Anda di halaman 1dari 14

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

PENYALURAN DAYA MAKSIMUM A. Tujuan Percobaan Menentukan daya maskimum yang dapat disalurkan oleh suatu pencatu daya. Menggambarkan daya sebagai fungsi dari tahanan beban. Menghitung efisiensi penyaluran daya. Menentukan tahanan-dalam dari pencatu daya yang menyebabkan kondisi penyaluran daya maksimum.

B. Teori Dasar Pencatu daya disebut juga sebagai sumber listrik, yaitu alat yang menghasilkan listrik. Sumber listrik dapat saja berupa sumber tegangan atau sumber arus. Pencatu daya yang ideal adalah pencatu daya yang tahanan-dalamnya sama dengan nol, serta tegangan termninalnya konstan terhadap arus yang dikeluarkan. Gambar 1 memperlihatkan grafik tegangan terminal sebgai fungsi dari arus yang dikeluarkan sumber, serta Gambar 2 memperlihatkan tangkaian ekivalen suatu pencatu daya.

Gambar 1 Tegangan terminal sebagai fungsi dari arus yang dikeluarkan oleh suatu pencatu daya.

1 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

Gambar 2 Rangkaian ekivalen suatu sumber tegangan yang melayani beban RL Secara teoritis, tegangan terminal dari sumber tegangan yang tidak ideal akan berkurang jika arus yang disuplai makin bertambah. Oleh karena itu penyaluran daya maksimum untuk kondisi dekimikan perlu diketahui. Dari Gambar 6.1 dapatlah diketahui bahwa : E = Vt + I R d = I (TL + Rd) .............................................................................. (1) Dalam hal ini : I RL Rd E Vt = arus yang disuplai ke beban = tahanan beban = tahanan-dalam dari sumber tegangan = GGL dari sumber tegangan = teganan terminal dari sumber tegangan

Selantutnya : ................................................................................................ (2)

2 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

Daya yang diserap oleh beban (atau tersisipasi di beban) adalah : PL = I2RL =

E 1 R2 ( RL Rd ) 2 ......................................................................... (3)

Dalam hal ini : PL = daya yang diserap oleh beban Gambar 3 memperlihatkan PL sebagai fungsi dari RL pada keadaan E yang konstan dan Rd sebagai parameter.

Gambar 3. Daya beban sebagai fungsi dari tahanan beban pada GGL pencatu daya konstan serta tahanan dalam yang tertera. Daya beban akan mencapai maksimum jika dipenuhi syarat : .(4) Sehingga diperoleh : RL = Rd (5) Persamaan (5) memberi arti bahwa jika tahanan beban diatur sedemikian rupa sehingga besarnya sama dengan tahanan-dalam dari sumber maka daya yang disalurkan tersebut adalah : (6) ke beban akan maksimum. Daya maksimum

3 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

Efisiensi penyaluran daya () didefinisikan sebagai perbandingan antara daya yang diterima beban dengan daya yang dikirim oleh pencatu daya/ (7)

Grafik sebagai fungsi dari dari RL untuk Rd sebagai parameter dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Grafik efisiensi sebagai fungsi dari tahanan beban pada kondisi Rd yang tertentu. [Rd < Rd < Rd] Sangatlah disayangkan bahwa kondisi penyaluran daya maksimum tidak dibarengi dengan kondisi efisiensi maksimum. Kondisi efisiensi maksimum (yaitu 100%) hanya diperoleh jika Rd = 0, padalah syarat penyaluran daya maksimum adalah sebesar 50% saya. Jika pencatu dayanya dalah bolak-balik maka padanya diperhitungkan faktor reaktansi Xd sehingga terbentuk impedansi-dalam (Zd), yang dalam hal ini : Zd =
Rd X d ...................................................................................... (8)
2 2

Jika bebanya adalah tahanan murni maka arus beban adalah : I=


E ( R L Rd ) 2 X d
2

.............................................................................. (9)

4 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

Sehingga daya yang diserap oleh beban adalah :

PL I 2 RL

E 2 RL 2 ( RL Rd ) 2 X d ........................................................................(6-10)

Dengan menerapkan
2 2 RL Rd Xd Zd

.................................................................................(6-11)

Sekanjutnya harga dari daya beban adalah :

E2 E2 PL (max) 2( RL Rd ) 2(Z d Rd ) .............................................................(6-12)


Efisiensi penyaluran daya adalah :

I 2 RL RL 2 I ( RL Rd ) RL Rd .........................................................................(6-13)

5 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

C. Diagram Rangkaian
S A 1 V1 RL + S A 1 V1 RL

+ -

(a) S A1

(b)

220V

Vs

V1 RL

(c)

S A1 220V Vs V1 RL

(d)

Gambar 5 Diagram rangkaian percobaan penyaluran daya maksimum. (a) Sumber tegangan dc konstan (baterai/accu). (b) Sumber tegangan dc variabel. (c) Sumber tegangan ac konstan. (d) Sumber tegangan ac variabel.

6 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

D. Alat dan Bahan Transformator Sumber tegangan ac variabel Multimeter Voltmeter Amperemeter Tahanan geser Saklar Kabel-kabel penghubung

E. Prosedur 1) meneliti semua alat dan komponen sebelum digunakan. 2) Mengukur tahanan-dalam dari semua alat ukur yang dipakai. 3) Membuat rengkaian seperti pada Gambar 5(a). mengukur tegangan terminal dari sumber sebanyak 2 kali dengan batas ukur yang berbeda. 4) Memberi beberapa tanda pada tahanan geser kemudian untuk setiap tanda ukurlah tahanannya. 5) Dalam keadaan saklat S terbuka. Memilih posisi pada tahanan geser dengan nilai resistansi terbesar. 6) Menutup saklar S kemudian catat dengan cepat penunjukan voltmeter V1 dan amperemeter A1. [Catatan: setiap pengamatan yang dilakukan tidak boleh lebih dari 10 detik]. Cantumkan data pada Tabel 1. 7) Membuka saklar S jika pengukuran telah selesai dilakukan. 8) Melakukan seperti langkan nomor (6) dan (7) diatas untuk nilai-nilai tahanan geser uang lainnya sampai yang terkecil. 9) Membuat rangkaian seperti pada Gambar 5(c), kemudian mengulangi mengukur tegangan terminal dari sumber sebanyak 2 kali dengan menggunakan batas ukur yang berbeda dan selanjutnya mengulangi langkah nomor (5) sampai (8) diatas. 10) Membuat rangkaian seperti pada Gambar 5 (b)

7 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

11) Dalam keadaan saklar S terbuka, menaikkan keluaran sumber tegangan pada nilai tertentu kemudian melakukan pengukuran sebanyak 2 kali dengan menggunakan batas ukur yang berbeda 12) Pada nilai tahanan geser yang terbesar, menutup saklar S kemudian mencatat dengan cepat penunjukan pada voltmeter V1 dan amperemter A1 13) Membuka saklar S jika pengukuran telah selesai dilakukan 14) Melakukan langkah nomor (12) dan (13) diatas untuk nilai lainnya yang berbeda sampai nilai tahanan geser yang paling kecil 15) Membuat rangkaian seperti pada Gambar 5 (d), dalam keadaan saklar S terbuka, menaikkan keluaran sumber tegangan pada nilai tertentu kemudian melakukan pengukuran sebanyak 2 kali dengan menggunakan batas ukur yang berbeda. Selanjutnya mengulangi langkah nomor (11) sampai (14) diatas.

F. Hasil

Tabel 1. Hasil percobaan penyaluran daya maksimum dengan sumber tegangan ac konstan. Sumber Tegangan Konstan rA= 0,8 No. RL () V1= 14,4 V V1 [V] 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 75 65 55 45 35 25 15 14,4 14,4 14,4 14,2 14 13,6 12,6 rV1=160 k rv2 = 1000 k V2 = 14 V I1 [A] 0,2 0,26 0,29 0,36 0,44 0,66 1,8 Rd = 2

8 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

Tabel

2. Hasil percobaan penyaluran daya maksimum dengan sumber tegangan ac variabel. Sumber Tegangan Variabel rA = 0,8 rV1 =160 k V2 = 15 V V1 [V] I1 [A] 0,2 0,26 0,3 0,37 0,46 0,69 1,18 rv2 = 1000 k Rd = 6 RL ()

No.

V1= 15V

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

75 65 55 45 35 25 15

15 15 15 14,8 14,8 14,4 14,2

9 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

G. Analisa Data

Tabel 1. Hasil percobaan penyaluran daya maksimum dengan sumber tegangan ac kosntan. Sumber Tegangan Konstan rA= 0,8 RL No. () V1 [V] 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 75 65 55 45 35 25 15 14,4 14,4 14,4 14,2 14 13,6 12,6 I1 [A] 0,2 0,26 0,29 0,36 0,44 0,66 1,8 V1= 14,4 V rV1=160 k V2 = 14 V = rv2 = 1000 k Rd = 2 PL (W) =

0,974026 0,970149 0,964912 0,957447 0,945946 0,925926 0,882353

7983,36 6946,56 5909,76 4738,54 3626 2496,96 1349,46

Efisiensi untuk penyaluran beban () percobaan untuk data ke-1 : = = = 0,97402567 Harga daya maksimum (PL) percobaan untuk data ke-1 : PL = = = 7983,36 W

10 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

Tabel 2. Hasil percobaan penyaluran daya maksimum dengan sumber tegangan ac variabel

Sumber Tegangan variabel rA= 0,8 RL No. () V1 [V] 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 75 65 55 45 35 25 15 15 15 15 14,8 14,8 14,4 14,2 I1 [A] 0,2 0,26 0,3 0,37 0,46 0,69 1,18 V1= 15 V rV1=160 k V2 = 15 V = rv2 = 1000 k Rd = 6 PL (W) =

0,925926 0,915493 0,901639 0,882353 0,853659 0,806452 0,714286

9112,5 7987,5 6862,5 5585,52 4490,32 3214,08 2117,22

Efisiensi untuk penyaluran beban () percobaan untuk data ke-1 : = = = 0,925926 Harga daya maksimum (PL) percobaan untuk data ke-1 : PL = = = 9112,5 W

11 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

Grafik PL terhadap RL ( pada rangkaian 5(c) )


LP
9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 15 25 35 45 55 65 75

RL

Grafik
1 0.98 0.96 0.94 0.92 0.9 0.88 0.86 0.84 0.82 15

terhadap RL ( pada rangkaian 5(c) )

RL
25 35 45 55 65 75

12 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

LP
10000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0

Grafik PL terhadap RL ( pada rangkaian 5(d) )

RL
15 25 35 45 55 65 75

Grafik
1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 15 25

terhadap RL ( pada rangkaian 5 (d) )

RL
35 45 55 65 75

13 Penyaluran Daya Maksimum

Praktikum Pengukuran Listrik

342 11 037

H. KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: Semakin besar tahanan yang dipakaikan pada beban, maka semakin besar pula daya yang disalurkan oleh pencatu daya. Semakin besar tahanan yang digunakan pada beban, maka semaki besar efisiensi pencatu daya yang terjadi Tahanan dalam juga berpengaruh ada daya yang dihasilkan.

14 Penyaluran Daya Maksimum

Anda mungkin juga menyukai