Hidrograf Satuan
Hidrograf Satuan
HIDROGRAF SATUAN
DAS
outpu t
Jika input hujan berupa hujan spesifik yang menghasilkan hujan efektif satu satuan, maka respon DAS berupa limpasan langsung tentunya juga merupakan hidrograf limpasan langsung yang spesifik berlaku pada suatu DAS tertentu.
Hidrograf Satuan
Hidrograf satuan merupakan hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan oleh hujan efektif yang terjadi merata di seluruh DAS dengan intensitas tetap dalam satu satuan waktu yang ditetapkan.
Hidrograf satuan (HS) hidragraf khas untuk suatu DAS tertentu. Konsep HS dikemukakan pertama kali oleh Sherman (1932) yang dipergunakan untuk prakiraan banjir yang terjadi akibat hujan dengan kedalaman dan agihan (distribusi) tertentu.
Dari definisi di atas, terdapat 2 (dua) andaian pokok dalam HS: 1. hujan yang merata 2. intensitas hujan tetap. Selain itu HS juga didasarkan pada 3 landasan pemikiran: 3. linier system 4. time invariant 5. waktu dari saat berakhirnya hujan sampai akhir hidrograf limpasan langsung selalu tetap.
P1 Q Q
0.5P1
Q T P1 t 0.5Q T
Q 0.5Q T T t
Persamaan Polinomial
a. hidrograf muka air
Hidrograf (debit)
satuan (OHS) = jumlah ordinat HLL (nol tak dihitung) (OHLL) dikurangi lama hujan (TH) ditambah 1 (OHS = OHLL - TH + 1)
e. kalikan (d) dengan hujan netto f. persamakan HLL dengan (e), maka ordinat HS dapat dihitung.
R1 R2 R3
R1 U1 -
R1U2 R2 U1 -
R1U3 R2U2 R3 U1
R2U4 R3U3
= = = =
Q1 Q2 Q3 Q4
U1 = Q1/R1 U2 = U3 = U4 = dst.
I (mm/jam)
t (jam)
Hujan
Q (m3/dt)
HLL
Base flow
tp
t (jam)
Hidrograf di A
P (mm/jam)
35 25 20 10
t (jam)
V1 = V2
Q (m3/dt)
Limpasan
Volume limpasan = V2
Aliran dasar
t (jam)
Waktu, t
N = A0.2
N : waktu (hari) A : luas DAS (mile2)
Waktu, t
Waktu, t
P (mm/jam)
P (mm/jam)
20
Q (m3/dt)
P (mm/jam)
P (mm/jam)
t (jam)
t (jam)
Q (m3/dt)
Q (m3/dt)
t (jam)
t (jam)
Contoh:
1. Hujan efektif (kedalaman hujan dikurangi phi-index) berturutturut 40, 0, dan 10 mm dengan interval waktu 1 jam, menghasilkan hidrograf limpasan langsung (hidrograf dikurangi dengan aliran dasar) seperti pada tabel, tentukan hidrograf satuannya
Jam ke- Re (mm/jam) HLL (m3/s) 0 40 0 1 0 111 2 10 389 3 306 4 264 5 181 6 97 7 28 8 14 9 0
0
Debit (m3/s)
500
25
50 250 75
0 0 2 4 6 8 10 Waktu (jam)
100
Penyelesaian:
Jumlah ordinat HS = (m-n+1) = 8-3+1=6 Misal ordinat HS dengan kedalaman 1 mm adalah U1, U2, U3, , U6
R1 = 40 R2 = 0 R3 = 10
40 U1 40 U2 0 U1 40 U3 0 U2 10 U1 40 U4 0 U3 10 U2 40 U5 0 U4 10 U3 40 U6 0 U5 10 U4 0 U6 10 U5
HLL
111
389
306
264
181
97
28
40 U1 40 U2 + 0 U1
= 111 = 389
U1 = 2.78 m3/s U2 = 9.73 m3/s U3 = 6.96 m3/s U4 = 4.17 m3/s U5 = 2.79 m3/s U6 = 1.39 m3/s
Jam ke0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
HLL (m3/s)
U40(t-1)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 U1 U2 U3 U4 U5 U6 0
merata selama 4 jam berturut-turut sebesar 13 mm, 15 mm, 12 mm dan 8 mm. Akibat hujan tersebut terjadi perubahan debit aliran di sungai terukur seperti pada tabel di bawah. Tentukan hidrograf satuan di DAS tersebut dengan menggunakan cara polinomial. Tabel hasil pengukuran hidrograf
t (jam) Q (m3/dt) 0 5,0 1 11,0 2 27,0 3 47,0 4 56,5 5 48,5 6 33,5 7 18,5 8 8,0 9 5,0
Penyelesaian:
1. Menentukan nilai index Persamaan yang digunakan: Vol. limpasan langsung = Vol. hujan efektif VLL = Pef . A
Dengan menetapkan base flow tetap sebesar 5 m3/dt, volume limpasan langsung dapat dihitung sbb.: VLL = [ (11+27+47+56.5+48.5+33.5+18.5+8) (8x5) ] x 3600 = 756000 m3. Pef = VLL / A = 756000 x 103 / (75.6 x 106) = 10 mm Misal index < 8 mm/jam: index = [(13+15+12+8) 10)] / 4 = 9.5 mm/jam anggapan tidak benar index > 8 mm/jam!! Misal 8 < index < 12 mm/jam: index = [(13+15+12) 10)] / 3 = 10 mm/jam
anggapan benar 8
index = 10 mm/jam
2. Menentukan hujan efektif Hujan effektif = hujan - index P1 efektif = 13 10 = 3 mm P2 efektif = 15 10 = 5 mm P3 efektif = 12 10 = 2 mm 3. Menurunkan hidrograf satuan
Debit (m3/s)
Peff
60 40 20 0 0
HLL
HS ?
2 4 6 8 Waktu (jam)
Keterangan: (1) QHLL = U3(t) + U5(t-1) + U2(t-2) (2) Contoh: 22.0 = U3(t) + 10.0 + 0.0, maka U3(t) = 12.0 Hidrograf satuan (UH) adalah U1 (t) = U3(t) / 3 (m3/dt)
1 mm
QP = debit puncak dalam m3/dt TB = waktu dasar dalam jam t = waktu dalam jam
Qt = Q p e t / K
Qp
TR
TB - 1 TB
Parameter HSS Gama-I tersebut nilainya sangat dipengaruhi oleh beberapa sifat DAS sbb:
1. Faktor-sumber (SF), yaitu perbandingan antara jumlah panjang sungai-sungai tingkat satu dengan jumlah panjang sungai semua tingkat. 2. Frekuensi-sumber (SN), yaitu perbandingan antara jumlah pangsa sungai-sungai tingkat satu dengan jumlah pangsa sungai semua tingkat. 3. Faktor-simetri (SIM), ditetapkan sebagai hasil kali antara faktor-lebar (WF) dengan luas relatif DAS sebelah hulu (RUA). 4. Faktor-lebar (WF) adalah perbandingan antara lebar DAS yang diukur dari titik di sungai yang berjarak 0,75 L dan lebar DAS yang diukur dari titik di sungai yang berjarak 0,25 L dari tempat pengukuran.
5. Luas relatif DAS sebelah hulu (RUA) adalah perbandingan antara luas DAS sebelah hulu garis yang ditarik melalui titik di sungai terdekat dengan titik berat DAS dan tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan titik tersebut dengan tempat pengukuran, dengan luas DAS total (A). 6. Jumlah pertemuan sungai (JN) yang besarnya sama dengan jumlah pangsa sungai tingkat satu dikurangi satu. 7. Kerapatan jaringan kuras (D), yaitu panjang sungai t persatuan luas DAS (km/km2).
1 1 1 1 2
1 1
1 1
3
1
WU
WF = Wu/WL
Au
TB
RUA = Au/A
= 10,4903 3,859 . 10
A 2 + 1,6985 . 10
A 4 SN
HSS GAMA I
Parameter DAS
Luas DAS, A (km2) Panjang sungai utama, L (km) Lemiringan sungai rerata, S (tak berdimensi) Kerapatan jaringan kuras, D (km/km2) Luas relatif DAS bag. hulu, RUA (tak berdimensi) Faktor lebar, WF (tak berdimensi) Faktor simetri, SIM (tak berdimensi) Faktor Sumber, SF (tak berdimensi) Frekuensi Sumber, SN (tak berdimensi) Jumlah pertemuan sungai, JN (tak berdimensi)
Bojongloa Leuwigoong
182,93 23,5 0,0276 1,656 0,52 3,210 1,670 0,602 0,733 120 771,75 61,0 0,0156 1,316 0,678 0,40 0,520 0,240 0,553 0,731 379
1 Hujan titik 2A Hujan DAS Analisis frekuensi Hujan rancangan Parameter DAS Peta Topografi
2B AWLR
Rating curve
Hidrograf
Distribusi hujan
Distribusi hujan
Hidrograf banjir