Anda di halaman 1dari 9

LEGENDA BANYUWANGI

Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu, kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya. Kemana seekor kijang tadi?, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. Akan ku cari terus sampai dapat, tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. Hem, segar nian air sungai ini, Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan, gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. Kau manusia atau penunggu hutan? sapa Raden Banterang. Saya manusia, jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung. Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan, Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia. Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. Surati! Surati!, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu, pesan Rupaksa. Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri, kata lelaki itu. Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan, jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di

hutan. Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini! tuduh Raden Banterang kepada istrinya. Begitukah balasanmu padaku? tandas Raden Banterang.Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki! jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya. Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda, Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa, ucap Surati mengingatkan. Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah! seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang. Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya! Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat. Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

UNSUR INTRINSIK LEGENDA BANYUWANGI 1.Tema : Kepercayaan 2.Alur : Alur maju a. Situation (lukisan suatu keadaan) Raden Banterang yang berniat berburu di hutan ,kemudian mengejar seekor kijang sampai di tengah hutan ,lalu bertemu dengan putri raja Klungkung yang malang nan cantik yang dibawanya pulang dan diperistri b. Generating circumtances (peristiwa yang bersangkut paut mulai bergerak) Suatu ketika kakak surati ,Rupaksa menemui Surati untuk berniat membunuh Raden Banterang. namun Surati menolak.Rupalsa memberi Surati lkat kepala merah. c. Rising action (keadaan mulai memuncak) Rupaksa menemui Raden Banterang untuk menfitnah Surati dengan berkata ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh tuan .Padahal ikat kepala tersebut adalah pemberian Rupaksa d. Climax (peristiwa-peristiwa mencapai klimaks) Raden Banterang membuktikan apakah benar ada ikat kepala merah tersebut.Dan ketika dijumpainya ,marah lah dia dan berniat membunuh Surati di sungai.Surati menjelaskan dengan segala cara ,namun Raden Banterang tidak percaya.Surati memberi isyarat ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah d. Dedoument (pengarang memberikan pemecahan soal dari semua ) Air sungai tempat Surati melompat menjadi bening dan harum,berarti Surati tidak bersalah .Raden Banterang menyesal 3.Latar/Setting a.Tempat : Kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur b.suasana : Tegang c.Waktu : Dahulu kala 4.Perwatakan a.Raden Banterang : Tidak mudah percaya ,emosian Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini! menandakan Raden banterang seorang yang emosian. Dengan kutiban Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong menandakan bahwa raden banterang bukan orang yang mudah percaya. b.Surati :Setia,baik dibuktikan dengan kutiban Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya ajakan nya adalah untuk membalas /membunuh Raden Banterang yang telah membunuh ayah Surati c.Rupaksa : Pendendam,Licik dibuktikan dengan kutiban " Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya menandakan rupaksa adalah seorang pendendam Lalu rupaksa juga memfitnah Surati dengan akal Ikat kepala merah,membukikan bahwa Rupaksa seorang yang Licik 4.Amanat : Kita harus lebih percaya terhadap orang yang benar-benar kita cintai/keluarga daripada orang lain yang belum kita kenal

Jaka Tarub dan Dewi Nawang Wulan


Di suatu desa, hiduplah seorang perempuan tua yang biasa dipanggil Nyi Randa Tarub (hidup di dusun Tarub), dia mempunyai anak angkat bernama Jaka Tarub yang telah tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa yang tampan dan sangat senang berburu. Suatu hari ketika dia berburu seperti biasanya, dia mendengar suara wanita yang kurang jelas karena ditelan dedauanan, karena penasaran Jaka Tarub akhirnya menuju ke sumber suara secara mengendap-endap. Jaka Tarub melihat empat orang gadis cantik yang sedang mandi di telaga, hampir bersamaan dengan itu, dia juga melihat beberapa lembar selendang yang tergeletak dipinggir telaga, ada bisikan dari dalam diri Jaka Tarub untuk mengambilnya, dan secara mengendap-endap dia mengambil salah satunya. Ketika para gadis yang ternyata bidadari itu hendak kembali ke kahyangan, salah satu dari mereka panik karena tidak menemukan selendangnya, tapi ketiga bidadari lain tidak dapat berbuat apa-apa. Melihat hal tersebut Jaka Tarub mendekati sang bidadari yang tertinggal bernama Nawang Wulan itu, Nawang Wulan terpaksa harus menceritakan semuanya, Dewi Nawang Wulan tidak punya pilihan lain, akhirnya dia ikut ke rumah Jaka Tarub Hari berganti hari, mereka menikah dan mempunyai anak. Bagaimanapun Dewi Nawang Wulan adalah seorang bidadari sehingga dia mempunyai kelebihan, salah satunya adalah dapat membuat sebakul nasi hanya dari satu biji padi, asalkan tidak ada yang mengetahui hal itu, itulah sebabnya Dewi Nawang Wulan melarang suaminya untuk membuka tanakan nasinya, namun Jaka Tarub tidak sanggup menahan rasa penasarannya, dia membuka tanakan nasi itu dan sangat terkejut karena hanya ada satu biji padi di dalamnya. Jaka Tarub menanyakan perihal itu ke isterinya, seketika itu pula Dewi Nawang Wulan kehilangan kesaktian. Karena telah sepenuhnya menjadi manusia biasa, Dewi Nawang Wulan pun harus bersusah payah untuk membuat kebutuhan sehari-hari, harus bersusah-susah menumbuk padi, dan mengambil padi dilumbung. Semakin lama, padi dilumbung semakin berkurang. Sampai suatu hari, ketika Dewi Nawang Wulan ingin mengambil padi, dia menemukan selendangnya terselip diantara butir-butir padi. Dewi Nawang Wulan merasa sedih sekaligus gembira, dia senang karena mengatahui dia akan segera berkumpul bersama teman-temannya, dia sedih karena harus berpisah dengan keluarganya, tapi tak ada pilihan lain, dia harus meninggalkan Jaka Tarub yang sedari tadi ternyata melihat ia telah berubah menjadi bidadari lagi. Dewi Nawang Wulan hanya berpesan agar suaminya membuat sebuah danau di dekat pondoknya sesaat sebelum kembali ke kahyangan. Hal-Hal Yang Menarik : 1. Ada sekelompok bidadari dari kayangan yang mandi di danau, tengah hutan. 2. Bidadari itu menggunakan selendangnya untuk berpergian. 3. Dewi Nawang Wulan yang ternyata bidadari bisa berubah menjadi orang, menikah dengan Jaka Tarub dan bisa melahirkan seorang anak. 4. Bidadari-bidadari ini mempunyai ilmu sihir, dan menggunakan sihir tersebut untuk kehidupannya.

Unsur Intrinsik
Tema : Kisah hidup seorang pemuda desa yang mempunyai istri seorang bidadari. Sudut pandang: Sudut pandang orang ketiga, karena di cerita tersebut selalu menggunakan kata dia, dirinya,mereka. Latar : Dihutan ketika Jaka Tarub berburu kemudian menemukan para bidadari yang sedang mandi di telaga, suasana pada saat itu adalah menenggankan bagi Jaka Tarub, kepanikan dan kesedihan yang mendalam bagi Nawang Wulan. hal ini terjadi pada siang menjelang petang. Di lumbung padi ketika Dewi Nawang Wulan menemukan seledangnya kembali, suasana hati Nawang pada saat itu adalah gembira sekaligus sedih, sedangkan untuk Jaka Tarub menenggangkan karena takut tidak mendapat maaf dari Dewi Nawang Wulan, juga sedih. Alur : Alur maju dikarenakan cerita tersebut di mulai dari Jaka Tarub menucuri selendang Dewi Nawang Wulan, lalu mereka menikah, kemudian menjalani rumah tangga, sampai akhirnya Dewi nwang mualn kembali ke kahyangan. Gaya Bahasa : Baku

Penokohan : Jaka Tarub: - Gegabah - Berfikiran pendek Egois - Berhati besar Dewi Nawang Wulan: - Berhati besar Pemaaf - Penyayang Amanah : Jangan pernah menyembunyikan sesuatu dari orang yang kita sayangi. Karena justru akan lebih menyakitkan kalo dia mengetahui apa yang kita sembunyikan. Kita sebagai manusia, tentu mempunyai banyak kesalahan,baik yang kita sengaja ataupun tidak. Olehkarena itu kita harus saling memaafkan. Apapun amanah yang diberikan seseorang kepada kita, harus senantiasa kita jaga sebaik-baiknya. Kepercayaan seseorang kepada kita akan bertambah jika kita bisa menjaga amanah orang tersebut.

Cucumber Mas Mbok Sirni her name, she is a widow who wanted a boy to help him work. One day he was visited by a giant who wants to give a child with the condition when the boy was six years old must be submitted keraksasa to eat. Mbok Sirnipun agree. Giants give cucumber seeds that are planted and cared for after two weeks she planted cucumber fruit among one of the most big and shiny as gold. Then Mbok Sirni splitting the fruit carefully. It turns out the contents of a beautiful baby named golden cucumbers. Increasingly golden cucumbers grown into a lovely girl. One day a giant came to claim the promise of Mbok sirni cucumbers so afraid of losing the gold, she reached the promise that giant came 2 years, as more mature, more delicious to eat, giant agreed. Mbok Sirnipun increasingly fond of cucumbers gold, every time he thought of janinya hatinyapun become anxious and sad. One night mbok sirni dream, that he should see his son survived the hermit at Bald Mountain. The next morning he was gone. At Bald Mountain he met a hermit who gave him 4 pieces of small packets, the cucumber seeds, needles, salt, and shrimp paste as an antidote. Arriving home earlier given the cucumber 4 pack of gold, and he sent golden cucumbers pray. The next morning the giant came again to claim the promise. Cucumber emaspun told to get out the back door to Mbok sirni. Raksasapun chase. Cucumber emaspun reminded of the package, then ditebarnya cucumber seeds. Miraculously, the forest becomes dense fruit cucumber fields. Raksasapun cucumber eat but it adds to the energy giant. Then cucumbers sprinkled gold needle, in an instant tumbuhlan banbu trees are very tall and sharp. With bloody feet giant continues to pursue. Cucumber emaspun opening gifts and ditaburkannya salt. Instantly hutanpun a vast ocean. With a giant pain to pass. That terakhit Gold finally sprinkled Cucumber paste, immediately formed a boiling sea of mud, raksasapun eventually die. "Thank God, you have to protect your servant" Golden Cucumber thanksgiving. Finally Cucumber Gold and Mbok Sirni happy and peaceful life.

RORO JONGGRANG

Once upon a time in the days of yore, stands a huge empire called Prambanan. People Prambanan very peaceful and prosperous under the leadership of king named King Baka. Small kingdoms in the region around Prambanan also very submissive and respect the leadership of King Baka. Meanwhile, in another place, there is a kingdom that is not less great as Prambanan kingdom, the kingdom Pengging. The kingdom was known to be very arrogant and always wanted to expand its power. Pengging kingdom has a powerful warrior named Bondowoso. He has a powerful weapon called Bandung, so Bondowoso known as Bondowoso. Besides having a powerful weapon, Bondowoso also have troops in the form of Jin. The army used to help Bondowoso to attack other kingdoms and possessions. Until one point, the arrogant King Pengging calling Bondowoso. King Pengging Bondowoso was then ordered to attack the Kingdom of Prambanan. The next day Bondowoso call his hosts in the form of Jin to assemble, and immediately went to the Kingdom of Prambanan. Arriving at Prambanan, they immediately burst into the palace Prambanan. King Baka and troops scrambling, because they lack preparation. Bondowoso finally managed to occupy the Kingdom of Prambanan, and King Baka died Bondowoso exposed arms. Bondowoso Victory and his men welcomed by King Pengging. Then King Pengging Bondowoso was mandated to occupy the Palace and Prambanan care of everything in it, including the family of King Baka. At the time Bondowoso Prambanan living in the Royal Palace, he saw a woman who was very beautiful. The woman is Jonggrang, daughter of King Baka. While viewing Jonggrang, Bondowoso started fall in love. Without thinking anymore, Bondowoso directly invoke and apply Jonggrang. "O Jonggrang, would be Permaisuriku if thee?", Tanya Bondowoso on Jonggrang. Hearing the question of Bondowoso, Jonggrang was silent and seemed confused. Actually he hates Bondowoso, for killing his beloved father. But on the other hand, fear Jonggrang Bondowoso reject an application. Finally, after thinking for a moment, Jonggrang also found a way to get Bondowoso not consummate the marriage. "Okay, I accept lamaranmu. But once you meet one condition from me ", replied Jonggrang. "Is it syaratmu Jonggrang?", Tanya Bandawasa Bandung. "Make me a thousand temples and two wells in one night," replied Jonggrang. Hearing as requested Jonggrang, the Bondowoso immediately agreed. He feels that it is a condition that is very easy for him, because the army has Bondowoso Jin very much. In the evening, London Bandawasa began collecting his hosts. In an instant, in the form of Jin's army came. Upon hearing the command of Bondowoso, the army was immediately built the temples and wells very quickly. Jonggrang who witnessed the construction of the temple began to get nervous and scared, because in two-thirds of the night, stayed three temples and a well are not they finish. Jonggrang then think hard, find a way to Bondowoso can not meet the requirements.

After thinking hard, Jonggrang finally found a way out. He will make the atmosphere be like in the morning, so that Jin was discontinued the temple. Jonggrang immediately summoned all the lady's maid in the palace. Lady's maid is given the task Jonggrang to burn straw, rang mortar and laying flowers that smell fragrant scent. Hearing the command of Jonggrang, lady's maid immediately burn straw. Soon the sky was reddish tint, and the mortar began to sound. The smell of fragrant flowers that spread began to smell, and the chicken started crowing. Looking flushed sky, the sound of the mortar, and the smell of fragrant flowers, it Bondowoso troops began to leave his job. They thought it had started in the morning, and they had to go. Seeing his hosts go, Bandung Bondowoso shouted: "Hi balatentaraku, early days yet. Return to complete the construction of this temple! " The Jin is still going, and ignoring cries Bondowoso. Bondowoso felt very upset, and finally completed the construction of the temple was left. However, it is unfortunate, unfinished construction of the temple, morning has come. Bondowoso also failed to qualify from Jonggrang. Knowing failure Bondowoso, then went Jonggrang Bondowoso. "You fail to qualify me, Bondowoso," said Jonggrang. Hearing those words Jonggrang, Bondowoso very angry. With a very loud tone, Bondowoso said: "You cheated Jonggrang. Actually you who thwart the development of a thousand temples. Therefore, I curse you to become a statue that is in the thousandth temple! " Thanks to the miracle of Bondowoso, Jonggrang turned into a statue / sculpture. The form of these statues can be seen to this day in the temple complex of Prambanan, and the name of the temple is known as the temple Jonggrang. While the temples in the vicinity called Sewu or Millennial Temple.

SNAIL MAS
In the kingdom of Daha, there lived two girls are very beautiful. My daughter was nan beautiful maiden named Candra Kirana and Goddess Galuh. King's two daughters are living a very happy and self sufficiency. Until one day there came a very handsome prince of the kingdom to the kingdom of Daha Kahuripan. The prince named Raden Inu Kertapati. The purpose of his coming to the kingdom of Daha is to apply Candra Kirana. Arrival Raden Inu Kertapati greatly welcomed by the King Kertamarta, and finally engaged to Candra Kirana Raden Inu Kertapati. The engagement was apparently made Galuh jealous goddess. Because they felt that he Raden Inu Kertapati more suitable for him. Therefore Galuh Goddess went to Grandmother's house Magic. He asked that the witch was Candra Kirana conjured into something disgusting and kept away from Raden Inu. Grandmother Magic Goddess Galuh also approved the request, and Candra Kirana conjured into Keong Emas, then throw it into the river. One day an old woman looking for fish with nets, and golden snails are transported in nets. Keong Emas was then brought home and placed in jars. The next day the grandmother was looking for another fish in the river, but did not get the fish seekorpun. The grandmother then decided to go home, when he got home he was very shocked, because in the table are available cuisine is delicious. The grandmother was wondering to himself, who memgirim this cuisine. Similarly, the next day the grandmother underwent a similar incident, the next morning Grandma would like a peek at what happened when he went fishing. The old woman then pretend to go to the river for fishing as usual, then go to the back of the house for a peek. After a while, the grandmother was shocked. Due to the existing golden snail ditempayan transformed into a beautiful girl. So the girl to cook and prepare the food on the table. Feeling curious, and grandmother ventured to rebuke the pretty princess that. "Who are you beautiful princess, and where you come from?", Asked the grandmother. "I am the daughter of an enchanted kingdom of Daha a golden snail by my brother as envoy witch envied me," said the golden snail. After answering questions from grandma, Candra Kirana changed again to Keong Emas, and grandmother greatly astonished. While Inu Kertapati prince would not say anything when he knew kirana moon disappeared. She began to find ways to disguise a commoner. Grandma sihirpun finally know and turn her into a raven to harm Raden Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati Shocked to see a crow that can speak and identify its purpose. He considers it holy crow and follow it when raden Inu given the wrong direction. Raden Inu journey met a grandfather who was hungry, gave the old man a meal. Apparently my grandfather was a good magic he helped Raden Inu of crow. The old man with the cane hitting crows and birds in smoke. Raden Inu finally told where Candra Kirana was, she sent it away kedesa Dadapan raden. After walking for days and came kedesa Dadapan She approached a hut he saw to ask for a sip of water because his supply was exhausted. In the hut he was very surprised, because he saw through the window of Candra Kirana was cooking. Finally, the magic of the witch is gone because of that encounter. Raden Inu finally brought his fiancee and his grandmother were kind to the palace, and Candra Kirana tell the king acts Dewi Galuh Kertamarta. Sire apologize to Candra Kirana and vice versa. Goddess Galuh then got punishment. Since the Goddess Galuh feel afraid, then he fled into the woods. Finally marriage Candra Kirana and Raden Inu Kertapati was held, and the party was very festive. Eventually they lived happily.

Anda mungkin juga menyukai