PEMERIKSAAN LABOmedicalRATORIUM Kusta 2010
PEMERIKSAAN LABOmedicalRATORIUM Kusta 2010
PENDAHULUAN
Penyakit kusta = Morbus Hansen Merupakan salah satu penyakit menular, menahun yg menimbulkan masalah yg sangat kompleks (bukan hanya medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional) Meskipun penyakit kusta saat ini sudah dapat disembuhkan bukan berarti Indonesia sudah terbebas dari masalah penyakit kusta. Hal ini disebabkan karena dari tahun ke tahun masih ditemukan sejumlah penderita baru. Tantangan yg dihadapi adalah bagaimana menjaga kesinambungan pelayanan kusta yg berkualitas dan memastikan setiap orang yg terkena kusta dimanapun dia berada mempunyai kesempatan yg sama untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan oleh petugas kesehatan yg kompeten termasuk sistem rujukan yg efektif dalam mengatasi komplikasi tanpa terlambat dan biaya yg tinggi. Mudah-mudahan setiap orang yg terkena penyakit kusta dapat ditemukan secara dini tanpa cacat dan mempunyai kesempatan yg sama untuk mendapat pelayanan yang berkualitas.
Sumber penularan
Manusia sebagai sumber penularan Walaupun kuman ini dapat hidup pada simpanse dan telapak kaki tikus yg tidak mempunyai kelenjar thymus (Athymic nude mouse)
Cara penularan
Saluran napas dan kontak lama kulit yang tidak utuh Masa inkubasi 3 - 5 tahun
Pejamu
Hanya sedikit org yg terjangkit penyakit walaupun sudah kontak lama dg penderita, disebabkan karena adanya imunitas Sebagian besar (95 %) manusia kebal terhadap kusta, hanya 5 % dapat ditulari. Dari 5 % ini sekitar 70 % dapat sembuh sendiri dan hanya 30 % yg menjadi sakit
PENGEROKAN KULIT
Kerokan kulit = skin smear : Pemeriksaan sediaan yg diperoleh lewat irisan dan kerokan pada kulit yg kemudian diberi pewarnaan tahan asam untuk melihat Mycobacterium leprae Tujuan Membantu menentukan diagnosis penyakit kusta Membantu menentukan klasifikasi (tipe) penyakit kusta pd penderita baru Membantu diagnosis penderita relaps dari penderita sebelumnya pernah mendapat pengobatan Membantu menilai hasil pengobatan
Cara :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
BI = BACTERILOGICAL INDEX
= Perkiraan jumlah basil tahan asam (BTA) dalam semua bentuk, tanpa membedakan bentuk, dinyatakan dg index. Dinyatakan sebagai Nilai 0 sampai 6 + menurut Ridley
Tujuan penentuan BI : Untuk membantu menentukan tipe kusta Menilai hasil pengobatan
Contoh menghitung BI
BI apusan : Cuping telinga ka ditemukan LP 1 : 36, LP 2 : 23, LP 3 : 45, LP 4 : 32, LP 5 : 18, LP 6 : 24, LP 7 : 39, LP 8 : 31, LP 9 : 50, LP10 : 60 BI apusan : 36+23+45+32+18+24+39+31+50+60= 358/10 = 35,6 +4
BI = 17 + = 4.25 4
MI =
18 = 4.5 % 18 + 360 + 22
Tuliskan hasil utk semua apusan dalam buku register laboratorium Bilas kaca obyek dg xylene kalau mau disimpan sebagai kontrol Kaca obyek lainnya dimusnahkan dg didesinfeksi. Kaca obyek tidak boleh digunakan ulang untuk apusan kulit lain Sampaikan hasil pemeriksaan pada petugas yg meminta apusan kulit Hasil BI rerata atau tertinggi dapat diambil sebagai BI penderita
Terima kasih