzi kitab"ash-Shawm,"bab "Mh JAh MaYustahabbu'inda al-Ifthar," [6gs].'lirmidzi
belkata, "Hadits ini htrsan sahihJ' jilid III, hal. 69-7o. Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab
"Md Yufthar'alayhi," Iz:ss] jilid II, hal. z6+. Ibnu Majah, kitab 'hsh-Sft,r,dm," bab "Md
Jdh tuIa l'ustahabbu al-Fithr" Ir6qq] jilid l,hal.5tz. Darimi kitab 'hsft-S/l.?u'nr,"bab "Mh
Yrstahabbu al-Fitlru'olayhi,"jilid II, hal. 7. Hakim kitab "ash-Shawm,"bab "lstihbab al-Ifthar
bi at-Tamar," jilid I, hal..43z. Hakim berkata, "Hadits ini sahih menurut syarat Bukhari,,
meskipun Bukhari, dan N{uslim, tidak meriwayatkannya." Ini didukung oleh Dzahabi.
Baihaki kitab "ash-Shiyiim,"bab "Md YuJihar'alayh|" iilid lV hal. zI8.
J*ri
", ":
.:o-'tf.-j_J' :-iJ,
"scsunggultrtyo orntlg ynng berpuasn ketikn henan* Uertut<n nluniliki ,lon
ynng tidak tertolak." ATtabiln Abdullnlt hendsk herbttkn, dia berdon, "yn Allnh,
aku molton kepadn-Mu dengnn rahmnt-Mu yang meliputi segnla sesuntu, sLtpayr
En gka u nrcn gampuniku. " 2
' HR B.tk-h".t, krt"b "al-Adzan,"bat: "Idza Hadharat ath-Thaam wa Llqimat ash-shalhh," jilid
I, hal. r 7 r. Muslim, dengan lafal, "lika makan malam telah dihidangkan sedangkan iqimat
shalat sudah dikumandangkan." \itab "al-Masajid wa Mawadhi' ash-"shatah," lailjilid'I, hal.
'
39u. Ahmad, secara nrakna, iilid II, hal. ra8.
' HR Ibnu Majah, kitab "ash-Shiyam." bab "ii ash-Sha'im Ia Turatidu Da'war uhu," l r z s l I iilid
I,Iral. ssz. Dalam az-Zawaid dinyatakan bahwa sanad hadits ini sahih. Sebab, tshiq'bin
Ubaidillah bin Harits dinyatakan oieh Nasai, sebagai perawi yang tidak bermasalah dan Abu
Zar'ah menyatakannya sebagai perawi tsiqah. gahkan Ibnu'Hi5ban menyebut namanva 6i
dal_am afs Isiqdt. Sementartpeiawi lainnya sesuai syarat Bukhari,. Namun ini dha'i;f.Lihat
al-Irwa'l9z.rl.
r HR Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "al-eawl 'inda al-Ifthar," lzlSZl jilid II, hal. 765.
Mundziri menisbahkan hadits ini kepada Nglai,. Baihaki kitlaA "asn-Siiy:a'i,"bab;,UAvaqul
idza AJihara," jilid IV hal. 239. Hadits ini dha'i[. Lihat al-lrwa' lsztl.'
' HR Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "al-Qitwl 'tnda al-tfthar," Ii:sai jilid II, hal.765.
Baihaki kitab "ash,Shiyhm," bab "Md yaqul idza Afthara." jiita tV haj. z:6.
Puasa-259
:9A,r.i,r:j, ;L;1i1 ,pi"?;u;' :-si;.c: ;.j I i;x
Ada tiga golongail vang tidak ditolak doamerekn, yaitu: Ornngyangberpuasa
"
Di sini dapat diambil satu kesimpulan bahwa disunnahkan membaca doa sepanjang
berpuasa. Hadits ini dha'if.Lrhat ad-Dhaifuh lr358l.
HR Tirmidzi krtab "ad-Dahwat," bab "fi al-Afwi wa al-Afyah," [:sS8] iilid V, hal. 578.
Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan." WtaA "Snqan al-lannhh," bab "Ma ft:a f Shifah al-
lannahwaNa'imiha," [2526] jilid IY,hal.67z. Tiimidziberkata, "Sanad haditstidakkuat.
Menurutku, bukanlah hadits rzr uttashil. Hadits ini juga diriwayatkan dengan sanadyang lain
dari Abu Mudillah, dari Abu Hurairah, dari Rasirlullah' Ibnu Majah, kitab "ash-Shiydm,"
bab "fi ash-Sh6'imIa Turaddu Da'watuhu," Ir75 z] jilid I' hal. 557 Ahmad dalam al-Musnad,
jilid il, hal. 3o5 dan 445.
Imam Bukhari, Tirmidzi, Ahmad, Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Daud
meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah bersabda,
5. Menggosok gigi
Disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk menggosok gigi ketika sedang
berpuasa, tanpa membedakan apakah dilakukan pada waktu pagi ataupun
petang. Tirmidzi berkata, "Menurut Syaf i, tidak ada larangan menggosok gigi
baik dilakukan pada waktu pagi maupun petang."
Puasa-267
Rasulullah saw. selalu menggosok gigi ketika sedang berpuasa.' Uraian
tentang masalah ini telah dijelaskan pada bagian pertama. Bagian yang
berkeinginan untuk merujuk, silakan dibaca padanya.
HR Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "as-Slwrik li ash'Shh'im," lz:6+l jilid II, hal. 768.
Tirmidzi kitab 'bsh'Sftrrwm,"bab "MA IAhf as-Siwdkli ash-Shh'im," lzzsl jlbd III, hal. 95.
Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan." Bukhari, di dalam Shahih-nya menyebut hadits ini
secara mu'allaq di bahasan tentang biogralinya. Dia berkata, "Disebutkan dari Amir bin
Rabihh..." kitab "dsh-Sftdwm," bab "Siwhk ar-Ruthab," jilid III, hal. 4o. Ahmad dalam al-
Musnad, iilid III, hal qqs.
Ibarat angin dilihat dari segi kecepatan dan kemerataannya.
HR Bukh"ari, kitab 'hsft-Shiwm,"bab'Ajwad Mh Khna anlRasutultah Yakun Ji Ramadhan,"
iilid III, hal. rr. Muslim, kitab "al-Fadhh'il," bab "Kdna an-Rasulullah Ajwada an-Nas bi
'al-Khayr
mii ir-Rih al'Mursalah," Iso] iilid IV hal. rBo3. Nasai, kitab'hsh-Shiyhm," bab
"al-padhl wa al-ludJt Syahri Ramadhan," lzogsljilid IV hal. rz5. Ahmad dalam al-Musnad,
iilid I, hal. 288 dan 363.
HR Bukhari, kitab "ash-Shawm,"bab"Fadhal al-Amalfi al-Asyri al-Awakhir minRamadhan,"
iilid lll. hal. 6 r. Muslim, kitab "d/-1itkd [," bab "al-ljtihad
'Ramadhan," li al- Asyri al-Awakhir min Syahri
Izl iilid ll, hal. 832. Ibnu Majah, kitab 'hsh-Shawm."bab "Ji Fadhal al-'Asyri
al-Awakhir min Ramadhan," 1r768)jilid I, hal. 562. Abu Daud, kitab "ash-Shal6h,"bab "Ji
Qiyim Syahri Ramaclhan," lt3z6l jilid II, hal. ro5. Nasai, kitab 'Qiyhm al-Layl waTathawwu'
ai'Nahar"bab "alJkhtilaf 'ala Aiisyahfi lhyd'al-Layll'Ir6:q]jilid III, hal. zt7-2t8. Ahmad
dalam al-Musnad dengan lafal yang hampir serupa, jilid VI, hal. 4o, +t, 66,68 dan 146.
- Beberapa Hal
r^@ yang OlUolelrkan Ketika Puasa br!
Saat berpuasa, ada beberapa hal yang boleh dikerjakan:
t. Menyiramkan air ke tubuh dan menyelam ke dalam air. Hal ini berdasarkan
pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abdurrahman dari
beberapa orang sahabat Rasulullah, dia berkata, aku pernah melihat
Rasulullah saw. menuangkan air ke atas kepala beliau ketika sedang
berpuasa, lantaran dahaga atau panas.r HR Ahmad, Malik, dan Abu Daud
dengan sanad sahih.
Dalam shahih Bukheri dan shahih Muslim terdapat hadits dari Aisyah ra.,
bahwa Rasulullah pernah junub pada waktu Shubuh, padahal beliau sedang
berpuasa, kemudian beliau mandi.o
fika ada air yang masuk ke dalam rongga dan tidak disengaja ketika mandi,
puasanya tetap sah.
Puasa-263
mata bukan termasuk jalan yang dapat dimasuki air hingga ke rongga
perut. Dari Anas, bahwa dia pernah memakai celak ketika sedang puasa.'
Pendapat ini merupakan mazhab Syafi'i. Tapi Ibnu Mundzir menceritakan
bahwa pendapat ini dari Atha', Hasan, Nakha'i, Auza'i, Abu Hanifah' dan
Abu Tsaur, diriwayatkan dari Ibnu Umar, Anas, dan Ibnu Abu Aufa dari
golongan sahabat. Pendapat ini adalah mazhab Abu Daud. Dalam masalah
ini, tidak ada satu keterangan yang sahih yang diriwayatkan dari Rasulullah
saw. sebagaimana yang dikatakan oleh Tirmidzi.'
3. Berciuman. Seseorang yang mampu mengendalikan nafsu syahwatnya
dibolehkan berciuman ketika sedang berpuasa. Dari Aisyah ra., dia berkata,
Rasulullah pernah mencium (istri beliau) ketika sedang berpuasa dan
bersentuhan tatkala puasa, namun beliau adalah orang yang paling mampu
mengendalikan nafsunya.r
Dari Umar ra., dia berkata, pada suatu hari, nafsuku bergejolak. Aku
lantas mencium (istriku) padahal ketika itu aku sedang puasa. Aku lantas
menemui Rasulullah dan berkata kepada beliau, hari ini aku telah melakukan
perkara besar. Aku mencium (istriku) padahal aku dalam keadaan puasa.
Mendengar hal itu, Rasulullah saw. bersabda, "Bagaimanakah menurutmu,
jika kamu berkumur-kumur dengan air sedangkan saot itu kamu puasa?"
Aku jawab, itu tidak apa-apa. Rasulullah bersabda, "Lantas kenapa (kamu
pertanyakan)?"a
Ibnu Mundzir berkata, Umar, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Aisyah, Atha]
Syabi, Hasan, Ahmad, dan Ishaq membolehkan mencium istri ketika
sedang puasa.
Menurut mazhab Hanafi dan mazhab Syaf i, hukum mencium istri makruh
HR Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "fi al-Kahli'inda an-Nawm li ash-Shh'im," lzztS)
iilid II, hal. zz6.
HR Tirmidzi kitab 'hsft-Shawm," bab'MA hh fi al-Kahli Ii ash-Shd'im," lzz6l jilid III' hal.
96. Abu Daud, kitab "ash-Shawm," bab "fi al-kahli'inda an-Nawm li ash-Shh'im," lz377i
yilid II, hal. 77 j-776.
HR Bukhari, kit ab "ash-Shawm,"bab "al-Mubasyarahli ash-Shd'im," jllidIll,hal. 38-39' Muslim,
kitab 'hsft-Sftiy am," bab "Bayan anna al-Qublah fi ash-Shawm Laysal Muharramah 'ala man
Lam Tuharrii Syahwatuhu)'Ie s. oo dan 68ljilid ll.hal. zzz.Tirmidzi kitab'.'ash'Shawm."
bab "Ma Ja'a fi Mubasyarah ash-Shd'im," lzzS'-zzgljilid III, hal. 98. Ibnu Majah' kitab "asft-
Shivam,"bab-"Mo lah'fi al-mubasyarah li ash-Sha'im," Ir682] iilid l, hal. sl8. Al-Muwaththa'
secara makna kitab 'iisft-Sftlyam.'' bab "Ma lah f at-Tasydid fi al-Qublah li ash'-Shh'im," lftl
iilidl.hal. z93.Ahmad dala.mal-Musnad,jilid VI'haI.4c,42,44. tz6' rzSdan rs6.
Hn ,tbu Diud, kitab "ash-Shawm," bab ";l-Qublah Ii ash-Shh'im," [zr8s] jilid lI,hal. 779.
Darimi kitab "ash-Shawm," bab "ar-Rukhshah fi al-Qublah li ash-Shd'im," jilid II, hal. r 3-
Ahmad dalam al-Musnad, illid I, hal. zr. Hakim dalam al-Mustadrakkitab "ash-Shawm,"
bab "Jawaz al-Qublah li a;h-Sha'im." jilid L hlm; 43r. Hakim berkata, "Hadits ini sahih
menurut syarat Bukhari, dan Muslim,, meskipun keduanya tidak meriwayatkannya." Ini
turut didukung oleh Dzahabi. Dalam Nayl al-Awthar, jilid lV, hal. 287 dinyatakan bahwa
hadits ini dikiisifikasikan sebagai sahih oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban.
4. Suntik. Suntik merupakan hal yang tidak membatalkan puasa, baik untuk
memasukkan zat makanan atau untuk tujuan yang lain, baik melalui urat
nadi atau lapisan bawah kulit. Sebab, Meskipun suntikan pada akhirnya
masuk ke dalam tubuh, tapi tidak melalui jalur yang biasa (yang dapat
membatalkan puasa, seperti mulut, hidung atau yang lain, red ).
5. Melakukan bekam. Rasulullah pernah berbekarn padahal beliau sedang
puasa. |ika bekam dilakukan dan rnenbuat tubuh lemas, maka hukumnya
adalah makruh. Tsabit al-Bunnani pernah bertanya kepada Anas, apakah
kalian memandang makruh berbekam' bagi orang yang sedang puasa di
masa Rasulullah saw.? Anas menjawab, tidak, kecuali jika rnenyebabkan
badan lemah.'HR Bukhari dan lain-lain.
Berbekarn pada bagian anggota tubuh selain kepala (al-fashdu), adalah
sama hukumnya dengan berbekam pada bagian kepala (al-hijamah).
"lika engktttt menglirup air, hendLtkntla engknu laktLkan dengan kuat, kecunli
Puaso-265
HR Nasai, Tirrrtidzi, Ibnu Majah dan Abu
iikn t:trgltnt scr/rltg ltLttrsrr.'r
Daud. Tirmidzi ntengatakatt balnvri hadits itti l-rrrsirrt sahih.
uleulir rnenrancl.iing rnal<rnh nrenrirsukkan obat ke clalanr hidung orang
Pirrar
Tetapi nrentrrnt inram N{alik clarr r\bu Ilanilali, puasanva batal, liarena
clengan c'lenrikian clia telah urcmirsukkan air ke clalam rongga perutut'a
clalam keadaar.r saciar, hingga cicngan cler.rriliiirn puasanyil r-ncnjircli batal.
Hirl ir-ri sanra halttvir irpirbiltr seseorang serrgajl tttetnitluttt r-tit'.
' HR kitnb "a-slr S/rr.ru,ri," trab 'it.s/r Slri'irtt \ltslutltbrt 'doyli ntirt al Ma' nrin al Alhosy Y'a
;asln-Sh,ulnt,"bab"Kantir.iyalr
fiiriilnli,i Izj66]jilid ll, hal. z(rq. ri.ti.tidziiilat.l
itti,,ry,,.,1i;
al-Istii,s1,,aq il ash-Shi'int," lZ88l jilid III, hal. r 4(r. '[irr.nidzi berkata, "Hadits ini hasan sahih."
Nasai, kitab "ath:lhahontlt"bab 'i,r/ Xlubalaghahii tl Istirtsynq." l8zl jilid I, hal.66. Ibnu
Majah, kitab'hth-Thoharah," bab "ol-Mubalaghoh Ji nl-lstinsyaq)'l+ot) jilicl I, hal. r4z.
Ahmad dalarn cl-Mu.srnd, jilicl I\', hal. :: clan z r r .
' Ibnu Abbas berkata, "Masuknl'a seekor lalirt ke daltrrn kerongkongan tidak nrembatalkaur
puasai'
Puasa-267
kadang terhirup oleh hidung lantas masuk ke dalam otak dan menyegarkan
tubuh. Namun den-rikian, semuanya tidak membatalkan puasa.
Begitu pula minyak rambut. Ia diserap oleh tubuh hingga masuk ke dalam
urat-urat dan merangsang kekuatan fisik. Demikian pula wangi-wangian
dapat mendatangkan kesegaran dan tenaga baru. Oleh karena tidak ada
larangan berkaitan dengan perkara ini bagi orang yang puasa, dengan
dernikian, dibolehkan memakai wangian, menghirup asap kayu gaharu, dan
memakai minyak rambut. Maka, demikian pula halnya dengan bercelak.
Pada masa Rasulullah, adakalanya seseorang dari kaum Muslimin terluka
disebabkan perang atau peristiwa yang lain, hingga kadang-kadang luka
tersebut rnenembus ubun-ubun dan kadang-kadang melukai bagian perut.
Seandainya luka seperti ini mernbatalkan puasa, tentunya Rasulullah saw.
memberi penjelasan kepada mereka. Oleh karena tidak ada larangan
berkaitan masalah ini bagi orang yang puasa, maka dapat disimpulkan
bahwa hal ini tidak mernbatalkan puasa.
Ibnu Taimilyah juga mengatakan, "sebenarnya, bercelak sama sekali tidak
mengenyangkan, dan tidak ada orang yang ingin memasukkan celak ke
dalam perutnya, baik rnelalui hidung maupun mulut. Suntikan' juga tidak
nengenyangkan, sebaliknya ia dapat mengeluarkan cairan yang terdapat
di dalam tubuh, sama halnya dengan mencium sesuatu alat pencahar atau
terperanjat hingga mengeluarkan cairan dari dalam tenggorokan dan
suntikan yang tidak sampai masuk ke dalam perut.
Mengonsumsi obat-obatan yang sengaja dimasukkan ke dalam Perut ketika
mengobati luka yang sampai ke dalam kerongkongan atau mengobati luka
yang tembus hingga ke dalam otak, tidak sama dengan memakan makanan
yang disengaja. Allah swt. berfirman, "Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa." (4tl-Baqarah [z]: r83)
Rasulullah bersabda,
fa t ) s a t,
{> ? e-d\
2
"P u0s0 me r u1t akan t am en g. "
t
I
I
Beliau juga bersabda,
Orang yang berpuasa dilarang makan dan minum, karena menahan diri dari
makan dan minum dapat menumbuhkan ketakwaan. fadi, meninggalkan
makan dan minum yang dapat memperbanyak darah, yang mana setan-
setan biasa merasuk ke dalam tubuh manusia, bennula dari makanan,
bukan disebabkan adanya suntikan, bercelak, meneteskan obat pada
kemaluan, dan bukan pula menjauhi obat-obatan yang biasa digunakar-r
untuk menyernbuhkan luka pada ubun-ubun atau pada perut.
8. Makan, minum, dan bersetubuh sampai terbitnya fajar. |ika fajar sudah
terbit dan ketika itu masih terdapat makanan di dalam mulutnya, maka
dia wajib memuntahkannya. Jika sedang dalam keadaan bersetubuh, dia
wajib segera mencabut kemaluannya.
fika makanan telah dimuntahkan dan zakar (kemaluan laki-laki) segera
dicabut dari dalam vagina (kemaluan istri), maka puasanya tetap berlaku.
Tetapi jika makanan yangberada di dalam mulutnya ditelan dengan sengaja
atau tetap bersetubuh dengan istrinya di kala mengetahui bahwa fajar telah
terbit, maka puasanya batal.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah
bersabda,
PuascL-269
9. Orang yarlg puasa dibolehkan berada dalam keadaan berjunub di
waktu Shubuh. Hal ini sebagaimana yang telah dinyatakan dalam hadits
Aisyah.
10. Wanita yang mengalami haid atau nifas, jika darah mereka terhenti di
waktu malam, dibolehkan menangguhkan mandi hingga waktu Shubuh
meskipun sudah memulai puasa. Kemudian hendaknya mereka mandi
untuk melakukan shalat Shubuh.