Anda di halaman 1dari 18

Start

Exit

Now Playing : One more night maroon 5

We Are from Kelompok 2 Welcome to our presentation

S U B M E N U

Perkembang an pendidikan dan Munculnya Nasionalisme Indonesia

INTRODUCE

Peranan Golongan Pelajar Terpelajar , Profesional

Question

Pertama : Adrian Joshua Velaro nama panggilannya batak anaknya asik*katanya . anak kelas 81 sekian . . . Demen banget sama LS, paling unnyyyuuuu @AdrianJVBSN Kedua : Dhiazulfa Salsabil nama panggilanya Dhiaz baik kok tenang aja ;;) anak gaooll wkwk @Dhiazubil_234 Ketiga : Sulthan gumay , nama panggilannya sulthan, somay , gumay . Dia baik, ganteng , berwibawa, menang angket terganteng . Gapunya twitter dan dia sangat suram.. Terakhir : Zalfana Reynara Nuryanto . Nama Panggilannya Zalfa . Dia Cantik , baik , menang angket tercantik . Tapi awas dia ganas dan hancur hidupnya *peace-v @zalfanara

1. D I T E R A P K A N N YA P R I N S I P G R A D UA L I S M E ( B E R A N G S U R - A NG SU R )
Graduaisme artinya perkembangan yang berangsur-angsur, lambat dan bertahap. Alasan penerapan prisnsip Grasualisme: Pendidikan bagi jutaan murid bumiputra akan memakan biaya yang besar.

Menjaga agar anak pribumi tidak dapat mengalahkan kemajuan Belanda.


Memperlambat dan memperhambat gerak maju intelektual anak agar tidak menjadi ancaman bagi kedudukan pemerintah kolonial Hindia-Belanda.

Dualisme merupakan dua kondisi yang satu sama lain saling bertentangan. Tujuan diskriminasi dalam pendidikan yang dilakukan Belanda: Mempertahankan kedudukan Belanda sebagai penjajah dan pribumi sebagai terjajah. Menumbuhkan bibit-bibit pertentangan di antara penduduk pribumi kaya dan miskin demi mendukung politik devide et impera.

3. Adanya keterbatasan tujuan bagi sekolah bumiputra.


Tujuannya adalah agar Belanda menghasilkan pegawai administrasi Belanda yang terampil dan murah. Para pegawai dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan pegawai administrasi di perkebunan pemerintah olonial yang amat luas atau di perusahaan asing yang menjalin kerjasama dengan pemerintah. Hal ini tejadi padamasa pelaksanaan tanam paksa dan zaman liberalisme.

4. Pelaksanaan konkordansi
Pelaksanaan prinsip konkordansi ditujukan agar pendidikan di Hindia-Belanda mempinya kurikulumdan standar pendidikan yangsama dengan sekolah di negeri Belanda, maka pelajar yang bersangkutan tidak akan mengalami kesulitan penyesuaian diri.

A. Pendidikan Rendah setingkat SD


Jengjengggg.. 1) Europesche lagere school (ELS) 2) Hollandsch-chineesche school (HCS) 3) Hollandsch Inlandsche School (HIS) 4) Twede Klasse School (TKS) 5) Volksschool (sekolah desa) 6) Vervolgschool (sekolah Sambungan) 7) Schakelschool (Sekolah peralihan)

B. PENDIDIKAN MENENGAH SETINGKAT SMP/SMA


1. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) 2. Algemeene Middlebare School (AMS) 3. Hoogere Burger School (HBS) 4. Opleiding school voor indische ambtenaren (OSVIA) 5. School tot Opleiding van Inlandse Artsen (STOVIA) Jengjengjeng . . . . .

Mau lanjut gak

Iya

Kepo

c. Pendidikan Menengah Kejuruan


1) Ambacths Leergang nah ini sekolah yang menerima abang-abang atau nona-nona lulusan Twede Klasse School 2) Ambachtsschool kalo ini menerima lulusan HIS , HCS . Schakelschool 3) Technisch Onderwijs 4) Handels Onderwijs 5) Landbouw onderwijs 6) Meisjes Vakonderwijs 7) Kweeksschool LANJUUUUUUUUUTTTTTT !!!!!

D. PENDIDIKAN TINGGI
1) Geneeskundige Hooge School (GHS) 2) Rechtskundige Hooge School (RHS)

3) Technische Hooge School (THS) dulunya THS sekarang ITB


yeaaayyyyy MAU LANJUT GAK ?!?!?! *emosi*

Pada kenyataanya , pelaksanaan politik etis tidak sesuai dengan yang dicita-citakan semula , namun demikian bidang edukasi memberi pengaruh positif bagi bangsa Indonesia dengan lahirnya kaum terpelajar(kaum intelektual) Pemerintah kolonial Belanda semula berharap dari penyelenggaraan edukasi dapat menyediakan tenaga kerja yang terampil dan murah. Akan tetapi dalam perkembangannya sasaran itu meleset , sebab dari STOVIA justru mucul kalangan terpelajar Indonesia yang mengobarkan semangat kebangsaan (nasionalisme) mereka menjadi pelopor pergerakan bangsa Indonesia yang menentang pemerintahan kolonial Hindia Belanda Bentuk kerjasama itu kelak mengantarkan bangsa Indonesia dalam suatu ikatan persatuan dan kesatuan. Hal ini telah menimbulkan rasa khawatir , takut dan curiga dari pemerintah kolonial . Mereka menyadari, akibat tidak langsung dari perlaksanan politik etis adalah mengkristalnya rasa dendam dari bangsa Indonesia terhadap penguasa. Sebagai langkah lebih jauh , Belanda menerapkan pengawasan ketat terhadap semua organisasi yang ada .

Politik etis berdampak pula bagi munculnya golongan profesional, yaitu kelompok pekerja yang membidangi pekerjaan berdasarkan keahlian dan ketrampilan tertentu . Sejak tahun 1905 , telah berdiri organisasi profesional. Seperti staats spoorwegen yakni perkumpulan pekerja Perusahaan Negara (PN) Kereta Api. Saat itu organisasi tersebut masih berada di bawah pimpinan pegawai Belanda. Pada tahun 1908, berdiri pula Vereniging van Spoor en Tramug Personel (VSTP) bagi pegawai jasa angkutan darat, kereta api, dan trem . Selanjutnya , pegawai Indonesia dari jawatan pegadaian mendirikan Perserikatan Pegawai Pegadaian Bumi Putera (PPPB) . Organisasi profesional yang semula menitik beratkan pada kepentingan dirinya, lambat laun berubah menjadi wadah yang ikut memperjuangkan kepentingan bangsa. Organisasi profesional ternyata dapat berjalan bersama sama kaum terpelajar , organisasi keagamaan , organisasi kewanitaan , dan lain lain untuk membangun semangat nasionalisme Indonesia.

Perjuangan bangsa Indonesia sejak tahun 1908 dikenal dengan sebutan pergerakan Nasional, yaitu pergerakan bangsa Indonesia yang melipti segala macam aksi yang dilakukan dengan orgnisasi modern. Perjuangan bangsa Indonesia sejak tahun 1908 mempunyai ciri-ciri yaitu: 1. perjuangan digerakan oleh kaum terpelajar yang berwawasan luas 2. perjuangan bersifat kebangsaan 3. perjuangan menggunakan organisasi modern yang teratur 4. organisasinya bersifat demokratis dan tidak tergantung pada seorang pimpinan 5. wujud perjuanganya tidak mengandalkan kekuatan fisik, tetapi berupa gerakan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya yang meningkatkan menjadi gerakan politik untuk menuntut kemerdekaan indonesia.

Kita punya gambarnya loh :p =.=

APA?!

1. Sebutkan pendidikan rendah setingkat SD 2. Sebutkan pendidikan menengah setingkat SMP/MTS 3. Sebutkan pendidikan kejuruan 4. Sebutkan Perguruan Tinggi Yang tau dapat permen 10 deh hihihi

Itulah akhir dari presentasi kami


Thank You for your Attention Bye. Cya Cya

Anda mungkin juga menyukai