Anda di halaman 1dari 6

Realibilitas rumus K-R 21 k M (k M ) r 11 = 1 kVt k 1 (Arikunto, 2002:164)

Keterangan: r 11 M Vt
: Reliabilitas

instrumen

: Rata-rata skor total : Varian total

Dari hasil perhitungan soal no 1 diperoleh r

11

=0,391 pada taraf nyata =


11

5 % dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0,361. Karena r

r tabel, karena r 11

> r tabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen reliabel. 3. Taraf kesukaran Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan rumus sebagai berikut: IK = JB A + JBB JS A + JSB

Keterangan: IK JB JB JS
A

: Indek kesukaran : Jumlah yang benar pada butir kelompok atas : Jumlah yang benar pada butir kelompok bawah : Banyak siswa pada kelompok atas : Banyak siswa pada kelompok bawah

JS B

Kriteria Indeks Kesukaran P : 0,00-0,30 adalah sukar P : 0,31-0,70 adalah sedang P : 0.71-1,00 adalah mudah (Arikunto,2002: 210) Dari hasil perhitungan soal no 1 diperoleh IK = 0,67 berdasarka kriteria diatas maka soal no 1 mempunyai daya pembeda sedang. Selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. 4. Daya pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dan siswa yang bodoh (Arikunto,2003:214) Untuk mencari daya pembeda soal digunakan rumus: DP = JBA JBB JS A

Keterangan: DP : Daya pembeda JB A : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JB B : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JS A : Banyaknya siswa kelompok atas (Arikunto,2003:214) Klasifikasi daya pembeda D : 0,00-0,20 dikategorikan soal jelek

D : 0,20-0,40 dikategorikan soal cukup D : 0,40-0,70 dikategorikan soal baik (Arikunto,2003: 218) Dari hasil perhitungan soal no 1 diperoleh DP = 0,27 berdasarka kriteria diatas maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup. Selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.

Anda mungkin juga menyukai