Anda di halaman 1dari 7

GEDUNG UTAMA DEPLU - RI

INSTALASI ELEKTRIKAL DAN ELEKTRONIK


BAB B PANEL DISTRIBUSI UTAMA & SUB UTAMA TEGANGAN RENDAH

B.1

UMUM Semua main switchboard dan sub-switchboard Tegangan Rendah (TR) harus didisain dan dibuat berdasarkan Standard B.S. 5486: Bagian I atau IEC dan harus berjenis indoor untuk MSB dan EMSB, sedang SSB harus tipe outdoor, extensible, floor standing, metal enclosed, flush fronted, dapat diakses baik dari depan dan/atau belakang dan teridir dari komponen-komponen seperti circuit breaker, busbar tembaga, MCCB, auto changeover switch, protective realy, control fuse, selector switch, lampu indikator, meteran, anti-condensation cubicle heater, cable gland, dan sebagainya serta yang lainnya diperlukan guna kesempurnaan fungsi dan operasi switchboard.

B.2

KAPASITAS Umumnya switchboard harus sudah teruji dan mampu menahan beban listrik, mekanik dan termal yang dihasilkan pada keadaan hubung singkat yang nilainya seperti dicantumkan di gambar spesifikasi pada 380 V selama 3 detik berdasarkan B.S. 5486: Bagian 1 atau IEC. Switchboard harus memiliki sertifikat pengujian yang dikeluarkan oleh instansi berwenang dari dalam (LMK-PLN) atau luar negeri (type tested) jika diminta oleh Pemberi Tugas.

B.3

DERAJAT PERLINDUNGAN Derajat perlindungan (proteksi) untuk switchgear adalah IP 31 yang memenuhi IEC 529 yakni drip-proof. Bukaan ventilasi dan lubang vent harus dibuat dan dilindungi sedemikian rupa agar memperoleh derajat perlindungan yang sesuai dengan yang ditentukan. Bukaan-bukaan tersebut harus kuat secara mekanis. Bukaan-bukaan untuk masukan kabel, penutup, kable gland dan sebagainya harus dibuat sedemikian rupa sehingga ketika kabel dipasang, derajat perlindungannya tetap terjaga. Paking-paking non-deteriorable rubber, harus diberikan antar panel metal dan pada tutup, dan sebagainya supaya derajat perlindungan yang diinginkan dapat terpenuhi.

B.4

DISAIN DAN KONSTRUKSI Tiap cubicle panel harus terbuat dari plat besi (rolled mild steel) tebal 2 mm dengan rangka besi dan dicat powder coating dengan warna sesuai dengan yang direkomendasikan oleh PLN. Konstruksinya adalah from 2 dimana setiap cubicelnya mempunyai partisi tersendiri dan busbar utamanya terpisah dari unit-unit fungsional. Konstruksi di dalam cubicle serta letak-letak dari komponen-komponen harus diatur sedemikian rupa sehingga bila perlu perbaikan, penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah dilakukan tanpa mengganggu komponen lainnya.

B.5

BUSBAR DAN PENGKABELAN SEKUNDER Busbar utama harus terdiri dari 4 bar persegi panjang dengan ukuran bar untuk phasenya harus sama dengan bar netral (full size), terbuat dari tembaga dengan

INSTALASI ELEKTRIKAL

B- 1

AS

GEDUNG UTAMA DEPLU - RI

konduktifikat tinggi (HCDC). Busbar ini harus dipasang diatas insulator non hygrospic dan warna setiap busbarnya (phase R, S, T, N dan ground) harus sesuai dengan PUIL 2000. Sambungan antara busbar utama dan circuit breaker harus dilakukan dengan busbar tembaga konduktifitas tinggi (HCDC). Pengabelan harus dilakukan dengan cara sistematik, rapi dan tidak boleh tumpang tindih. Setiap ujung dari kabel harus diberi warna sesuai PUIL 1987 & 2000 untuk membedakan phase R, S, T, N dan ground. Sambungan antara busbar dan kabel harus dilakukan denga baud dimana ujung kabelnya harus dipasang sepatu dan gland. Sambungan tidak boleh dilakukan dengan pengelasan. B.6 PENYUSUNAN KABEL Masukkan/keluaran kabel harus dirancang untuk dapat dilakukan dari arah atas dan/atau bawah sesuai kebutuhan. Rongga-rongga akibat masukkan kabel dari atas dan/atau bawah cubicle harus ditutup kembali dengan sealent/material fire stop. Penyusunan kabelnya harus dilakukan dengan rapi dan tidak boleh tumpang tindih. Apabila menggunakan kabel single core phase R, S, T nyatidak boleh terpisah. Kabel dalam tranch harus diletakkan dalam kabel ladder kemudian di support yang kuat. B.7 SUSUNAN SWITCHGEAR Sub-kontraktor harus memberikan gambar layout switchboard yang diusulkan untuk diperiksa oleh Pemberi Tugas sebelum melakukan pembuatan switchboard tersebut. Switchboard harus disusun agar sesuai dengan ruang yang ada dan mempertimbangkan jarak-jaraknya untuk perawatan dan perbaikan sesuai persyaratan PLN. B.8 PENTANAHAN Terminal pentanahan harus dipasang di frame switchboard yang kemudian dihubungkan ke tanah. Earth bar dengan bahan tembaga konduktifitas tinggi lengkap dengan insulator juga harus dipasang di dalam switchboard. Kabel pentanahan yang keluar dari setiap distributor boards, kontrol panels, dan sebagainya disambungkan ke earth bar main switchboard. B.9 PEMANAS (HEATER) ANTI-KONDENSASI Switchboard harus dipasang dengan alat pemanas yang sesuai untuk pengoperasian pada tegangan bolak-balik 220 volt fasa tunggal dengan kapasitas yang memadai untuk menjaga kelembaban di dalam switchboard secara otomatis. B.10 CIRCUIT BREAKER UTAMA DENGAN SPRING CHARGED (ACB) Circuit breaker utama harus berjenis air break, 3 pole atau 4 pole dengan breaking capacity sesuai gambar spesifikasi. Circuit breaker tersebut harus berjenis spring charged, microprocessor based dan dilengkapi dengan shunt trip coil, auxiliary switch, earth fault, over current dan harus sesuai gambar spesifikasi. B.11 MCB (MINI CIRCUIT BREAKER) MCB harus menyertakan fixed unadjustable time/current tripping characteristic yang dikalibrasi berdasarkan Standard Internasional/B.S 3871 Bagian 1 pada temperatur 40 derajat Celcius. Kemampuan-kemampuan lainnya harus seperti yang ditentukan untuk MCCB. Semua sirkuit MCB yang melindungi sirkuit luar harus yang otomatis dan dilengkapi dengan pelindung yang sesuai terhadap beban lebih dan hubung singkat. Kapasitas pemutusan hubung singkat dari circuit breaker

INSTALASI ELEKTRIKAL

B- 2

AS

GEDUNG UTAMA DEPLU - RI

tidak boleh kurang dari tingkat fault yang terjadi maksimum di titik dimana sirkuit tersebut bertanggung jawab atas pemilihan dan pemberian jenis circuit breaker yang tepat untuk perlindungan jenis sirkuit yang berbeda. MCB masuk dari panelpanel distribusi dimana feeder dipasang dengan meteran listrik PLN harus dari jenis yang diizinkan oleh PLN. B.12 MCCB (MOULDED CASE CIRCUIT BREAKER) MCCB harus benar-benar sesuai dengan Standard IEC atau B.S. 4752: Bagian 1 dan kotaknya harus terbuat dari bahan moulded berinsulasi yang kuat secara mekanis dan tidak mudah tergores. Mekanisme tripnya harus dikalibrasi berdasarkan Standar IEC atau British Standard di pabrik tersebut dan breaker tersebut harus disegel untuk mencegah gesekan/kerusakan sebelum dipakai. MCCB harus dapat mentrip secara otomatis maupun manual seperti yang dipersyaratkan. Jenis alat otomatisnya masing-masing harus berhubungan dengan suatu unit trip untuk memberikan perlindungan terhadap beban lebih (overload) dan hubung singkat. Unit trip ini untuk tiap pole harus memberi invers time delay dalam kondisi beban lebih dan trip magnetik seketika (instantaneous magnetic tripping) untuk perlindungan terhadap peristiwa hubung singkat. Unit-unit trip ini dalam semua circuit breaker harus dapat ditukar-tukar. Perlindungan terhadap earth fault harus diberikan bilamana diperlukan dan tertera dalam spesifikasi dan gambar. MCCB harus didisain sedemikian rupa sehingga ketika pada kondisi trip, circuit breaker tidak dapat dihidupkan lagi jika breaker tersebut belum direset dengan memindahkan saklar ke posisi OFF dahulu. Kondisi pengoperasian (seperti ON, OFF atau TRIP) circuit breaker tersebut harus terlihat dengan jelas. MCCB harus berupa Single Pole (SP), Double Pole (DP) atau Triple Pole (TP) atau four pole (4P) seperti ditentukan dalam gamabar spesifikasi. Kontruksi dan pengoperasian circuit breaker harus sedemikian rupa sehingga jika fault muncul, semua pole-pole circuit breaker harus beroperasi serentak untuk mengisolasi dan menghilangkan fault tersebut secara efisien dan aman tanpa resiko terhadap operator atau instalasi tersebut. Tiap circuit breaker harus memasukkan mekanisme "trip-free" untuk memastikan bahwa breaker tersebut tidak dapat ditutup dalam kondisi fault. Mekanisme circuit breaker tersebut harus diseal rapatrapat di pabrik dan semua bagian metalik yang berhubungan dengan mekanisme kerja tersebut harus dilindungi terhadap karat dan korosi. Kapasitas short-circuit breaking MCCB tersebut tidak boleh kurang dari arus hubung singkat maksimum yang terjadi dimana MCCB tersebut terpasang. Kontraktor harus bertanggung jawab atas pemilihan untuk perlindungan jenis-jenis sirkuit yang dipakai. Kontraktor juga harus bertanggung jawab atas jaminan bahwa fuse-fuse yang dipakai untuk dihubungkan dengan MCCB harus terkoordinasi dengan circuit breaker untuk memberikan perlindungan dan pemisahan yang memadai terhadap sistem listrik. B.13 RELAY Semua relay yang dipakai harus dapat diterima oleh PLN (Perusahaan umum Listrik Negara) dan Pemberi Tugas. Relay-relay tersebut adalah relay yang bekerja secara elektro-mekanik atau static transistorised atau kombinasi dari keduanya. Jika tidak dinyatakan lain, relay arus lebih (over-current) harus berjenis IDMTL yang dapat menset arus lebih dari 50% - 200% dan dapat menset waktu 1,3/10 sesuai dengan BS 142. Elemen-elemen direct acting instantaneous high-set harus diberikan hanya untuk circuit breaker utama dari switchboard. Relay earth fault harus adjustable definite time lag dari 0 - 1,0 detik dan adjustable current setting dari 5% - 40% dengan penambahan 5%.

INSTALASI ELEKTRIKAL

B- 3

AS

GEDUNG UTAMA DEPLU - RI

Relay-relay harus tahan lama, flush mounted dalam kotak bebas debu. Kotak-kotak relay secara umum harus diberi enamel hitam. Relay-relay harus disusun sedemikian rupa sehingga pengaturan, pengujian dan penggantian dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Relay-relay jenis hand reset harus dapat direset tanpa membuka kotak tersebut. Relay yang bekerja secara elektrik harus diberikan dimana diperlukan oleh sistem kontrol. Kontak-kontak relay harus sesuai untuk pemakaian arus maksimum yang diperlukan untuk mengontrol dalam kondisi normal tapi dimana kontak-kontak relay tersebut tidak mampu menangani arus trip maka di posisi tersebut harus diberikan kontaktor pembantu, relay atau switch pembantu. Kontak-kontak terpisah harus diberikan untuk alarm dan fungsi-fungsi trip. Kontak-kontak relay harus benar-benar lentur dan semua gerakan relay tersebut tidak dipengaruhi oleh getaran atau medan magnet luar. Relay-relay, harus dilengkapi dengan indikator-indikator flag, fasa yang diberi warna. Indikator flag harus berupa hand reset dan harus dapat direset tanpa membuka kotaknya. Dimana dua atau lebih elemen-elemen fasa dimasukkan dalam satu kotak yang dilengkapi dengan indikator terpisah untuk tiap elemen. Relay-relay dengan ketentuan untuk pemakaian manual dari luar kotak, selain mereset, tidak akan diterima, dan relay-relay waktu tunda (time delay relays) bukan berjenis dashpot. Untuk memperkecil pengaruh elektrolisis, koil-koil relay yang beroperasi pada tegangan searah (DC) harus dihubungkan sedemikian rupa sehingga koil-koil tersebut tidak dialiri arus terus menerus dari kutub positif baterei. Relay-relay earth fault dimana diperlukan harus berjenis solid-state zone selective interlocking yang sama dengan jenis 'Z' yang dibuat oleh General Electric yang terdiri dari solid-state relay, ground sensor monitor panel, dsb. dari kapasitas arus yang sesuai agar sesuai dengan masing-masing penggunaan dengan arus trip yang dapat diatur dan waktu tunda yang cocok untuk pengoperasian pada tegangan a.c. 220 volt, 50 Hz fasa tunggal. Semua relay zone selective earth fault yang dipilih harus dapat menggabung proteksi earth fault upstream dan downstream dari air circuit breaker yang bersangkutan dan/atau MCCB. Semua kabel kontrol yang diperlukan, protection CT, shunt trip accessory dan sebagainya untuk interlock yang sesuai harus dimasukkan dalam kontrak. Kontraktor harus menyerahkan usulan protective relay co-ordination plan untuk seluruh jaringan distribusi TR untuk diperiksa oleh Pemberi Tugas. B.14 INSTRUMEN INDIKATOR Metering/instrumen indikator harus berjenis flush pattern, tahan getar sesuai standard IEC atau B.S, bersertifikat dari instansi yang berwenang (BMG atau LMKPLN) dan bebas dari pengaruh induksi. Voltmeter harus menggunakan selector switch agar memungkinkan membaca tegangan fasa ke fasa dan fasa ke netral. Ammeter yang dilengkapi dengan selector switch dan harus memungkinkan membaca semua arus. Biasanya ammeter harus diskala sampai kapasitas isolator/breaker tetapi, ammeter yang berhubungan dengan sircuit motor harus sampai 500%. B.15 TRAFO ARUS DAN TEGANGAN

INSTALASI ELEKTRIKAL

B- 4

AS

GEDUNG UTAMA DEPLU - RI

Trafo-trafo arus dan tegangan harus sesuai dengan standar Standard IEC atau B.S. 3941. Trafo-trafo tersebut harus memiliki perbandingan dan tingkat ketepatan output (keluaran) yang baik. Umumnya, semua trafo arus harus memiliki perbandingan yang sama dengan kapasitas breaker/isolator masuk. Lilitan sekunder harus dihubungkan ke kotak terminal (terminal board) yang sesuai dan ditanahkan pada satu tempat di sirkuit tersebut. Semua trafo harus diberi suatu label yang menjelaskan fungsi, perbandingan, klas, output dan nomor serinya. B.16 ALAT BANTU SWITCHGEAR TR Semua alat bantu switchgear TR lainnya seperti kotak terminal, switch kontrol dan tombol, switch bantu, lampu indikator, fuse dan sambungan, kotak alat label, dsb. harus seperti yang ditentukan dalam spesifikasi untuk `Switchgear Tegangan Tinggi dan Alat Bantunya'. B.17 KOTAK ALAT Kotak alat ini harus berisi kunci-kunci yang berhubungan dengan main switchboard dan dipasang di dinding ruang panel. Kotak alat tersebut harus terbuat dari aluminium dengan muka kaca lengkap dengan alat pegangan, label dan sebagainya. B.18 CAPASITOR BANK + BLOCKING REACTOR (Existing/Sesuai Kebutuhan) B.18.1 Umum Panel capacitor bank ini terdiri dari unit capacitor, contactor, fuse/MSB, fan, controller dan peralatan bantu lainnya untuk kesempurnaan fungsi dari panel capacitor bank ini. B.18.2 Konstruksi Konstruksi dari pada cubicle capacitor bank lengkap dengan blocking reactor ini harus tipe free standing dan dilengkapi dengan fan yang digunakan untuk mengkondisikan ruangan didalam cubicle tersebut. Capasitor bagian kipas harus dilengkapi dengan kisi-kisi, agar kalau terdapat kerusakan pada kipas tidak akan jatuh ke dalam capasitor. Capacitor sendiri harus dilengkapi dengan casing sheet steel, discharge resistor. Tiap elemen dari capacitor dilengkapi dengan Pemutus Tenaga (MCCB) yang berfungsi sebagai pemutus, proteksi over current dan thermal overload relay, kontaktor, regulator, cooling fan, over pressure fuse sehingga diharapkan apabila terjadi kegagalan dielemen capacitor dengan fuse ini dapat dicegah bahaya yang lebih besar dipanel capacitor, secara keseluruhan capacitor ini juga harus disesuaikan dengan IEC 831-1 dan 831-1. Konstruksi harus sesuai deng IP 32. B.18.3 Capacitor Bank & Blocking Reactor dan Perlengkapannya (existing)

Capacitor Bank Capacitor bank yang akan dipasang dengan persyaratan sebagai berikut : 1. Standard

INSTALASI ELEKTRIKAL

B- 5

AS

GEDUNG UTAMA DEPLU - RI

Capacitor bank di desain, dibuat dan ditest berdasarkan : IEC 831 NF C 54 104 ASA C 551 VDE 0560 CSA Test UL 810 - International - Perancis - Amerika - Jerman - Kanada - Amerika

2. Kondisi Kerja Capacitor bank harus diberi ventilasi yang cukup sehingga suhunya dapat dipertahankan 30 derajat celcius. Capacitor bank yang dipasang harus mempunyai ambient temperatur 40 derajat celcius. 3. Tipe Dry design, self healing, internally protected capacitor elements. 4. Spesifikasi

Degree protection Jumlah phase Frekuensi Rated voltage Insulated level Losses Toleransi kapasitas Continuous overvoltage Continuous overcurrent Power rating Blocking reactor

: IP 31 :3 : 50 Hz : 525 V : 3 kV rms/15 kV-peak : Less than 0,5 W/Kvar : 0, + 5% : 1,1 x Un :1,3 x In : Seperti gambar spesifikasi : ( Q reactor x 100%) = 7% Q capacity

5. Protection Device Capacitor bank harus dilengkapi dengan sistem proteksi sebagai berikut :

HRC fuse untuk high current fault HRC fuse overpressure disconnect device untuk low current fault.

Sub Panel Capacitor Sub-panel capacitor yang akan dipasang harus dilengkapi dengan pemutus tenaga (MCCB) untuk proteksi capacitor step/capacitor bank dengan rating yang sesuai dan control panel/regulator dengan features (kelengkapan) minimum sebagai berikut : Remote indicator of a faulire to reach required pf lengkap denga relay alarmnya Switching options of sequence, time and limited Switch-on self test Expanded display Return to auto mode Intelligent rotational switching Intelligent switching of capacitors Connection diagnostics

INSTALASI ELEKTRIKAL

B- 6

AS

GEDUNG UTAMA DEPLU - RI

B.19 UPS (UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY) Sesuai Kebutuhan UPS yang ditawarkan harus dilengkapi dengan komponen-komponen sebagai berikut :

Rectifier Inverter Electronic static switch Manual maintenance by-pass switch

Bilamana UPS failure, sistem suplai listrik ke beban tetap akan disuplai melalui static switch. UPS yang ditawarkan harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :

Capacity Rated capacity Over capacity Battery capacity Charging rate Line to invertor transfer Inverter to line transfer Input voltage Input frequency Output voltage Output frequency Output Waveform Output distortion Output phase angle Input surge suppression EM/RFI filtering Operating power factor

: Sesuai gambar spesifikais : 130% of connected load : 5 seconds @ 130% rated : 15 minutes @ rated capacity : 8 hours to 95% capacity : 4 msec @ 204 V : 4 msec @ 215 V : 380 V + 15% : 50 Hz + 5% : 230 V + 3% : 50 HZ + 5% : Sinewave : 5% THD : + 3 Deg. C : 100 joules : 40 dB @ KHz and above : 0.85 minimum

INSTALASI ELEKTRIKAL

B- 7

AS

Anda mungkin juga menyukai