Anda di halaman 1dari 15

SKILL LAB SINDROM METABOLK BLOK 14 - ENDOKRIN

RM. Dewi Subbagian Endokrinologi Metabolisme Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unsri/ RSMH Palembang

SINDROM METABOLIK - IDF 2005


Waist Circumference = WC
> 90 cm > 80 cm

4 Gula Darah Puasa


> 100 mg/dl

1 Trigliserida
> 150 mg/dl

3 Tekanan Darah
> 130/85 mmHg

2 Kolesterol-HDL
< 40 mg/dl < 50 mg/dl

Cara Pengukuran Lingkar Pinggang


Pengukuran menggunakan pita pengukuran yang terbuat dari plastik Untuk pengukuran ini responden diminta untuk membuka pakaian bagian atas, atau setidaknya hanya menggunakan pakaian yang paling tipis Pertama - tama ditetapkan titik tengah di antara tulang rusuk terakhir (batas tepi tulang paling bawah) dengan ujung lenggkung tulang panggul. Raba perkiraan titik tengah tersebut dan tandai titik tengah tersebut dengan alat tulis spidol

CARA MENGUKUR LINGKAR PERUT

Pengukuran Lingkar Pinggang dimulai / diambil dari titik tengah kemudian secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah yang sudah ditandai
Apabila responden mempunyai perut gendut / buncit, pengukuran harus mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah yang sudah ditandai Dalam pengukuran pita pengukur tidak boleh melipat. Hasil pengukuran dibaca mendekati batas angka 0,1 cm

Cara Pengukuran Lingkar Pinggul Pengukuran menggunakan pita pengukuran yang terbuat dari plastik Pengukuran dilakukan dengan menggunakan pakaian yang paling tipis

Pengukuran dimulai dengan menetapkan bagian pinggul responden yang paling lebar dan tandai bagian tersebut
Pengukuran dimulai dari satu sisi bagian pinggul responden yang paling lebar, lalu melingkar kearah sisi panggul lainnya secara sejajar horizontal

Cara Pengukuran Tinggi Badan


Tinggi badan diukur dengan alat pengukur tinggi badan dengan skalapengukuran 0 230 cm.

Pertama-tama responden dipersilahkan melepas alas kaki (sepatu,sandal, kaos kaki), topi, kopiah, sanggul dan pita yang dikenakan
Responden diminta untuk berdiri tegak, dengan tumit kaki dan punggung dirapatkan pada alat pengukur yang menempel di dinding Responden diminta untuk meluruskan lutut (kaki tidak ditekuk), meluruskan tangan ke bawah merapat pada tubuh dan kepala menghadap ke depan dengan pandangan mata lurus kedepan .

Lanjutan

Alat pengukur tinggi badan ditarik dan diletakan di atas kepala dan diupayakan menempel rapat dengan kulit kepala (jika rambut sangat tebal atau disasak, disibakan dahulu ) Centimeter tinggi badan dibaca pada titik yang tepat mendekati 0,1 cm.

Cara Pengukuran Berat Badan


Berat Badan diukur dengan menggunakn alat timbangan ...............dengan kemampuan berat .. kg Timbangan diletakan pada lantai yang rata. dibantu dengan menggunakan papan alas Bila tidak rata

Responden diminta untuk melepaskan alas kaki (sepatu,sandal) dan menitipkan barang yang dibawanya/dikenakannya (perhiasan, jam tangan,kunci, hand phone, dll) Responden dipersilahkan untuk naik ke atas timbangan dengan menginjakan kaki pada masing-masing jejak kaki yang tersedia

Lanjutan Sebelum responden naik ke atas timbangan, nilai berat timbangan harus nenunjukan angka 0,0. Responden diminta untuk tidak bergerak dan berdiri tegak, dengan lutut lurus ( tidak ditekuk), tangan lurus ke bawah merapat pada tubuh, kepala menghadap ke depan dengan pandangan mata lurus ke depan dan menunggu sampai diberi tahu untuk turun. Nilai Berat Badan dibaca mendekati 0,1 Kg dan seluruh angka yang tertera dicatat dengan lengkap.

Setelah mendapat ukuran Berat Badan dan Tinggi Badan dilakukan perhitungan IMT dengan menggunakan formulasi : Berat Badan ( Kg) IMT = TB X TB (m)

Klasifikasi Berat Badan orang Eropa - Asia (WHO 1998 )


Klasifikasi Kurus Normal IMT (kg/m2)- Eropa < 18,5 18,5 24,9 IMT (kg/m2) Asia < 18,5 18,5 22,9

Kegemukan Pre- Obes Obes I Obes II Obes III

25 25 29,9 30 34,9 35 39,9 40

23 23 24,9 25 29,9 30

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai