Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN PARADIGMA STRUKTTJRALISME LEVI.

STRAUSS DALAM MENGANALISA FENOMENA SENI PERTTJNJUKAN Oleh:SusiloPradoko

Pendahuluan

Negara kita ini terdiri lebih dari 600 sular , mempakan negaruyang bermulti etnik, multi keragamanbudaya. Kondisi ini menimbulkanpula multi ragam kesenian etnik. Komunikasi seni antar suku pemilik kebudayaansangat perlu dipahami agar teqadi saling pemahaman dan toleransi bersikap dalam memandangseni milik budaya yang lain, bahkanpemahaman suku-suku seni lintas sukunegaralain. Kajian tentang seni khususnyapenelitian untuk mempelajarimusik efiris perlu teori atau metodologi tersendiri, karena musik etnis memiliki kekhasan , sementara Indonesiamasih kurang elnomusikologuntuk menekunidan mengkaji fenomenaetnis di Indonesia(KR,26 September Pradoko,l997:l). Sementara 93, kekayaanseni khususnya musik etnik sangatbanlak jenisnya, sebanyak400 albumpunbahkanbelum cukup untuk jenis musik Indonesia(Tejo, 97: 24) rnembuat rekamanberbagaikekayaan StrukturalismeLevi-Straussmerupakansalah satu paradigna dalam antropologi yang memudahkan kita .rnnrkmenangkap berbagaifenomena budayayang terjadi yang diekspresikan oleh berbagaisuku pemilik kebudayaan masing-masing termasukseni di dalarnnya. Teori Stnrkttralisme Levi-Strauss dapat membantu menangkapfenomena seni yang diekspresikannrayarakat,suku pemilik kebudayaanitu. Dalam menganalisaseni pertuhjukantidak cukup kita hanyamelaporkan kronologi pementasan tapi yang lebih itu, penting dari inr adalah kita dapat mengungkapkanmakna cultural pertunjukan itu. Makna yang diungkap dapat meliputi makna yang terlihat di permukaanmaupun lebih dari itu juga maknayang sebenarnya di balik pertunjukan/seni ada tersebut. Dalam tulisan ini akan mengungkapkanpenggunaanparadigma strukturalisme Levi-Strauus urtuk mengkaji bidang seni perhrnjukan.Penerapanparadigma ini akan lebih dicontohkan pada bidang musik, namun demikian denganmenganalogkan model

pemikirarurya maka dapat prrla denganmudahditerapkanpada seni yang lain: drama,tari maupunsenirupa. Stnrkturalismen/aLevi ini lebih menggunakan analisa dan logika-logika dalam bahasa, pemikirannya Calam mengaralisa budaya dipengaruhi oleh linguistik. Sinergi antara bahasa dan budaya khususnya seni penelitianseni. dapat membantu cara pandang dalam

Pembahasan. Tokoh Levi-Strauss Claude Levi-Strauss adalah ahli seorang anfropologi berkebangsaan Perancis. SemulaLevi-strausslebilr mendalamibidang filsafat dan hukum bahkan menyelesaikan studi di bidang hukum. Minatnya pada bidang antopologi bermula tatkala ia menjadi pengajar sosiologi di Universitas Sao Paulo, Brasil. Selanjutnyakegiatan Levi lebih banyak pada penelitian-penelitian tentangmasyarakatdan berbagai etnis dalam bidang antropologi. Pertemuannyadengan ahli bahasa Roman Jakobson menjadikan teori stnrkturalnya semakinmatang selanjutnya menulisdesertasi dokornyaberjudul:" Les Sructure's elementaires la parente" (The Elementary Structuresof Kinship), pada de tahun1943. Strukturalisme Levi dan llahasa Levi-Straussntemandang bahasamerupakankondisi bagi kebudayaandalam arti diakronis, artinya bahasa mendahuluikebudayaankarena melalui bahasalah manusia rnengetahui budaya masyarakatnya. Selain itu berpandanganpula bahwa bahasa mentpakankondisi bagi kebudayaan, karenamaterialyang digunakanuntuk membangun bahasa pada dasamya adalah material yang sama jenisnya dengan material yang membentuk kebuc'layaan sendiri.(Ahimsa-putra,2001: 25) itu Penelitiankebudayaan dapatdidekati denganmenelaahbahasa, melalui bahaskita dapat mengenalkebudayaanmasyarakatsetempat.Bahasa menjadi alat umtuk melihat relasi-relasilogis, oposisi, korelasi, analisaketerkaitanhubturgansatu denganyang lain. Kita hanya mengenalsalu kata salju untuk menggambarkan bekuan es yang luas. Sedangkanorang-orangeskimo memiliki 20 kata untuk menggambarkan berbagaijenis

mereka,mengapamereka salju.Dari bahasakita dapatmempelajarikonteks kebudayaan 2A salju. sampai bisa menrbedakan sebanyak katu untuk menggambarkan Susunan kata dalam bahasa yang membentuk kalimat terdapat hubungan yang Hubungansintagmatiksebuahkata adalahhubturgan sintagmatikdan paradigmatig. dimilikinya dengar kata-kata yang dapat berada dr depan atau dibeiakangnyadalam hubunganparadigmatikadalah berhubungan sebuahkalimat. Sr:dangkan denganmakna kata berkait dengan pilihan kata tersebut, sehingga dengan pemilihan kata tersebut menimbulkan maknaasosiatiftertentu. Levi-Strauss juga rnengambil model analisis linguistik stnrktural yang

dikembangkan Ferdiuadde Saussure. Saussure berpendapat bahwa bahasamemiliki dua aspek yaitn langue danparole . Languemenrpakanaspeksosial,dimiliki bersamadalam bahasa sedangkan parole merupakan ujaran-ujaran dialek sifatnya lebih individu. PerbedaanLangue dan parole ini dapat diterapkan dalanr sistem simbol komunikasi lainnya,entahitu ndtos,mtrsikataupun L9997). bentukkesenian lainnya( Ahimsa-Pntra, Strukturalisme Levi juga mengadopsi pemikiran Jakobson tentang fonem Qthoneme ), fonem merupakan unsur bahasa terkecil yang membedakan makna, walaupunfonem itu sendiri tidak bermakna.Dalam memahami tatanan(order ) yang ada di balik fenomena budaya yang begitu variatif maka model analisis fonem sangat membantuuntuk tne,rgungkapkan makna. Ahimsa-Puttra( 200 :55 ) meberikancontoh sebagai berikut: "Misalnya sajakata kutuk dankuthuk dalambahasa Jawa.Perbedaan kata ini terletak hanya pada fonem lt/ dan lth/, yang dalam artikulasinyahanya - berbeda pada cara menempatkanorgan lidah di u;ung langit-langrtmulut. Walaupur demikian,perbedaanmakna yang ditimbulkan sangat iavh. Kutuk adalah satu .jenis ikan yang hidup di sungai, sedangkan kuthuk adalah anak ayam."

Dalam menganalisa fenomenabudayastruktur dibedakanmenjadi dua macamyaitu sturktur lahir, struktur luar (surface structure) dan sfuktur batin, struktur lahir (deep .structure). Struktur luar adalahrelasi-relasiantarunsur yang dapatkita buat atau bangun berdasaratas ciri-ciri ernpiris dari relasi tersebut,sedangstruktrr dalam adalahsusunan

atas stnrktur lahir yang telah berhasil kita buat, tertentuyang kita bangun berdasarkan yangkita pelajari.Struktur namun tidak selalutampakpadasisi empirisdari fenomena berbagaistrukhrr luar dalamini dapat disusturdenganmenganalisis dan membandingkan yang berhasildiketemukanatau dibargun. Snrrktur dalam inilah yang digunakanpeneliti untuk memahamiberbagaifenomenabudaya yang sedangdipelajarinya( Ahirnsa-hrtra,

200r)
PenerapanStrukturalisme Levi dalam Seni Pertunjukan.

Seni

perhrnjukan adalah

bahasa komunikasi juga,

seniman ingrn

mengkomunikasikanpesan kepada penonton, penduktrng budaya. Musik merupakan bahasakomunikasi denganrnedium suara; tari denganmedium gerak, seni lain dengan mediumrupa. Stnrkturmusik dapat dibadingkan dengan struktur bahasa: huruf - not ; kata motif; frase - frase dan kalimat kalimat musik. Suatuartikel dalambahasatulis

pembahar;an penutupsepadan ada pendahuluan, dan denganmodel ini dalam sebuahlagu terdapatpula info, song/lagr.r kemudiancoda ; strukhr ini bisa semakinkompleksdisanayang sini dengan munculnyapengantar-pengantar dalarnmusikjuga ada interlude. penyampaian Dalam seni pertunjul<an kepadapenontonsering diwr{udkan dalam larnbang-lambang. Tugas peneliti adalah mengungkapmakna dari lambang-lambang itu. Stnrkturalismegaya Levi- Straus dapat kita gunakan sebagai pisau untuk membedah yang tampakdalamperhrnjukan fenomena itu. Dalarn bahasaada rantai sintagmatigdan rantai paradigmatik,merupakanrantai urutan secara horisontal dan sekaligus makna asosiasi yang ditimbulkannya (secara vertikal). Lagu dolanananak-anakKoning-koningdapat diurai dalam rantai sintagmatig dan paradigmatik. Sebagaiansyair lagunyasebagai berikut: Koning-koningkawula kae lara kae lara Ngentenisi k,rdhoklangking Ndok srji kapipilan,ndok loro kacomberan Doyak-doyaktawon goni Ni cengkircendono Kiwa mbangcepoko,sisih mbangtelasih. Terjemahan; Koning-koningrakyat itu sakit, merekasakit

si Menantikan katakhitam dua Satutelordiambil, telurdirusaknya. madu si Buru-btrrulah lebah telasih kanan bunga disisikiri, sebelah Bunga cempaka si menantikan sakit,mereka rakyatitu sedang Koning-koning, Rantaisintagmatik: yangmengandung (horisontal) arti urutansintagmatik katak hitam.Urutankata itrnadalah atau kirinya' kanan relasikatasebelah cle:rgan karena berhubungan Rantai paradigrn4lil(vertikal) didapat dari adanya asosiasipemilihankata pengarang tidak memilihkatakhijau katakhitam,mengapa menantikan mereka misalnya pendengar lagu/pembacanya. yanglebihmenarik sisiba1'angan dari membuat strukhrrluar, strukturlahir yaitu stuktur baru mencoba Analisatersebut adalah Selanjutnya yang secaraempiris memangterdengar dan tertulis/ diceritakan. dengan syair menghubungkan tersebut modelstrukturdalam,dengan membuat mencoba seperti yang ada di masyarakatnya, munculnyanyian mengapa kejadian relasi-kejadian yang masyarakat tedadi. kehidupan dengan itr,r; konteksnya apa pemaknaan sebagai berikut: adalah dalam kasarstruktur Secara (koning dalam bahasabelandaberarti raja) lihatlah Hai para raja atau bangsawan katak seekor datangnya rnengharapkan yangpadamerrderita. Merekaitu hanya rakyafinu layaknya seperti dan katakburukyangtidak adamanfaatrya nggakenakdimakan hitarn" kamuambildantelalt wayangpun apa katakhijau,namun ha-silnla?Anakyangsemata kami lainnyayangkamu nrsak,ataukamu lecehkan.Kamu datang banyakanak-anak madu. Kamujanjikandan lebahyanghanyaingin menghisap bagaikan beramai-ramai ( bunga telasih kesengsaraan kirimu dandi sisi lain kau berikan madudi tangan berikan Jawa) kernatian rnasyarakat bagr adalah simbul 1996:8). ... ( Supanggah, gamelan sahl suara wujud hasil walaupun terdengar sekaten Dalampermainan dan paradigmatk. model sintagmatik musik yang dimainkanakan tampaksebetulnya yang Model sintagmatik yaitu melodi yang dipakai yaitu alur gendhing, balungan jalinan kontapungdan jalinan hannoni adalahtimbulnya dipakai.Model paradigmatik vertikal. serentak secara nada yangberbunyi beberapa Dalam susunan permainanalat, disusun Bonang paling depan diikuti kiri di saronJanpeking; selanjutnya sampng dankanan adalah demung, dibelakangnya Bonangtemyatamenjadileaderdalambennaingamelan GongdanBedug. adalah

sekaten, sedangkan ymg lain mengikutinya sesuaikehendak pemainbonangtermasuk saattanda dihentikan permainarurya Bonang. oleh Apa yangtampaknya hanyapermainan musikansambel dapatdiuraimenjadi ini stntkurluar yaitushukturpenyusunafi sfukhu perpaduam alat, bunyrmusihrya, struktur peranparapemainnya Calam bermain gamelan. Ketikakonteks parapemainnya dipelajari ternyatamemang pemegang bonanglah yang pangkatnya paling tinggi. Rupanyatidak berhentidi situ, para penambuh gamelansekatensemuanya memiliki namajabatan. Pangkat palingtinggradalahtingkatBupati dan yangpaling terakhirberpangkat jajar danmagang, jenjang kepangkatan semua struktur pemain gamelan adasebanyak ini 1l jenjang. Dari strukturpemain gamelan ternyata ditemukan ini pula struktur kepangkatan dalamkraton.Hubungan kontekstual, relasi,salingketerkaitan inilah yang akhirnya dapatditemukan modelstrukturdalam. Gagasan sejalan ini dengan pandangan Netell ( 1954:770) : " .'.. Music as something be understood to throughcultureand culture value; musicis anaidto urderstanding culture culture and values; .,,. ... Dalam rnenganalisa srukfur luar dan dalam akan muncul transformasi (penrbahan-perubahan) kait mengait yang semakin menguatkan hubungan antarsfuktur. Dalamperspektifsfirtktural, kebudayaan pada dasarnya adalahrangkaian transfonnasi dari struktur-strukhrtertentuyangadadibaliknya seperti halnya padanot balok struktur yangdapatdialihkan gerak-gerakjari ke tangan ataspiano,dandapat di beralihke nadanadayangindah, dar kemudian dapatberalih ke pita danke nadasuara . Di sini lagi lagi seolah olahtelahterjadipenerjemahan sistem dari kocle tulis musikke sistem kode gerak tangan ke sistem kodenada,dan akhirnya sistem , ke kode suara Ahimsa-puta. ( 2001:

6s).
Kesimpulan Strukturalisme Levi-Strauss mendasarkanteorinya pada loglkalogrka dalam balrasa' Ada beberapa model pengertian dalam bahasa yang diggnakan untuk menganalisa fenomena budaya. Langue dan parole: Langue kaidah kaidah dalam tataranyang lebih luas, aspek

sosialsedangkan parole adalahciri-ciri yang sifatrya lebih kecil, individuar.

adalahrangkaiansecara Rantai sintagnratik dan Paradigmatik: Rantai sintagmatig pemikiran, asosiatif horisontal sedangkan paradignatik berhubungan dengan kesan (secara vertikal). Dalam melihat kebudayaan,sub kebudayaandikaji secarahorisontal dan vertikal. r Rantai horisonral dan vertikal menghasilkan struktur dasar maupun struktur dalam. Dalam strul$ur itu terjadi fiansformasi-transformasi yang mengakibatkan dikaji' bentukdalamstrukturyang sedang perubahan-perubahan

Daftar Pustaka Ahimsa-Putra, Heddy Sri. 2001. Struhuralisme Levi-StraussMitos dan Karya Sastra . Yogyakarta:GalangPress Hal Humanioro Nonror 12 September-Desember. I - 13. Yogyakarat p4llultas SastraUGM of London:The FreePress Netll, Bruno.1964.TheoryandMethodin Etnomusicologt. Glencoe. Bloomington:lndianaUniversity Noth, Winfried (Ed.) 1990.Hand Book of Semiotics. Press. PancaDahana,Radhar,200l.ldeologi Politik dan TeaterModern Indonesia.Magelang: Indonesiatera. PidatoIkniah Dervan Pradoko,Susilo. 1997.Fohts Materi Kajian Studi Etnomusikologi. DosenSendratasik UNY. Etnomusikologi. 1966. Paradigrna Emik danEtik dalamPenelitian FPBSIKIP Yogyakarta. <ialamDiksi.Edisi :12 Th IV. Yogyakarta: dalam Upacara 1996.Fungsi serta MalcnaSimbolikGamelanSeknten lndonesia. Garebegdi Yogakarta. Tesis 52 Universitas Ralqtat,hal6. Sujito,A.P. 1993.Harian UmumKedaulatan Rahayu.1996.Seni Tradisi, bagaimanaia berbicara ? Makalahpenataran Supanggah, penelitimadyaSTSI Surakarta. Tejo,H.Sujiwo.1997.Horian UmumKompas,halanan:24.

Levi-shauss untukArkeolcgiSemionk ,1999. Stukturatisme

dalam

Anda mungkin juga menyukai