Anda di halaman 1dari 11

Good Corporate Governance (GCG)

Kelompok 4 :
1. Fitriyatun Niam 2. Zeqiyatun Nironiyah (1010106569) (1010106572)

3. Amiriyah
4. Ofy Kartikasari 5. Arini Putri Sari H

(1010106573)
(1010106575) (1010106589)

6. Lilik Mardiani
7. Ni Putu Eka W.W

(1010106591)
(1010106592)

Good Corporate Governance (GCG)

Definisi Good Corporate Governance (GCG)

Tujuan dan Manfaat GCG

Perangkat Dalam Penerapan GCG

Definisi Good Corporate Governance (GCG)


Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan) adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Definisi CGC menurut Bank Dunia adalah aturan, standar dan organisasi di bidang ekonomi yang mengatur perilaku pemilik perusahaan, direktur dan manajer serta perincian dan penjabaran tugas dan wewenang serta pertanggungjawabannya kepada investor (pemegang saham dan kreditur). Konsep Good Corporate Governance (GCG) adalah konsep yang sudah saatnya diimplementasikan dalam perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, karena melalui konsep yang menyangkut struktur perseroan, yang terdiri dari unsur-unsur RUPS, direksi dan komisaris dapat terjalin hubungan dan mekanisme kerja, pembagian tugas, kewenangan dan tanggung jawab yang harmonis, dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan demi kepentingan shareholders dan stakeholders.

Tujuan dan Manfaat GCG


Tujuan GCG : Meningkatkan kinerja organisasi Manfaat GCG : Memudahkan akses terhadap investasi domestik

Menciptakan

nilai

tambah

bagi

semua

maupun asing
Mendapatkan biaya modal yang lebih murah Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan terhadap perusahaan Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum

pemangku kepentingan

Mencegah dan mengurangi manipulasi serta kesalahan yang signifikan dalam pengelolaan organisasi

Meningkatkan upaya agar para pemangku kepentingan tidak dirugikan

Perangkat Dalam Penerapan GCG


Komisaris independen Seseorang yang ditunjuk untuk mewakili pemegang saham independen Komite Audit

- Mendorong terbentuknya struktur pengendalian intern yang memadai


- Meningkatkan kualitas keterbukaan dan laporan keuangan - Mengkaji ruang lingkup dan ketepatan audit eksternal, kewajaran biaya audit eksternal, serta kemadirian dan objektivitas audit eksternal Sekretasis Perusahaan Sebagai pejabat penghubung antara perusahaan dengan pihak luar

Pelaksanaan Good Corporate Governance


Prinsip Dasar
Pedoman Pokok Pelaksanaan Dalam Undang-undang No 40 Tahun 2007 prinsip-prinsip Good Corporate Governance harus mencerminkan pada halhal sebagai berikut : Transparency (Keterbukaan Informasi), Yaitu keterbukaan yang diwajibkan oleh Undang-undang seperti misalnya mengumukan pendirin PT dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia ataupun Surat Kabar. Accountability (Dapat Dipertanggungjawabkan), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Responsibility (Pertanggungjawaban), Adanya keterbukaan informasi dalam bidang financial dalam hal ini ada dua pengendalian yang dilakukan oleh direksi dan komisaris.

Peranan Negara - Melakukan koordinasi secara efektif antar penyelenggara negara dalam penyusunan peraturan perundang-undangan berdasarkan sistem hukum nasional dengan memprioritaskan kebijakan yang sesuai dengan kepentingan dunia usaha dan masyarakat. - Mengikutsertakan dunia usaha dan masyarakat secara bertanggungjawab dalam penyusunan peraturan perundangundangan (rule-making rules). - Menciptakan sistem politik yang sehat dengan penyelenggara negara yang memiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi.

- Dll.
Peranan Dunia Usaha - Menerapkan etika bisnis secara konsisten sehingga dapat terwujud iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan. - Bersikap dan berperilaku yang memperlihatkan kepatuhan dunia usaha dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan. - Mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). - Dll.

Corporate Responsibility and Corporate Sustainability


Dauman dan Hargreaves dalam Iryanie (2009) membagi areal tanggung jawab perusahaan dalam tiga level, yaitu: Basic Responsibility merupakan tanggung jawab yang muncul karena keberadaan perusahaan tersebut, misalnya kewajiban membayar pajak, mematuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham. Organizational Responsibility menunjukkan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan stakeholders seperti: pekerja, konsumen, pemegang saham, dan masyarakat sekitarnya. Social Responsibility menjelaskan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)


Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Bentuk Tanggung Jawab Sosial: Tanggungjawab Kepada Pelanggan Tanggungjawab kepada Kreditor Tanggungjawab kepada Pemegang Saham

Tanggungjawab kepada Karyawan


Tanggungjawab kepada Lingkungan Tanggungjawab kepada Komunitas

Keberlanjutan Perusahaan (Corporate Sustainability)


Menurut John Elkington, sustainability (keberlanjutan) adalah keseimbangan antara peopleplanet-profit, yang dikenal dengan konsep Triple Bottom Line (TBL). Sustainability terletak pada pertemuan antara tiga aspek, people-sosial; planet-environment; dan profiteconomic. Manfaat dari inisiatif keberlanjutan perusahaan termasuk reputasi perusahaan meningkat, moral karyawan ditingkatkan, dan daya saing diperkuat. Keberlanjutan perusahaan merupakan konsep penting yang tumbuh di relevansi sebagai permintaan untuk sumber daya alam di seluruh dunia terus tumbuh tetapi pasokan mereka berkurang. Khususnya, perusahaan-perusahaan besar yang memiliki jejak sosial dan / atau lingkungan yang berat sedang didorong dan diminta untuk menjelaskan kinerja mereka dalam bidang perbedaan, meningkatkan transparansi, pengembangan karyawan dan menggunakan sumber daya yang lebih efisien.

TERIMA KASIH ^^,

Anda mungkin juga menyukai