Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Gusti Ayu Ratih Wulndari NIM : 1103051015 JURUSAN : D3 Analis Kimia A.

Judul Analisis kandungan bahan kimia obat yang terkandung pada obat tradisional reumatik yang beredar di Daerah Singaraja. A. Rumusan Masalah 1. Apakah dalam obat tradisional reumatik yang tersebar pada daerah singaraja mengandung bahan kimia ? 2. Berapa persen kandungan bahan kimia obat yang terkandung pada obat tradisional reumatik?

B. Hipotesis Mengidentifikasi bahan kimia obat yang ada di dalam suatu sediaan obat tradisional, dalam hal ini adalah jamu. Secara visual, jamu yang mengandung bahan kimia obat sulit dibedakan dengan jamu yang tidak mengandung bahan kimia obat. Bahan kimia obat yang dicampurkan pada jamu dosisnya tidak terukur dan karena pencampuran yang tidak homogen maka dosis bahan kimia obat pada setiap kemasan bias berbeda. Hal ini bisa berbahaya karena memungkinkan konsumen mengkonsusmsi bahan kimia obat secara berlebihan. P a d a praktikum ini kami mengidentifikasi sampel jamu B6 yang diduga mengandung bahan kimia obat fenilbutazon. Penggunaan fenilbutazon yang berlebihan biasa menyebabkan moonface ,d a n y a n g j e l a s t e r l i h a t a d a l a h m u a l , m u n t a h , n y e r i epigastrium, reaksi alergi pada kulit, gangguan lambung, diare, vertigo, insomnia,euforia, hematuria dan penglihatan manjadi kabur.

C. Tinjauan Pustaka Jamu adalah obat herbal tradisional Indonesia yang telah dikonsumsi berabad-abad oleh masyarakat Indonesia untuk memelihara kesehatan dan mengobati penyakit.Selama ini jamu dikembangkan berdasarkan efeknya secara empiris dan berdasarkanpengalaman masyarakat yang diturunkan secara turun temurun.Mutu jamu ditentukan oleh sederetan persyaratan pokok, yaitu :

1. Komposisi yang benar-benar. 2. Tidak mengalami perubahan fisik kimia. 3. Tidak tercemar bahan asing. (Sutrisno, 1986) Obat tradisional adalah bahan/ramuan bahan yang beru pa bahan tumbuhan,hewan, mineral, sediaan sari (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secaraturun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Wahyono,2008).Tanaman obat maupun obat tradisional relatif mudah untuk didapatkan karenatidak memerlukan resep dokter, hal ini mendorong terjadinya penyalah gunaan manfaatdari tanaman obat maupun obat tradisional tersebut. Contohnya yaitu : a. Jamu peluntur untuk terlambat bulan sering disalahgunakan untuk pengguguran kandungan. Resiko yang terjadi adalah bayi lahir cacat, ibu menjadi infertil, terjadi infeksibahkan kematian. b. Menghisap kecubung sebagai psikotropika. c. penambahan bahan kimia obat pada bulan Mei 2003, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pekanbaru menarik 9.708 kotak obat tradisional dari peredaran dan memusnahkannya. Obat yang ditarik dari peredarannya sebagian besar berupa jamu jamuan yang mengandung bahan-bahan kimia O b a t b e r u p a (BKO) yang berbahaya bagi tubuh pemakainya atau konsumen. .Bahan-bahan kimia obat yang biasa dicampurkan itu adalah parasetamol, coffein, piroksikam,theophylin, deksabutason,CTM, serta bahan kimia penahan rasa sakit seperti antalgindan fenilbutazon (Kompas, 31 Mei2003).Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, orang yangmemproduksi dan atau mengedarkan obat tradisional yang mengandung bahan kimiaobat diancam pidana penjara paling lama lima tahun dan atau pidana denda palingbanyak Rp 100 juta.Tindakan pelanggaran itu, menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun1999 tentang Perlindungan Konsumen, juga diancam hukuman pidana penjara selamalima tahun dan atau denda paling banyak Rp 2 miliar (Kompas, 4 Juni 2009) Bahan-bahan kimia obat tersebut dapat menimbulkan efek negatif di dalam tubuh pemakainya jika digunakan dalam jumlah banyak. Bahan kimia seperti antalginmisalnya,dapat mengakibatkan kerusakan pada organ pencernaan, berupa penipisandinding usus hingga menyebabkan pendarahan. Fenilbutazon dapat menyebabkanpemakainya menjadi gemuk pada bagian pipi, namun hanya berisi cairan yang dikenal dengan istilah moonface, dan jika digunakan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan osteoporosis (Lusia, 2006). Untuk menekan sekecil mungkin resiko yang merugikan, dilakukan pengawasan tiga lapis:

1 . P e n g a w a s a n ya n g d i l a k u k a n o l e h p r o d u s e n d e n g a n m e n e r a p k a n s ys t e m m u t u , s e h i n g g a p r o d u k ya n g d i h a s i l k a n m e m e n u h i s t a n d a r m u t u ya n g ditetapkan. 2.Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah dengan membuat peraturan atau kebijakan serta melakukan tindakan yntuk mencegah terjadinya produkyang berbahaya beredar di pasaran. 3. Pengawasan oleh konsumen melalui peningkatan kesadaran dan peningkatan kesadaran dan peningkatan pengetahuan mengenai kualitas produk yang digunakan dan cara cara penggunaan produk yang rasional.. Pengawasan oleh masyarakat sendiri sangat penting dilakukan karena padaakhirnya masyarakatlah yang mengambil keputusan untuk membeli dan menggunakansuatu produk. Konsumen dengan kesadaran dan tingkat pengetahuan yang tinggiterhadap mutu dan kegunaan suatu produk, di satu sisi dapat membentengi dirinyasendiri terhadap penggunaan produk produk yang tidak memenuhi syarat dan tidak dibutuhkan, sedangkan di sisi lain akan mendorong produsen untuk ekstra hati-hati danmenjaga kualitasnya

Anda mungkin juga menyukai