Lama mencarimu
Sebagai wadah cita-citaku
Semoga selalu memberi ispirisai
Menunjang cita-cita ku
Kumpulan
Dunia memang misterius
Tanpa sengaja bertemu kamu
Ku genggam erat-erat
agar aku tak gamang melawati titian
Semoga abadi
Dan akupun ibarat pohon
Yang kau selalu pupuk/ sirami
Kematian itu juga menjadi sesuatu yang biasa Ada sesuatu yang belum tercapai
Yang lama menjadi kekinian Ujung Garis belum diraih
Yang jauh mendekat Tapi kadang kita menjalani banyak garis
Makanya kita harus punya garis prioritas
Membaca membuat kita menjadi efisien
Membaca juga mengetahui apa makna sesungguhnya
Membaca mengetahui alur cerita kehidupan Ahirnya ada kesadaran timbal dalam diri kita
kok belum sampai
Membaca menyatukan yang berserakan Disitulah timbulnya penyesalan
Karena rasanya kita tidak berdaya
Kita tidak bisa terbang
Sesuai yang kita angankan
Tidur
Tindakan
Tidur adalah setengah mati
Mati yang tidak ada pertanggung jawaban Tindakan
Tidur berarti bisa mengilangkan persoalan pada saat tidur Tindakan adalah sebuah
Kerja yang dilakukan pribadi seseorang
Kadang ide
Tanpa memikirkan batas, dan waktu serta uang
Proses kepemimpinan
manusia Legislativ
Dulu manusia Geli
Mengekploitasi manusia lain Geli tak tak tertahankan
Ingin menguasai Tanganmu tak henti-henti
Memangang ketiakku
Manusia akan takut kehilangan kekuasannya Suaru terkehek-kehek sambil badanku melekuk
Sehingga dia menghancurkan segala sesuatu Menahan gelinya
Yang dikira akan menghancurkannya
Geli
Melihatmu
Dulu manusia hidup Menghamburkan uang, membeli spanduk
Hanya sebatas agar bisa hidup Membeli poster
Hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan Membeli kalender
Membeli kain
Tapi sekarang manusia Ucapan selamat
Ingin mengekploitasi manusia lain Hanya untuk mengharapkan anggapan
Melakukan kerjasama dengan badut-badut
Tentara banyaran tanpa kehidupan orang lain Anggapan populer
Anggapan memiliki pengaruh
Manusia berkuma dua Anggapan banyak berbuat
Pada saat malam bagaikan musang ingin memakan mangsa Sehingga kutanya
Pada siang bagaikan dermawan Apa yang kau perbuat
Selama lima tahun
Jika kau menggapainya
Padang lawas Utara-1
Gelisah
Langkah kakiku
Gelisaha Menampali bumi yang jauh
Gelisah datang Pandanganku menembuh gedung-gedung
Ketika tidak sesuai rencana Dan hutan belantara yang luas
Ketika ibadah tak terlaksana
Ketika tidur sudah melebihi Tapi hatiku selalu mengingatmu
Ketika hilang arah yang hendak dituju Begitu tergores dihatiku
Ketika janji belum ditepati Selalu mengingatmu
Sungari jernih dengan lubuk dipenuhi dengan ikan2
Gelisah Padang ilalang, diatas sapi-sapai kerbau berserakan
Sebuh kerapuhan yang ada dalam bathin manusi
Pag hari penduduk membawa bekal
Dan pulang disaat matahari tenggelma
Padang Lawas Utara-2 Kehadiranku di dunia ini
Walau aku jauh berjalan di daratan yang luas Aku takut
Tapi bekas ingatanku begitu berbekas Aku menggigil
Belum ada karya yang kupersembahkan
Sungai dengan lubuk diatasnya akar bambu Belum ad aide dan gagasan yang cetuskan
Bercengkramanya berbagai macam ikan
Penduduk mengambil ikan sekedar untuk makan Aku perpacu dengan waktu
Dan hidangan untuk tetamu Umurku semakin menipis
Umurku semakin berkurang
Padang yang terhampar luas
Ternk-ternak menunduk memilih makanan Untuk ibuku
Bergerombolonan, terlihat sejauh mata memandang Untuk anak-anakku
Untuk istriku
Para penduduk berhembus di pagi hari Untuk keluargaku
Menuju sawah membawa bekal untuk istirhat Untuk kampong tempat aku dilahirkan
Istirahat jam 10 dan makan siang Untuk agamaku
Untuk bangsaku
Malan hari anak-anak Untuk duniaku
Ngaji dirumah tanpa dipungut bayaran
Agar anak desa memiliki ilmu Begitu banyak anugrah
Begitu banyak potensi
Begitu banyak kesempatan