Anda di halaman 1dari 21

Copyright :

winovisa@yahoo.com
http://www.facebook.com/noovee
http://ngeblogbarengnovee.blogspot.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena atas kehendakNyalah Penyusunan
Makalah yang bertemakan “Perkembangan dan
Pengaruh Agama Hindu-Budha di Indonesia” ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah Sejarah ini menampilkan rangkuman
materi pembelajaran dengan sajian yang mudah
dipahami siswa. Materi tersebut tentu agar para
pembaca khususnya siswa-siswi bisa mengetahui dan
memahami lebih dalam soal sejarah Agama Hindu-
Budha di Indonesia.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
dari penampilan dan penyajian makalah Sejarah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca makalah ini akan kami terima
dengan senang hati.

Surabaya, Mei 2010

Penyusun
i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................. i


Daftar Isi ........................................................... ii

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA PENGARUH


AGAMA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
A. Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha
di Indonesia.................................................. 1
B. Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia............. 5
C. Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha
di Indonesia ................................................. 7
D. Teori Masuknya Agama Hindu Budha ........... 7
E. Peninggalan Hindu- Buddha di Indonesia..... 8
F. Peta Penyebaran Agama di Indonesia .......... 14

Penutup ............................................................. 15
Daftar Pustaka .................................................. 16

ii
PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA
PENGARUH HINDU-BUDDHA
DI INDONESIA

A. Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-


Budha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia
terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya
dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua
negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan
perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan
dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan
laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati
India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang
terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua
samudera, serta berada di dekat Selat Malaka
memiliki keuntungan, yaitu:

1. Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti


India, Cina, Arab, dan Persia,
2. Kesempatan melakukan hubungan perdagangan
internasional terbuka lebar,
3. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin
luas, dan
4. Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti
Hindu-Budha.

Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan


perdagangan dan pelayaran internasional
menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India
merupakan negara pertama yang memberikan
pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk
budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang
dikemukakan para ahli tentang proses masuknya
budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.

1. Hipotesis Brahmana

Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum


brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran
budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana
mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk
menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara
keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van
Leur.

2. Hipotesis Ksatria

Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran


agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum
ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di
India sering terjadi peperangan antargolongan di
dalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau
jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan
India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang
sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang
kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru
sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula
terjadi proses penyebaran agama dan budaya
Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang
pendukung hipotesis ksatria.

3. Hipotesis Waisya

Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum


waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah
berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke
Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan
dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan
hubungan itu telah membuka peluang bagi
terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J.
Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis
waisya

4. Hipotesis Sudra

Von van Faber mengungkapkan bahwa


peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan
golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka
kemudian meninggalkan India dengan mengikuti
kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga
golongan sudralah yang memberi andil dalam
penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli menduga
banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar
agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan
mereka mendirikan organisasi yang disebut
Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak,
mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat
semacam ini disebut Teori Arus Balik.

AGAMA HINDU

Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500


SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab
sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita
atau “himpunan” yaitu:

1. Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para


dewa.
2. Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.
3. Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk
upacara keselamatan.
4. Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk
penyembuhan penyakit.

Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki


kitab suci lainnya yaitu:

1. Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal


sesaji.
2. Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan
makna hidup.

Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah


banyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan
Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:

1. Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.


2. Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan
pelindung.
3. Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak
dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat
penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang
berguna untuk memasak dan upacara-upacara
keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat
dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang
disebut Caturwarna yaitu:

1. Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.


2. Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan
bangsawan.
3. Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan
buruh menengah.
4. Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil,
dan budak.

Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia


atau candala, yaitu orang di luar kasta yang telah
melanggar aturan-aturan kasta.

Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap


suci misalnya, Benares sebagai tempat
bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga
yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu,
sehingga bisa mencapai puncak nirwana.

AGAMA BUDDHA

Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di


India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja
bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha
artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan
diri dari samsara.

Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga


Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun
yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:

1. Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan


hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.
2. Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau
ajaran dari sang Buddha.
3. Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang
soal-soal keagamaan.

Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau


“Tiga Kebaktian” yaitu:
1. Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
2. Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran
Buddha.
3. Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk
Buddha.

Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana


harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau
Astavidha yaitu:

1. Pandangan yang benar.


2. Niat yang benar.
3. Perkataan yang benar.
4. Perbuatan yang benar.
5. Penghidupan yang benar.
6. Usaha yang benar.
7. Perhatian yang benar.
8. Bersemedi yang benar.

Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran


Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam
agama Buddha yaitu:

1. Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat


mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
2. Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai
nirwana dengan usaha bersama dan saling
membantu.

Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang


dianggap suci dan keramat yaitu :

1. Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.


2. Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi
dan memperoleh Bodhi.
3. Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha
mengajarkan ajarannya pertama kali.
4. Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.

B. Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia


Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-
Buddha dari India telah mengubah dan menambah
khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek
kehidupan.
Tersebarnya agama dan kebudayaan Hindu-
Budha di Indonesia berpengaruh luas dalam
kehidupan masyarakat Indonesia, diantaranya
dalam bidang berikut ini :

1. Kepercayaan

Bangsa Indonesia mulai menganut agama Hindu


dan Budha walaupun tidak meninggalkan
kepercayaan aslinya, seperti pemujaan terhadap
roh nenek moyang.

2. Sosial

Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahan


dalam tata kehidupan sosial masyarakat. Misalnya
dalam masyarakat Hindu diperkenalkan adanya
sistem kasta.

3. Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besar


pengaruh dan perubahannya, karena masyarakat
Indonesia telah mengenal aktifitas perekonomian
melalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelum
masuknya pengaruh Hindu-Budha.

4. Kebudayaan

Pengaruh kebudayaan Hindu-budha terlihat dari


hasil-hasil kebudayaan seperti bangunan candi, seni
sastra, berupa cerita-cerita epos diantaranya Epos
Mahabharata dan Epos Ramayana. Pengaruh
lainnya adalah sistem tulisan. Kebudayaan Hindu-
Budha amat berperan memperkenalkan sistem
tulisan di masyarakat Indonesia.

5. Agama

Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di


Indonesia telah menganut kepercayaan animisme
dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem
kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak
berinteraksi dengan orang-orang India. Budaya baru
tersebut membawa perubahan pada kehidupan
keagamaan, misalnya dalam hal tata krama,
upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat
peribadatan.

6. Pemerintahan

Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh


orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-
kelompok kecil masyarakat bersatu dengan
kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang
terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan
kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan,
seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.

7. Arsitektur

Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan


punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu
dengan budaya India yang mengilhami pembuatan
bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi
Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya
berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini
menjadi bukti adanya paduan budaya India-
Indonesia.

8. Bahasa

Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia


meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian
besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga
saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan
bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata
bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan
dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa
Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya
Nugraha, dan sebagainya.

9. Sastra

Berkembangnya pengaruh India di Indonesia


membawa kemajuan besar dalam bidang sastra.
Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah
kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-
kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk
menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra
yang muncul di Indonesia adalah :

1. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,


2. Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan
3. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.

C. Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-


Budha di Indonesia
a. Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan
• Kerajaan Kutai
b. Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa
• Kerajaan Salakanagara (150-362)
• Kerajaan Tarumanegara (358-669)
• Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)
• Kerajaan Kalingga
• Kerajaan Mataram Hindu
• Kerajaan Kadiri (1042 - 1222)
• Kerajaan Singasari (1222-1292)
• Kerajaan Majapahit (1292-1527)
c. Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra
• Kerajaan Malayu Dharmasraya
• Kerajaan Sriwijaya

D. Teori Masuknya Agama Hindu Budha


1. Teori Brahmana
Di kemukakan oleh J.C Van Leur. Menurutnya
para Brahmana sangat berperan dalam
penyebaran agaman Hindu di Indonesia. Para
Brahmana diundang oleh penguasa nusantara
untuk menobatkan raja, memimpin upacara-
upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmu
pengetahuan.
2. Teori Ksatria
Dikemukakan oleh C.C Berg. Menurutnya
agama Hindu disebarkan oleh para prajurit
perang yang kalah dan melakukan migrasi ke
nusantara.
3. Teori Waisya
Dikemukakan oleh N.J Krom. Menurutnya
agama Hindu disebarkan oleh para pedagang
yang datang ke nusantara.
4. Teori Arus Balik
Dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Menurutnya
agama Hindu Budha dibawa oleh para pemuda
yang khusus belajar agama di India

E. Peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia


Peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Budha di daerah-daerah Indonesia
umumnya berupa seni bangunan (candi,
petirtaan/pemandian, benteng, gapura), seni rupa
(relief, dan patung), serta karya sastra.

1. SENI BANGUNAN
a. Candi
1) Candi Peninggalan Kerajaan Mataram
Lama

 Candi yang bersifat Hindu


• Candi Gunung Wukir, terletak di sebelah
selatan Muntilan
• Kelompok Candi Dieng, terletak di
Kabupaten Wonosobo. Dikelompok candi ini
trdapat beberapa candi yang oleh penduduk
setempat diberi nama tokoh wayang,
misalnya : Bima, Gatotkaca, Puntadewa,
Arjuna, Semar, dan lain-lain
• Candi Selogriyo, terletak di kaki Gunung
Sumbing
• Candi Pringapus, terletak di timur Gunung
Sundoro
• Kelompok Candi Gedong Songo, terletak di
lereng Gunung Ungaran
• Candi Perot, terletak di lereng Gunung
Sumbing
• Candi Argopuro, terletak di lereng Gunung
Sumbing
• Candi Ijo, terletak di dekat Prambanan
• Candi Gebang, terletak di dekat Yogyakarta
• Candi Sambisari, terletak di dekat
Yogyakarta
• Kelompok Candi Lorojonggrang ( Prambanan
), terletak di perbatasan Yogyakarta-Klaten.Di
kelompok ini ada 3 candi induk, Candi Syiwa,
Candi Brahma, dan Candi Wisnu.
 Candi yang bersifat Budha, bercorak budha,
bermitologi budha, bernuansa arsitektur budha
dan ajaran budha :
• Candi Borobudur, terletak di Kabupaten
Magelang
• Candi Kalasan, terletak di kabupaten
sleman. Dibangun oleh Raja Panangkaran.
• Candi Sari, terletak di dekat Candi Kalasan.
• Candi Banyunibo, terletak di dekat
Prambanan.
• Candi Sajiwan, terletak didekat Prambanan.
Candi ini untuk menghormat Awalokiteswara.
• Candi Plaosan, terletak di dekat prambanan.
Dibangun pada masa Raja Pikatan
• Candi Sewu, terletak didekat Prambanan
• Candi Bubrah, terletak didekat Prambanan
• Candi Lumbung, terletak didekat Prambanan
• Candi Asu, terletak didekat Candi Sewu
• Candi Ngawen, terletak di dekat Muntilan.
Candi ini dibuat oleh raja yang beragama
Hindu, dan diperuntukan untuk umat yang
beragama Budha
• Candi Mendut, terletak di kabupaten
Magelang. Di dalamnya terdapat PAtung
Padmapani dan Wajrapani
• Candi Pawon (Bajranalan), terletak di
kabupaten Magelang. Di bangun oleh
Pramodhawardhani.

2) Candi Peninggalan Kerajaan Medang


(Dinasti Isyana)

• Candi Lor (Anjuk Ladang),terletak di Brebek,


Nganjuk.
• Candi Gunung Gangsir, terletak di di Bangil.
• Candi Songgoroti, terletak di Batu Malang
• Candi Sumber Nanas, terletak di Blitar
• Candi Belahan, dibangun oleh Raja Airlingga
• Pertapaan Pucangan, terletak di Gunung
Penanggungan

3) Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya


• Kelompok Candi Muara Takus, terletak di
Bangkinang, Tampar, Riau
• Kelompok CAndi Gunung Tua, terletak di
padang sidempuan, Tapanuli, Sumatra Utara.
• Di kelompok ini ada 1 candi yang bentuknya
khas, yaitu Candi Biaro Bahal

4) Candi Peninggalan Kerajaan Singasari

• Candi Kidal, terletak di Malang


• Candi Jawi, terletak di dekat Pringen
• Candi Singasari, terletak di Malang
• Candi Jago, terletak di Malang

5) Candi Peninggalan kerajaan Majapahit

• Candi Simping
• Candi Rimbi, terletak di Mojokerto
• Candi Panggih
• Candi Surawana, terletak di Kediri
• Candi Tigawangi, terletak di Pare
• Candi Kalicilik, terletak di Blitar
• Candi Jabung, terletak di Kraksaan,
Probolinggo
• Candi Pari, terletak di Porong
• Candi Tikus, terletak di Mojokerto
• Candi Brahu, terletak di Mojokerto
• Candi Panataran, terletak di Blitar
• Candi Sukuh, terletak di Karanganyar. Candi
ini menunjukan unsure Jawa asli
• Candi Samentar, terletak di Blitar

6) Candi Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan

• Candi Badut, terletak di Malang

7) Candi Peninggalan Kerajaan Bali

•Kompleks Candi Gunung Kawi, terletak di


Tampaksiring

b. Berupa Prasasti
- Yupa (batu bertulis) Peniggalan Kerajaan Kutai
- Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasa (778
M), Prasasti Karang Tengah (824 M), Prasasti
Argapura (963 M), Merupakan Sumber
Sejarah yang mengungkapkan Keberadaan
Kerajaan Mataram Kuno.
- Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajan Taruma
Negara, 5 ditemukan di Bogor, 1 di Cilincing,
dan 1 di Lebak Banten, yaitu Prasasti Ciaterun,
Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Cianten, dan
Prasasti Lebak.
- Prasasti Anjuk Ladang beramngka tahun 937 M
sumber
Sejarah yang mengungkapkn kebetradaan Mpu
Sindok (rajapertama Medang dan pendiri
Dinasti Isyana )
Prasasti-prasasti sebagai sumber sejarah
Kerajaan Sriwijaya di Sumatra , Berangka pada
tahun 684-775 M , Antara lain P. Kedudukan
Bulat , P. Talang Tuwo , P. Telayu Batu Kecil , P.
Kota , P.Karang Berahi .

c. Pertirtaan
Pertirtaan merupakan pemandian suci untuk raja
dan para bangsawan.
Contoh petirtaan yang penting adalah :

• Petirtaan Jalatunda, terletak di lereng barat


Gunung Pananggungan. Dibangun pada masa
pemerintahan Raja Airlangga
• Pertirtaan Belahan, terletak di lereng timur
Gunung Pananggungan. Dibangun pada masa
pemerintahan Raja Airlangga
• Pertirtaan di Candi Tikus, terletak di
Trowulan, Mojokerto
• Petirtaan Gua Gajah, terletak di Gianyar, Bali
• Petirtaan Tirta Empul. Terletak di desa
Manukaya, Tampaksiring, Bali.

d. Benteng
Istana kerajaan umumnya dibangun di balik
benteng yang kuat
Benteng ada 2 macam, yaitu :

• Benteng Buatan, dibangun dengan sengaja


berwujud tembok, parit yang dalam dan ebar
• Benteng alam, yamg berwujud sungai atau
pegunungan. Contoh benteng alam adalah
benteng yang terdapat di Bukit Ratu Boko yang
dikenal dengan nama Candi Ratu Boko. Candi
ini dibangun oleh Balaputradewa.

e. Gapura

Ada 2 macam bentuk gapura :

• Kori Agung, yaitu berupa bangunan seperti


candi yang di tengahnya terdapat pintu untuk
keluar masuk. Contoh Kori Agung, antara lain :
Candi Jedong, Candi Plumbangan, dan Candi
Bajang Ratu

2. SENI RUPA
Berupa Relief. Relief adalah hasil seni pahat
sebagai pengisi bidang pada dinding candi
1. Relief Candi Borobudur
a. karmawibbhangga, padakaki candi, sebab
akibat perbuatan baik / buruk manusia
b. jatakamala-awadana, dinding lorong 1,2
perbuatan sang budha, bodhisatva
c. gandawyudha-badhracari, dinding 2-4,
usaha sudana mencara ilmu yang tinggi
sampai ia bersumpah mengikuti bodhisatva,
samantharbhadra
2. Relief Candi Lorojonggrang
a. Cerita ramayana, pada dinding serambi atas
candi sywa dan candi brahmana.
b. Carita kresnayana, pada pagar candi wisnu.
c. Relief candi jajaghu, mamuat cerita
kresnayana, partayajna, kunjarakarna. 1 kali
kita jumpai punokawan.
d. Relief candi surowono, memuat cerita arjuna
wiwaha, adegan sritanjung yang dibunuh
olehsidapaksa.
e. Relief candi panataran, memuat cerita
ramayana, kresnayana.

3. SENI PATUNG
1. Peninggalan Bercorak Hindu.
a. Patung Dewa-Dewi : trimurti (dalam wujud
maha guru, mahakala, mahabirawa), durga
b. Patung Airlangga, dalam wujud dewa wisnu
menunggang garuda
c. Patung Kendedes, wujud dewi
prajnaparamita
d. Patung Kertanegara, wujud joko dolok dan
amonghapasa
e. Patung Kertajasa, wujud dewa sywa
f. Patung Dwarapala, wujud raksasa
menggenggam gada
2. Peninggalan Patung Budha
1. Arca Aksobhya, sikap bumi sparcamudra /
tangan sentuh bumi sebagai saksi, hadap
timur
2. Arca Ratnasambhawa, sikap
waramudra/memberi anugerah, selatan.
3. Arca Amitaba, sikap dayana mudra /
bersemedi, barat.
4. Arca Amogasidhi, sikap abaya mudra /
tangan menentramkan,utara.
5. Arca Wairicana, sikap darmacakara mudra /
tangan memutar roda darma,di dalam stup
4. SENI SASTRA
1. Masa Kerajaan Kediri
a. kitab kakawin baratayudha : mpu
sedah,panuluh
b. kitab kakawin hariwangsa,gatotkacasraya :
mpu panuluh
c. kitab smaradhana : mpu dharmaja
d. kitab lubdaka,wratasancaya : mpu tanakung
e. kitab kresnayana : mpu triguna
2. Masa Kerajaan Majapahit
a. kitab negara kertagama : mpu prapanca
b. kitab sutasoma : mpu tantular
c. kitab pararaton : riwayat raja-raja
singhasari,majapahit
d. kitab sundayana : peristiwa bubat
e. kitab ranggalawe,pemberontakan
ranggalawa
f. kitab sorandoka : pemberontakan sora
g. kitab usana jawa : penakhlukan bali oleh
gajahmada dan arya dama
PENUTUP

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang


Maha Esa, kami dapat menyelesaikan makalah
Sejarah yang bertemakan “Perkembangan dan
Pengaruh Agama Hindu-Budha di Indonesia” ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Semoga makalah yang saya buat ini dapat
bermanfaat di kalangan pelajar lainnya. Apabila ada
salah kata mohon dimaafkan, karena semua orang
pasti ada kekurangannya. Sekian yang kami
sampaikan. Terima kasih.
Penyusun

DAFTAR PUSTAKA

Anton, Prasetyo, S.Pd. 2006. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan


Sosial SEJARAH Untuk SMP / MTs Kelas VII. Surakarta :
PT. Widya Duta Grafika

http://id.wikipedia.org/wiki/

http://medanbung.wordpress.com/

http://yuliansihratna.blogspot.com/

http://www.thoughts.com/bohari/blog/peninggalan-sejarah-
yang-bercorak-hindu-budha--339858/
F. Peta Penyebaran Agama di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai