Dosen pembimbing :
Sebagian besar wanita telah siap menghadapi mati haid, karena itu dapat melewati dengan tenang dan aman. Hanya sekitar 25% wanita memerlukan pertolongan medis untuk dapat mengatasi masalah klimakterium dengan tambahan terapi hormonal. Konsep pengobatan hormonal berpegang atas dasar : 1. 2. 3. Pemberian hormon pengganti dengan dosis rendah Mengurangi rangsangan terus menerus hormone estrogen Perlu membebaskan rangsangan estrogen dengan jalan : Memberikan selingan hormon progeteron, profertil mestronal Membebaskan pemberian estrogen 1-2 mg Klimakterium merupakan peralihan dari masa reproduktif aktif menjadi senium. Dimana terdapat keseimbangan baru hormonal sehingga tidak terjadi gangguan vegetatifmaupun gangguan psikologis. Dengan demikian masa klimakterium dapat dibagi : 1. Pre Monophause Menjadi penurunan tajam estrogen Meningkatnya hormon gonadotropin Gangguan keseimbangan hormon/menstruasi tidak teratur, menstruasi anovalati (haid tanpa adanya ovulasi) hanya terdapat rangsangan estrogen. Menimbulkan gejala klinis : psikologis (takut tua, takut tidak menarik, emosi labil, lebih cepat marah, sering bersedih, sukar tidur) dan kardiovaskuler (hot flusher, terasa panas pada pipi, muka dan lengkuk, sering berdebar, kulit terasa kering dan panas) 2. Monophause 3. Haid terakhir/saat menstruasi terakhir Tenggang waktu 1-2 tahun
Pasca Monophause Masih terjadi kegoncangan hormonal Masih ada gejala klinik berkelanjutan dari pre monophause
4.
Senium - Keadaan keseimbangan hormonal tercapai sehingga wanita tidak mengalami goncangan psikologis - Gangguan organic dapat terjadi kulit terasa kering, evitel vagina tipis yang menimbulkan dispareuni, mudah infeksi sistitis/vaginitis senilis Tulang osteoporosis sehingga mudah patah
Proses klimakterium dapat menimbulkan beberapa perubahan yaitu : 1. Gangguan jadwal monophause a. Monophause premature Terhentinya haid pada umur 40 tahun Terdapat gejala premonophause hot fluses, kelainan gonadotropin
b. Monophause terlambat 2. Berhentinya haid pada umur 55 tahun Terdapat gejala monophause
Kelainan Organik pada masa monophause Dengan rangsangan estrogen terus menerus tanpa selingan
progesterone memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ. Tujuan estrogen dalam bentuk : a. Perdarahan disfungsional semakin meningkat b. Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak, dimana uteri, polip endometrium, polip servikal c. Karsinoma korpus uteri d. Keganasan payudara
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh bidan : 1. Melakukan klem, sehingga wanita dengan keluhan monophause dapat memeriksakan diri kedokter Puskesmas 2. 3. 4. Bidan berkonsultasi dengan dokter Puskesmas/dokter ahli Setelah pengobatan bidan dapat meneruskan pengawasan Bidan dapat merujuk penderita ke rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
1. 2.
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta : -/BPSP. 2005. Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. 1998.
ASUHAN KEBIDANAN
I.
PENGKAJIAN
A. Data Subjektif 1. IDENTITAS (BIODATA) Nama pasien : Ny. S Umur : 51 tahun Nama suami : Tn. S Umur : 55 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat : Islam : SMP : IRT :: Desa Srikaton
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan : Islam : SD : Wiraswasta : Rp. 1.000.000,-
2. KELUHAN UTAMA Ibu mengatakan cepat lelah, berkeringat, sering marah-marah dan ibu mengatakan sudah tidak haid selama 8 bulan.
4. RIWAYAT MENSTRUASI Menarche Lama haid Banyaknya Siklus Teratur/tidak : 13 tahun : 6-7 hari : 2-3x ganti pembalut : 28 hari : Teratur Dismenorhoe : Tidak ada Flour albus Jumlah Warna/bau : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada
6. POLA MAKAN DAN MINUM Makan Minum : 3x/hari porsi sedang (nasi, sayur, lauk) : 6-8 gelas/hari (air putih, teh kadang-kadang)
7. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI Istirahat Tidur Seksualitas : melihat tv : 6-8 jam/hari : 2-3x seminggu tidak ada keluhan
8. POLA ELIMINASI BAB : 1x/hari (warna coklat, bau khas, konsistensi lembek, tidak ada keluhan)
BAK : 4-5 x/hari (warna kuning, bau khas, konsistensi cair, tidak ada keluhan)
9. RIWAYAT KB Kontrasepsi yang pernah digunakan : ibu mengatakan menggunakan IUD 2 tahun Rencana kontrasepsi yang akan datang : ibu mengatakan
10. RIWAYAT PENYAKIT YANG DIDERITA Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun
11. RIWAYAT PENYAKIT YANG LALU Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit serius
12. RIWAYAT PENYAKIT KETURUNAN Ibu mengatakan tidak ada penyakit keturunan dalam keluarganya, seperti : DM, asma, jantung, gemeli, hipertensi 13. PERILAKU KESEHATAN Ibu mengatakan tidak minum alkohol/obat-obatan, tidak minum jamu, tidak merokok, tidak makan sirih, tidak minum kopi, ganti pakaian dalam 2x sehari.
14. KEPERCAYAAN/ADAT ISTIADAT Ibu mengatakan didalam keluarganya masih ada yang mengadakan selamatan, syukuran, dll.
B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum b. Kesadaran c. Keadaan emosional d. Tekanan darah e. Suhu tubuh : baik : composmentis : stabil : 130/80 mmHg : 36 oC
: 80 x/menit : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi 1) Kepala : warna rambut hitam, tidak ada benjolan, tidak ada ketombe, tidak rontok, tidak ada nyeri tekan 2) Muka 3) Mata : simetris, tidak pucat, tidak oedema : simetris, tidak oedema, konjungtiva merah muda tidak pucat, sklera putih tidak ikterus 4) Hidung 5) Mulut dan gigi : simetris, tidak polip, tidak skret : bibir lembab, lidah merah muda, tidak ada stomatitis, gigi putih, gusi merah muda tidak ada ginggifitis, tidak ada epulis
: simetris, tidak ada serumen : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis : tidak ada pembesaran kelenjar limfe : pembesaran payudara simetris, papila mamae menonjol,
tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pengeluaran 10) Abdomen 11) Ekstremitas : ada linea nigra, tidak ada luka bekas operasi : Atas : simetris, telapak tangan tidak pucat Bawah : simetris, tidak oedema, tidak varises
II. INTERPRETASI DATA Tgl / Jam Ds 30-03: - Ibu mengatakan cepat lelah, berkeringat, sering Dx 2009 18.30 WIB Do : KU : Baik TTV : TD : 130/90 mmHg N : 80x/menit S : 36 0C RR : 20x/menit Payudara : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan Abdomen : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan marah-marah dan sudah 8 bulan tidak haid : Gangguan Data Dasar Dx / Mx / Keb
Monophause
III. INTERVENSI Tgl / Jam 30032009 18.30 WIB Kriteria : KU : Baik TTV : TD : 110/70-120/80 mmHg N : 60-80x/menit S : 365-375 0C RR : 16-24x/menit Dx Gangguan Monophause : Tujuan : - Masa Monophause Berjalan lancer Dx / Mx / Keb Intervensi Rasional
INTERVENSI 1. komunikasi terapetik pasien Lakukan 1. Dengan komunikasi secara terapuetik ibu dapat
2.
Beritahu
ibu 3.
Untuk
mendapatkan
penyebab terjadinya penanganan selanjutnya gangguan menopause 3. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang jika masih ada masalah
Dx
Gangguan 1. Melakukan komunikasi terapetik dengan ibu 2. Memberikan penjelasan kepada ibu mengenai gangguan menopause 3. Memberitahu ibu untuk kontrol ulang jika masih ada keluhan
Monophause
V. EVALUASI 30032009
Tgl
Jam
19.00 WIB
Masalah teratasi