Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH GEOWISATA

CANDI SAMBISARI dan CANDI KADISOKA

Oleh : Gumirlang Sucahyo 111.080.052 Kelas A

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2011

CANDI SAMBISARI

Gambar 1: Foto candi dari sisi samping,cuac agak mendung.

Candi Sambisari yang terletak di desa Sambisari, Purwomartani, Kalasan. Menurut warga setempat Candi ini ditemukan kembali secara tidak sengaja oleh seorang petani ketika sedang mencangkul tanah pada tahun 1966, dan segera berita penemuan tersebut sampai ke kantor Cabang Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Prambanan (sekarang Suaka Peninggalan Sejarah Purbakala). Candi ini diperkirakan telah terpendam dalam lapisan lahar Gunung Merapi setebal 6,5 meter.

Gambar 2 : Foto pintu msuk candi Sambisari, cuaca mendung.

Akses menuju candi ini sangat mudah karena jalan masuk menuju candi telah di aspal. Untuk menuju lokasi candi, wisatawan dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat karena akses jalan yang luas. Terdapat juga lokasi parkir disekitar candi yang luas dan aman. Wisatawan cukup membayar Rp.2000,- /orang dewasa dan hanya Rp. 1000,-/ orang anak untuk dapat memasuki wilayah Candi Sambisari. Kompleks Candi Sambisari terdiri atas candi utama dan 3 buah candi perwara di depannya. Halaman pertama yang berukuran 50 x 48 meter, dikelilingi pagar dari batu putih. Candi utama berukuran 13,65 x 13,65 meter dengan tinggi 7,5 meter, terdiri atas bagian alas (kaki), tubuh, dan atap. Arah hadapnya ke barat dan memiliki satu bilik. Ketiga candi perwara saat ini tinggal bagian kaki, tanpa tubuh dan atap, masing-masing berukuran 4,80 x 4,80 meter.

CANDI KADISOKA

Gambar 3 : Foto galian Candi Kadisoka yang belum diselesaikan, dari sisi samping, cuaca sedikit mendung.

Candi Kadisoka berada di Dusun Kadisoka, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Candi Kadisoka ditemukan pada tanggal 7 Desember 2000 oleh seorang penambang pasir. Penemuan ini kemudian dilaporkan ke BP3 Yogyakarta. Kemudian pada tahun 2001 dilaksanakan kegiatan penggalian dan penyelamatan yang telah berhasil menampakkan seluruh bagian candi di sisi timur. Candi Kadisoka berdenah segi empat dan menghadap ke arah barat. Candi ini diperkirakan sebagai candi hindu didasarkan pada temuan lempengan emas segi empat bergambar bunga teratai dan batu-batu mulia (menurut penduduk setempat) Candi ini sendiri kondisinya hanya menyisakan bagian pondasi kakinya saja. dan itupun setengah bagian badannya masih tertimbun tanah, kurang jelas mengapa penggalian tanahnya gak sekalian, hanya menyisakan banyak lubang galian. Selain itu juga keadaan lingkungan sekitar cuma digunakan untuk kolam-kolam ikan, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4 : Kolam-kolam disekitar Candi.

Gambar 5 : Kolam digunakan untuk memelihara ikan oleh warga setempat. SARAN :

Sebenarny selain digunakan sebagai kolam-kolam ikan, area komplek sekitar candi ini dapat digunakan sebagai sarana wisata yang lain. Misal dapat digunakan sebagai WATER BOOM atau arena out bond. Hal ini dikrenakan pemandangny yang cukup menarik dan air juga melimpah. Semoga ini bermanfaat, karena bias lebih optimal dari pada sekedar kolam ikan.

Anda mungkin juga menyukai