TINJAUAN KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Pekerjaan Agama Status pernikahan Suku bangsa Tanggal masuk Dirawat yang ke : Tn. H : 30 th : Laki Laki : TNI AD : Kristen : Menikah : Manado : 03 Oktober 2011 : 6 kali
II.
ANAMNESA Autoanamnesa (Tanggal 06 Oktober 2011, pukul 10.00 WIB) KELUHAN UTAMA : Lemah pada kedua tungkai
KELUHAN TAMBAHAN : RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : Pasien datang ke RSPAD dengan keluhan utama kedua tungkai terasa lemah sejak 1 hari SMRS. Keluhan ini muncul secara tiba tiba setelah pasien selesai makan (makan nasi), awalnya kelemahan terjadi pada tungkai kirinya kemudian pasien beristirahat dengan harapan keluhannya membaik. Setelah istirahat, keluhan pasien tidak membaik melainkan tungkai kanannya juga menjadi lemah sehingga pasien tidak mampu bangun dan berdiri. Pasien merasakan tungkai kanan dan kirinya semakin melemah dan akhirnya pasien dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto. Pasien memakan makanan seperti biasanya, yaitu nasi, lauk, dan sayur. Porsi makannya juga seperti biasa (1 piring). Pasien menyangkal Departemen Neurologi RSPAD Gatot Soebroto 1
October 1, 2011
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Hipertensi Diabetes melitus Sakit jantung Trauma kepala : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien.
III.
PEMERIKSAAN (03 Oktober 2011) STATUS INTERNUS Keadaan umum Gizi Tanda vital : Tampak sakit sedang : Baik :
Tekanan darah kanan : 120/80 mmHg Tekanan darah kiri Nadi kanan Nadi kiri Pernafasan Suhu Limfonodi Jantung : 120/80 mmHg : 78 x/menit : 78 x/menit : 18 x/menit : 36,7 C : Tidak teraba : BJ I - II reguler, gallop (-), murmur (-) 2
October 1, 2011
STATUS PSIKIATRI Tingkah laku : wajar Perasaan hati : baik Orientasi Jalan fikiran Daya ingat : baik : baik : baik
STATUS NEUROLOGI Kesadaran Sikap tubuh Cara berjalan Gerakan abnormal : Compos Mentis, GCS : 15 ( E4M6V5 ) : Berbaring terlentang : Tidak dilakukan : Tidak ada
N II ( Optikus ) Kanan Ketajaman penglihatan Pengenalan warna Lapang pandang Fundus : Baik : Baik Baik Baik Kiri
N III ( Occulomotoris )/ N IV ( Trochlearis )/ N VI ( Abducens ) Kanan Ptosis Strabismus Nistagmus Exopthalmus Enopthalmus Gerakan bola mata Lateral Medial Atas lateral Atas medial Bawah lateral :(-) :(-) :(-) :(-) :(-) : :(+) :(+) :(+) :(+) :(+) (+) (+) (+) (+) (+) 4 Kiri (-) (-) (-) (-) (-)
October 1, 2011
Pupil Ukuran pupil Bentuk pupil Isokor/anisokor Posisi Reflek cahaya langsung
N V ( Trigeminus ) Kanan Menggigit Membuka mulut Sensibilitas atas Tengah Bawah Reflek masseter Reflek zigomatikus Reflek kornea Reflek bersin : Baik : Simetris :(+) :(+) :(+) :(+) :(+) : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan (+) (+) (+) (+) (+) Kiri
Pasif Kerutan kulit dahi Kedipan mata Lipatan nasolabial Sudut mulut : Simetris : Simetris : Simetris : Simetris
October 1, 2011
N VII ( Facialis )
Daya pengecapan lidah 2/3 depan: Tidak dilakukan Hiperlakrimasi Lidah kering N VIII ( Vestibulocochlearis ) Mendengarkan suara gesekan jari tangan Mendengar detik jam arloji Test rinne Test weber Test swabach Kanan :(+) :(+) Kiri (+) (+) : Tidak ada : Tidak ada
N IX ( Glossopharyngeus ) Arcus pharynx Posisi uvula Daya pengecapan lidah 1/3 belakang Reflek muntah N X ( Vagus ) Denyut nadi Arcus pharynx Bersuara Menelan : Teraba, Reguler
October 1, 2011
N XII ( Hipoglossus ) Menjulurkan lidah Kekuatan lidah Atrofi lidah Artikulasi Tremor lidah : Tidak ada deviasi : Simetris : Tidak ada : Baik : Tidak ada
Tonus
Bentuk
Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
REFLEK FISIOLOGI Reflek tendon Reflek bicep Reflek tricep Reflek brachioradialis Reflek patella Reflek achilles Reflek periosteum Kanan :(+) :(+) :(+) :(+) :(+) : Tidak dilakukan 7 Kiri (+) (+) (+) (+) (+)
October 1, 2011
REFLEK PATOLOGIS Kanan Hoffman tromer Babinski Chaddok Oppenheim Gordon Schafer Klonus paha Klonus kaki :(-) :(-) :(-) :(-) :(-) :(-) :(-) :(-)
SENSIBILITAS Kanan Eksteroseptif Nyeri Suhu Taktil Propioseptif Posisi Vibrasi :(+) : Tidak dilakukan (+)
October 1, 2011
Kiri
(+)
(+)
(+)
Tekanan dalam : ( + )
KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN Test romberg Test tandem Test fukuda Disdiadokokenesis Rebound phenomen : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan 8
FUNGSI OTONOM Miksi Inkontinentia Retensi Anuria : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan
FUNGSI LUHUR Fungsi bahasa Fungsi orientasi Fungsi memori Fungsi emosi Fungsi kognisi : Baik : Baik : Baik : Baik : Baik
October 1, 2011
ANAMNESA Pasien datang ke RSPAD dengan keluhan utama kedua tungkai terasa lemah sejak 1 hari SMRS. Keluhan ini muncul secara tiba tiba setelah pasien selesai makan (makan nasi), awalnya kelemahan terjadi pada tungkai kirinya kemudian pasien beristirahat. Setelah istirahat, keluhan pasien tidak membaik melainkan tungkai kanannya juga menjadi lemah sehingga pasien tidak mampu bangun dan berdiri. Pasien merasakan tungkai kanan dan kirinya semakin melemah dan akhirnya pasien dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto. Pasien memakan makanan seperti biasanya, yaitu nasi, lauk, dan sayur. Porsi makannya juga seperti biasa (1 piring). Pasien pernah megalami keluhan yang serupa sebelumya dan dirawat di RS sebanyak 5 6 kali sejak tahun 2008.
PEMERIKSAAN Status Internis Keadaan Umum Gizi Kesadaran Tekanan darah kanan Tekanan darah kiri Nadi kanan Nadi kiri Pernapasan Suhu Status Psikiatris : : Tampak sakit sedang : Baik : Compos mentis, GCS = 15 ( E4M6V5 ) : 120/80 mmHg : 120/80 mmHg : 78x/menit : 78x/menit : 18 x/menit
October 1, 2011
10
Gerakan :
5555 2222
5555 2222
Tonus :
Bentuk :
Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
Reflek fisiologis
:(+) :(+)
Reflek patologis
11
EKG
Interpretasi : sinus rhytm, 69 x/menit, Normo aksis, P wave 0,08, PR interval 0,16, QRS kompleks 0,04, ST (-), T changes (-) Kesan : dalam batas normal
12
October 1, 2011
DIAGNOSA BANDING
IVFD RL 20 tts / menit Koreksi KCL 25 mEq/ kolf. 12 jam KSR 3x1 tablet Neurobion 2x1 tablet 500
PEMERIKSAAN ANJURAN Laboratorium : Darah lengkap : Hb, Ht, leukosit, trombosit Kimia : Ureum, kreatinin, kolesterol, trigliserida, gula darah Elektroit : Na, K, Cl EKG Foto rontgen thoraks
PROGNOSA
October 1, 2011
13
Tanda perangsangan meningeal : (-) Tanda peningkatan TIK : (-) Nervi kranialis : dalam batas normal Motorik : Bebas Bebas Tonus: Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus Bentuk : Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Terbatas Terbatas Kekuatan : 5555 3333 5555 3333
Gerakan :
Reflek fisiologis : Reflek bicep Reflek tricep Kanan :(+) :(+) Kiri (+) (+) (+) (+) (+)
Reflek brachioradialis : ( + ) Reflek patella Reflek achilles Reflek patologis : (-) A : Diagnosa klinis Diagnosa topis Diagnosa etiologis :(+) :(+)
P : - IVFD RL 20 tts / menit - Koreksi KCL 25 mEq/ kolf. 12 jam - KSR 3x1 tablet - Neurobion 2x1 tablet 500 Departemen Neurologi RSPAD Gatot Soebroto
14
Tanda perangsangan meningeal : (-) Tanda peningkatan TIK : (-) Nervi kranialis : dalam batas normal Motorik : Bebas Bebas Kekuatan : 5555 5555 Bebas Bebas 5555 5555 Bentuk : Tonus: Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Gerakan :
Reflek fisiologis : Reflek bicep Reflek tricep Kanan :(+) :(+) Kiri (+) (+) (+) (+) (+)
Reflek brachioradialis : ( + ) Reflek patella Reflek achilles Reflek patologis : (-) A : Diagnosa klinis Diagnosa topis Diagnosa etiologis :(+) :(+)
P : - IVFD RL 20 tts / menit - Koreksi KCL 25 mEq/ kolf. 12 jam - KSR 3x1 tablet - Neurobion 2x1 tablet 500
15
Tanda perangsangan meningeal : (-) Tanda peningkatan TIK : (-) Nervi kranialis : dalam batas normal Motorik : Bebas Bebas Kekuatan : 5555 5555 Bebas Bebas 5555 5555 Bentuk : Tonus: Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Gerakan :
Reflek fisiologis : Reflek bicep Reflek tricep Kanan :(+) :(+) Kiri ( ++ ) (+) (+) (+) (+)
Reflek brachioradialis : ( + ) Reflek patella Reflek achilles Reflek patologis : (-) A : Diagnosa klinis Diagnosa topis Diagnosa etiologis :(+) :(+)
P : - IVFD RL 20 tts / menit - Koreksi KCL 25 mEq/ kolf. 12 jam - KSR 3x1 tablet - Neurobion 2x1 tablet 500 Departemen Neurologi RSPAD Gatot Soebroto
16
Tanda perangsangan meningeal : (-) Tanda peningkatan TIK : (-) Nervi kranialis : dalam batas normal Motorik : Bebas Bebas Kekuatan : 5555 5555 Bebas Bebas 5555 5555 Bentuk : Tonus: Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Gerakan :
Reflek fisiologis : Reflek bicep Reflek tricep Kanan :(+) :(+) Kiri (+) (+) (+) (+) (+)
Reflek brachioradialis : ( + ) Reflek patella Reflek achilles Reflek patologis : (-) A : Diagnosa klinis Diagnosa topis Diagnosa etiologis :(+) :(+)
P : - IVFD RL 20 tts / menit - Koreksi KCL 25 mEq/ kolf. 12 jam - KSR 3x1 tablet - Neurobion 2x1 tablet 500
17
Diagnosis pada pasien ini adalah : Diagnosa Klinis Diagnosa Topis : Paraparese inferior tipe LMN : Miogenik
Diagnosis tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesa : o Tn. H 30 thn datang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan utama, kedua tungkai terasa lemah sejak 1 hari SMRS, pertama kali dirasakan pada tungkai kiri, kemudian tungkai kanan. Pasien tidak mengeluhkan rasa baal, kesemutan, bicara cadel, wajah mencong ke satu sisi. Dari keluhan utama pasien menunjukkan adanya kelemahan akut pada daerah ekstremitas, hal ini dapat merupakan manifestasi klinis dari stroke, tetapi setelah dianamnesa lebih lanjut mengenai keluhan utamanya maka diagnosis stroke dapat dilemahkan karena pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan sensoris dan gangguan pada saraf kranial, tetapi hal ini masih memungkinkan terjadi stroke apabila lesi hanya berada di korteks motorik. Selain itu keluhan pasien yang bersifat motorik dan timbul secara berkala, dapat mengarah kepada kelemahan tipe LMN, adapun penyakit yang dapat menimbulkan kelemahan tipe LMN adalah paralisis periodik, gullian barre sindrom, miastenia gravis o Pasien menyangkal adanya keluhan sakit kepala, mual, muntah, gangguan menelan, riwayat penurunan kesadaran maupun trauma/terjatuh, demam, batuk-pilek Berdasarkan keluhan pasien tersebut menunjukan bahwa tidak adanya tanda peningkatan intrakranial, dan gangguan fungsi otonom yang semakin melemahkan diagnosa stroke dan mempertegas bahwa kelemahan yang dialami pasien bersifat murni motorik. Selain itu melemahkan pula
October 1, 2011
18
19
20
1. Mesiano taufik. Periodik paralisis. Available from http://images.omynenny.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SGZO5woKCrs AAHuaWtE1/Periodik%20Paralisis.doc?nmid=92636614 2. Anonim. Periodic paralisys. Available http://www.scribd.com/doc/36553519/PERIODIK-PARALISIS 3. Anonim. Hipokalemic periodic paralisys. http://emedicine.medscape.com/article/1171678-overview Available from
from
4. Price S A, Wilson L M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi VI. Jilid II Penerbit Buku Kedokteran Jakarta; EGC, 2004 5. Sudoyo A. W, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata K. M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006
21
October 1, 2011