Anda di halaman 1dari 1

BAB I PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang Masalah


Disaudia merupakan jenis gangguan bicara akibat adanya gangguan pendengaran yang menyebabkan penderita mengalami kesulitan untuk menerima dan mengolah intensitas, nada, kualitas bunyi bicara. Input yang diterima penderita tidak sempurna bahkan mungkin salah. Keadaan ini menyebabkan kesalahan pembentukan konsep bicara. Akibat adanya hambatan untuk menerima bunyi lingkungan dan kesalahan dalam pembentuan konsep bicara, akan mempengaruhi perkembangan dan kemampuan aspekaspek bahasa, suara, dan irama kelancaran (Setyono,2000). Ada dua penyebab gangguan pendengaran berdasarkan topis yaitu adanya lesi pada saluran telnga bagian luar saluran pendengaran atau bagian tengah telinga dan adanya lesi pada bagian dalam telinga atau susunan syaraf kedelapan atau lebih dikenal dengan tuli sensorineural. Gangguan pendengaran juga bisa terjadi akibat masalah struktur, genetik, keracunan obat, ineksi, dan sindrome penyakit. Kebanyakan penyebab yang terjadi pada anak-anak adalah radang telinga tengah. Penyebab gangguan pendengaran secara sensori bisa disebabkan karena kekurangan oksigen saat proses kelahiran, rubella, cmv, toxoplasma, sipilis, dan keracunan obat yang dikonsumsi ibu saat mengandung (Reed, 2001). Secara umum penderita disaudia memiliki kesalahan artikulasi. Terdapat kesalahan dalam penggunaan fonasi yang berhubungan dengan artikulasi, intensitasnya makin lama makin berkurang, nadanya cenderung tinggi, dan seringkali terjadi perubahan nada secara tiba-tiba. Penggunaan kata-kata terbatas, pembendaharaan kata terbatas, pembendaharaan bahasa relatif kurang baik terutama untuk objek-objek abstrak. Struktur kalimatnya sederhana, seringkali teradi kesalahan dala penggunaan kata dalam kalimat. Adanya kesalahan dalam segi artikulasi, kesulitan fonasi dan keterbatasan perbendaharaan bahasa menyebabkan irama bicaranya kurang baik, kelancaranya terganggu. Selain itu penderita juga mengalami kesulitan dalam prosodi. Sebagai kompensasi atas kesulitan bicara penderita disaudia sering menggunakan bahasa isyarat atau sikap tubuh dalam berkomunikasi dengan orang lain di lingkunganya (Setyono, 2000).

2. Perumusan Masalah
Bagaimana anak usia 6 tahun dapat memproduksi /b-/ dengan baik ?

Anda mungkin juga menyukai