Anda di halaman 1dari 6

DASAR- DASAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK TUGAS MK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. H.

Abdul Rohman, S.E., M.Si

KELOMPOK 3 FANNY PANGARIBUAN KRISTINA LASMARIA NOOR FAIZAH ARIYANI AMITA SURYANINGSIH INDU PRASETYA NING R RIKA A. WONING M. ABDULLAH MUFID FIRA FIMANAYA AGNES CAROLINA AMOS RICO BROLIN ANNASTACYA M.BONITA NUZUL NOOR R 12030110120056 12030110120060 12030110120065 12030110120069 12030110120070 12030110120072 12030110120074 12030110120077 12030110120083 12030110120090 12030110120091 12030110120096

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

DASAR- DASAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Berbagai perkembangan terakhir, sebagai dampak penerapan daripada accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah berubah. Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Akuntansi dana masyarakat dapat diartikan sebagai: mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat. Dari definisi diatas perlu diartikan dana masyarakat sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat - bukan individual - yang biasanya dikelola oleh organisasi - organisasi sektor publik, dan juga pada proyek- proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Di Indonesia, akuntansi sektor publik dapat didefinisikan: mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek- proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Sistem akuntansi sektor publik berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi keuangan dan juga merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban kepada publik. Di dalam akuntansi sektor publik terdapat proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi yang terjadi di organisasi tersebut. Pada awalnya sistem pencatatan yang digunakan dalam akuntansi sektor publik adalah sistem single entry, namun kemudian sistemnya berubah menjadi double entry karena dapat memberikan informasi secara komprehensif.

1. Single Entry Sistem pencatatan single entry disebut juga dengan sistem tata buku tunggal. Dalam sistem ini, pencatatan transaksi ekonomi dilakukan satu kali. Transaksi yang mengakibatkan pertambahan kas dicatat pada sisi penerimaan dan transaksi yang mengurangi kas dicatat pada sisi pengeluaran. Sitem pencatatan single entry ini memiliki kelebihan yakni sederhana dan mudah dipahami. Namun, sistem ini memiliki kelemahan, antara lain yaitu kurang memudahkan untuk penyusunan laporan, sulit untuk menemukan kesalahan pembukuan yang terjadi, serta sulit dikontrol.

2. Double Entry Sistem pencatatan double entry disebut juga dengan sistem tata buku berpasangan. Menurut sistem ini, suatu transaksi ekonomi akan dicatat dua kali. Pencatatan dengan sistem ini disebut dengan istilah menjurnal. Transaksi yang mengakibatkan pertambahan aktiva dicatat pada sisi debit dan yang mengakibatkan berkurangnya aktiva dicatat pada sisi kredit. Sedangkan transaksi yang mengakibatkan bertambahnya utang dicatat pada sisi kredit dan yang menyebabkan berkurangnya utang dicatat pada sisi debit. Sistem ini menghasilkan laporan keuangan yang auditable dan traceable.

TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1.

AKUNTANSI ANGGARAN Akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan. Jumlah belanja yang dianggarkan dikreditkan terhadap terhadap akun yang sesuai kemudian apabila belanja tersebut direalisasikan, maka akun tersebut didebit kembali. Saldo yang ada dengan demikian menunjukkan jumlah anggaran yang belum dibelanjakan. Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan secara sistematik dan kontinyu jumlah anggaran dengan realisasi anggaran. Anggaran dan realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi apabila terdapat selisih. Tujuan utama teknik ini yakni menekankan peran anggaran dalam siklus perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.

2.

AKUNTANSI KOMITMEN Akuntansi komitmen merupakan sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Hal ini berarti bahwa transaksi tidak diakui ketika kas telah dibayarkan atau diterima, tidak juga ketika faktur diterima atau dikeluarkan, akan tetapi pada waktu yang lebih awal, yaitu ketika order dikeluarkan atau diterima. Tujuan utama akuntansi komitmen adalah untuk pengendalian anggaran. Agar manajer dapat mengendalikan anggaran, ia perlu mengetahui berapa besar anggaran yang telah dilaksanakan atau digunakan jika dihitung berdasarkan order yang telah dikeluarkan.

3.

AKUNTANSI DANA Dana dimaknai sebagai entitas anggaran dan entitas akuntansi yang terpisah, termasuk sumber daya non-kas dan utang diperhitungkan di dalamnya. Sistem ini dibuat untuk memastikan bahwa uang publik dibelanjakan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

Jenis Dana Pada Organisasi Sektor Publik a. Expendable Funds Expendable funds merupakan dana yang berasal dari pajak, bea, dan sumber lain untuk membiayai aktivitas yang bersifat non bisnis (tidak mencari laba). Contoh nya yakni penanggulangan bencana alam.

b. Nonexpendable Funds Nonexpendable Funds merupakan dana yang dipergunakan pada organisasi bisnis. Dana ini disebut juga revolving fund karena peran pemerintah hanya pada kontribusi dana awal, kemudian diharapkan dana tersebut akan berputar melalui pembayaran (costumer charges). Contohnya yakni penyediaan air bersih (PDAM).

BASIS AKUNTANSI

Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Jenis- jenis basis akuntansi: 1. Akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting) 2. Modifikasi dari akuntansi berbasis kas (modified cash basis of accounting) 3. Akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting) 4. Modifikasi dari akuntansi berbasis akrual (modified accrual basis of accounting)

1. AKUNTANSI BERBASIS KAS (CASH BASIS OF ACCOUNTING) Dalam akuntansi berbasis kas, transaksi diakui ketika kas diterima atau dibayarkan (menimbulkan perubahan pada kas).

Kelebihan Akuntansi Berbasis Kas a. laporan keuangan berbasis kas memperlihatkan sumber dana, b. laporan keuangan berbasis kas memperlihatkan alokasi dan penggunaan sumbersumber kas, c. mudah untuk dimengerti dan dijelaskan, d. beban belum diakui sampai adanya pembayaran secara kas walaupun beban telah terjadi, sehingga tidak menyebabkan pengurangan dalam penghitungan pendapatan e. pendapatan diakui pada saat diterimanya kas sehingga benar-benar mencerminkan posisi yang sebenarnya

Kelemahan Akuntansi Berbasis Kas a. tidak mencerminkan besarnya kas yang tersedia b. laporan posisi keuangan (neraca) tidak dapat disajikan, karena tidak terdapat pencatatan secara double entry; c. tidak dapat menyediakan informasi mengenai biaya pelayanan (cost of service) sebagai alat untuk penetapan harga (pricing), kebijakan kontrak publik, untuk kontrol dan evaluasi kinerja.

2. MODIFIKASI DARI AKUNTANSI BERBASIS KAS (MODIFIED CASH BASIS OF ACCOUNTING) Basis kas modifikasian merupakan kombinasi basis kas dengan basis akrual. Transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas dibukukan pada saat uang diterima atau dibayar (basis kas). Kemudian pada akhir periode dilakukan penyesuaian untuk mengakui transaksi dalam periode berjalan meskipun penerimaan atau pengeluaran kas dari transaksi dimaksud belum terealisir.

3. AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL (ACCRUAL BASIS OF ACCOUNTING) Akuntansi berbasis akrual mengakui transaksi pada saat transaksi itu terjadi (bukan hanya pada saat kas diterima atau dibayar). Oleh karena itu, dengan sistem akrual pendapatan dan biaya diakui pada saat diperoleh atau terjadi, tanpa memandang apakah kas sudah diterima atau dikeluarkan.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh atas penerapan basis akrual, baik bagi pengguna laporan (user) maupun bagi pemerintah sebagai penyedia laporan keuangan. Manfaat tersebut antara lain: 1. Dapat menyajikan laporan posisi keuangan pemerintah dan perubahannya; 2. Memperlihatkan akuntabilitas pemerintah atas penggunaan seluruh sumber daya; 3. Menunjukkan akuntabilitas pemerintah atas pengelolaan seluruh aktiva dan

kewajibannya yang diakui dalam laporan keuangan; 4. Memperlihatkan bagaimana pemerintah mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya; 5. Memungkinkan user untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah dalam medanai aktivitasnya dan dalam memenuhi kewajiban dan komitmennya; 6. Membantu user dalam pembuatan keputusan tentang penyediaan sumber daya ke atau melakukan bisnis dengan entitas; 7. User dapat mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal biaya pelayanan, efisiensi dan penyampaian pelayanan tersebut.

4. MODIFIKASI DARI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL (MODIFIED ACCRUAL BASIS OF ACCOUNTING) Basis akrual modifikasian mencatat transaksi dengan basis kas untuk transaksi tertentu dan menggunakan basis akrual untuk sebagian besar transaksi. Dalam sistem ini, expenditure di-accrued tetapi revenue dicatat berdasarkan basis kas yaitu pada saat diterima bukan ketika diperoleh. Contohnya pendapatan seperti PPN, PPh, dan retribusi dihitung pada saat diterima kasnya.

Basis akuntansi mana yang dipakai oleh suatu pemerintah tertentu, tergantung pada kebijakan dan kondisi yang ada. Masing-masing basis akuntansi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan, namun basis akuntansi akrual memberikan manfaat yang lebih banyak dibandingkan dengan basis akuntansi yang lain, baik bagi pemerintah sendiri sebagai penyusun laporan keuangan maupun bagi pengguna laporan keuangan (user).

Anda mungkin juga menyukai