Anda di halaman 1dari 7

Self Rescue Assignment

I.

Siklus Pendanaan Perusahaan

pada

Sebuah

LIFE CYCLE FINANCING


Melvin Mumpuni 29111128 Executive 45

Banyak faktor yang dapat menggerakan sebuah perusahaan, salah satunya adalah adanya sumber pendanaan. Pendanaan adalah salah satu hal yang krusial bagi sebuah perusahaan. Pada umumnya sumber pendanaan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu pendanaan dari ekuitas (equity) dan pendanaan dari hutang (debt). Karakteristik pendanaan dari ekuitas dan hutang memiliki perbedaan yang mendasar. Pendanaan dengan hutang, mengharuskan pemilik bisnis (orang yang berhutang) mengembalikan nilai hutang beserta bunga. Investor yang memberikan dana untuk sebuah perusahaan baru, pada umumnya berharap pengembalian dengan cara meningkatkan nilai saham yang dimilikinya atau pendapatan dari dividen. Singkatnya nilai saham sebuah perusahaan dapat disetarakan dengan nilai pemegang saham (shareholder value). Keputusan pendanaan dengan menggunakan hutang atau ekuitas bergantung pada banyak faktor, antara lain kemampuan, ketersediaan, dan biaya yang harus ditanggung. Idealnya sumber pendanaan yang dipilih adalah sumber dana yang murah, tersedia, dan memungkinkan untuk didapatkan. Perusahaan yang berada dalam fase pendirian (start up business) umumnya tidak dapat dijangkau oleh sumber pendanaan dengan hutang. Pemilik usaha baru, seringkali memanfaatkan dana dari pribadi, keluarga atau rekan untuk memulai bisnisnya. Di Negara-negara maju, seperti Amerika terdapat istilah pendanaan dari Angel Investor. Di Indonesia istilah sumber pendanaan dari angel investor, jarang ditemukan. Pada fase awal, perbankan atau institusi finansial lainnya kerap ragu untuk memberikan pendanaan pada perusahaanperusahaan baru. Tidak menutup kemungkinan, perusahaan baru didanai.

Magister Business of Administration

MBA ITB Bandung Bandung 2013

dengan menggunakan utang (seringkali perusahaan menggunakan hutang paling murah yaitu hutang dari supplier). Sejalan dengan perkembangan bisnis, perusahaan mulai dapat menjangkau hutang perbankan dengan biaya yang relative lebih murah. Setelah perusahaan tumbuh besar, perusahaan dapat menawarkan kepemilikannya dengan memajukan

kedalam penawaran saham perdana (initial public offering). Banyak ahli finansial yang berusaha memetakan sumber pendanaan perusahaan sesuai dengan siklus hidup perusahaan (business life cycle). Gambar 1 menunjukkan siklus hidup finansial yang umumnya diterapkan pada sebuah perusahaan.

(a)

(b) Gambar 1 Life Cycle Financing (a) Susan L. Preston. 2007. Financing for Entrepreneur, Early State Funding for Long Term Success. Hal.70. (b) http://paulgstacey.files.wordpress.com/2010/09/startup_financing_cycle.png

Life Cycle Financing - 2

Daftar Istilah: *menjelaskan gambar 1 (a) dan (b) Government Grants and Loan Pinjaman yang diberikan pemerintah untuk pengusaha. Umumnya pinjaman disalurkan melalui bank milik pemerintah. Aplikasi di Indonesia hutang ini diasuransi oleh perusahaan asuransi kredit bank (ASKRINDO). Angel Funds Pendanaan berjenis ekuitas, yang diberikan oleh seorang investor. Dana tersebut ditukar dengan kepemilikan saham. Dana yang diinvestasikan oleh angel funds, adalah dana pribadi. Venture Funds Pendanaan yang mirip dengan angel funds. Perbedaan utama adalah sumber dana adalah gabungan dari beberapa orang (dana tidak berupa dana pribadi). Bonds / Obligasi Jenis hutang yang dapat dibeli oleh publik. Obligasi biasanya dikeluarkan oleh otoritas bursa. Mezzanine Jenis pendanaan yang berada ditengah pada awalnya bersifat hutang. Sejalannya waktu hutang dapat berubah menjadi ekuitas.

Ketika seorang direktur keuangan ditanya, mengenai sumber pendanaan apakah yang akan digunakan perusahaan, Beliau harus dapat memberikan keputusan tersebut. Keputusan mengambil hutang atau menggunakan ekuitas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tabel 1 menjabarkan kelebihan dan kekurangan dari hutang dan ekuitas. Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Hutang & Ekuitas Keuntungan Hutang 1. Pendanaan hutang tidak menuntut pengurangan kepemilikan dan/atau pendapatan di masa depan. Pemberi utang tidak memiliki kapasitas untuk campur tangan mengelola bisnis. 2. Penggunaan utang dalam pendanaan (dalan konteks dan ketentuan khusus) dapat diguanakan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham (membantu meningkatkan ROE). 3. Bunga (cicilan) dapat digunakan untuk mengurangi pajak. Kekurangan Hutang 1. Hutang yang banyak (rasio hutang terhadap asset lebih dari 1,5; hutang macet) dapat merusak kredit rating. 2. Hutang yang buruk dapat menyebabkan profit tergerus untuk membayar bunga dan cicilan pokok hutang. 3. Bunga hutang berbanding lurus dengan factor risiko yang dihadapi oleh pemberi utang. Keuntungan Ekuitas 1. Tidak perlu membayar balik investor, bahkan perusahaan bankrupt. 2. Tidak perlu menyertakan kolateral untuk mendapatkan pendanaan ekuitas. 3. Bisnis dengan ekuitas yang cukup akan terlihat lebih baik terhadap peminjam dan investor. 4. Bisnis akan menghasilkan arus kas yang berlebih karena tidak ada kepentingan untuk membayar hutang. (lanjut)

Life Cycle Financing - 3

Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Hutang & Ekuitas (lanjutan) Kekurangan Ekuitas 1. Pemilik bisnis harus berbagi atas kepemilikan bisnis kepada investor. 2. Investor mungkin saja memiliki cara pandang yang berbeda dengan pemilik bisnis, tentang bagaimana seharusnya bisnis berjalan. 3. Pembayaran deviden, pada bebera jenis perusahaan tidak dapat digunakan untuk mengurangi pajak (tax shield). Sumber:Helen Cox. Debt vs Equity
Funding. http://ezinearticles.com/? Debt-vs-Equity-Funding&id=829120

Jika BPP < bunga hutang, maka lakukan pendanaan dengan ekuitas. Initial Public Indonesia Offering di

II.

Sumber pendanaan yang dapat ditempuh sebuah perusahaan adalah dengan penawaran saham perdana (initial public offering). Kebijakan mengenai IPO di Indonesia diatur oleh BEI (Bursa Efek Indonesia). Sebuah perusahaan yang mampu mencatatkan perusahaannya ke penawaran saham perdana dapat meningkatkan nilai dari pemegang saham. Pencatatan emiten (perusahaan yang akan IPO) di BEI dibagi menjadi dua jenis papan pencatatan, yaitu papan utama dan papan pengembangan.

Salah satu alat hitung yang dapat dijadikan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan adalah BPP (Basic Business Profitability)1. Pendekatan yang digunakan adalah membandingkan tingkat profitabilitas dengan total asset (EBIT/Total Asset). Tingkat profitabilitas dibandingkan dengan suku bunga hutang. Keputusan yang diambil adalah: Jika BPP > bunga hutang, maka lakukan pendanaan dengan hutang. Jika BPP = bunga hutang, maka perusahaan harus melakukan pemilihan dengan mempertimbangkan lebih banyak hal lagi. Pengambil keputusan dapat melakukan analisa sensitivitas, perngaruh pendanaan dengan nilai ROE atau nilai pemegang saham.
Gambar 2 IDX Logo (Indonesia Stock Exchange) http://www.idx.co.id/

Papan pengembangan adalah tempat untuk mencatat perusahaanperusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama. Tentunya perusahaan tersebut adalah perusahaan yang memiliki prospek yang cerah, namun saat ini belum menghasilkan keuntungan. Papan utama adalah tempat untuk mencatat perusahaan-perusahaan yang berskala besar (Net Tangible Asset 100 Milliar Rupiah).

Uke M. Siahaan. 2013 Konsep BBP (Basic Business Profitability). MBA ITB Bandung.

Life Cycle Financing - 5

Persyaratan umum untuk mencatatkan perusahaan dalam penawaran saham perdana2: 1. Badan hukum Calon Perusahaan Tercatat berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam dan LK telah menjadi efektif. Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris, memiliki Direktur tidak terafiliasi, memiliki Komite Audit atau menyampaikan pernyataan untuk membentuk Komite Audit paling lambat 6 bulan setelah tercatat, memiliki Sekretaris Perusahaan. Nilai nominal saham sekurangkurangnya Rp100. Calon Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Khusus calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri pabrikan, memiliki sertifikat AMDAL dan tidak dalam masalah pencemaran lingkungan dan calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri kehutanan harus memiliki

8.

2.

sertifikat ecolabelling (ramah lingkungan). Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial didasarkan pada laporan keuangan Auditan terakhir sebelum mengajukan permohonan pencatatan.

3.

4. 5.

6.

7.

www.idx.co.id. Pencatatan di BEI. http://www.idx.co.id/id-id/beranda /informasi/bagiperusahaan/bagaimanamen jadiperusahaantercatat.aspx

Persyaratan dalam pencatatan papan utama di Bursa Efek Indonesia2. 1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham. 2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama minimal 36 bulan berturut-turut. 3. Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 tahun buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 4. Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Asset) minimal Rp100.000.000.000,-. 5. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaan Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5 hari bursa sebelum permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya

Life Cycle Financing - 6

6.

100.000.000 saham atau 35% dari modal disetor (mana yang lebih kecil). Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 pemegang saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan: a. Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana. b. Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1 bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan. c. Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 bulan terakhir.

3.

4.

5.

6.

Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir yang mencakup minimal 12 bulan dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Asset) minimal Rp5.000.000.000,-. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaan Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5 hari bursa sebelum permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya 50.000.000 saham atau 35% dari modal disetor (mana yang lebih kecil). Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 pemegang saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan: a. Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana. Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir

Persyaratan dalam pencatatan papan Pengembangan di Bursa Efek 2 Indonesia . 1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham. 2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama minimal 12 bulan berturut-turut.

b.

Life Cycle Financing - 7

7.

8.

9.

selambat-lambatnya 1 bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan. c. Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 bulan terakhir. Jika calon Perusahaan Tercatat mengalami rugi usaha atau belum membukukan keuntungan atau beroperasi kurang dari 2 tahun, wajib selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-2 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih berasarkan proyeksi keuangan yang akan diumumkan di Bursa. Khusus bagi calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam bidang yang sesuai dengan sifatnya usahanya memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai titik impas (seperti: infrastruktur, perkebunan tanaman keras, konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH) atau Hutan Tanaman Industri (HTI) atau bidang usaha lain yang berkaitan dengan pelayanan umum, maka berdasarkan proyeksi keuangan calon perusahaan tercatat tsb selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-6 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih. Khusus calon Perusahaan Tercatat yang ingin melakukan IPO, perjanjian penjaminan emisinya harus menggunakan prinsip kesanggupan penuh (full commitment).

Kesimpulan 1. Pendanaan sebagai salah satu hal krusial dalam usaha harus dipikirkan dengan seksama dan menyeluruh. Pengambilan keputusan pendanaan harus dilakukan seobjektif mungkin. Dana yang dipilih adalah dana yang paling murah, paling tersedia, dan paling memungkinkan untuk didapatkan. Pendanaan yang paling optimal di satu fase, belum tentu pendanaan yang optimal di fase yang lain. Pendanaan harus mempertimbangkan strategi finansial perusahaan dalam jangka panjang.

2.

3.

Reference: Materi Kuliah Uke M. Siahaan. 2013 Konsep BBP (Basic Business Profitability). MBA ITB Bandung. Book Susan L. Preston. 2007. Financing for Entrepreneur, Early State Funding for Long Term Success. John Wiley & Sons, Inc. Website http://www.idx.co.id. Pencatatan di BEI. http://www.idx.co.id/id-id/beranda /informasi/bagiperusahaan/bagaimana menjadiperusahaantercatat.aspx http://paulgstacey.files.wordpress.com/ 2010/09/startup_financing_cycle.png

Life Cycle Financing - 8

Anda mungkin juga menyukai